NovelToon NovelToon
Tuan Muda Iblis Yang Memanjakanku

Tuan Muda Iblis Yang Memanjakanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:27.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: 1PM

Awalnya ingin berpacaran bebas dan menemukan pria yang sempurna.
Tanpa diduga, dia terpaksa memiliki hubungan dengan tuan muda yang kaya.
Meskipun tuan muda itu kaya dan tampan, masalahnya dia cacat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1PM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

Jasmine terus saja berlari tanpa melihat orang-orang yang menatapnya dengan pandangan aneh.

"Nyonya tunggu, kenapa Anda tidak memakai sandalnya?" Teriak Bunga.

Jasmine tidak memperdulikan ucapan Bunga, dia hanya ingin cepat-cepat sampai ke dalam kamarnya. Dia begitu malu kepergok banyak orang. Setelah sampai di kamarnya, dia pun langsung menutup pintunya dengan keras,

Brak

Bunga sampai terlonjak kaget karena saat itu dia berada tepat di depan pintu yang tiba-tiba tertutup.

"Untung saja pintu ini tidak menghantamku" ucap Bunga merasa kesal sekaligus lega.

Jasmine tampak duduk bersila di atas ranjang, dia menutup wajahnya dengan bantal. "Bunga apa yang tadi kulakukan di depan semua orang?"

"Bukankah berpelukan adalah hal wajar dilakukan pasangan suami istri, Bahkan jika lebih dari it…"

"Bunga apa yang kau katakan? Kau seperti sudah berpengalaman saja, bahkan umurmu mungkin lebih muda dariku," kesal Jasmine karena lagi-lagi pelayan pribadinya itu mengungkit hal yang akan membuat wajahnya semakin memerah.

"Nyonya, saya memang tidak berpengalaman, tapi itulah yang terjadi jika pasangan suami istri berdua di dalam kamar, seperti di novel percintaan yang sering saya baca."

"Hei kau itu masih anak kecil, bacalah yang memang bacaan untuk seusiamu!"

Bunga mengerucutkan bibirnya, merasa kesal atas apa yang diucapkan Nyonya Mudanya itu.

"Yang terpenting kan, saya bisa menilai mana yang boleh dilakukan, mana yang tidak, Nyonya!" Jelas Bunga.

"Terserah kau saja!"  Ucap Jasmine yang malas meladeni Bunga.

"Akh"

Jasmine mengacak-acak rambutnya.

"Anda kenapa Nyonya?"

"Bunga apa yang tadi kukatakan, kenapa aku berkata seperti itu? Kau benar-benar bo**h Jasmine. Bagaimana jika aku bertemu dengannya? Aku harus bersikap seperti apa? Akh! Rasanya ingin ku tenggelamkan diriku ke dalam lautan."

"Nyonya, apa yang terjadi? Kenapa Anda berbicara sendiri seperti orang gi.."

Bunga langsung membungkam bibirnya begitu dia akan keceplosan mengatakan Nyonya Mudanya orang gila, bisa-bisa nanti dia langsung ditendang dari sini.

"Sepertinya aku memang sudah gila, Bunga!"

"Ha? Bunga terkejut karena Jasmine sendiri yang mengatakan dirinya sudah gila, tapi seketika dia merasa lega, karena bukan dia yang secara langsung mengucapkannya.

"Aku benar-benar sudah gila karena aku mengatakan seperti itu tadi"

Jasmine menepuk-nepuk bibirnya pelan dan berkata, "Kamu lagi, main asal ngomong saja, tidak di saring lebih dulu," omel Jasmine pada bibirnya sendiri.

Bunga hanya menggelengkan kepalanya, "Sepertinya Nyonya memang sudah gila," gumam Bunga yang masih di dengar Jasmine.

Jasmine langsung menghentikan aksinya, kemudian menatap Bunga datar.

Bunga menelan saliva susah payah dalam hati berkata, "Mampus kau Bunga, Nyonya Muda mendengar gumaman mu."

