"Kau gagal merusak rumah tanggaku, maka jadilah wanita simpananku, Azzalea Quinera."
~Tristan Sagara Kusuma~
Azzalea Quinera, gadis 23 tahun itu tidak pernah menyangka jika hidupnya akan serumit ini. Kakaknya kecelakaan, dan dirinya yang hanya seorang mahasiswa harus menjadi wanita simpanan, setelah gagal merusak rumah tangga pria dari masa lalunya demi mendapatkan uang pengobatan.
Berawal dari suruhan orang, namun berakhir membuatnya terjebak dalam perasaan tidak berujung dengan pria tampan sejuta pesona.
Lalu bagaimana kisah hidup Azzalea dan Tristan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siang panas
...WARNING!!! AREA 18+...
...YANG DIBAWAH 18 TAHUN BACANYA SAMBIL MEREM YA, BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN....
Alea direbahkan oleh Tristan diatas ranjang king size yang ada di kamar itu. Wanita itu tampak pasrah dibawah kungkungan Tristan yang seperti ingin menerkamnya saat ini juga.
Alea memejamkan matanya, ia memilih untuk memalingkan wajah daripada iris matanya bertabrakan dengan iris tajam dan mempesona milik Tristan.
Tristan menyeringai, ia memegang pipi lembut Alea, lalu mengusapnya dengan lembut dan penuh perasaan.
"Azzalea, lupa dengan kata-kata ku tadi?" tanya Tristan dengan suara parau.
Alea menelan saliva nya dengan sulit, ia perlahan mulai memberanikan diri untuk menatap Tristan, daripada nantinya ia dikasari oleh pria itu.
"Azzalea, apa kamu sadar bahwa kamu sangat cantik?" Tanya Tristan dengan mata terus menyusuri wajah cantik sekretarisnya.
Alea hanya diam, ia tidak berniat sama sekali untuk menjawab pertanyaan Tristan. Bibirnya terasa berat, bukan hanya karena ketakutan, tapi juga karena bengkak usai di cium habis-habisan oleh Tristan tadi.
"Jawab aku, Alea." Pinta Tristan dengan parau.
"I-iya, Pak." Sahut Alea terbata dan gugup.
Tristan tersenyum lagi, ia benar-benar sangat menyukai ekspresi wajah Alea yang ketakutan seperti ini, apalagi ekspresi wajah penuh kenikmatan di bawahnya.
Tristan membuka tiga kancing kemejanya, sehingga kini menampilkan bagian dada pria itu yang bidang dan menggoda.
"Bangun." Pinta Tristan dan langsung dituruti oleh Alea.
Tangan Tristan menyusuri wajah Alea, lalu semakin turun ke leher. Tristan membuat gerakan seperti mencekik, namun tidak benar-benar dilakukanya.
Kemeja Alea yang sudah terbuka benar-benar menampilkan keindahan dada Alea yang besar dan menggoda.
"Kamu tahu bahwa dirimu sangat cantik dan indah, Alea?" tanya Tristan seraya melepaskan kemeja Alea dari tubuhnya.
Alea memejamkan mata, Tristan memanfaatkan posisi mereka untuk mencium tengkuk dan bahunya yang sudah terekspos.
"Saya tidak tahu." Jawab Alea pelan.
Alea memejamkan matanya, ia berusaha untuk menahan suara yang sejak tadi ingin keluar akibat kenikmatan dari lidah hangat Tristan.
"Akhhh." Erang Alea antara nikmat dan sakit tatkala Tristan menggigit bahunya.
Tristan terkekeh, ia mencium bekas gigitannya sendiri dengan lembut.
"Buka bajuku." Ucap Tristan dengan nada enggan dibantah.
Dengan tangan yang gemetaran, Alea mulai membuka satu persatu kancing kemeja pria itu.
Tristan tersenyum tipis melihatnya, bagaimana bisa Fade memerintahkan gadis polos seperti Alea untuk merusak rumah tangganya.
