NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Beberapa menit kemudian, Alex keluar dari dalam kamar dengan tubuh terbuka hanya menggunakan celana dalam saja. Lalu ia melihat Miraya telah terbangun membuat ia berjalan menghampiri gadis tersebut dengan menyebut namanya. Namun saat Miraya menoleh, ia pun langsung menjerit histeris sampai membuat Alex kebingungan ada apa dengan wanita yang berada dihadapannya itu.

"Jangan lakukan itu! Aku tidak mau disentuh oleh tuan, tolong jangan lakukan itu" ia menutup tubuhnya dengan tangan sambil melangkah mundur.

Sedangkan Alex yang mengerti maksud dan tujuan apa yang baru saja Miraya lontarkan membuat Alex langsung tersenyum jahil semakin mendekati Miraya dengan tubuh gagahnya.

"Yaaa... Gadis nakal, apa yang sedang kamu pikirkan?".

"Aarrrkkhhh... Jangan sentuh aku! Aku mohon jangan sentuh aku! Aku tidak mau kehilangan keperawanan aku sebelum aku menikah. Tolong jangan sentuh aku, aku mohon tuan, tolong jangan sakiti aku".

Alex tertawa, "Apa? Perawan? Kamu yakin kamu masih perawan?".

Miraya lalu menatap Alex yang masih tertawa asik melihat kegelisahan di wajahnya membuat Alex semakin terlihat tampan ditambah juga tubuh Alex yang begitu sangat menggoda.

"Dia sangat seksi!" batin Miraya membayangkan Alex sedang menggoda dirinya. Tetapi saat itu juga ia langsung membuang halusinasi tersebut dan kembali melihat Alex yang masih tersenyum usil terhadap dirinya. "Apa yang sedang tuan lakukan?" ia pun mencoba untuk menenangkan pikiran.

Alex mengangkat kedua bahunya, "Menurut mu apa yang sedang aku lakukan gadis nakal?".

"Saya tidak tau apa yang sedang tuan lakukan? Sebab itu saya bertanya kenapa tuan..." Miraya melihat tubuh Alex dari atas sampai bawah. "Bahkan tuan tidak mengenakan pakaian hanya menggunakan celana dalam itu saja".

Lalu Alex melihat tubuhnya yang memang hanya menggunakan celana bokser saja.

"Kenapa? Ada yang salah dengan pakaian saya?".

"Tidak tuan, hanya saja... Saya sedikit terkejut melihat tuan berpakaian seperti itu datang mendekati saya".

"Terus?".

"Tidak tuan, saya yakin kalau tuan orang baik tidak akan melakukan hal yang macam-macam".

"Lalu bagaimana jika saya melakukan...

"Tidak tuan, jangan lakukan itu" ucap Miraya kembali menjauh dari hadapan Alex. "Kalau begitu saya permisi dulu tuan".

"Kamu mau kemana?" Alex segera menahan pergelangan tangan Miraya. "Kamu sudah makan?".

Miraya terdiam sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Alex.

"Saya belum makan tuan, dan sekarang saya sangat lapar sekali".

"Kenapa kamu tidak makan?".

Miraya menatapnya dengan jengkel, "Dasar pria menyebalkan! Bagaimana bisa dia bertanya seperti itu? Tidakkah dia menyadari kalau dirumah ini tidak ada apa-apa? Dan sekarang dia bertanya kenapa aku tidak makan? Hahhhh" umpat Miraya dalam hati melihat Alex mengernyitkan dahi.

"Kenapa kamu diam saja?".

"Hhhmmsss" Miraya semakin jengkel. "Kalau begitu lepaskan dulu tangan saya tuan, setelah itu saya akan menjawab pertanyaan tuan kenapa saya tidak makan malam ini sampai saya hampir saja mati kelaparan".

Hingga akhirnya Alex melepaskan pergelangan tangannya.

"Dirumah ini tidak ada apa-apa, bahkan botol air mineral saja tidak ada tuan. Sebab itu saya tertidur disini menunggu kepulangan tuan membawakan sesuatu untuk saya makan" Miraya sedih. "Tetapi tuan tidak membawa apa-apa dari luar sana, saya benar-benar sangat kelaparan".

Alex terdiam menatap wajah Miraya yang benar-benar sangat sedih menahan rasa lapar.

