Ganteng ✔️
Kaya Raya ✔️
Pintar ✔️
Jago Olahraga ✔️
Jago Bela Diri ✔️
Orangtua Cakep ✔️
Kesayangan Semua Orang ✔️
Fajarendra Galaxio Nayanka, putra sulung dari pengusaha kaya raya, Aksara Langit Nalendra, dan mantan model terkenal, Wulandari Camelia Yovanka. Lahir & tumbuh dikeluarga konglomerat dengan segala kelimpahan harta & kasih sayang dari semua orang, membuat lelaki yg akrab disapa Galaxio itu merasa kehidupannya sudah sangat sempurna.
Namun siapa yg mengira bahwa semua sketsa-sketsa indah yg sudah ia rancang untuk masa depannya, harus hancur dalam sekejap. Dan yg lebih parahnya lagi, yang menjadi penyebab dari kehancuran itu adalah satu-satunya wanita yg berhasil menarik perhatiannya, bahkan menumbuhkan cinta dalam hatinya. Wanita yg ia kira akan menemaninya membangun kisah cinta romantis, justru memberinya luka yg amat tragis. Akankah kisah Galaxio berakhir bahagia seperti kisah orangtuanya dulu? Atau justru berujung pilu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itachi Wife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Beberapa hari kemudian
Seluruh siswa/i kelas IX tengah melaksanakan acara jalan-jalan sekaligus menginap. Setiap kelas dibebaskan untuk menentukan lokasi yang berbeda, dan untuk kelas IX 1 memutuskan untuk ke villa yang terletak di tepi pantai. Langit menyarankan untuk menggunakan salah satu villa miliknya yang kebetulan juga terletak di tepi pantai, dan tentu saja disetujui oleh seluruh teman-teman sekelas Gala. Pagi ini semuanya berkumpul di sekolah dengan diantar oleh orangtua masing-masing. "Pak Langit,,, saya sebagai wali kelas IX 1 mewakili semua siswa dan wali murid, mengucapkan banyak terima kasih karena bapak sudah bermurah hati mengizinkan kami memakai villa bapak" ujar Pak Edgar. "Sama-sama Pak" ujar Langit tersenyum tipis.
"Lagi pula villa itu jarang kami pakai, dan juga kamarnya lumayan banyak. Selain itu, saya juga selalu meletakkan beberapa bodyguard di sekitar villa, jaga-jaga jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi" lanjutnya. "Oh iya Pak. Saya titip Gala ya Pak. Dia jarang pergi jauh sendirian gini soalnya" ujar Wulan. "Baik Buk. Saya akan menjaga anak-anak sebaik mungkin. Kalau begitu saya izin pamit karena harus menyiapkan bus yang akan digunakan oleh anak-anak nanti" ujar Pak Edgar lalu beranjak. "Langit" sahut Ranu, ayah Arnav sekaligus teman satu kuliah Langit dulu. "Eh,,, Nu. Kemana aja lo gak pernah keliatan" ujar Langit. "Lo kali yang sibuk banget, mentang-mentang udah jadi pengusaha terkaya,,, susah banget dihubungin" ujar Ranu tertawa kecil. "Pi, Gala mana?" tanya Arnav.
"Oh Gala,,, tadi dia bilang ke toilet sih. Paling bentar lagi juga balik kok" ujar Langit. "Eh anak gua sering main di rumah lo ya, nyokapnya baru bilang ke gua semalam" ujar Ranu. "Yoi, anak lo kan bestienya anak gua" ujar Langit. "Duh sorry banget ya kalo anak gua kadang ngerepotin di rumah lo. Dia emang gak betahan di rumah, direcokin mulu sama abangnya" ujar Ranu. "Ah elah, kek sama orang lain aja lo. Arnav tuh udah kek anak gua sendiri tau" ujar Langit. "Eh Nav dari tadi lo nyampe?" tanya Gala. "Baru kok, Skylar mana? Belum nyampe tuh anak?" tanya Arnav. "Nah tuh dia, panjang umur tu anak" ujar Gala menunjuk Skylar yang sedang menuju ke arahnya bersama orangtuanya juga. "Langit,,, lama gak ketemu ya kita. Sekalinya ketemu udah punya anak aja, mana sahabatan lagi" ujar Aakash. "Haha,,, iya juga ya Bang" ujar Langit.