Setelah kancing itu terbuka semua, kini barulah Alea bisa melihat dada bidang dan perut kotak-kotak milik pria itu.
"Terpesona 'hmm?" tanya Tristan dengan begitu menggoda.
Alea melarikan pandangannya ke samping, ia tidak menjawab dan hanya diam sambil berusaha mengatur nafasnya.
Tristan menangkup wajah cantik Alea dengan tangan besarnya, ia lalu menyatukan bibir mereka dalam tarian bibir penuh kenikmatan.
Alea membalas dengan mata terpejam, bahkan Alea reflek melingkarkan tangannya di leher Tristan saat merasakan tangan pria itu meraba punggungnya.
Terbuka lah tali pelindung dada yang Alea kenakan, Tristan menariknya dari depan, membuat lingkaran tangan Alea terlepas.
Tristan juga melepaskan ciuman mereka sambil melempar bra Alea dengan sembarang arah.
Alea reflek menutupi dadanya, ia benar-benar malu saat ini. Ia tidak tahu harus bagaimana, apalagi hawa panas dari tatapan Tristan seperti ingin menelannya hidup-hidup.
"Akhh." Alea memekik kaget saat tangan Tristan memegang tangannya yang sedang menutupi dadanya sendiri.
Tristan meremass dada Alea dengan bantuan tangan wanita itu. Tristan juga menciumi leher Alea dengan penuh napsu.
"Ahh … pak Tristan!" Desahh Alea dengan mata terpejam.
Tristan tersenyum senang, ia pun menjauhkan tangan Alea yang masih menutupi dadanya, dan kemudian ia mulai bermain-main dengan benda bulat dan menggoda itu.
Alea dibaringkan oleh Tristan, mempermudah gerakan pria itu yang kini sedang bermain-main dengan dada wanitanya.
"Eummm … pak Tristan." Erang Alea tertahan.
Tristan berdiri, mendengar suara indah Alea benar-benar membuat dirinya tidak tahan.
Tristan melucuti sisa pakaian yang menempel di tubuhnya dan tubuh Alea sehingga kini mereka sama-sama polos.
"Keluarkan suara kamu, Alea. Jangan pernah menahannya, atau aku akan marah." Bisik Tristan seraya menggigit pelan daun telinga Alea.
Setelah mengatakan hal itu, Tristan kembali bermain di leher dan dada Alea, membuat Alea benar-benar tidak bisa menahan suaranya.
Alea seperti lupa dimana mereka saat ini, mereka ada di kantor Tristan yang mana bisa siapa saja datang untuk memergoki mereka, terutama Linda, istrinya Tristan.
"Alea, kamu benar-benar membuatku gila!!" Erang Tristan.
Tristan pun menggagahi Alea di dalam kamar pribadinya dengan penuh napsu dan hasrat tinggi, ia benar-benar tidak bisa lagi menahan diri, apalagi setelah kedatangan Linda tadi pagi.
"Ahhh, Azzalea. Kamu nikmat sekali!!" Desahh Tristan seraya terus memacu semangat untuk meraih pelepasan bersama Alea.
Alea pun sudah pasrah dibawah tubuh Tristan, ia sudah tidak memiliki tenaga dan keberanian untuk memberontak dan menolak perlakuan Tristan sekarang.
"Eummhh … Pak." Bisik Alea dengan nafas terputus-putus.
"Aghhhh …." Erangan panjang itu menjadi penutup permainan siang hari ini.
Tristan menjatuhkan dirinya ke samping Alea lalu menarik wanita cantik itu ke dalam pelukannya.
Tristan masih menginginkannya, namun ia ada pertemuan jam 2 nanti, dan rasanya waktu tidak akan cukup apalagi mereka belum makan siang.
"Kamu yang terbaik, Alea." Bisik Tristan.
YEAYY 2 BAB HARI INI!!!
Bersambung................................
sempet bingung sbnere /Facepalm/
atau justru sedang hamil muda trus fisiknya tidak tahan mendpt tekanan???