"Kenapa kamu tidak memberitahu kalau..." Alex tersadar kalau ia lupa mengisi dalam kulkasnya. "Kalau begitu kamu tunggu disini, saya tidak akan lama" ia sedikit berlari menaiki anak tangga menuju kamar. Hingga beberapa menit kemudian, Alex menghampiri dirinya kembali dengan pakaian rapi. "Ayo".

"Kita mau kemana tuan?".

"Cari makanan" jawab Alex melihat wajah Miraya tersenyum senang.

Keduanya lalu keluar dari rumah dan langsung menuju sebuah cafe tempat biasa Alex makan disana. Hingga mereka tiba, Miraya bertanya kenapa mereka harus makan di cafe? Kenapa mereka tidak makan dipinggir jalan saja. Tetapi Alex tidak menjawab, pria ia itu malah masuk begitu saja meninggalkan Miraya yang masih menunggu jawaban, namun pada akhirnya Miraya tetap saja mengikutinya dari belakang.

"Wah, ini sangat.. Aku menyukainya" ucap Miraya dalam hati. Lalu ia melihat Alex, pria itu sedang asik bermain dengan ponselnya tanpa ia sadari kalau Miraya sedang memperhatikan dirinya. "Tampan, aku sangat menyukainya" namun saat itu juga Miraya sadarkan dirinya. "Aku memang menyukai dia sejak pertama kali aku melihat mu tuan Alex, tapi aku sadar, aku bukan siapa-siapa dan aku tau aku bukanlah wanita yang pantas untuk mu tuan Alex".

Tidak lama setelah itu pesanan mereka tiba, Miraya lalu menerima miliknya begitu juga dengan Alex.

"Terima kasih mbak" ucap Miraya dengan senang hati mendapatkan senyuman dari si pelayan.

Tetapi berbeda halnya dengan Alex, pria itu malah asik kembali dengan ponselnya dan sama sekali tidak tertarik dengan makanan yang berada dihadapannya itu. Sedangkan Miraya, gadis tersebut langsung melahap miliknya sampai ia kenyang.

15 menit kemudian setelah Miraya selesai, ia melihat Alex masih tetap asik dengan ponselnya membuat ia bertanya dalam hati apa yang sedang Alex kerjakan, kenapa ia terlihat sangat sibuk sekali. Tetapi Miraya tidak berani untuk menganggu, ia memilih diam sambil menunggu melihat samping kiri kanannya tampa ia sadari Alex melihat dirinya.

"Kamu sudah selesai?".

Miraya kaget, lalu ia tersenyum mengangguk kalau ia sudah selesai.

"Kalau begitu ayo kita pulang".

"Tunggu sebentar tuan, bagaimana dengan makanan tuan?".

"Saya tidak lapar".

"Kenyang? Tapi tuan belum makan" Miraya melihatnya dengan nada kecil. "Kalau begitu, ini dibungkus saja tuan dari pada ditinggal".

Alex tersenyum, lalu mencari salah satu dari pelayan itu untuk membungkus miliknya untuk dibawa pulang sambil melihat Miraya tersenyum kegirangan seperti anak kecil berjalan duluan menunggu di kasir bersama dengan dirinya. Tidak lama setelah itu, Miraya mendapatkannya dan keduanya langsung meninggalkan cafe.

Di dalam mobil.

"Oh iya tuan, malam ini aku sangat senang seka.. Li" Miraya seketika tersadar kalau ia sudah melampaui batas. "Maaf tuan!".

"Ada apa?" tanya Alex fokus menyetir.

"Tidak tuan, lupakan saja hehehehe".

Alex langsung mengernyitkan dahi melirik Miraya, namun setelah itu ia kembali fokus membawa mobilnya.

"Mmmmm.. Sebenarnya... Maaf jika saya terlalu lancang tuan untuk bertanya" Miraya melihat Alex terdiam. "Kenapa waktu itu tuan berada di kampus saya dan kenapa waktu itu tuan begitu sangat marah besar kepada saya? Padahal jika dilihat dari sisi ini, tuan terlihat sangat baik dan juga lembut. Tapi waktu itu".

Alex melihatnya.

"Tidak, lupakan saja tuan. Maaf!".

Miraya merasa takut dan sedikit gerogi jika ia bertanya terlalu jauh sedangkan ia baru saja mengenal dan dekat seperti ini dengan Alex

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!