NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Cerita Nindy

Kondisi Bunda Jasmine yang tergeletak di lantai membuat hati Ayah Danu merasa sedih sekali, namun hatinya sedikit lega dengan melihat kondisi Hani yang sudah sadar. Namun saat ini, fokusnya harus tertuju kepada kondisi bunda. Saat ini bunda sudah di pindahkan ke ruang VVIP yang juga bersebelahan dengan ruangan Hani. Ayah untuk sementara menemani bunda selama proses pemeriksaan oleh dokter jaga. "Bagaimana kondisi istri saya dokter?", Tanya Ayah Danu.

"Tidak perlu khawatir tuan, istri anda hanya kelelahan.. setelah tube infus ini selesai nyonya Jasmine akan segera siuman", Ucap dokter jaga.

"Syukurlah..", ucap ayah Danu, merasa lega sambil tangan ayah menggenggam tangan bunda penuh kehangatan.

"Ah.. dokter, anak saya Hani di ruang VVIP sebelah sudah sadar, bagaimana keadaannya?", Tanya ayah Danu khawatir. Saat ini dia berharap bisa membelah diri, agar bisa menjaga dan merawat keduanya.

"Untuk nona Hani, tadi kami sudah memanggil Dokter senior yang sebelumnya merawat nona", ucap dokter jaga.

"Terima kasih... Terima kasih dokter..", ucap ayah Danu dengan air mata bahagia yang menggenang di sudut matanya.

Sementara itu, diruangan Hani. Dokter kepala senior yang sebelumnya mengobati Hani sedang mengobservasi pasiennya. "Yah sudah selesai... Syukurlah Hani sudah membaik. Kamu hebat nak, dokter bangga Hani bisa melawan ketakutanmu. Dokter doakan semoga ibumu dapat segera siuman dan pulih, karena dia yang selalu menunggu nunggu kesadaranmu. Sebagai seorang ayah dokter ucapkan, terima kasih yah nak kamu sudah mau berjuang keras melawan belenggumu. Dokter tahu semua itu tidaklah mudah dan kamu bisa melalui semuanya", ucap dokter kepala tulus.

"Dokter... Hani juga ucapkan terima kasih, karena selama merawat Hani dokter tidak pernah lupa memberikan motivasi buat Hani", ucap Hani tak kalah tulus.

"Saya tahu kamu pasti mendengarkan kami, maka dari itu jangan pernah kamu merasa sendirian lagi yah nak... Semoga kedepannya kamu bisa lebih terbuka jika ada masalah lagi.. jangan ragu untuk meminta tolong kedua orangtuamu", nasihat dokter kepala.

"Lihatlah saat kau terpuruk kali ini, bukan hanya dirimu yang terluka tapi juga kedua orangtuamu. Ingat Hani terkadang apa yang menurut kita sulit belum tentu sulit juga dimata kedua orangtuamu. Yah.. Dokter juga tahu kamu pasti hanya tidak ingin merepotkan mereka. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, bagi kami para orangtua kalian adalah mutiara kami. Sekalipun kalian para anak muda melakukan kesalahan, kami akan tetap menyayangi kalian. Meski kami memarahi kalian karena kebodohan kalian, tapi hati kami tulus berharap kalian bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dari kami. ingat yah nak terbukalah pada orangtuamu jika ada masalah dikemudian hari", desah berat dokter kepala. "Dan jangan takut akan kesalahan hari ini, anggaplah semua ini pembelajaran kehidupan", sambungnya kemudian. "Baiklah kalau begitu dokter pamit dulu yah, kamu harus kuat dan segeralah pulih", ucapnya sebelum keluar dari ruang perawatan Hani.

Setelah dokter kepala pergi, Hani merasa bersyukur karena semua orang memberinya kekuatan untuk kembali. Hani pun menyadari kebodohannya menyebabkan kedua orangtuanya sudah bersedih. Dalam hatinya dia berjanji akan lebih terbuka lagi jika menghadapi hal serupa dikemudian hari. "Bagaimana kondisi bunda yah saat ini? Ayah bunda maafkan Hani yah yang sudah membuat kalian bersedih", sesalnya pada dirinya sendiri.

