Setelah dijemput dari desa dan dinikahi, pada akhirnya nasib buruk tetap menimpa Danastri. Faktanya, ia dijemput dan dinikahi hanya untuk dijadikan sebagai rahim pinjaman bagi istri Sanungga.
Setelah Sanungga dan istri pertamanya mendapat dua anak kembar dengan proses fertilisasi in-vitro pada Danastri. Danastri diperlakukan baik kemudian diajak berlibur oleh Sanungga yang memberikan malapetaka lain bagi Danastri. Danastri akhirnya didorong jatuh dari tebing sampai nyawanya terenggut.
Tapi ternyata, Danastri terlahir kembali dan berhasil melarikan diri sebelum proses infiltrasi dimulai, yang mengejutkan adalah ia tetap hamil anak kembar!
"Jadi, apakah si kembar dikehidupan sebelumnya benar-benar anakku?!" Gumamnya tidak percaya.
Disamping itu, pembalasan dendam dari Danastri, tetap berjalan sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serigala Kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil
*
*
Sesampainya di rumah sakit, dua supir dan adik Zack langsung di bawa ke UGD yang membuat Danastri tidak tinggal diam, tetapi langsung pergi ke bagian administrasi untuk pembayaran.
Danastri melakukan pembayaran, tetapi ia juga meninggalkan nama. Tentu saja agar Zack menghubunginya. Inilah cara dia agar bukan dirinya yang mencari Zack, tetapi Zack yang mencari dirinya.
Setelahnya, ia menunggu sebentar di UGD untuk memastikan jika adik Zack benar-benar baik-baik saja meski harus dirawat beberapa bulan. Kemudian setelah kabar pasti, iapun pergi bersama supir sewaannya yang dengan setia mengikuti.
"Nona, aku tidak mengerti, kenapa kau mau menolong mereka dengan usaha sebesar ini?" Tanyanya bingung.
Danastri tersenyum kecil, "Karena tabur tuai itu nyata." Balasnya, tapi sulir sewaannya masih tetap kebingungan. "Sudahlah ayo pergi sa---"
"NONA!" Teriak supir sewaan, ketika Danastri tiba-tiba jatuh pingsan. Ia dengan refleks menahan Danastri agar tidak jatuh ke bawah. "Perawat! Bantu aku, nonaku tiba-tiba jatuh dan tidak sadar!" Pekiknya kencang, membuat beberapa orang dan perawat yang agak jauh, dengan cepat berlari membantunya.
Perawat lainnya mengambil Brankar rumah sakit, membaringkan Danastri di atasnya, kemudian membawanya ke UGD juga. Membuat supir sewaan ini mengusap keringat di dahinya dengan susah payah.
"Lihat, sekarang kau yang kelelahan, Nona." Gumamnya seraya berlaei mengikuti kecepatan para perawat. Tidak lupa mengeluarkan ponsel jadul miliknya yang ukurannya lebih kecil dari ponsel milik Danastri. Mengabari keluarga Danastri. "Untung tuan besar di rumah memberikan nomornya padaku." Lanjutnya bergumam lirih.
*
Danastri membuka kedua matanya perlahan, sinar lampu membuat matanya menyipit karena silau. Setelah menyesuaikan beberapa saat, akhirnya ia daoat melihat ruangan dengan jelas. Tapi kepalanya pusing, ia lemas, dan merasa bingung.
"Dimana aku?" Gumamnya lirih. Tapi tubuhnya kemudian gemetar. "Bukankah rumah sakit? Ada apa? Apa aku kembali ke sesaat sebelum dijadikan rahim pengganti?" Lanjutnya dengan syara tercekat. Ia ketakutan, tapi tubuhnya terlalu lemas untuk sekadar bangun dari tempat tidur.
"Nduk? Nduk, sudah sadar pak! Cepat datang." Pekik Ibunya yang baru saja masuk dan melihat Danastri bangun, menatap kosong padanya dengan kedua mata yang memerah.
"Ibu? Tri, apa yang terjadi? Kenapa Tri disini?" Tanya Danastri dengan suara parau, ia benar-benar ketakutan sebelumnya. Kemudian ibunya masuk dan memekik memanggil ayahnya, meski masih takut, ia merasa sedikit lega.
Kemudian berangsur-angsur ia ingat, sebelumnya ia menyelamatkan adik Zack, mengikutinya ke rumah sakit, mungkin karena kelelahan selama beberapa hari belakangan, ditambah kejadian kecelakaan dan melihat banyak darah, tubuhnya akhirnya tumbang. Ia tahu ia pingsan setelah melakukan pembayaran untuk Zack.
"Nduk, kau membuat kami takut." Ucap ibunya setelah mendekat dan menatap Danastri. Tapi Danastri tidak menanggapi dan langsung menangis.
"Ibu, ibu..." Panggilnya dengan air mata merembes. Kelegaan dan rasa syukur menghampirinya, jadi tidak tahan untuk menangis.
