NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Forever Love bag.5

Jessy memandang Marcell dengan tajam ada sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan saat itu, matanya terus melihat wajah di hadapanya hingga Marcell membalas tatapan Jessy dengan lekat, mata mereka bertemu, untuk beberapa saat mereka saling memandang.

"Ahhh apa yang aku lakukan !"

Jessy mengalihkan pandangannya dan mulai memakan sesuatu dengan sumpit di tangannya. Mereka jadi salah tingkah karena pertanyaan yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya.

Suasana kedekatan mereka semakin membuatnya nyaman dan malam ini dengan di iringi musik merdu Jessy menemani Marcell bekerja sambil sesekali mengobrol dan sesekali tertawa lepas, banyak hal konyol yang Marcell ceritakan hingga membuat Jessy tak hentinya tertawa.

"aku belum pernah tertawa selepas ini"

"oh ya...  Jadi kamu pikir aku ini sangat lucu"

"ahh tidak.bukan seperti itu. Hanya saja aku tidak menyangka kamu punya sisi humoris begini"

"kamu cantik saat tertawa..." puji Marcell tiba-tiba

"hahh... Yaa aku memang jarang tertawa sampai seperti ini"

"Kenapa?"

"Aku begitu sibuk bekerja hingga terkadang aku lupa memikirkan diriku sendiri, aku bahkan lupa kapan terakhir aku tertawa lepas"

"Kalau begitu tertawalah banyak hal lucu yang akan aku ceritakan"

"Tidak. Cukup ! Perutku sudah sangat sakit, jadi hentikan !"

"Lihatlah keluar jendela "

Marcell menunjuk ke arah luar jendela.

"Wahhh bagus sekali !" seru Jessy

Marcell tersenyum, lalu menghampiri Jessy yang sedang memandangi malam dibalik jendela.

"aku senang melihatmu tersenyum dan tertawa tanpa beban,"

"Terima kasih, sudah banyak membuatku tertawa hari ini"

"Yaa.. hidup harus balance, agar bisa dinikmati"

"Kau benar, aku ingin menikmati hidup dengan pilihanku sendiri"

"aku setuju denganmu ... Kenapa kamu begitu beda dari yang lainnya?? "

"Huhh...!"

Marcell memandangi Jessy yang membuatnya salah tingkah, Marcell mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jessy dengan lembut, perlahan Jessy memejamkan matanya. Untuk sesaat mereka lupa bahwa mereka adalah rekan kerja sekaligus teman tapi seharusnya orang mulai menyadari bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita jika bukan hubungan khusus, menurutmu apa lagi??

Perlahan ciuman itu berakhir mereka bertatapan, Marcell menatap mata Jessy dengan lekat dan berusaha mencium bibir Jessy kembali, Jessy pun membalas ciuman Marcell dengan lembut, bibir mereka benar-benar menyatu, namun Jessy segera menyadari ketidakbenaran ini dan berhenti

"ahh...  Maafkan aku, aku "

Marcell mengungkapkan rasa bersalahnya karena terlalu lancang.

"aku harus pergi sekarang, sampai besok. Istirahatlah... "

Jessy mengambil tas dan kunci mobilnya, ia tak bisa menunjukan wajahnya yang memerah di hadapan Marcell.

Jessy berlalu pergi dengan sangat tergesa-gesa sepanjang perjalanan pulang ia berpikir keras kenapa ia melakukannya, kenapa ia membalas ciuman Marcell dan kenapa pula ia jadi salah tingkah,  jadi bagaimana dengan besok?

"jessy... "

"hahh...  Iya,  Ray kamu disini? "

"kamu kenapa?  Dari mana? "

"aku... Ahh abis cari udara segar, ada apa? "

"ini berkas harus kamu tanda tangani sekarang,  besok aku keluar kota untuk urusan coffee J "

"oke,  aku tanda tangani sekarang"

Ray mencium gelagat aneh pada Jessy, ia merasa ada yang sedang terjadi namun ia terlalu lelah untuk mencari jawabannya. Akhirnya ia putuskan untuk pulang dan besok kembali lagi.  Karena besok banyak kerjaan yang menanti.

Keesokan hari nya, Jessy mendatangi kantor barunya dan setelah pekerjaannya selesai ia pergi ke kantor Marcell.  Saat hendak ke ruang kerjanya ia mengendap-endap agar tidak terlihat Marcell yang tengah sibuk di depan monitor,  namun rupanya Marcell tau dan malah menghampirinya.

"oh my?? " Jessy menabrak Marcell

"ada apa? "

Marcell menatap Jessy sambil memegang pundaknya.

