Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Jin awar telah menceritakan semua informasi yang telah dia dapatkan, dan itu membuat Azazil senang. Azazil juga sangat senang dengan perbuatan yang telah dia lakukan kepada umat manusia, yang membuat Azazil memberikan kekuatan baru dan tugas baru. Jin Awar sangat senang mendapatkan gelar kepercayaan oleh Azazil.

“Awar, aku sangat senang kerja kerasmu, aku memberikan kekuatan ini agar kamu bisa mewarisinya kepada manusia yang tergolong pengikutku. Carilah informasi lagi yang membuatku senang.” Ucap Azazil.

“Baik yang mulia, saya akan selalu setia kepada yang mulia Azazil.” Ucap Jin Awar.

 Sebenarnya jin awar bukanlah golongan dari Azazil, seharusnya jin Awar ini adalah golongan pengikut dari Asmodeus, tapi jin ini sangat mengidolakan Azazil dan meninggalkan pimpinan dari golongannya.

Jin Awar sekarang memiliki dua kemampuan, yaitu hawa nafsu dan kesombongan. Kemampuan yang bisa jin Awar salurkan kepada manusia adalah sifat kesombongan dari Azazil. Jin Awar telah menemukan manusia pertama yang akan menjadi bahan percobaanya.

Manusia dengan kesombongan mutlak adalah dari orang golongan miskin. Menurutnya golongan orang kaya mempunyai sifat sombong itu adalah hal biasa, tapi golongan miskin yang mempunyai sifat sombong itu adalah hal yang luar biasa. Manusia pilihan tersebut sering menebar fitnah lalu berbohong demi popularitasnya, walaupun hidup melarat, dia tetap setia dengan kesombongannya itu.

“Hei manusia.” Ucap jin Awar yang menunjukkan wujud sejatinya.

Jin sebenarnya tidak dapat menunjukkan wujud sejatinya kepada manusia, tapi jin Awar bisa karena kemampuannya sudah tingkat tinggi, dan manusia yang di temui adalah golongan dari Azazil juga.

“Huaaa, siapa kau.” Ucap manusia pilihan tersebut,

Biasanya jika manusia melihat dan mendengar bentuk sejati jin dia akan pingsan, tapi jika mereka termasuk golongannya, mereka hanya ketakutan saja.

“Aku mendapatkan perintah dari yang mulia Azazil, untuk memberikan karunia kepada manusia pilihan yang mulia Azazil.” Ucap jin Awar.

“Karunia? Untukku? Apa itu?” Ucap manusia itu, yang sudah tidak takut lagi.

“Yang mulia akan memberikan kekuatan khusus untukmu.” Ucap jin Awar sambil tersenyum.

Betapa senangnya manusia itu mendengar akan diberikan kekuatan oleh Azazil, tapi manusia itu tidak mendapatkannya secara cuma – cuma.

“Jika kamu mau kekuatan ini, kamu harus memberikan persembahan untuk yang mulia Azazil.” Ucap jin Awar.

“Apa itu?” Ucap manusia pilihan itu dengan antusias.

“Setiap hari kamu harus memberikan persembahan untuk yang mulia Azazil berupa 1 nyawa orang manusia.” Ucap jin Awar sambil tersenyum.

“Baik, jika aku memiliki kekuatan tersebut, akan mudah memberikan 1 nyawa manusia saja.” Ucap manusia tersebut, sambil menunjukkan kesombongannya.

“Ingat, jika kamu sampai tidak memberikan persembahan nyawa kepada yang mulia Azazil, kamu akan menerima hukuman yang sangat menyakitkan selama satu jam.” Ucap jin Awar tersebut.

“Baik, aku bersedia melakukan apapun untuk mendapatkan kekuatan tersebut.” Ucap manusia tersebut, terlihat raut wajahnya sangat senang.

Jin Awar sangat senang dengan jawaban manusia itu, lalu jin itu mentransfer kekuatan tersebut dengan menyentuh kepala manusia pilihan tersebut. Manusia pilihan tersebut menjerit kesakitan, karena energi negatif mengalir ketubuhnya.

Setelah transfer energi selesai, manusia tersebut tak sadarkan diri, lalu jin Awar tersebut pergi menghilangkan dari hadapan manusia tersebut.

….