"Ada apa nduk? Ada yang sakit? Apa yang sakit?" Tanya Ibunya dengan gemetar, baru kali ini melihat putri sulungnya menangis kencang seperti itu. Ia juga dengan gemetar terus bertanya takut ada hal yang membuatnya sakit tapi sulit mengatakannya.
Apalagi supir sewaan yang ia sewa mengatakan jika Danastri menolong orang yang kecelakaan sebelum akhirnya pingsan. Takutnya adalah ada kerjadian yang tidak sengaja membuat Danastri tergores saat menolong.
"Ibu, ibu, peluk Tri..." Ucap Danastri yang membuat ibunya dengan sigap memeluknya, yang kemudian berangsur-angsur menjadi tenang, nafasnya juga tidak sememburu tadi.
"Ibu disini, Nduk..." Akhirnya hanya kalimat itu yang bisa keluar untuk menenangkan Danastri. Sampai akhirnya Ayah dan adiknya datang dengan raut tidak dapat dibaca.
"Ada apa?" Tanya Ayahnya dengan dahi mengerut. Ia sedih melihat keadaan anaknya, tapi kabar yang baru saja ia dapat dari dokter lebih membuatnya tertekan.
Ibunya menggelengkan kepala, karena ia juga tidak tahu. "Apa yang dokter katakan, pak?" Tanya ibunya kemudian, dengan tangan mengusap punggung Danastri dengan lembut. Wudira juga turun dan mulai mengusap tangan Danastri yang bisa ia jangkau.
"Tri hamil, bu." Ucap Ayahnya lirih, dengan tatapan kosong, benar-benar merasa tertekan dengan beritanya. "Tri kelelahan, itu sebabnya ia pingsan, dokter bilang untuk lebih menjaga kandungannya." Lanjutnya.
Danastri melepaskan pelukannya pada ibunya, menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya, tertegun dalam diam. "H-hamil pak?" Tanya Danastri mengeluarkan suara.
"Ya, nduk..." Balasnya pelan.
Akhirnya tangis Danastri tumpah lagi. Membuat Ayahnya semakin tertekan, dan ibunya dengan cepat meraih Danastri memeluknya lagi untuk menenangkan. Wudira tidak mengerti banyak hal, jadi ia diam dengan tatapan bertanya-tanya.
Yang tidak diketahui semua orang adalah, Danastri menangis bukan karena tidak mau hamil, tapi ia menangis karena ternyata, ini anak kandungnya. Jadi ia berpikir, di kehidupan sebelumnya, anak-anak yang ia lahirkan dan ia berikan pada pasangan Sanungga dan Kartika adalah bayi-bayi miliknya.
Yang semakin menangis dibuatnya. Ia meninggalkan anaknya pada dua orang kejam. Ia bahkan tidak hisa menamai anaknya sendiri, sudah direnggut sejak anaknya lahir. Ia hanya kebagian sakit dan sakitnya melahirkan saja.
Ia merasa berdosa, tapi kini, ia bersyukur. Ternyata, ternyata anak ini kembali padanya. Yang kemudian ia berjanji akan menjaganya dengan baik pada kehidupan ini.
"Nduk, tidak apa-apa, bayinya tidak bersalah, kita hadapi bersama-sama ya? Pak, benar kan pak?" Ucap ibunya yang mengira Danastri tidak menginginkan kehamilannya. Tapi bagaimanapun, bayinya sudah ada, jadi orang tuanya merasa mereka harus menjaga dan mengurusnya dengan baik.
"Benar, jangan khawatir nduk, bapak tidak keberatan sama sekali mengurus satu anak tambahan. Jangan menangis lagi, dokter bilang harus menjaga suasana hati ibunya." Akhirnya, Ayahnya bersuara dengan pelan setelah menghela nafas beberapa saat.
Danastri semakin menangis, karena orangtuanya begitu baik sampai kesalahan sebesar ini, keduanya tidak menyalahkan dirinya sama sekali. Justru mendukung dan hendak menjaganya bersama-sama. Ia benar-benar bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan, menjadi anak dari ayah dan ibunya.
"Kakak Tri, masih ada Dira disini. Kakak ndak sendirian." Ucapnya dengan suara kekanak-kanakan.
Akhirnya Tri berhenti menangis, meski air matanya masih merembes ia keluar dari pelukan ibunya dan mengangguk dengan senyum kecil pada adiknya, kemudian berterimakasih pada Ayah dan Ibunya.
"Sudah, dokter bilang masih harus memeriksanya ke bagian kandungan. Setelah ini kita kesana, ya? Kursi rodanya masih sedang dibawakan oleh perawat." Ucap Ayahnya seraya tersenyum, tangannya terulur mengusap kepala Danastri.
Danastri mengangguk kecil, kemudian kedua tangannya beralih pada perutnya yang sedikit membuncit, merasakan kehadiran bayinya dengan baik. Berjanji akan benar-benar menjaga dan mengurus, meski tidak ada ayah untuk bayinya.
*
*
terus melakukan program bayi terus hamil kembar
lah nanti di juga hamil kembar
besar kemungkinan dia hamil anaknya sendiri dengan pria asing tersebut