🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆
Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.
Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
Dalam aksi kali ini Zheng Haikuan dan para tetua lainnya hanya bertugas membunuh petinggi Klan Xiao, setelahnya mereka hanya akan menonton kehancuran Klan Xiao.
"Kalian benar-benar kurang ajar" teriak Xiao Phing dengan penuh amarah.
"Hahahaha.. Kamu juga bukan orang baik, lalu kenapa kami harus segan terhadap mu" ujar Zheng Haikuan sambil mengeluarkan pedangnya.
Xiao Phing tampak putus asa, dia tahu jika Zheng Haikuan bukanlah lawannya. Seseorang yang merupakan kultivator pedang bukanlah sesuatu yang bisa disentuh, orang seperti Zheng Haikuan bisa melawan seorang kultivator yang memiliki tingkatan dua tingkat lebih tinggi darinya.
Apalagi Pedang spiritual di tangan Zheng Haikuan adalah barang pusaka, hanya digunakan untuk membunuh banyak orang. Legenda pedang penghancur telah tersiar luas selama beberapa dekade, jika bukan karena perlindungan yang kuat maka pedang tersebut sudah menjadi rebutan banyak orang.
Dengan majunya Zheng Haikuan, empat orang Tetua keluarga besar lainnya segera bergegas maju. Tugas mereka hanyalah memusnahkan Patriark dan para Tetuanya. Setelah itu mereka bisa beristirahat dan menikmati pembantaian anggota Klan Xiao, di bawah orang-orang dari aliansi keluarga besar maka pembantaian sepihak sangat mudah dilakukan.
Dengan jumlah yang tidak berimbang ini, kematian para petinggi Klan Xiao hanyalah seperti mencabut bulu ayam yang sudah direbus dalam kuali. Kekuatan para Tetua Utama dari aliansi keluarga besar juga sangat kuat, mereka adalah orang-orang pilihan yang selama ini menjadi ujung tombak di keluarga masing-masing.
Belum lagi ditambah dengan serangan tertutup yang dilakukan oleh pendekar ahli dari kelompok Xigua, mustahil orang-orang dari Klan Xiao bisa selamat.
"Trank"
"Trank"
"Trank"
Hanya suara aduan pedang yang terdengar, dari aula utama hingga lapangan beladiri. Namun hanya beberapa saat para pendekar Klan Xiao bisa bertahan, sebelum mereka semua akhirnya tewas di tangan aliansi keluarga besar. Serangan yang dilakukan dengan terencana dan terorganisir mampu membinasakan orang-orang Klan Xiao hanya dalam sekejap mata, membuat hal ini berjalan dengan sangat mudah.
Lapangan beladiri yang sebelumnya menjadi tempat kebanggaan Klan Xiao kini berubah menjadi tempat jagal manusia. Beberapa wanita cantik yang berasal dari Klan Xiao tidak luput dari pelecehan seksual sebelum mereka dibunuh, mereka benar-benar tidak menyangka akan terjadi peristiwa kelam dalam hidup mereka.
Xiao Feng sebagai tuan muda Klan Xiao bertarung mati-matian, segala luka sabetan pedang di tubuhnya ia tahan dan dengan tekadnya ia tidak menyerah begitu saja meski keluarganya habis dibantai. Ia hanya bisa pasrah menyaksikan anggota Klannya dibunuh dan barang-barang mereka dijarah.
"Tolong... Tolong... Tuan muda!" suara Xiao Bau terdengar menyedihkan, ia adalah kaki tangan yang sebelumnya ikut menjebak Xiao Chen.
"Ampuni nyawa ku" mata Xiao Bau menunjukkan ekspresi putus asa ketika dia melihat gerakan orang-orang yang hendak membunuhnya.
Xiao Bau pasti akan mati jika dia terkena tebasan pedang dari kelompok keluarga besar. Xiao Bau jatuh berlutut dan dia terus merendahkan diri untuk memohon dan meminta belas kasihan dari orang-orang yang hendak membunuhnya.
"Zleb!"
