Dia Yang Ternoda

Think......

Sebuah pesan masuk ke dalam smart phone yang tergeletak di atas sebuah meja.

Sebuah smart phone super mahal milik seseorang yang nampak tengah tengah sibuk dengan layar lap topnya di hadapannya.

Seseorang itu adalah Rexy, setelah hampir satu bulan yang lalu ia berhasil mengantar Rhain pulang..

Meski ucapan terimakasih tak ia dapatkan dari wanita itu, ia sudah sangat senang.

Suasana hatinya pun mendadak menjadi bagus dalam kurun waktu yang cukup lama.

Meski wanita itu tak lagi pernah ia temui sejak hari itu, ia sudah cukup bahagia karena dirinya bisa mengetahui di mana tempat tinggal Rhain saat ini.

Rexy meraih smart phonenya kemudian membukanya.

Keningnya segera berkerut.

Sejurus kemudian ia terdengar menghubungi seseorang dan memberi sebuah perintah.

" ikuti dia, jangan sampai lepas...aku akan segera kesana.

Kirimkan lokasinya padaku segera "

Klik.

Sambil mematikan telephonnya, pria itu melangkah lebar keluar ruangannya.

Sementara itu di tempat lain.

Seorang wanita cantik nampak berdiri di depan pintu sebuah apartemen mewah dengan wajah kesal.

kedua alis wanita itu nampak menyatu.

Tak lama pintu apartemen itu terbuka dan menampilkan wajah seorang pria yang sangat putih dengan tubuh tinggi menjulang.

Deretan gigi yang tampak rapi dan putih segera ia pamerkan pada wanita di hadapannya itu.

" Esther....akhirnya kau mau datang juga sayang...." kata pria itu yang tak lain adalah Darius.

Sudah sejak berbulan bulan yang lalu sejak Esther pulang dari rumah sakit paskah kegugurannya,

pria itu sudah berkali kali berusaha menghubungi wanita itu namun gagal.

Esther selalu menolak panggilannya.

Dan akhirnya, demi bisa bertemu dengan wanita itu, ia pun terpaksa menggunakan cara curang.

Ia mengirimkan gambar keduanya ketika sedang dalam keadaan naked ke nomor wanita itu.

Dan ia berhasil....

Kini Esther berdiri di hadapannya.

" Esther....aku sangat merindukanmu " ucap Darius sembari merangsek maju hendak memeluk Esther.

Namun wanita itu menghindar denga cepat.

" cukup Darius, hentikan sampai di sini " ucap Esther dengan tatapan mata tegas.

Darius menggelengkan kepalanya.

" aku tidak bisa lagi bersamamu, aku tidak mau lagi mengkhianati suamiku " lanjut Esther lagi

" bukalah matamu Esther, dia tidak mencintaimu....

Hanya aku yang mencintaimu " jawab pria itu

Kini giliran Esther yang menggelengkan kepalanya.

" aku tahu itu, tapi itu bukan salah Rexy....aku lah yang memaksakan pernikahan ini kepadanya.

Dan karena itu, aku akan berjuang untuk mendapatkan cintanya " jawab Esther dengan yakin.

" berjuang sendirian itu tisak mudah Esther...sangat menyakitkan, apalagi kau seorang perempuan " jawab Darius dengan wajah penuh kecewa.

" aku bukan hanya seorang perempuan Darius, aku juga seorang istri....

Aku berkewajiban meraih cinta suamiku untuk mempertahankan rumah tangga kami " Esther masih bertahan dengan argumennya.

" kalau begitu jadikan saja aku suamimu, ayo kita menikah...aku pastikan, aku tidak akan menyia nyiakan cintamu " sela Darius tak mau kalah.

" Darius ku mohon mengertilah...." pinta Esther penuh permohonan.

" apa lagi yang harus ku mengerti Esther.... belum cukupkah aku mengalah selama ini demi kamu.

Aku diam saat kau akukan anakku sebagai anak Rexy.

Aku diam saat kau tak sedikitpun mau mengangkat telephonku apalagi membalas pesan dariku, padahal aku hampir gila karena sangat mengkhawatirkan keadaanmu...

Aku tidak main main Esther...aku benar benar sangat mencintaimu " jawab Darius masih tak mau kalah.

Pria blasteran Indo - Thailand itu sudah memutuskan ia tak akan lagi mau mengalah.

Sudah cukup ia sakit hati melihat cintanya di abaikan oleh Rexy.

Ya....

Darius melihat bagaimana Rexy mengabaikan Esther saat di rumah sakit.

" kumohon mengertilah Esther....Rexy tidak mencintaimu " kata Darius sembari menarik tubuh ringkih wanita itu ke dalam dekapannya.

Esther tak menolak juga tak membalas.

Kedua tangan wanita itu jatuh menjuntai ke bawah.

Darius semakin mengeratkan pelukannya ketika ia sadar ia tak mendapatkan penolakan dari Esther.

Pria itu juga sadar,

Wanita itu tak membalas pelukannya.

Darius tahu...Esther tengah gamang, dan ia akan memanfaatkan keadaan ini sebaik mungkin untuk bisa mendapatkan Esther.

" hatiku sangat sakit melihat kau mengemis cinta kepada Rexy dan kau di abaikan " bisik pria itu di telinga Esther sambil menyusupkan wajahnya pada telinga wanita itu.

Esther masih terdiam.

Ia sadar, apa yang di katakan Darius memang benar.

Ia mengemis cinta kepada Rexy yang nota bene adalah suaminya sendiri.

Dan suaminya sendiri itu justru malah mengabaikannya.

Ia juga sadar, rasanya memang sangat sakit saat ia harus berjuang sendirian.

" aku mencintaimu Esther...aku sungguh sungguh mencintaimu " kata Darius lagi, dan kini pria itu telah melabuhkan bibirnya pada bibir tipis milik wanita pujaannya itu.

Wanita pemilik hatinya.

Dan lagi lagi, wanita itu tai menolaknya juga tak membalasnya.

Darius terus melumat dan menyesap bibir milik wanita itu yang terasa manis baginya sejak awal dulu.

Tangan pria itu pun tak lagi bisa di kondisikan.

Jari jemari kokohnya telah berkelana kebagian dada Esther yang telah menjadi tempat favoritnya.

Meremas dengan lembut dan tak jarang memilin.

Tanpa sadar, Esther mendesah lirih.

Dan karena desahan itu, membuat Darius seperti semakin menggila.

Ia bahkan sampai lupa jika sat ini keduanya masih berada di luar pintu apartemen mewahnya itu.

Ketika tangan Darius yang lain sibuk meremas, tangan satunya lagi pria itu menekan tengkuk wanita itu untuk memperdalam ciuman mereka.

Hingga beberapa menit kemudian, sebuah panggilan mengejutkan keduanya.

Terutama Esther.....