NovelToon NovelToon
My Director My First Love

My Director My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: arsyazzahra

Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya bertemu mantan, yang tak lain merupakan cinta pertamamu?

Bella tak menduga jika ia kembali dipertemukan Arfa. Sosok mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya, yang tak lain adalah Direktur baru tempatnya bekerja. Semula ia merasa percaya diri menganggap jika keadaan masih sama. Namun, sikap Arfa yang dingin dan ketus terhadapnya, membuatnya harus sadar diri, rasa percaya dirinya itu seketika terenggut dengan paksa. Bella memaksakan diri untuk membuang jauh-jauh perasaannya.

Namun, bagaimana jika keadaan justru membuatnya harus terus berdekatan dengan Arfa. Membuat rasa cinta itu tumbuh semakin besar. Seiring sesuatu alasan yang membuat Arfa berubah pun terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsyazzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Cowok Ganteng

“Sudah kamu catat semua kan, Bell?” tanya Arfa.

“Sudah Pak!”

Arfa melihat arloji di tangannya di mana waktu sudah menunjukkan pukul satu lebih. Ia berpikir jika Dave pasti sudah tiba di restoran hotel Santika, letaknya tak jauh dari Mall yang kini keduanya kunjungi. “Kita langsung ke restoran hotel Santika saja. Tapi, sebelum itu kita ke mobil. Berkasnya aku tinggal di sana,” ujar Arfa.

“Baik Pak!”

Bella mengikuti langkah kaki Arfa menuju parkiran. Ia terus berjalan menunduk hingga tiba-tiba ia tersentak saat keningnya membentur punggung tegap Arfa. “Aduh!” ringisnya mengusap keningnya.

“Pak Arfa berhenti gak bilang-bilang sih?” omelnya.

“Kok nyalahin saya. Kan kamu yang jalan gak lihat jalan, menunduk terus. Emang di lantai ada uang ya,” tukas Arfa tak mau disalahkan.

“Ada cowok ganteng!” celetuk Bella asal sebelum kemudian berlalu meninggalkan Arfa begitu saja dengan wajah melongo.

“Masih ganteng juga aku,” pujinya pada diri sendiri. Lalu menyusul Bella.

Beberapa menit setelah mengambil berkas juga satu set produk kecantikan, Arfa dan Bella berjalan ke sisi gedung mall itu. “Biar saya yang bawa, Pak.” Bella mencoba menawarkan diri untuk membawa berkasnya.

Arfa menaikkan alisnya, lalu mengulurkan paper bag yang berisi produk kecantikan. “Kamu bawa ini saja. Berkasnya biar saya yang bawa. Takutnya nanti kamu jatuh lagi berkasnya berhamburan,” seru Arfa.

Bella menerima paper bag itu. “Pak Arfa nyindir saya.”

“Gak, cuma ngomong!” sahutnya melangkah lebih cepat meninggalkan Bella. Membuat perempuan sedikit ngos-ngosan saat berlari mengejarnya.

“Memangnya apa bedanya. Kalaupun saya terjatuh saat membawa produk ini, juga pasti malah pecah kan,” ujar Bella menunjukkan paper bag di tangannya.

“Gampang! Gajimu saya potong setengahnya,” serunya membuat kedua mata Bella melotot kesal. Arfa berlalu masuk ke dalam restoran, membiarkan Bella menghentakkan kakinya dengan kesal. Dan dalam diam Arfa menarik sudut bibirnya, ia tahu dan hafal banget, gadis itu pasti tengah mengumpat dirinya.

“Jangan mengumpat saya. Ayo masuk!” Tanpa Bella sangka Arfa berbalik lalu menggiring Bella masuk dengan paksa.

“Eh!” Bella tersentak. Mana kala menyadari Arfa tengah menggandeng tangannya. Lalu mendudukkannya di kursi.

“Tuan Dave dan istrinya, masih di jalan. Kalau kamu pengen makan sesuatu atau minum pesan aja,” ujar Arfa yang memilih membuka iPad di tangannya.

Bella mengambil buku menu di atas meja. Membacanya demi inci, ia meringis melihat harga yang tertera di sana. Jujur saja ini memang bukan pertama kali ia makan di restoran, hanya saja harga di sana sangat mahal. Kemungkinan karena itu merupakan restoran hotel bintang lima. “Selera makan saya tiba-tiba hilang,” serunya meletakkan kembali buku tebal menu itu.

