NovelToon NovelToon
Story My Life

Story My Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Mafia / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ria qomara

Menceritakan Fera seorang wanita yang keras kepala, yang selalu membuat orang tuanya seperti naik darah. Ada saja yang wanita itu lakukan. Hingga pada suatu hari papanya menjodohkan dia dengan pria muda yaitu rekan bisnis papanya tapi Fera menolak. Lalu bagaimana kisah selanjutnya tentang keseharian dan kehidupan Fera ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria qomara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan keluarga

"Fera kok masih belum siap-siap kan malam ini kita sudah janji mau bertemu dengan keluarganya Reza," ucap pak Hamdani yang melihat putrinya sedang memandangi laptopnya.

Fera langsung menutup laptopnya, lalu melihat jam di tangannya.

"Pa, masih kurang lima jam lagi masa harus siap-siap sekarang," ucap Fera.

"Ya setidaknya kamu memikirkan apa jawaban kamu tentang perjodohan," ucap pak Hamdani.

"Aku sudah menentukan jawabannya," ucap Fera.

"Bagus! Tapi ingat jangan bikin papa kecewa lagi Fera," ucap pak Hamdani.

Setelah mendengar ucapan Fera, pak Hamdani beranjak pergi dari hadapan Fera.

Fera menggelengkan kepalanya melihat sikap papanya yang sangat bahagia saat ini, tapi tidak dengan dirinya karena jawaban yang akan ia berikan nanti pasti akan membuat papanya marah padanya.

Tiba-tiba dia teringat pesan Rahma kalau harus tetap tenang bagaimana pun kondisinya.

Fera beranjak menuju kamarnya, ia merebahkan dirinya sejenak untuk menyiapkan hatinya untuk bertemu keluarga Reza. Pikirannya melayang teringat dengan seseorang yang dulunya pernah bilang kalau ia menyukainya tapi Fera tolak dengan alasan dia ingin fokus sekolah dan waktunya hanya akan ia gunakan untuk belajar bukan pacaran.

Sejak saat itu laki-laki itu tidak mendekati Fera lagi sampai mereka sama-sama lulus dan sampai saat ini Fera tidak pernah mendengar kabarnya lagi.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Fera kemudian membersihkan dirinya, setelah selesai mandi ia berganti pakaian dan mulai bersiap-siap, tapi Fera merasakan jika ia mulai deg-degan menghadiri pertemuan ini.

"Kamu kenapa kok lesu begitu, Papa tidak suka ya jika kamu menampakkan muka sedih jika berada di depan mereka. Yang ada mereka berpikir kalau kamu terpaksa menghadiri pertemuan ini," ucap pak Hamdani.

"Memang semua ini aku lakukan terpaksa Pa," ucap Fera dalam hati.

"Fera kamu tidak apa-apa kan," ucap bu Hamdani.

"Tidak ada apa-apa Ma," ucap Fera.

"Kamu yakin? Jika kamu keberatan lebih baik kita batalkan pertemuan ini," ucap bu Hamdani.

"Batalkan? Kamu jangan seenaknya membatalkan pertemuan ini, kita sudah janji hari ini," ucap pak Hamdani pada istrinya.

"Tapi kamu lihat kan jika Fera saja masih belum siap bertemu kelurga Reza, masih mau kamu paksa juga dia,"Ucap bu Hamdani.

" Ma, Pa Fera tidak apa-apa lagian jika sudah janji kita tidak bisa membatalkan begitu saja, bukan kah Mama pernah bilang seperti itu," ucap Fera, dia tau kalau kedua orang tuanya pasti akan berdebat lagi.

"Kamu yakin?"

"Iya Ma, aku yakin," jawab Fera.

"Ya sudah kita berangkat," ucap pak Hamdani.

Di sepanjang perjalanan Fera hanya melamun, dia tau kalau semua mimpinya akan hancur. Hanya tinggal sebuah angan saja, dulu dia begitu mendamba jika impiannya akan membuat dirinya bahagia.

Saat sampai di sebuah tempat yang di janjikan, mereka langsung turun dan di sambut hangat oleh keluarga Reza yang ternyata sudah sampai duluan.

Fera melihat Reza di sana dengan seorang pria seumuran papanya duduk di kursi roda dan juga ada Milani di sana.

"Mil kamu ngapain disini?" Tanya Reza.

"Milani Papa ajak supaya nemenin kamu, sengaja Papa suruh jalan lebih dulu karena dia tidak mau kamu tau," jawab pak.Hamdani.

"Iya Fer," ucap Milani.

Keluarga pak Hamdani kemudian di persilahkan duduk oleh ibu dari Reza.

"Ini Fera ya," ucap bu Lia, ibu dari Reza.

"Iya tante,"

"Cantik ya mirip sama Mamanya, saya Lia Mamanya Reza dan ini Papanya," ucap bu Lia sambil menunjuk pria yang duduk di kursi roda.

Fera hanya tersenyum melihat ke arah papanya Reza, ada rasa kasihan di hatinya melihat kondisi papa dari Reza.

