NovelToon NovelToon
Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Mahar

Masih ada beberapa hari lagi sebelum hari itu datang. Kisman dan Mawar tengah berpikir keras bagaimana caranya mengadakan syarat-syarat yang harus dipenuhi saat tengah malam itu tiba.

              Yang membuat Kisman pusing adalah sejumlah uang yang nominalnya sepuluh kali lipat dari uang yang sebelumnya diberikan. Darimana ia akan mendapatkan uang sebanyak itu?

              Seumur-umur ia dan istrinya belum pernah memegang uang sebanyak itu.

              Tidak mungkin meminjam hutang lagi kepada orang-orang di kampung. Selain karena adanya keretakan hubungan sebab dari masalah sebelumnya yang sempat membuat dirinya mendekam di penjara, Kisman tahu betul dimana ia tinggal.

Warga di desanya bukanlah orang-orang mentereng yang berpenghasilan besar. Mereka semua rata-rata adalah buruh dan penerima gaji bulanan yang hanya cukup dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup hari demi hari.

Satu-satunya yang terbesit di angan Kisman adalah pamannya yang tajir. Sepertinya dia lah lagi-lagi sebagai juru selamat jalan keluar dari masalahnya.

Tapi baru beberapa hari yang lalu ia dan Mawar datang ke pamannya untuk meminjam sejumlah uang yang belum tahu juga kapan ia bisa mengembalikannya.

Tidak mungkin Kisman datang lagi ke pamannya dan meminjam uang lagi yang nilainya berkali-kali lipat. Siapa pun tidak akan percaya kepadanya.

“Bagaimana kalau kita cari pinjaman di bank saja pak?”, usul Mawar.

“Prosesnya berbelit-belit dan kita juga harus punya jaminan dan usaha”, jawab Kisman enggan berurusan dengan bank.

              “Bagaimana kalau kita ke pegadaian?”, saran Mawar.

            “Memangnya apa yang mau kita gadaikan?”,

              “Kamu mau aku gadaikan?”, gurau Kisman.

              “Cairnya juga lama, tidak keburu”, Kisman menolak.

              “Lalu bagaimana pak?”, tanya Mawar cemas.

              “Sudah biar aku yang urus semuanya”,

              “Kamu diam saja di rumah”, pinta Kisman yang tampak berpikir keras.

*

              Pada akhirnya Kisman mengambil sebuah keputusan untuk kembali mendatangi rumah pamannya. Namun kali ini ia tidak mengajak Mawar.

              Kisman pergi ke rumah pamannya malam-malam dan sendirian.

              Kisman mau mencuri.

              Lewat tengah malam Kisman mendatangi rumah gedongan milik pamannya. Situasinya sepi. Cocok untuk melaksanakan aksinya masuk ke dalam rumah berharta itu secara sembunyi-sembunyi.

              Kisman memanjat pagar setinggi tiga meter tanpa halangan suatu apa pun. Ia berjalan mengendap-endap menghindari pertemuan dengan lampu-lampu penerangan.

              Sekarang Kisman sudah berada di halaman dalam rumah mewah itu. Ia kemudian dengan tenang berhasil melewati halaman yang dipenuhi oleh tanaman-tanaman hias untuk sampai di samping rumah.

              Kisman tidak boleh membuat kegaduhan. Yang tinggal di rumah besar ini tidak hanya pamannya yang sudah tua saja. Ada juga anak bungsu paman bersama keluarganya yang menghuni rumah ini.

              Jangan sampai Kisman menimbulkan bunyi lalu membangunkan orang-orang yang sudah tertidur lelap.

              Kisman tengah berpikir bagaimana caranya masuk ke dalam rumah yang semua pintu dan jendelanya telah dikunci.

              Kisman mengelilingi rumah besar tersebut dengan sangat hati-hati.

              Pucuk dicinta ulam pun tiba.

              Rupa-rupanya di bagian belakang rumah sedang dilakukan renovasi. Sehingga ada celah di sana yang bisa dimanfaatkan untuk bisa masuk ke dalam rumah utama.

              Dari bagian belakang rumah itu Kisman berjalan masuk pelan-pelan. Melewati pasir-pasir, batu bata dan material bangunan yang lain.

              Dan melalui sebuah celah jendela yang hanya ditutup oleh papan. Kisman berhasil masuk ke ruang belakang rumah pamannya. Tanpa membuat suara.

              Begitu sudah masuk di dalam rumah ini Kisman tidak perlu lagi bimbang harus melangkah kemana. Ia sudah tahu seluk beluk rumah pamannya ini dari sejak dulu sebelum rumah ini menjadi semakin besar dan megah.

              Dahulu Kisman kecil sering bermain dan menginap di rumah yang sekarang hendak dimalingnya ini.

              Kisman tahu betul dimana kamar pamannya dan kebiasaan orang tua yang punya sifat kolot itu.

              Kamar paman Kisman berada di lantai bawah di dekat dapur. Itu karena biasanya kalau malam-malam pamannya dilanda lapar biar gampang untuk ambil makanan.