"ahh..... Itu,  emh tidak ada apa-apa, aku masuk dulu"

Marcell menghentikan langkah Jessy dan membawanya ke ruang kerjanya,  ia tekan remote di meja Dan seketika tirai tertutup.

"Marcell apa yang kamu lakukan? "

"hanya memastikan tidak ada yang melihatnya"

"untuk apa? "

Marcell mendekatkan tubuhnya hingga Jessy menghindar dan terduduk di sofa.

"Marcell apa yang kamu lakukan... "

"Kenapa wajahmu memerah? Apa kamu menghindariku karena semalam?"

"Tidak. Bukan seperti itu" jawab Jessy cepat

"aku jatuh cinta padamu... "

"apa?? "

Jessy terbelalak mendengar apa yang baru saja Marcell ucapkan, Marcell duduk di atas meja tepat di hadapan Jessy.

"aku jatuh cinta padamu, lebih tepatnya aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu"

"Huh... Bagaimana bisa?"

"Biasanya aku tidak mudah menyukai wanita tapi begitu bertemu denganmu, melihat senyummu aku langsung menyukaimu. Bagaimana denganmu? Apa aku bisa lebih dekat denganmu? Lebih dari seorang teman dan rekan kerja?"

"Tapi ..."

"kamu tidak harus jawab sekarang juga karena aku tau kamu juga terkejut, aku hanya ingin kamu tau perasaanku, selebihnya kita bisa jalani bagaimana nanti"

"Marcell... "

"Aku tau ini terlalu cepat, jika kau tidak nyaman dengan pengakuanku kamu bisa lupakan"

Jessy terdiam ia tak bisa menerima perasaan Marcell begitu saja. Ia juga harus tau seperti apa perasaannya sendiri.

Marcell mengerti kebingungan Jessy ia pun meraih tangan Jessy.

"Aku tidak memaksamu, setelah mengungkapkan perasaanku aku jadi lebih tenang, kembalilah ... "

"Kau bisa menunggu ?"

"Tentu saja, aku akan menunggu ... Meskipun pada akhirnya kamu menolakku, aku akan menunggu"

"Baiklah, beri aku waktu untuk memikirkannya"

"Iya, tentu saja. Em.. apa aku boleh menanyakan sesuatu padamu?"

"Yaa katakan saja?"

Jessy melihat jika Marcell kali ini sangat serius, bukan hanya dari ucapanya tapi juga tatapan matanya yang lebih meyakinkan.

"Apa pernah kamu sedikit saja tertarik padaku? Maksudku sedikit saja apa pernah kamu menyukaiku?" tanya Marcell

"Ya, aku menyukaimu, tapi kau tau Marcell banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mencintai seseorang, aku akan pikirkan apa aku mencintaimu atau hanya sekedar menyukaimu"

"Terima kasih !"

"Aku .. aku akan kembali ke ruang kerjaku "

Jessy melangkahkan kakinya saat hendak membuka pintu langkahnya terhenti, ia kembali menghampiri Marcell.

"Kau akan menunggu?"

"Hmm.. !"

"Sungguh ?"

"Ya, aku akan menunggu !"

"Dengar aku tidak bisa.."

Marcell kembali mencium bibir Jessy dan lagi Jessy kembali diam dan membalas ciuman Marcell, Rupanya  ciuman itu di ketahui oleh Leo yang tak sengaja membuka pintu ruang kerja Marcell untuk menyerahkan dokumen,  melihat yang terjadi di depannya iapun terdiam mematung ia tak ingin membuat sedikitpun suara yang akan menyadarkan mereka namun Leo membuat kesalahan saat hendak pergi Leo menjatuhkan dokumennya.

Bruukkk...

"aughh...  Sial!!! "

Gerutu Leo dengan cepat ia meraih dokumen yang tergeletak di lantai

"Leo...! " seru Marcell.

"saya tidak melihat apa-apa pak.  Saya baru mau masuk.  Maafkan saya"

"saya bahkan tidak bertanya..."

"ahh..Benar juga, dasar bodoh!"

Gumam Leo sambil melangkah pergi

"saya akan kembali lagi nanti... "

"ahh Leo tunggu,  kamu masuk saja,  saya akan ke ruang kerja saya "

Jessy tau situasi ini sulit dijelaskan jadi lebih baik ia pergi.

"baik.!!”

Jessy berlalu melewati Leo dengan wajah yang sedikit menunduk malu karena ketahuan oleh Leo.

“  Wahhh yaaa... Liat siapa tadi!! Good Boy!! Jadi apa kalian sudah jadian?? "

Leo dengan sumringah menggoda Marcell yang hanya tersenyum simpul.

"Leo jaga sikap kamu ini dikantor "

"siap pak...!! "

Nampaknya Leo sangat mendukung jika Marcell menjalin hubungan dengan Jessy.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!