Vandera Box

Setelah mengelilingi seluruh ruangan dirumahku, aku merasa sangat ingin memasuki setiap ruangannya satu persatu dan membersihkannya. Aku membutuhkan waktu selama beberapa hari untuk merapihkan dan membersihkan seluruh ruangan di rumahku. Aku membersihkan dan merapihkan seluruh ruangan di rumah ini yang sangat besar dan luas.

Aku memasuki setiap ruangannya satu persatu untuk merapihkan dan membersihkannya, sambil menunggu Ephemetheus pulang ke rumah. Aku baru tahu kalau di rumahku sangat banyak barang-barang yang tak terpakai dan ada beberapa furniture yang sangat unik. Aku sudah berhari-hari membereskan ruangan di lantai tiga rumahku, hingga sekarang aku harus membersihkan ruangan di lantai dua rumahku.

Aku membersihkan satu persatu ruangan yang ada di lantai dua, ada beberapa ruangan yang berisi lemari dan ada ruangan yang kosong.

Rumah ini sangat besar dengan arsitekture yang sangat indah, bahkan ruangannya pun sangat banyak.

Aku terlalu sibuk hingga tidak sadar hari sudah menjelang sore. Aku segera turun ke lantai satu karena hari sudah mulai malam, namun saat aku baru saja berniat untuk menuruni tangga aku melihat satu koridor yang belum aku lewati. Setelah berkali-kali aku naik ke lantai dua ini aku tidak pernah melihat koridor ini. Rasa penasaranku membuatku segera berjalan melewati koridornya untuk melihat-lihat ruangan-ruangan yang ada di rumahku.

Aku membuka pintu satu per satu dan ada sekitar delapan ruangan di koridor ini, dimana terdapat empat ruangan yang saling berhadapan. Aku berusaha untuk membuka semua pintu yang tertutup di koridor ini, semua ruangan dapat terbuka, namun aku menemukan satu pintu yang terkunci dan sangat sulit untuk aku buka.

Aku tidak bisa membuka pintunya, meskipun aku sudah menekan pegangan pintu untuk membuka pintunya. Saat aku berusaha membuka pintunya, aku merasa tidak asing dengan pintu dan koridor ini. Aku merasa kebingungan dan aku mencoba untuk mengingat dimana aku pernah melihat tempat ini. Setelah beberapa lama aku berusaha mengingatnya, akhirnya aku ingat ternyata ini tempat yang ada didalam mimpiku saat aku bermimpi makhluk yang menyeramkan itu.

Saat mengingat mimpi burukku membuatku merasa sangat ketakutan, namun anehnya kenapa pintunya terkunci dan itu membuatku sangat penasaran. Sebenarnya apa yang ada didalam ruangannya. Aku berusaha menghilangkan rasa takutku dan mencoba membuka pintunya sekali lagi, namun tetap tidak bisa terbuka. Sepertinya aku memang harus meminta bantuan Ephemetheus untuk membuka pintunya. Aku tidak bisa membuka pintunya sendirian karena pintunya terkunci dan aku tidak tahu cara membukanya.

Aku melihat melalui jendela bahwa matahari sudah tenggelam dan hari pun sudah berganti malam. Seperti biasa aku mendengar Ephemetheus membuka pintu depan rumahku. Ephemetheus sudah pulang kerumah dan aku segera menuruni tangga ke lantai satu untuk menemuinya.

Ephemetheus terlihat sangat lelah, setelah mandi dan mengganti pakaiannya dia langsung tertidur.

Aku tidak sempat membicarakan soal pintu yang terkunci di lantai dua rumahku karena Ephemetheus langsung pergi tidur tanpa berbicara apapun denganku. Aku harus mencari waktu yang tepat untuk membicarakan mengenai pintu yang terkunci di lantai dua kepada Ephemetheus.

+++

Aku menunggu selama berhari-hari untuk membicarakannya dengan Ephemetheus tentang pintu yang terkunci di lantai dua. Aku berniat meminta bantuan Ephemetheus untuk membuka pintunya karena aku mau masuk kedalam ruangannya dan melihat isi didalam ruangannya.

Hari ini adalah waktu yang tepat karena Ephemetheus tidak pergi kemanapun, sepertinya dia akan berada dirumah seharian ini. Ephemeteheus memang terkadang tidak pergi kemanapun dan dia diam dirumah selama seharian, namun itu sangatlah langka dan jarang terjadi. Aku menghampiri Ephemetheus yang sedang sibuk menyiram tanaman yang ada di rumah, lalu Ephemetheus melihatku yang sedang berdiri dihadapannya.

"ada apa?"tanya Ephemetheus

“sayang, ikut aku”kataku padanya meminta dia untuk mengikutiku

Ephemetheus menaruh selangnya, lalu mengikutiku dibelakangku. Aku berjalan didepannya dan menaiki tangga ke lantai dua yang masih diikuti oleh Ephemetheud di belakangku.

Aku terus berjalan menuju ke ruangan yang pintunya terkunci dan tidak bisa dibuka. Aku sangat ingin membuka pintunya karena aku ingin melihat isinya dan apa yang ada didalamnya. Aku dan Ephemetheus akhirnya sampai di tempat yang ingin kutunjukkan pada Ephemetheus, kita berdiri tepat didepan pintu yang terkunci dan tidak bisa dibuka.

“sayang, bisakah kamu menolongku untuk membuka pintunya karena aku sudah berusaha membukanya tapi pintunya tetap tidak bisa dibuka"kataku

Ephemetheus terdiam dan menarikku pergi menjauh dari pintu yang terkunci itu, dia terlihat sangat aneh.

“kamu jangan dekati ruangan ini oke, kamu boleh masuk ruangan manapun yang kamu inginkan tapi jangan ruangan ini”kata Ephemetheus.

Ephemetheus mengajakku turun ke lantai satu lagi, dia membuatku dipenuhi dengan banyak pertanyaan. Memangnya didalam ruangan itu ada apa, kenapa aku tidak boleh masuk kedalam ruangannya. Apa yang dia rahasiakan dariku sampai aku tidak diizinkan untuk masuk kedalam ruangannya. Jadi selama ini dia menyembunyikan sesuatu dariku, apa yang ada didalam ruangan sampai dia melarangku untuk masuk kedalamnya.

+++