NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ba 17

Setelah jarak cukup jauh dari tempat Reksa menolong Gendis, perlahan Gendis menarik jaket levis Reksa membuat Reksa langsung menepikan motornya ke sisi jalan, setelah keduanya turun dari motor Reksa menatap Gendis.

"Lu mau pulang sendiri?" tanya Reksa menatap tanpa membuka masker dan helmnya.

Gendis menggelengkan kepala lalu menoleh ke warung kelontongan membuat Reksa ikut menoleh ke warung kelontongan, lalu Reksa teringat saat Gendis memegang uang di tangannya waktu membonceng di motor preman.

"Tunggu di sini!" titah Reksa langsung pergi menuju warung kelontongan, Gendis menatap langkah Reksa yang menuju warung.

Reksa membeli air minum agak dingin kemasan botol dan dua buah roti rasa keju dan vanila, lalu kembali menghampiri Gendis dan menyodorkannya, Gendis pun langsung mengambil air minum kemasan botol langsung membuka dan meminumnya, hampir habis setengah botol karena begitu menahan rasa hausnya.

Reksa langsung membuka bungkus roti dan menyodorkannya Gendis pun langsung menyabetnya, memakan dengan lahap dan cepat karena memang perutnya belum di isi apapun, membuat Reksa cukup kaget melihatnya, mulut Gendis penuh dengan roti sambil menguyah sambil menatap wajah Reksa yang mengenakan masker.

Reksa dengan sabar berdiri menunggu Gendis memakan dua roti hingga habis, Reksa tidak memperdulikan menjadi pusat perhatian orang orang di sisi jalan yang melihat ke arahnya, setelah dua roti habis dan air minum habis Reksa membuang bekas sampahnya ke wadah sampah sisian jalan, lalu mengeluarkan uang satu lembar ratusan ribu di dompetnya.

"Ini buat ongkos jika lu mau pulang sendiri," ucap Reksa sambil menyodorkan.

Gendis mengusap bibirnya bekas belepotan roti menggelengkan kepala menolak uang yang Reksa sodorkan, sambil menatap Reksa yang merasa heran.

"Ya sudah cepat naik gua antarkan pulang!" ajak Reksa naik ke motornya, namun Gendis tetap berdiri tidak beranjak naik ke motor.

"Lu mau di sini? gua pergi sekarang!" Reksa menyalakan motornya namun Gendis dengan cepat memegang jaket lengan kiri Reksa.

Membuat Reksa menghela nafasnya di buat kesal oleh Gendis yang tidak bicara apa apa.

"Lu maunya apa? sudah gua tolong, sudah gua kasih air minum, gua kasih duit tidak mau, gua antarkan pulang tidak mau, gua tinggal di sini tidak mau, lu maunya apa?" tanya Reksa hingga timbul rasa kesalnya.

"Wajah kamu?" pinta Gendis masih memegang jaket Reksa.

Reksa dengan kesal langsung turun dari motor langsung membuka helm dan maskernya, membuat Gendis cukup menganga dan terpaku melihat wajah Reksa yang ternyata memiliki wajah tampan.

"Sudah bisa lihat wajah gua? lu kira wajah gua mirip preman tadi itu? lu kira gua sekongkol atau teman preman itu?" tanya Reksa dengan wajah kesal.

Gendis menggelengkan kepala langsung duduk membonceng seketika langsung percaya setelah melihat wajah Reksa kalau Reksa orang baik, Reksa tidak bicara lagi kembali mengenakan masker dan helmnya menatap Gendis yang sudah duduk di motornya.

Anak buah Chiko di dalam mobil yang terus membuntuti sudah mengambil beberapa gambar foto Reksa dan Gendis, kedua anak buah Chiko timbul rasa penasaran terhadap Reksa yang sudah menolong dan membawa Gendis pergi mengendarai motornya.

Motor Reksa terus melaju di jalan besar begitupun dengan kendaraan yang lainnya, lalu lalang dengan kesibukannya dan menuju aktivitasnya masing masing, saat Reksa mau belok ke arah jalan kecil mau ke tempat yang di tujunya, Reksa menghentikan laju motornya berhenti sisi jalan, lalu mengeluarkan ponsel di saku celananya.

"Sekarang lu sudah aman, cepat telpon keluarga lu suruh jemput ke sini," titah Reksa menyodorkan ponselnya.

Gendis langsung mengambil ponsel di tangan Reksa dan langsung mengetik nomor kontak Bu Melta Ibu nya, Bu Melta yang masih menunggu di tempat Gendis mendapat telpon nomor kontak baru di ponselnya, cukup merasa kaget dan buru buru mengangkatnya.

"Halo siapa ini?" tanya Bu Melta di telpon.

"Mamaa, haa Mamaa hiks hiks," seru Gendis langsung menangis mendengar suara Ibu nya di telpon.

"Gendis sayang, nak kamu di mana sayang? Kamu dimana sekarang?" Bu melta berdiri terperanjat mendengar suara tangis Gendis.

Reksa mendengar Gendis malah menangis langsung merebut ponsel di tangan Gendis.

"Kenapa lu malah nangis? nanti di kira di apa apain lagi sama gua," tegur Reksa kembali hampir di buat kesal.

Gendis langsung merapatkan bibirnya menghentikan tangisnya takut Reksa marah.

"Gua nyuruh keluarga lu jemput ksini, bukan nyuruh lu suruh nangis," tegur kembali Reksa di buat bingung dengan sikap Gendis.

"Maaf," ucap Gendis takut Reksa marah.

Dering ponsel Reksa berbunyi Reksa pun kembali menyodorkan ponselnya ke Gendis.

"Halo Mah, aku baik baik saja Mah, nanti sore aku pulang ke rumah, pokonya Mama jangan khawatir, nanti sore aku pulang, aku tutup dulu telponnya!" jelas Gendis langsung menutup telponnya tanpa memberikan kesempatan Bu Melta untuk bicara.

Reksa langsung mendongkahkan wajahnya ke atas mendengar pernyataan Gendis yang aneh.

"Aku tidak mau pulang sekarang," ucap Gendis yang enggan bertemu dengan Aron jika pulang saat itu.

Reksa pun enggan bicara apa apa lagi dan enggan mau bertanya apa yang terjadi terhadap Gendis, karena niat Reksa hanya ingin menolong Gendis tanpa ingin mengetahui siapa Gendis, setelah memasukan ponsel ke saku levis jeansnya Reksa pun langsung melajukan motornya, mau tidak mau membawa Gendis ke tempat tujuannya yang mendapat tantangan taruhan pertarungan di sebuah tempat yang sudah di siapkan oleh lawannya.

1
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!