NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Narapidana

Pembalasan Sang Narapidana

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Gangster
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: ilham risa

🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif


Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?


Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.




Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?



Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Mimpi Dan Nyata

"Cepat! Ambil kotak P3k....!"

Pablo berteriak keras kepada para kelompoknya. Merasa panik, saat melihat keadaan pria yang terkapar tidak berdaya di atas lantai penjara.

Dengan sigap, mereka berbondong-bondong mengambil kotak P3K, dan ada juga yang mengangkat tubuh Jo, langsung menidurkannya di atas tempat tidur papan.

Setelah itu, Pablo memeriksa wajah dan juga tubuh Jo yang ternyata penuh dengan luka. Di bagian dadanya, terdapat banyak darah, akibat seretan paksa dari para petugas sipir.

Runcingnya batu batu yang ada diperkarangan lapas, berhasil mengoyak bagian kulit dada dan juga perut Jo.. Lalu dengan sigap, Pablo mengoyak baju yang dikenakan oleh pria malang itu.

"Kurang ajar..! Mereka semua benar benar iblis. Bahkan mereka lebih kejam dari pada kita semua." rutuk Pablo terlihat sangat marah.

"Cepat, berikan alkoholnya. Aku akan membersihkan luka nya, agar tidak terasa menyakitkan."

"Ini bos."

Pablo terlihat begitu cekatan, membersihkan luka yang di derita oleh Jo. Setelah itu, dia mengobati luka itu menggunakan obat seadanya.

Jo yang masih sedikit tersadar pun, melirik kearah para napi yang ada di hadapannya. Rasanya tubuh Jo seperti hancur bersamaan dengan batin nya yang sudah pasrah terhadap nasib yang dia terima.

Jo tidak berbicara ataupun mengeluarkan suara sedikitpun. Dia hanya memperhatikan dan merasakan apa yang dilakukan oleh pria berparas menyeramkan itu.

Hingga tak lama kemudian. Tiba-tiba saja Jo merasakan rasa kantuk yang teramat sangat. Hingga tanpa sadar, Jo telah tertidur sambil menikmati sentuhan kasar tangan Pablo yang sedang mengobati luka yang dia derita.

****

Sayup sayup, terdengar suara tawa dari beberapa orang yang sedang berbicara. Jo yang masih berada di alam bawah sadarnya, merasa ingin membuka kedua mata, tapi terasa sangat berat.

Di dalam batinnya, Jo berbicara sendiri, apakah saat ini dirinya sudah mati?

"Benarkah aku sudah mati? Kenapa kedua mata ku sangat sulit untuk ku buka? Apakah aku telah berada di alam kubur saat ini? Apa yang ku tiduri? Kenapa alas ini terasa sangat keras."

Jo bertanya tanya sendiri. Hingga detik kemudian, dia mendengar orang orang itu sedang membicarakan tentang dirinya.

"Bagaimana! Apakah pemuda ini sudah sadar?" tanya rekan yang satunya.

"Belum. Aku rasa pemuda ini sudah tidak mempunyai semangat hidup lagi. Dia seperti orang yang pasrah dan juga menyerah."

"Kau benar. Aku rasa apa yang dia alami, benar benar telah menghancurkan jiwa dan raganya. Dan hal itu, bisa membuat mentalnya tidak terkendali. Andai dia lemah, maka sampai selamanya dia akan terpuruk tidak berdaya. Tapi andai dia kuat. Maka aku sangat yakin, dia akan berubah menjadi seorang iblis yang sangat mengerikan."

"Dan kita, harus membuat dia menjadi kuat. Dia adalah jalan satu satunya untuk kita mempertahankan apa yang kita miliki diluar sana. Kasihan bos Pablo. Dia sudah lama mencari seseorang yang bisa dia percayai sepenuh hatinya. Jadi kita tidak boleh menghancurkan impian bos Pablo."

Sayup sayup, Jo mendengar perbincangan dari beberapa orang napi yang ada di dalam ruangan tersebut.

Di dalam benaknya, Jo berpikir sejenak. Apakah dia bermimpi? Apakah semua yang dia dengar barusan adalah nyata.

Tapi bagaimana mungkin. Mereka mau mempercayai dirinya? Sedangkan mereka adalah orang orang jahat, sekelas mafia mengerikan di negara ini.

Jo yang merasa sangat penasaran pun, akhirnya berusaha keras untuk membuka kedua matanya. Apapun yang terjadi, dia harus kembali bangun. Dia tidak boleh mati sebelum membalaskan dendam kepada orang orang keji yang sudah memfitnah dirinya.

"Bangkit Jo...! Bangunlah Jo..! Kau harus membalaskan kejahatan mereka. Jangan biarkan Arlan dan putra nya Marvel hidup nyaman bahagia. Begitu juga dengan yang lainnya. Yang terkait dengan tuduhan palsu yang menjerat dirimu." Bangkit lah Jo!" teriak hati Jo begitu keras.