"Nak Fera kamu mungkin sudah tau tentang perjodohan ini dari papa kamu, sekiranya kamu mau menerima itu menambah kebahagiaan ini. Awalnya Om dan Papa kamu tidak ingin meneruskan perjodohan ini tapi sampai saat ini Reza masih belum mendapat wanita yang cocok untuk di nikahi, sedangkan Om ingin melihat dia menikah sebelum Om pergi dari dunia ini," ucap pak Heru.

"Pa, papa pasti sembuh jangan bicara seperti itu," ucap Reza pada papanya dengan pelan.

"Bagaimana Fer kamu menerima perjodohan ini kan," ucap bu Lia, dia berharap Fera mau menerima perjodohan ini.

Fera diam sejenak, hatinya kembali bimbang karena awalnya dia berniat untuk menolak tapi saat melihat keinginan papa dari Reza ia tidak tega berbicara seperti itu.

Orang tua Fera memandangi putrinya, entah apa yang di dalam hati mereka sementara bu Hamdani merasa kasihan dengan Fera.

"Maaf tante saya butuh waktu untuk memberi jawaban ini," ucap Fera akhirnya kalimat itu yang keluar.

"Fera_"

"Sudah tidak apa-apa pak Hamdani jika Fera butuh waktu untuk menjawabnya kami akan tunggu sampai kamu siap dengan jawaban kamu," ucap pak Heru.

"Iya dan kami menerima apapun keputusan Fera nantinya," ucap bu Lia.

"Terimakasih Om, tante," ucap Fera setidaknya orang tua Reza mengerti jika dia akan memikirkan kembali semua ini.

Mereka pun menikmati pertemuan yang hanya membahas tentang perjodohan ini.

"Fer, kamu butuh waktu berapa lama lagi sih?" Tanya Milani, Fera dan Milani menjauh untuk bicara berdua.

"Aku tidak tau Mil," jawab Fera.

"Kamu tau perjodohan ini sejak awal tapi kenapa saat bertemu malah minta waktu," ucap Milani.

"Aku sebenarnya sudah memikirkan jawabannya, tapi sepertinya aku tidak bisa mengutarakan sekarang," ucap Fera.

"Kenapa?"

"Mil aku masih belum terlalu mengenal Reza, kalau seandainya dia nanti jahat, kasar dan orang yang temperamental bagaimana," ucap Fera.

"Fer, kamu kan sudah lama kenal sama dia kenapa masih belum mengenal sifatnya dia seperti apa, aku yakin kok Reza itu orang," ucap Milani.

"Darimana kamu tau?" Tanya, Fera.

"Ya aku tau dari sudut pandang bagaimana dia memperlakukan kedua orang tuanya, dengan orang tuanya saja dia baik apalagi dengan kamu nantinya," jawab Milani.

"Itu bukan alasan seseorang di katakan baik atau calon suami yang baik, semua orang berbuat baik sama orang tua itu adalah kewajiban Mil," ucap Fera lalu pergi dari hadapan Milani.

Bagaimana dia mau meyakinkan Fera jika omongan dirinya selalu di bantah.

Setelah lama berbincang dua keluarga itu pun pulang ke rumah masing-masing.

sesampainya di rumah terlihat jika pak Hamdani menyimpan amarahnya.

"Fera kamu ini bagaimana sih, kamu bilang sama Papa sebelum berangkat tadi sudah menemukan jawabannya tapi sampai di sana kenapa kamu malah meminta waktu lagi," ucap pak Hamdani, suaranya pelan tidak seperti biasanya mungkin sudah lelah dengan sikap Fera.

"Itu jawabannya Pa, Fera butuh waktu lagi karena Fera juga masih belum kenal lebih jauh tentang Reza," ucap Fera pada papanya.

"Cukup ini sudah malam jangan ribut lagi, apa kalian gak capek selalu bertentangan pendapat seperti ini," ucap bu Hamdani, dirinya juga lelah karena anak dan suaminya selalu seperti ini.

1
eka siti N
efeknya gini, kalau ayah mau A eh s ibu milih B. jadi ke anaknya bingung 😁✌️
ditampung dulu Thor. . semangat
eka siti N
pemikiran bocah emang 😅
eka siti N
bener loh fer, kasian tuh papa nya hehe
eka siti N
ngakk aku tuh 😅✌️
eka siti N
Fera ternyata anak mami ni ya 😁
eka siti N
imajinasi ku langsung menerka", gimana kalu si Fera tiba" dianterin Sama pria yg mau dijodohkan. secara tidak sengaja ya 🤭 aduh udah nebak kmna aja, maaf kan ya Thor.
eka siti N
pasti pria itu 🤭✌️
eka siti N
dari sini aku mikir ada maksud lain dari papanya. apakah tentang perjodohan itu?
eka siti N
tokoh utamnya Fera ya... duh nona muda
eka siti N
semangat
eka siti N
mampir juga ya kak "Mata Batin"
eka siti N
semangat
eka siti N: aku tampung dulu ya buat Baan bacaan ,ditandai dulu hehe ..
Ria qomara: terimakasih kak
total 2 replies
eka siti N
mampir juga ya kak☺️
Rina Zulkifli
semangat kak ❤️
Ria qomara: insya Allah kak, terimakasih 🙏
total 1 replies
Ria qomara
Hallo kak! Mampir yuk ke cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!