“Telah terjadi pembantaian masal di sebuah kampung W, sekiranya ada 7 korban jiwa, dan sampai sekarang belum diketahui siapa pelakunya.” Ucap pembawa acara berita tersebut.

“Wah, siapa yang melakukan hal keji seperti itu ya.” Ucap Yuven.

“Yang pasti dia bukan manusia.” Ucapku sambil makan cemilan.

Mulai saat ini, Elena bekerja denganku, karena dia sangat pandai IT, jadi aku memberinya posisi drafter untuk membantu Hanifa. Selain itu, Elena tinggal di rumahku, agar kami dapat berkomunikasi dengan baik.

Elena setiap hari dengan rutin melakukan latihan fisik. Selama ini dia jarang sekali berolahraga, jadi tubuhnya sangat lemah, tapi sekarang sudah lumayan baik. Kami juga sering melakukan latihan kombinasi, dari hari ke hari, durasi penggabungan mereka sudah lumaya lama, kalau berlatih terus, mungkin bisa unlimited.

Sore ini, kami akan mengadakan rapat, untuk menanggapi berita pembunuhan masal tersebut. Jika di luar negeri ada kekuatan merah, tidak menutup kemungkinan kalau di negara ini juga ada. Tugas kami adalah, mencari dan mengalahkan mereka.

Sampai saat ini, aku belum menemukan manusia pilihan tuhan lagi, teman – teman yang lain juga begitu. Diantara mereka juga belum ada tanda – tanda menerima kekuatan khusus ini. Padahal aku yakin, mereka adalah pilihan tuhan.

“Elena, apakah kamu sudah mendapatkan data orang yang tinggal di kampung W itu.” Tanyaku

“Sudah, ini.” Ucap Elena sambil memberikan laporan tersebut.

“Hmm… sepertinya sangat sulit menganalisis jika mengetahui namanya saja. Sepertinya kita harus terjun langsung ke kampung itu.” Ucapku sambil membaca laporan.

“Biar aku saja yang pergi kesana.” Ucap Elena.

“Tidak, jangan sendiri, itu terlalu bahaya.” Ucapku.

“Biar aku yang temani Elena.” Ucap Yuven.

“Tunggu, ini kita harus pikirkan matang – matang dulu, kita juga harus membuat strategi dulu. Ibarat game, kita belum tahu mengenai karakter musuh kita, entah dia tipe apa. Kalau dia mempunyai sihir air, sudah dipastikan kita kalah.” Ucapku.

“Terus bagaimana, apa kita harus menunggu sampai ada korban lagi?” Ucap Soleh.

“Aku punya firasat dia akan membunuh orang lagi 7 hari kemudian, aku yakin alasan dia membunuh itu karena untuk tumbal. Coba kita berpikir secara logis, jika manusia pilihan tuhan memiliki ciri – ciri titik putih di dahinya, berarti selain tuhan yang bisa memberikan sihir tersebut adalah iblis, tapi sihir iblis tidak ada apa – apa nya. Yang membedakan kekuatan tuhan dan iblis adalah, tuhan memberikan kita anugrah tidak instan, penerima harus berusaha mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tingkat yang maksimal, sedangkan iblis memberikan kekuatan secara instan, tapi manusia yang menerimanya harus memberikan tumbal dan kemampuannya tidak akan bisa berkembang lagi, malah mereka lama kelamaan akan hancur dengan kekuatan itu sendiri jika dipakai terus menerus.” Ucapku sambil menjelaskan panjang lebar.

“Kemampuan Elena dan Rendy, belum mencapai level yang tinggi, aku khawatir kita akan kalah jika melawannya secara gegabah.” Lanjutku.

“Benar juga, kenapa kita tidak memikirkan itu.” Ucap Intan.

“Yang bisa kita lakukan saat ini hingga 7 hari ke depan adalah, berlatih, dan menunggu manusia pilihan tuhan muncul lagi. Aku yakin kita yang ada disini adalah manusia pilihan tuhan. jadi kita tunggu moment yang tepat dulu.” Ucapku

Selama 7 hari ke depan, kami semua, melatih fisik untuk, jika salah satu dari mereka mendapatkan firman tuhan, kondisi fisik mereka sudah prima, dan siap untuk bertempur. Aku berharap aku bisa mendapatkan kemampuan tempur, agar aku bisa membantu sedikit dari kejauhan.