Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si Serigala Manja!
Terduduk sembari memperhatikan gerak-gerik Alexa, Lucifer justru tersenyum simpul melihat tingkah tunangan palsunya,
Dia memang gadis yang sederhana,
"Apa kau tak ingin ikut makan?"
"Saya??? saya sudah mencicipi masakan nenek juga ibu sebelum kemari! tak apa Tuan makan lah!"
"Tingkah mu itu sungguh kampungan, Alexa!!"
"A-apa? benarkah? maaf-, tapi memang ini baru pertama kalinya saya memasuki gedung bak pencakar langit semewah ini, Tuan!" Lexa berbicara dengan canggung sembari menggaruk pelipisnya karena perkataan ketus dari lisan Lucifer.
"Kemari lah! apa kau tak ingin menyuapi ku?" telapak tangan Lucifer nampak menepuk perlahan paha sebelah kirinya.
"Bukankah Tuan sudah bisa menggerakkan tangan kanan Tuan dengan sempurna? kenapa masih saja memintaku untuk menyuap kan makanan?"
"Jangan menampilkan raut wajah masam seperti itu dihadapan calon suami mu, Lexa??"
"Ciiih?? calon suami?? kau yang selalu mencemooh diriku dengan sebutan gadis kampung!!! kenapa pula aku harus mau menikah dengan mu, Tuan Serigala!!!"
Suara tawa Lucifer kembali terdengar dengan begitu renyah, membuat Lexa semakin memanyunkan bibir meskipun ia perlahan melangkah menghampiri Lucifer.
"C'mon honey! aku sungguh sudah lapar sekarang."
"Dasar kepribadian ganda!! kau ini angkuh tapi juga manja! sungguh aneh sekali!!"
"Jangan berkata seperti itu!! bisa saja kau jatuh hati padaku suatu saat!!" Lucifer menarik pergelangan tangan Alexa hingga gadis itu hilang keseimbangan dan benar-benar terduduk di pangkuannya.
"Dalam mimpi mu, Tuan!!!"
Tatapan keduanya kembali menyatu, Lucifer benar-benar tak membiarkan ruang untuk Lexa bergerak sama sekali,
Apa-apaan ini? apa dia ingin kembali menggoda ku-, pria kurang ajar!!
Tak kehilangan akal, Lexa akhirnya mengayunkan kakinya dengan kuat nan kasar hingga membuat Lucifer tersentak dan berujung mengendurkan belenggu lengan kekarnya pada tubuh Alexa.
"Aaa-aawwh!!!! kau-,"
"Bukan salah saya!!"
"Bagaimana bisa itu bukan salah mu? jelas-jelas kau menginjak kaki ku, gadis kampung!!! aku bisa menuntut mu jika sampai kaki ku ini cedera!!"
"Lakukan saja sesukamu, Tuan Lucifer! aku sungguh tak peduli!!"
Alexa beranjak dengan santai, jemari nya kini terlihat sibuk membuka paper bag dan meraih lunch box dan menata nya berjejer di atas meja kerja Lucifer.
"Tak bisakah kau membongkar semua perlengkapan konyol itu di sofa sebelah sana?"
"Kenapa? apa kau sengaja ingin membuatku melangkah kesana-kemari demi menyuapkan makanan ke dalam mulut pedas mu itu?? jangan harap!!!"
Suara Lexa terdengar tegas, tak ada sedikitpun rasa takut dalam dirinya, ia bahkan menggeser beberapa berkas pekerjaan milik Lucifer demi bisa menata dengan rapi beberapa menu hidangan makanan siang dari Madam Levin.
Sementara Lucifer, pria dengan netra abu-abu itu kembali membeku dengan mulut terbuka karena tak mampu mengomel apalagi meluapkan amarahnya pada Alexa.
Astaga gadis ini-, ingin rasanya aku mencekik lehernya! tapi kenapa???
"Jangan membuat ku kesal! cepat buka mulut mu, Tuan!"
Lamunan Lucifer kembali membuyar saat Alexa menyodorkan sendok tepat di depannya.
"Bagaimana rasanya?" gadis itu tersenyum manis dan melontarkan pertanyaan dengan antusias.
"Biasa saja!"
"A-apa? tapi-, bukankah itu cukup nikmat? ibu bahkan -,"
"Diam lah! cukup suapi diriku!"
"Berarti kau menikmatinya? tak perlu sungkan untuk memuji ibu mu sendiri, Tuan! rasanya sungguh nikmat bukan?" Lexa kembali berbicara panjang lebar sembari terus menyuapkan makanan ke mulut Lucifer.
Alexa ..., kenapa dia bisa dengan mudah mengungkapkan semua isi hati ataupun kepalanya? sementara diriku? tak ada tempat bagiku untuk bercerita tentang apapun sejak diriku remaja,
"Tuan!!! Tuannn?? apa kau baik-baik saja?"
"E-e iya? aku-, aku hanya -,"
"Mengagumi kecantikan gadis kampung seperti ku?? aaiissh! diriku sungguh terpesona!"
"A-apa? apa yang kau katakan Alexa?"
"Tenanglah aku hanya bercanda!! pria penyuka sesama jenis seperti mu! aku tak akan pernah berharap apapun darimu, Tuan Lucifer!"
"Jadi kau juga tak mengharapkan uang??"
"Eeemm!! itu sebuah pengecualian!! lagipula manusia di belahan bumi manapun pasti membutuhkan uang bukan?? jadi tolong tepati janji Anda!!!" Lexa menepuk lembut bahkan mengusap dada bidang Lucifer dengan senyum yang tersungging indah di bibir.
"Dasar mata duitan!!!!"
"Terserah saya!!!"