“Kenapa?” tanya Arfa menoleh, mengalihkan pandangannya dari iPad di tangannya.

“Pak Arfa lihat harganya deh, buat kepala saya sakit. Saya memang baru gajian, tapi kalau buat makan. Makanan seperti itu, bisa-bisa pertengahan bulan saya hanya bisa menelan obat magh,” celetuknya membuat Arfa terperangah sekaligus ingin tertawa.

“Kamu pesan aja, nanti saya yang bayar,” titah Arfa.

“Gak dipotong gaji saya kan, Pak?”

“Kamu kenapa takut banget gajinya dipotong sih,” dengus Arfa.

“Tentu saja! Saya kan masih punya tanggungan Pak. Adik-adik saya masih pada sekolah. Kalau saya gajinya kena potongan kan saya–” ucapan Bella terhenti mana kala pelayan menghampiri meja mereka, setelah sebelumnya Arfa mengangkat tangannya.

“Kopi hitam dengan gula sedikit. Kamu apa?” tanya Arfa.

Bella menyebutkan pesannya. Ia tidak meminta makanan berat, hanya beberapa cemilan lumayan buat menemani dirinya nanti saat Arfa meeting. Ia memang tidak tahu perihal meeting kali ini, karena bukan membahas tentang produk perusahaan mereka, melainkan perusahaan orang tua Arfa.

1
Ameiyati
Buruk
Ameiyati
Kecewa
Alivaaaa
kereen Thor ceritamu 🥰
Susanti Jaenah
tapi Arfa berkata,,kalau bertemu kembali apakah bisa menjalin hubungan lagi..kenapa Arfa jadi cuek bgtu..lanjuttttt
Alivaaaa
goooolll
Sandisalbiah
cari Bella.. sukur² pas bareng Ben jd biar ngereog itu si Arfa ..
Sandisalbiah
jangan² yg nabrak si Ben, Airin lagi.. adik Bella..
Sandisalbiah
kamu cemburu, kamu marah... hai Arfan situ waras tanya begitu ke Bella... dasar maruk
Sandisalbiah
nyatanya Arfan emang pengecut dan pecundang... memberi harapan pd Bella tp kenyataan menyakitinya di depan mata..
Sandisalbiah
nasib org kelas bawah ya.. selalu di pandang sebelah mata... poor bella
Sandisalbiah
sakit tertampar kenyataan kan Bella... makanya jaga hati biar gak tambah sakit..
Sandisalbiah
niat kamu tuh apa sih Fan.. kek ngasih harapan ke Bella tp kamu sendiri terikat janji buat nikahin janda ank satu... kenapa? krn kamu udah janji ama almarhum suaminya buat jagain ank dan istrinya gitu.. terus kalau yg kamu janjiin kakek² yg di penghujung napasnya ingin kamu jaga istrinya apa kamu juga bakal nikahin itu nenek²..? konyol..
Sandisalbiah
sayang sekali Bella gak dengar kejujuran Arfan... nanti pasti dia bakalan beneran terluka..
Sandisalbiah
si Maya aja tuh egois.. otaknya udah konslet, mada iya Arfan harus menikahi janda dr kakak nya sendiri... menjaga bukan berarti harus menikahi kan.. itu org tua mainya kurang jauh jd otaknya gak berkembang cara berfikirnya..
Sandisalbiah
baru sekarang kamu bersuara utk membela si Bella.. telat banget Fan.. kamu terlalu pengecut..
Sandisalbiah
lagi² setatus sosialita yg jd penghalang.. manusia arogan Dan Gila kehormatanya yg selalu mementingkan setatus dr pd hati Dan kebahagiaan ank...
Sandisalbiah
Arfan seperti sengaja mengukur tarik Bella..
Sandisalbiah
apa sih maunya Arfan ini.. cuma php in Bella.. sok kasi harapan padahal dia sendiri tau endingnya bakal nyakiti Bella kan..
Sandisalbiah
Hadeh.. tabok juga ini si Arfan.. sok kasi perhatian buat si Bella baper aja.. mana Bella masih ngarep lagi..
Sandisalbiah
semoga Bella bisa menjaga hati agar tak terluka terlalu dlm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!