"Iya kau benar Bunga, sepertinya aku memang sudah gila."

"Nyonya bagaimana kalau Anda mandi dulu, biar pikirannya kembali fresh, kemudian Anda makan pagi, bukankah Anda belum makan?"

Jasmine kembali menatap Bunga, "Apa yang tadi kau katakan?"

"Anda belum makan Nyonya."

"Sebelum itu,"

"Sebaiknya Anda makan pagi."

"Sebelumnya,"

"Biar pikirannya kembali fresh."

"Bukan...bukan yang itu! Sebelumnya lagi,"

"Sebaiknya Anda mandi dulu."

"Apa???" Teriak Jasmine begitu keras.

Bunga langsung terlonjak kaget dan menutup telinganya setelah mendengar teriakan Nyonya Mudanya. Kemudian berkata "Apa..apa ada yang salah dengan yang saya ucapkan Nyonya," tanya Bunga takut-takut.

"Akh"

Jasmine berteriak sambil kembali mengacak rambutnya, sampai membuat rambutnya kini sudah tak berbentuk.

"Nyonya ada apa?" Tanya Bunga penasaran.

"Nyonya, sebenarnya ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiran Anda?"

Bukannya menjawab, Jasmine malah balik bertanya.

"Tadi kau bilang aku belum mandi?"

Bunga mengangguk.

"Sejak tadi bangun tidur?"

Bunga kembali mengangguk.

"Akhh ini memalukan Bunga! benar-benar memalukan!" ucap Jasmine sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya diatas ranjang.

"Sebenarnya Anda kenapa Nyonya?" Tanya Bunga bingung.

"Kau tahu Bunga, dia tadi dia menciumku dan aku belum mandi, bahkan aku belum menggosok gigiku, itu benar-benar memalukan!"

"Ya ampun Nyonya kukira ada apa sampai Anda seheboh itu, ayo cepat sekarang lebih baik Anda segera mandi!" kata Bunga menarik tangan Jasmine agar bangun dari tempat tidurnya.

"Ayo, Anda sekarang mandi!"

"Tapi Bunga…" Jasmine kembali menoleh ke arah Bunga  yang ada dibelakangnya.

"Masuk sekarang Nyonya!" Merasa tidak sabar Bunga pun mendorong Jasmine agar lekas masuk ke dalam kamar mandi.

Dan begitu pintu ditutup, "Jasmine kau sangat memalukan!!" Teriak Jasmine sambil kembali menghentak-hentakkan kakinya di lantai kamar mandi.

.

.

"Ada apa kau kesini?" Tanya Stevano datar.

"Kak, ada yang ingin aku bicarakan,"

"Keluar dari sini!!" Usir Stevano pada adiknya.

"Tapi Kak.."

"Tuan Muda Max, lebih baik Anda keluar dulu sekarang!" Lerai Jason yang melihat kakak beradik itu sebelum terjadi pertikaian.

"Baiklah, aku akan berjalan-jalan dulu, kita bicara nanti," ucap Max yang akhirnya mengalah.

Stevano terus saja memegang dadanya. Jason yang melihat itu terlihat khawatir dan langsung mendekat.

"Tuan apa yang terjadi? Apa Anda baik-baik saja?"

"Jason," panggil Stevano.

"Iya Tuan, apa ada yang sakit? Apa dada Anda merasa sesak?" Tanya Jason yang mulai panik.

"Sepertinya sekarang kita harus ke dokter," kata Stevano lirih.

"Baiklah Tuan, aku akan persiapkan mobil," Jason berjalan keluar, tapi tak lama kemudian dia pun kembali lagi.

"Kenapa kau kembali?

"Aku akan ambil pakaian Anda dulu, lihatlah sudah cukup lama bukan Anda tidak memakai baju!" Jason pun berjalan menuju walk in closet meninggalkan Stevano yang masih diam di tempat tidurnya, dan masih terus memegang dadanya, karena saat ini jantungnya berdetak sangat kencang.