Hingga detik kemudian, tampak kedua rentina berkaca kaca berwarna coklat, terbuka dengan sempurna. Para napi yang melihat itupun langsung bergegas mendekati tempat tidur yang terbuat dari papan keras itu.

"Dia sudah sadar....!" teriak mereka tersenyum merekah.

Jo membalas tatapan mereka dengan tatapan lamat. Apakah ini yang namanya berada di penjara kerobokan. Penjara ini tidak seseram yang dia bayangkan.

Karena ruangannya lebih besar dan juga tidak pengap. Walaupun, cahayanya tidak terlalu terang, tapi Jo masih bisa menatap wajah para napi yang duduk di samping tubuhnya.

Lalu Jo pun berusaha bangkit dari terbaringnya. Membuat mereka menjadi panik dan langsung menahan tubuh Jo.

"Jangan bergerak! Kau masih lemah. Tetaplah berbaring seperti ini." bentak pria itu menatap tajam.

Jo langsung mengurungkan niatnya. Saat ini, dia tidak ingin membuat masalah kepada siapapun. Karena tubuhnya belum bisa di ajak untuk bertarung.

"Apakah kau lapar?" tanya salah satu napi yang ada di samping kanan Jo.

Jo menganggukkan kepalanya. Jika boleh meminta. Jo memang sangat lapar saat ini. Dan juga haus. Bahkan tenggorokannya sudah mengering, seperti berpuasa hingga berhari hari lamanya.

"Air....!" lirih Jo menatap memohon.

"Baiklah. Kau di sini saja. Biar aku yang mengambilkan makan dan air untuk mu."

"Terimakasih bang." jawab Jo dengan sisa sisa kekuatannya.

Mereka para napi yang mendengar panggilan Jo, tanpa sadar tersenyum tipis. Jujur mereka senang di panggil Bang. Karena terlihat lebih akrab dan lebih dihormati.

Lalu tak lama kemudian, kedua napi itu sudah kembali mendekati Jo. Salah satu dari mereka, terlihat memegang sepiring nasi beserta lauk, dan juga air minum yang dia berikan kearah mulut Jo.

Mendapatkan perlakuan yang begitu diperhatikan. Tentu saja membuat Jo menjadi terkejut. Apakah dia tidak salah masuk ke dalam ruangan? Kenapa mereka tidak menyiksa dirinya?

"Ya Tuhan..! Semoga aku tidak sedang bermimpi." gumam Jo di dalam hatinya.

****

Di wilayah lain, tepatnya di negara Belanda. Teridengar suara tawa yang menggelegar dengan sangat keras. Rasanya dia benar-benar bahagia, setelah mengetahui informasi yang disampaikan papa nya tentang musuh bebuyutan yang sudah berhasil dia kirim ke dalam lubang buaya..

"Hahaha....!!! Akhirnya kau akan mati Jo. Kau tidak akan pernah bisa terbebas dari tempat terkutuk itu. Aku yakin, tubuhmu akan di cincang sampai menjadi serpihan serpihan kecil. Lalu diberi makan untuk para ikan yang ada di pulau itu. Dan kini, sudah tidak ada lagi yang bisa mengganggu keinginan ku. Nadia! Aku yakin. Setelah aku menyelesaikan study ku di negara ini. Pasti Nadia telah berubah menjadi wanita yang sangat cantik. Aku akan menangkap wanita itu, dan menjadikan dia sebagai pelayan di atas ranjang milikku. Dan kau Jo. Akan menangis darah di alam sana, tanpa bisa berbuat apapun lagi. Hahahahaha....!"

Marvel tertawa dengan sangat senang. Rasanya, dunia nya menjadi indah, setelah memusnahkan pemuda yang menjadi saksi dari perbuatan jahat yang dia perbuat.

Setelah itu, Marvel pun langsung masuk ke dalam kelas, Guna mengikuti studynya di jurusan bisnis.

1
Ezhi Alfarizy
ohoho keset🤔
M Fajrin Pratama
berarti satu kampung SM Upin upin
PakDhe
ni bc smbil keluar air mata..jangkrikk mmg..😭
Wijaya Ronny
Luar biasa
PakDhe
bagus
MATADEWA
Pake Pupuk NPK.....
Arian
Buruk
Irwandy 16
Luar biasa mantaps sadis n seru jln ceritanya
Rina Susilowati
mengharu biru aku membacanya
Rina Susilowati
mengharu biru membacanya 😭
Anonymous
ok
Layla Lail
Lumayan
Layla Lail
Luar biasa
Edwin Jamal
lanjutkan..........
cepat pindahkan Jo
ke ibu kota tor...... biar jelas kisahnya.
Edwin Jamal
lanjutkan tor panasaran lihat Pablo cemburu sama Alaxander.
Farid igo
betul betul betul
bundha novita
Luar biasa
bundha novita
Lumayan
Ezhi Alfarizy
besi tua yg di asah menjadi senjata.itu Jo.
good job thor
Ezhi Alfarizy
kacung ya tetep kacung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!