Diandra Anastasya Mulawarman(23th) seorang wanita berparas cantik, mandiri dengan karier yang begitu cemerlang. Siapa sangka disaat detik terakhir kepergian sang ibu, dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia adalah seorang bayi yang diadopsi dari sebuah panti asuhan.
Berbekal secarik surat dan sebuah liontin, ia berusaha keras untuk bisa menemukan keluarga kandungnya. Dan sebuah kenyataan pahit kembali ia terima, ternyata istri kedua Papanya merupakan dalang dibalik kematian sang ibu.
Dengan menyamar menjadi orang yang berbeda, ia bertekad untuk membalas orang-orang yang telah menghancurkan keluarganya.
" Kau mengambil Papa dari Ibuku. Maka aku akan mengambil tunangan dari putrimu. Raka Syailendra, kau harus jadi milikku."tekadnya dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEKECEWAAN DELIA
Livia dan Delia begitu terperangah menyaksikan siapa yang baru saja datang. Keduanya sampai ternganga lantaran tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini.
Lilian menelan kasar ludahnya tatkala melihat Nyonya Delia tengah berada di kediamannya sekarang. Jantungnya berdegub kencang seolah tengah bertemu dengan predator yang siap untuk memangsa.
" Aaaa....kenapa ada calon mertuaku disini!! " teriaknya dalam hati.
Selama ini Nyonya Delia selalu mengecap dirinya sebagai gadis yang baik dan sopan. Bagi Nyonya Delia, predikat calon menantu idaman telah tersemat untuk Lilian. Namun kini, pandangan beliau seketika berubah haluan menyaksikan Lilian yang pulang dalam keadaan mabuk, ditambah lagi pakaian terbukanya yang sudah tak karuan.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Nyonya Delia bisa berada disana. Tadi, seseorang tak dikenal mengirimkan sebuah video Lilian yang tengah asyik menari di sebuah club malam.
Beliau memutuskan untuk datang ke kediaman Adijaya. Liviapun tak menduga akan kedatangan calon besannya yang mendadak, apalagi Nyonya Delia juga menanyakan keberadaan Lilian. Ia beralasan jika putrinya sedang pergi ke acara ulang tahun sahabatnya.
Livia sangat berharap jika Nyonya Delia telah pergi sebelum Lilian datang. Ia takut Nyonya Delia melihat penampilan Lilian yang terbuka tadi sore. Ia sempat mengirimkan pesan pada putrinya, tetapi sepertinya Lilian belum sempat membacanya.
Apa yang ia takutkan akhirnya terjadi. Justru yang lebih parahnya lagi, putrinya datang bersama Raka dengan penampilan yang sudah tak karuan dan sepertinya tengah mabok berat.
" Raka! Apa yang terjadi dengan Lilian? Kenapa keadaannya seperti itu?! "
Delia menatap sinis pada mereka. Video yang dikirimkan padanya ternyata benar adanya.
" Aku menemukannya di club, Ma. Dia mabuk dan hampir saja dilecehkan oleh seorang pria. " sahut Raka dingin. Ia nampaknya juga masih kesal pada Lilian.
Mendengar apa yang disampaikan Raka, Lilian berusaha untuk menyangkal. Ia tak mau citranya menjadi buruk dimata Nyonya Delia.
" Ti, tidak Raka. Aku baru pertama kali datang kesana dan itupun karena undangan temanku. Kebetulan dia baru saja menikah.
"A -ku terpaksa menerima ajakan minum dari mereka. " sangkalnya beralasan.
Nyonya Delia langsung melempar tatapan tajam kearah Livia. Ia menuntut penjelasan dari calon besannya sebab ucapan Livia dan Lilian sungguh berbeda.
" Bukankah tadi kau bilang jika putrimu sedang ke pesta ulang tahun sahabatnya? Apa kalian berdua sengaja ingin membohongiku?! " ungkapnya mencari kebenaran.
Livia terperanjat, ia berusaha menghiba untuk mencari simpati. Jangan sampai gara-gara kejadian ini, hubungan Raka dan Lilian menjadi kandas.
" Nyonya? Maafkan aku. Tolong jangan salahkan Lilian, sebab akulah yang berbohong. Lilian lupa berpamitan padaku, jadi aku terpaksa berbohong kepada anda Nyonya. " ungkapnya beralasan.
Nyonya Delia telah kepalang kecewa, moodnyapun menjadi buruk setelah kejadian ini.
" Raka, sebaiknya kita pulang saja. Mama tidak mau berlama-lama disini. " perintah Delia pada putranya.
Raka mengangguk tanpa menjawab, ia tahu ibunya sedang kesal saat ini. Jadi, menurut adalah keputusan terbaik agar masalah tidak semakin bertambah runyam.
Sebelum pergi, Nyonya Delia berhenti dihadapan Lilian yang tengah menuduk ketakutan.
" Kali ini aku memaafkanmu. Tapi, sekali lagi aku melihatmu seperti ini, jangan pernah berharap kau bisa menjadi bagian dari keluarga Syailendra. " tegasnya kembali.
" Ba..Baik, Nyonya. " jawab Lilian dengan tubuh bergetar, ia tak sanggup mengangkat wajahnya karena malu.
Rakapun segera mengikuti Mamanya, ia tak mau membela Lilian lantaran kekasihnya memanglah bersalah dalam hal ini.
Perlahan Lilian mengangkat wajahnya dan memperhatikan kepergian kedua orang tersebut. Gadis itu langsung menumpahkan tangis yang sedari tadi ia tahan dipelukan Mamanya.
" Bagaimana ini, Ma? Sepertinya Raka dan Mamanya sangat kecewa padaku. Hiks..."
Livia mengusap punggung putrinya, dirinyapun bisa melihat kemarahan yang terpancar dari wajah Delia barusan.
" Tenanglah, Sayang. Kita akan mencari cara untuk menarik simpatinya lagi. Setelah keadaan tenang, kau harus meminta maaf pada mereka. " ia berusaha menenangkan.
Diandra hanya menjadi penonton setia dari atas. Dirinya cukup puas karena berhasil membuat hubungan Lilian dan Raka semakin renggang.
" Lihat saja. Akan ku pastikan keinginan kalian hanya sebatas mimpi belaka."
Bersambung...
Othor minta maaf ya, sudah lama sekali off. Tapi insyaAlloh akan kusempatkan menulis cerita ini hingga selesai. Makasih buat para pembaca yang selalu mendukung. Love you All😍