Di zaman sekarang ini adakah laki-laki yang serba bisa? sempurna!
jawabannya di novel kali ini ada!
Dia dijuluki Human Perfect oleh semua orang karena kesempurnaannya. Dia bernama Badai Bagaskara.
Lalu, sesempurna apakah dia?
Baca kisahnya dalam Novel Human Perfect. Dan disarankan bagi yang belum membaca Novel Tafsir Mimpi Sang Inspirator diharapkan membacanya terlebih dahulu, karena novel ini berhubungan dengan itu.
happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita dari Nabila
"Ayo mbak cerita semua deh gak apa. Aku akan dengarkan meski sampai fajar." ucap Najwa malam itu.
Nabila pun menyeringai, mendengar antusias dai Najwa. "Oke deh. Aku mulai dari mana ya......" sembari tampak berpikir Nabila pun memulai ceritanya.
...****************...
Kala itu... hiduplah dua orang anak kembar dari rahim seorang ibu yang bernama Rima dan dari seorang ayah yang bernama Shad. Mereka dulunya adalah kedua teman yang dekat dari zaman masih SD. Dan ketika keduanya sama-sama telah dewasa, mereka dipertemukan kembali dengan adanya reoni alumni SDIMT. Tempat Rima dan Shad bersekolah SD dulu.
Rima dan Shad awal mulanya tak berniat untuk melanjutkan hubungan suka sama suka itu hingga ke jenjang pernikahan, namun karena hasil dari Mak comblang an dari teman-temannya satu kelas. Akhirnya benih-benih cinta itu pun muncul.
Rima dan Shad memiliki lingkaran pertemanan yang sama, mulai dari Bintang, Bara, dan Permata. Semua teman-temannya Rima dan Shad, telah diceritakan oleh keduanya kepada kedua anak kembarnya saat mereka beranjak remaja. Karena masa-masa remaja adalah, masa dimana orang tua harus bisa menjadi teman bagi anak-anaknya, sehingga sang anak tak akan curhat kepada orang lain, namun kepada orang tuanya mereka sendiri.
Kedua orang tua Ali dan Nabila sering setiap di momen apapun, pastilah mereka menyelipkan kisah tentang pertemanan mereka yang begitu kuat.
Bahkan, di dalam pertemanan alumni SDIMT itu tidak hanya sekali diterjang cobaan berat. Bahkan berkali-kali. Mulai dari kehilangan teman-teman mereka yang lainnya dalam insiden pendakian ke pegunungan, hingga teridap penyakit wabah virus berbahaya. Namun semua itu tak menyulutkan api semangat pertemanan mereka semua untuk tetap melanjutkan program alumni SDIMT itu.
Yang paling berjasa dalam pertemanan itu adalah Bintang dan Bara. Dimana Bara adalah seorang sosok pemuda yang tampan dan bijaksana, menjabat sebagai ketua alumni SDIMT.
Sedangkan Bintang, adalah seorang pemuda tampan yang memiliki sifat humoris namun selalu aktif dalam hal sosial pertemanan mereka. Dia disini juga berperan sebagai wakil alumni SDIMT.
Saat kelahiran Ali dan Nabila kedua putra putri Shad dan Rima yang kembar, semuanya alumni SDIMT kompak untuk datang ke rumah Rima dan Shad untuk mengunjungi baby Sinta dan Genta.
Bahkan Bu guru dari SDIMT itu pun juga hadir di dalam kunjungan baby Sinta dan Genta untuk mengucapkan atas kelahiran baby nya Rima dan Shad itu.
...****************...
"Aku gak paham mbak Nabila.. Kenapa ada baby Sinta dan Genta.. Dan kenapa ada Ali dan Nabila?" tiba-tiba Najwa memotong cerita Nabila.
Nabila mendengar pertanyaan kritis dari Najwa pun langsung tersenyum, "Iya dek... Dulu mbak punya nama masa kecil, yaitu Sinta. Tapi.... Setelah mbak sudah beranjak remaja. Mbak sama mas Ali kurang cocok sama nama masa kecil itu. Jadinya mama dan ayah mbak ngasih nama lagi deh, yaitu Ali dan Nabila." ucap Nabila.
Dengan manggut-manggut paham, "Oh... Begitu... Oia. Terus mbak, aku tadi kok denger nama Bintang disebut? Bintang siapa kalau boleh tau? Apakah mbak kenal nama lengkap teman-temannya orangtuanya mbak Nabila?"
"Ya kenal dong. Mereka semua itu pertemanan nya menginspirasi mbak banget. Namanya Bintang itu, Bintang Adi Kusuma. Kalau yang Bara itu, Bara Bagaskara...." belum selesai Nabila menjelaskan, kembali Najwa memotong pembicaraan Nabila.
"Bintang Adi Kusuma? serius? jadi mbak Nabila ini anak dari temannya bapak aku?!" langsung excited lah Najwa mendengarnya. Dia tak menyangka karena dunia menjadi terasa begitu sempit dengan pertemuan kedua putri dari kedua masa yang berbeda. Masa pertemanan sang orangtua.
"Ha?!! Serius dek?" langsung lah Nabila memeluk Najwa. "Kamu anaknya om Bintang?! Aku jadi makin sayang sama kamu dek Najwa... Makanya kamu kok cerdas.. Mirip bapak kamu." ucap Nabila.
.
.
.
Lanjutannya besok 😘