"Muka lo lemes banget, gak tidur lo?" tanya Arnav yang digelengi oleh Skylar. "Gua terlalu excited mau liburan bareng kalian, eh malah telat tidur dan berujung susah bangun jadinya" ujar Skylar sesekali menguap. "Lebay lo" ujar Gala. "Oh iya Pi. Kita jadi liburan gak?" tanya Gala. "Jadi sayang. Tapi setelah kalian selesai tes masuk SMA ya, Papi gak mau persiapan tes kalian justru keganggu nantinya" ujar Langit. "Boleh ajak Skylar sama Arnav juga gak Pi?" tanya Gala. "Boleh dong, siapa yang larang coba" ujar Langit mengacak-acak rambut Gala. "Emang mau liburan ke mana Pi?" tanya Skylar. "Gala sih minta ke Jepang katanya, kalian setuju?" tanya Langit. "Wahh ke luar negeri? Aku kira liburan di dalam negeri aja" ujar Arnav. "Setuju kok Pi. Jepang kan negaranya keren" ujar Skylar.
"Baik anak-anak semuanya diharapkan untuk berbaris menurut kelas masing-masing, karena kita akan segera berangkat sebentar lagi" ujar kepala sekolah, membuat semua murid bergegas menuju barisan masing-masing. "Hei, kenapa bengong?" tanya Langit membuat Wulan tersentak. Ia tersenyum dan menggeleng pelan. "Gak kerasa ya Mas. Gala udah sebesar itu aja. Rasanya baru kemarin dia lahir, eh sekarang udah gede" ujar Wulan. "Itu karena kamu menikmati setiap momen pertumbuhan dia, makanya kamu sampe gak sadar waktu terus berjalan" ujar Langit mengusap lembut kepala istrinya. Setelah penyampaian beberapa patah kata dari kepala sekolah dan wali kelas masing-masing, semua siswa/i pun mulai bergerak menuju bus masing-masing.
Setelah meletakkan tas mereka di bangku masing-masing, mereka pun keluar dari bus untuk berpamitan dengan orangtua masing-masing. "Pi, Mi,,, Gala berangkat dulu ya. Papi jagain Mami, awas kalo Mami kenapa-napa... Mami juga, di rumah baik-baik ya, jangan kangen sama Gala" ujar Gala tertawa kecil. "Anak siapa sih kamu, gemes banget" ujar Wulan mencubit hidung Gala dan memeluknya. "Maminya aja gemes, so anaknya udah pasti gemes juga dong" ujar Gala balas memeluk ibunya. "Ooh jadi anak Mami aja nih ceritanya?" tanya Langit. "Eh? Anak Papi juga kok, soalnya kalo gak ada Papi, yang kasih aku jajan siapa" ujar Gala. "Dasar brandal,,, jadi butuh Papi cuman buat uang jajan doang?" ujar Langit mengacak-acak rambut Gala.
"Jangan diacak-acak terus dong Pi. Rambut Gala jadi berantakan nih" ujar Gala menyugar rambutnya ke belakang, membuat pesona anak laki-laki itu semakin setara dengan sang ayah. "Kamu beneran gak punya pacar Nak?" tanya Langit. "Apaan banget Papi tiba-tiba nanya gitu" ujar Gala. "Ya aneh aja, kamu seganteng itu masa gak punya pacar" ujar Langit. "Papi sendiri gimana? Jangan pikir Gala gak tau ya kalo Papi tuh idola di kampus, tapi pacar pertamanya Mami tuh" ujar Gala. "Ya itu kan karena cuman Mami kamu yang bisa luluhin Papi" ujar Langit. "Yaudah berarti kita sama Pi. Belum ada yang narik perhatian aku" ujar Gala. "Mas udah ih, masa anaknya belum ada pacar malah disuruh pacaran. Biarin aja dia ngabisin waktu sama aku dulu, ntar kalo udah punya pacar, dia sibuk sama pacarnya gimana, terus Mami dilupain" ujar Wulan.
"Astaga Mami... Pikiran macam apa itu, kalo pun suatu saat nanti Gala punya pacar, Mami tetap prioritas Gala ya. Gak ada istilahnya posisi Mami digantiin sama cewek mana pun, gak akan ada yang bisa, pegang ucapan Gala" ujar Gala membuat Wulan tersenyum. "Iya sayang. Mami percaya kok, lagian Mami juga cuman bercanda" ujar Wulan. "Yaudah, kalo gitu Gala masuk dulu ya. Udah mau berangkat soalnya" ujar Gala. "Iya sayang. Hati-hati di jalan, jangan lupa kabarin kalo udah sampe ya" ujar Wulan. "Siap Ibu Negara. Yaudah, Gala masuk ya. Daahhh Mi" ujar Gala mencium tangan dan pipi ibunya, begitu pun dengan sang ayah. Setelahnya ia pun segera masuk ke bus dan tak selang beberapa lama, bus itu pun satu persatu mulai meninggalkan sekolah.
Diperjalanan...