              Dan kebiasaan lain pamannya yang sudah banyak dari anggota keluarganya yang tahu. Yaitu paman Kisman suka menyimpan uangnya di dalam kamar.

              Tidak butuh waktu lama setelah bisa mendapatkan akses di dalam rumah itu untuk Kisman menemukan kamar tidur pamannya yang berada di dekat dapur.

              Dan benar dugaan Kisman. Pintu kamar pamannya tidak pernah dikunci karena semenjak kematian istrinya paman selalu tidur seorang diri.

              Masuk ke dalam ruang tidur pamannya Kisman masih bisa melihat dengan jelas karena ada lampu tidur yang menyala.

              Di atas ranjang ada paman Kisman yang sedang tertidur dengan nyenyak.

              Kisman dengan segera melakukan pencarian dimana pamannya menyimpan uang-uangnya di dalam kamar itu.

              Sayangnya setelah Kisman mengobrak-abrik isi dari dalam lemari dan tempat-tempat persembunyian lainnya di dalam kamar itu berulang kali. Kisman tidak menemukan sepeser pun.

              Hanya tinggal satu kemungkinan lagi jika benar-benar pamannya masih suka menyimpan uang di dalam rumah. Yaitu di bawah kasur tempat tidur dimana sekarang ada pamannya yang masih pulas.

              Kisman yakin di bawah kasur itu ada banyak uang yang ia cari setelah jauh-jauh datang kemari.

              Tapi bagaimana cara untuk mengambilnya?

              Kisman tidak mungkin melukai pamannya apalagi sampai membunuh untuk merampok uang itu.

              “Ha chi…….”,

       “Alhamdulillah”,

              Pucuk dicinta ulam pun tiba.

              Tiba-tiba paman Kisman bersin dan terbangun. Kisman pun segera bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.

              Sesuai prasangka paman Kisman kemudian bangun dari tempat tidurnya. Lalu orang tua itu beranjak keluar dari dalam kamar menuju ke dapur yang berada di sebelah kamarnya.

              Setelah memastikan pamannya keluar kamar Kisman segera bergerak cepat. Ia keluar dari kolong tempat tidur persembunyiannya.

              Kemudian Kisman dengan segera mencari uang yang tersembunyi di bawah kasur.

              Dan ketika Kisman mengangkat kasur itu. Uangnya benar-benar ada.

              Jumlahnya lebih banyak dari pada yang Kisman butuhkan untuk memenuhi persyaratan yang ia dan istrinya cari.

              Kisman tertegun. Tapi ia harus bergerak cepat sebelum pamannya kembali masuk ke dalam kamar untuk melanjutkan tidur.

              Meski sempat terlintas di dalam benaknya untuk mengambil uang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tapi niat itu seketika buyar.

              Kisman kalap dan mengambil semua uang pamannya yang berada di bawah kasur tersebut.

              Sebelum pamannya kembali ke kamar Kisman sudah merapikan tempat tidur pamannya lagi. Dan kabur meninggalkan rumah yang menyimpan memori masa kecilnya itu dengan membawa uang yang berhasil dicurinya tanpa ketahuan.

*

              Pagi harinya di rumah Kisman,

              Mawar sedang harap-harap cemas. Dari kemarin sore suaminya pamit pergi sendiri meninggalkan dirinya di rumah dan melarangnya untuk ikut.

Katanya karena perlu ketenangan dan bahaya makanya Mawar tidak diperbolehkan untuk ikut.

Mawar sedang masak di dapur. Dari tadi ia aduk-aduk terus sayur lodeh yang sebenarnya sudah matang itu sambil melamun.

Mawar ingin segera melihat suaminya sampai di rumah dan sarapan bersama.

“Bu aku pulang”,

Suara itu menggetarkan hati Mawar. Syukurlah suaminya tidak kenapa-kenapa.

Kisman mencari istrinya yang sedang berada di dapur.

Tanpa berkata-kata Kisman menarik Mawar untuk diajaknya masuk ke dalam kamar.

“Aku matikan kompor dulu”, kata Mawar.

Di dalam kamar Kisman menunjukkan sesuatu yang luar biasa kepada istrinya.

“Lihatlah”,

Kisman memuntahkan isi di dalam kantong plastik hitam yang dibawanya.

Uang bergepok-gepok jatuh terpental di atas tempat tidur mereka.

Kisman dan Mawar begitu gembira. Mereka sampai loncat-loncat karena begitu senangnya. Baru kali ini Mawar dan Kisman melihat uang sebanyak itu.

“Ini lebih dari yang kita butuhkan pak”, kata Mawar.

“Sisanya bisa kita pakai buat bikin usaha”, sahut Kisman.

“Dapat darimana uang sebanyak ini?”, tanya Mawar.

“Sudah kamu tidak perlu tahu”, kata Kisman.

1
Vermeer
luar biasa
Vermeer
penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!