....

Rumah Nindy

Sikap Nindy semakin hari semakin kurang ajar, terutama kepada ibunya yang selalu saja bertanya berbagai hal saat dia ada di rumah. Maksud hati ibu ingin lebih dekat dengan anaknya, namun sang anak malah menganggap ibunya sebagai musuh. Sedangkan bapak tidak menyadari perubahan sikap anaknya yang dia sayangi sepenuh hati, itu semua tidak lepas dari perlakuan ibu yang sengaja menutup nutupi kelakuan anaknya.

....

Hari ini terhitung sudah tiga hari sejak Nindy melakukan tindakan bullying kepada Hani. Suasana hati Nindy agak membaik pasalnya dia sudah bisa memperbaiki hape kebanggaannya. Yah, karena suka pamer Nindy selalu menyombongkan hape mahalnya ke teman temannya. Makanya saat hapenya rusak dia menjadi sangat kesal dan mudah emosi. Perihal dapat uang dari mana jangan ditanya, seorang Nindy dengan kebutuhannya yang mewah bagi anak seusianya pastinya mendapat dari jalan pintas. Meski tidak sampai menjual harga dirinya, namun Nindy harus rela membiarkan para pelanggan bar menggerayangi tubuhnya. Pikirannya saat ini yang penting dalam waktu singkat dia harus bisa mengumpulkan uang untuk meng servis hapenya. Benar saja selama dua hari ini Nindy sudah mengantongi 750 ribu rupiah. "Ah akhirnya bisa juga gw service hape", ucap Nindy.

Sore harinya ia menghampiri konter hape, setelahnya dia merasa senang sekali. "Ah... Akhirnya, untung kerusakannya gak semahal yang gw kira... Paling gw kerja 2 hari lagi juga bisa kebayar deh", batin Nindy.

....

Sementara itu kabarnya Nindy kerja di bar setiap pulang sekolah bahkan dirinya rela digerayangi untuk mendapatkan tips yang tinggi, membuat Bimo lagi lagi menyunggingkan senyum. "Akan gw pastikan Nindy membayar semua yang dia lakuin ke gw dan Hani.... Nindy gw benci lu.. sampai kapan pun akan gw buat hidup lu lebih hancur dari Siska", geram Bimo.

....

Flashback on

"Siska kamu kenapa nangis, kok gak mau bareng sama kakak tadi pas pulang?", Tanya Bimo. "Nggak kak... Nggak papa.. aku cuma capek..", jawab siska singkat.

Setelahnya Siska berlalu dan masuk kedalam kamarnya. Bimo yang penasaran dengan perubahan sikap adiknya itu. Akhirnya memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tidak seberapa lama Bimo terkejut kalau sudah 4 hari ini Nindy selalu memeras dan membully adiknya, dengan cara memeras uang jajan Siska dan mengancam akan menyebarkan foto tel*njang siska di kamar mandi saat berganti pakaian. Waktu itu siska masih duduk di kelas 1 SMP sementara Nindy sudah kelas 3 SMP.

Kehidupan adiknya yang awalnya ceria, berubah menjadi gadis pendiam dan pemurung. Siska adik kecilnya sejak saat itu dia berubah, sampai pada titik jenuhnya akhirnya siska pindah ke rumah nenek. Beruntungnya setelah itu, berangsur angsur siska kembali ceria dan melupakan traumanya. Bimo yang saat itu berada di sekolah SMP khusus putra, akhirnya sempat melupakan perihal kelakuan Nindy yang jahat sejak dulu.

Sampai pada akhirnya saat kelas 2 SMA Bimo harus ikut keluarganya pindah dan tanpa sengaja dia kembali dipertemukan dengan Nindy. Dendam yang sempat padam akhirnya menguar kembali.

Flashback Off

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!