"Eh Sky, gua liat lo bawa cajon ya tadi?" ujar Andra. Fyi, alat musik cajon adalah alat musik pukul yang dimainkan dengan cara menduduki alat tersebut dan memukul alat musik itu sesuai dengan irama musik. "Iya ada nih" ujar Skylar. "Ada yang bawa gitar gak?" tanya Andra lagi. "Gua bawa kok, kenapa emangnya?" tanya Gala. "Nyanyi-nyanyilah kita yok, masa baru jalan udah pada tidur sih" ujar Andra. "Boleh tuh, diem-dieman gini gua jadi ikutan ngantuk" sahut Fauzan. "Yaudah nih gitarnya, nyanyi gih" ujar Gala. "Lo lah yang nyanyi Gal. Di kelas kita kan yang suaranya paling bagus tuh lo" ujar Ridho. "Bener tuh" ujar Siska. "Iya Gal. Kamu aja deh yang nyanyi, biar merdu dengernya" sahut Aulia.
"Hufft, yaudah deh. Sky, lo mainin cajon-nya ya. Nav lo main gitar gua nih, biar gua yang nyanyi" ujar Gala. "Siap Bos" sahut Skylar dan Arnav. "Mau lagu apa?" tanya Gala. "Galau" "Romance" "Barat Gal Barat" "Indo aja"... sahut mereka. "Lagu tentang persahabatan aja Gal" ujar Caitlyn. "Oke noted" ujar Gala. "Lo semua masih inget nada lagu 'Ingatlah Hari Ini' gak?" tanya Gala pada kedua temennya. "Ingat kok, mau nyanyi itu aja?" tanya Arnav yang diangguki oleh Gala. "Oke gasss. 1... 2... 3... Mulai" ujar Skylar. Setelahnya mereka pun mulai menyanyikan lagu 'Ingatlah Hari Ini' bersama-sama, dengan dipimpin oleh Gala, Skylar memainkan cajon dan Arnav yang memainkan gitar, sedangkan yang lain mengikuti.
"Gal, request lagu yang lagi viral itu dong" ujar Citra membuat Gala terdiam beberapa saat sembari mengernyit bingung. "Lagu yang mana? Kan lagu yang lagi viral sekarang tuh ada banyak" ujar Gala. "Oh gua tau,,, lagu yang judulnya 'Karna Su Sayang' itu bukan? Versi reggae-nya" sahut Anggi yang diangguki oleh Citra. "Oh lagu itu,,, iya iya gua tau kok. Kalo gitu,,, kalian yang nyanyi ya,,, ntar pas bagian reggae-nya baru gua" ujar Gala memberi instruksi yang tentunya langsung disambut sorakan oleh teman-temannya.
Judul Lagu: Karna Su Sayang
(Miring: sama-sama)
(Tebal: Galaxio)
Biasa sa cinta, satu sa pinta
Jang terlalu mengekang rasa
Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang
Jangan kau berulah, sa trakan mendua
Cukup jaga hati biar tambah cinta
Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang
Dan ini semua tentang hati
Jadi coba pikir kembali
Janji tak mungkin ku ingkari
Karna alasan tak kabari
Kasih kau begitu curiga
Berubah kini kau berbeda
Ikat ku kuat atas nama cinta
Ku tak suka paksa itu masalahnya
Biarkan cinta tumbuh sebisanya
Cinta dan resah itu pelengkapnya
Jangan hanya datang dan tinggalkan lara
Aku tetap cinta walau tak bersuara
Biasa ku cinta coba kau pahami
Ku sudah bilang sayang sayang jaga hati ini
Tak mendua ku berhenti mencari
Cukup kau dalam mimpi, kini, kini dan nanti
Biasa sa cinta satu sa pinta
Jang terlalu mengekang rasa
Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang
Jangan kau berulah sa trakan mendua
Cukup jaga hati biar tambah cinta
Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang
Bilang pada ku kalau kau rindu
Pasti ku ada jangan ragu
Tetapi bukannya begitu
Kau malah marah sampe lupa waktu
Tak balas ku punya pesan
Jujur kusayang kau membingungkan
Ku cuma butuh sedikit sandaran
Kau pikir dekati selingkuhan
Dan coba renungkanlah kembali
Rasa ini tumbuh dan tak akan mati
Kau masih jadi kekasihku
Jadi jangan takut ku ke lain hati
Dst....
Mereka semua terus bernyanyi untuk beberapa waktu ke depan, dengan berbagai lagu dan genre dibawakan. Namun terkadang diselingi dengan games kecil-kecilan juga. Tanpa siapapun sadari,,, Pak Edgar sesekali merekam dan mengabadikan momen kebersamaan kelas tersebut. Setelah semuanya puas bernyanyi dan bermain games, satu persatu dari mereka mulai ada yang tertidur.
pihak sekolah nya gmna ada tauran di sekolah kok gk panggil polisi sampai ada kasus penusukan bgtu kok anteng aja 🤦