"Nyonya Muda ini gimana sih, katanya mau menggantikan pakaian Tuan Muda, tapi sudah cukup lama dia berada di dalam kamar tapi Tuan Muda belum juga memakai bajunya," gerutu Jason yang masih bisa Stevano dengar.

"Apa yang tadi kau katakan Jason? Beraninya kau menyalahkan Istriku!" kesal Stevano begitu mendengar Jason bergumam.

"Maaf Tuan, aku tidak bermaksud untuk menya…"

"Sudahlah, cepat ambilkan bajunya, kenapa kau lama sekali?" Potong Stevano.

"Kita harus secepatnya ke dokter, sepertinya ada yang tidak beres dengan jantungku," tambahnya.

"Baik Tuan, saya akan segera mengambilnya," Jason pun buru-buru mengambilkan pakaian Tuan Mudanya.

Stevano tidak memperdulikan Jason lagi. Dia teringat akan istrinya tadi, perkataannya benarkah itu? Aku akan tetap senang walaupun dia hanya berbohong. Setidaknya dia mau mengatakan itu meski hanya sekedar kata untuk menenangkan. 

"Tuan!"

"Tuan!"

Kemudian Stevano tertawa kecil begitu mengingat istrinya yang tadi salah tingkah, "Gadis kecil yang lucu," kemudian Stevano pun tersenyum.

"Tuan!" 

Karena Stevano tidak menyadari keberadaannya, dan malah asyik dengan lamunannya, Jason yang merasa kesal akhirnya menggebrak meja yang ada di samping ranjang Stevano. 

Brak

Benar saja hal itu berhasil membuyarkan Stevano dari lamunannya.

"Jason, apa kau sudah bosan hidup? Apa kau ingin membuatku jantungan. Jantungku saat ini saja sudah berdebar kencang apalagi kau menambahnya dengan mengejutkanku!"

"Maaf Tuan, saya dari tadi berkali-kali memanggil Anda tapi Anda tidak mendengarnya" ucap Jason menjelaskan.

"Kau pikir aku tuli?"

"Bukan itu mak.."

"Ayo kita pergi sekarang! Jantungku rasanya sudah berdebar tak karuan," Stevano memotong ucapan Jason sambil merebut pakaian yang sedari tadi Jason pegang.

"Apa Tuan? Anda kenapa? Apa yang perlu diperiksakan ke dokter?" Tanya Jason yang kini baru menyadari setelah cukup lama dia berpikir.

"Jantungku" sambil berlalu meninggalkan Jason yang masih terdiam di tempatnya.

Setelah sadar, Tuan Mudanya sudah sampai di depan pintu, akhirnya Jason pun berteriak, "Jangan Tuan!!" 

Stevano langsung menoleh menatap Jason tajam "Apa maksudmu melarangku?"

 

1
Rita susilawati
🤣🤣🤣🤣🤣
AnysMentari
,ula
NIA DJOHAN Djohan
Luar biasa
Lisa Halik
bingung juga thor...liora nikahnya sama sapa
Lisa Halik
hahahahahha
Lisa Halik
apakah alno
Lisa Halik
terima kasih thor..ceritanya bagus
Lisa Halik
bunga lepas nikah tinggal saja max
Lisa Halik
apa lagi ni
Lisa Halik
pergi saja bunga,
Lisa Halik
sebenarnya ada apa ini
Lisa Halik
jason kamu jodohnya lily
Lisa Halik
bingung thor
Lisa Halik
staveno bukannya anak kandung wililliam
Juna Dong
luar biasa
Putri Abdurachman
Tiffa jd ibu y gtu Willy jd Papi jg gtu ya gitu jg jdny anak2'a😅
M Fikri
mengharukan
nrmla
Luar biasa
Natasha Othman Sha
terima kasih thor karyanya best sangat....
M Fikri
👍ibu yg hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!