"Zleb"
"Zleb"
Para pembunuh tidak akan pernah mendengarkan permintaan seorang anggota Klan Xiao. Mereka menusuk dada, perut dan leher Xiao Bau tepat di dekat Xiao Feng. Meski Xiao Feng kali ini menggunakan baju pelindung kulit yang melindungi area dadanya tetap saja ia merasa ngeri melihat pengikutnya tewas di depan matanya. Tubuh Xiao Bau jatuh ke tanah, lalu ditendang dengan keras seperti bola dengan benturan dan menabrak hancur patung naga yang terdapat di lapangan beladiri. Tubuhnya yang sudah tak bernyawa jatuh ke lantai dengan bunyi gedebuk, meninggalkan genangan darah yang menyedihkan.
Satu tendangan yang dilakukan oleh salah seorang dari kelompok mereka telah membuat nyali Xiao Feng menggigil ketakutan. Dalam kelengahan beberapa orang, ia berlari dan menyelamatkan diri ke titik yang lebih aman.
Xiao Feng melangkah mundur untuk menjaga jarak. Meskipun dia merasa lebih kuat daripada pria yang berada di aliansi keluarga besar, tetap saja dia tidak akan sanggup menerima pukulan dari para anggota keluarga besar itu yang sangat banyak.
Para anggota kelompok aliansi tertawa dan mengulurkan tangannya untuk menjarah dan merebut sumberdaya sebanyak mungkin. Apalagi orang-orang dari kelompok Xigua, mereka bertindak sangat barbar dan tidak kenal ampun sama sekali.
Xiao Feng berhenti berharap dan menyerah pada keadaan, ia membalikkan badannya untuk pergi menyelamatkan diri. Tepat saat itu, Xiao Feng seperti mengingat sesuatu, lalu dia menolehkan kepalanya dan berkata.
"Oh iya, aku lupa akan satu hal. Bagaimana kabar Xiao Chen? Mungkinkah ia adalah mata-mata yang telah mengirim orang-orang ini?"
"Ia masih berada di dalam kurungan khusus di tanah terlarang, seharusnya saat ini Xiao Chen telah tewas di dalam penjara Tanah Terlarang " ucap seorang penjaga yang mengawal keselamatan Xiao Feng tersebut.
Setelah kematian ibunya, Xiao Chen sangat terpukul, energi gelap di dalam tubuhnya telah menghantui jiwanya dan membungkusnya dengan keadaan yang tidak dapat terkendali, dengan semaksimal mungkin ia berusaha mempertahankan kesadarannya.
Pada saat ini ia merasakan banyak kekuatan besar yang sedang mengepung Klan Xiao, sebagai pendekar yang baru saja memasuki ranah keabadian jelas ia merasakan kekuatan membunuh yang telah menghabisi orang-orang Klan Xiao.
Pada tahap ini, Xiao Chen tidak peduli sama sekali terhadap orang-orang Klan Xiao. Perlakuan mereka selama ini kepadanya dan juga ibunya merupakan karma yang harus mereka hadapi, belum lagi Xiao Chen harus membalaskan kebencian kepada Klan Xiao secara pribadi.
Xiao Chen hendak pergi meninggalkan rumah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan, namun ia melihat sekelompok orang sudah datang dan memandang kejam ke arahnya.
"Siapa kalian?" tanya Xiao Chen dengan nada dingin.
"Kami adalah orang yang akan membunuhmu" jawab salah seorang dari mereka.
"Mengapa kalian ingin membunuhku?" tanya Xiao Chen masih dengan ekspresi yang sama.
"Kamu adalah Klan Xiao, setiap dari kalian tidak ada yang dibiarkan hidup" jawab orang itu lagi.
"Berikan aku alasan lain, karena aku bukan bagian dari Klan Xiao" ujar Xiao Chen dengan dingin.
Ia sama sekali tidak mau disebut sebagai anggota Klan Xiao, keluarga yang memperlakukan dirinya seperti sampah dan membiarkan ibunya meninggal tanpa ada yang mempedulikannya.
"Banyak omong" kata salah seorang anggota kelompok lainnya.
"Terserah dengan apa yang kalian lakukan dengan Klan Xiao, tapi aku ingatkan jika aku bukanlah bagian dari mereka. Biarkan aku pergi dan meninggalkan tempat ini" ucap Xiao Chen dengan nada datar.
"Apakah kamu sedang bergurau? Sudah kukatakan tidak akan ada orang yang bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini" ucap orang yang pertama, ia mencibir dan meremehkan Xiao Chen.
semoga sampai TAMAT....
tap....tappppl