Berawal dari sebuah hubungan antara Dhikaa dan Sabila Liora yang tidak direstui oleh kakak dari Sabila yang bernama Reyvan Adelio, seorang ketua geng Astro Power. Reyvan tidak merestui hubungan antara dhika dan sabila karena ia merasa bahwa dhika itu lemah dan tidak mampu untuk menjaga adik perempuannya. Namun, siapa sangka jika dhikaa adalah ketua geng Milky way, salah satu geng terbesar dikotanya. Ia diberikan tanggung jawab menjadi ketua geng Milky way untuk mencapai tujuan dari sang kakak yaitu Roby Mahendra. Masalah demi masalah muncul silih berganti yang disebabkan oleh geng Andromeda, sebuah geng yang selalu membuat ulah dan ketuai oleh Hans. Begitu banyak masalah yang terjadi diantara ketiga geng tersebut, hingga sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BillaAzahra022, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir dari Andromeda
"Kamu sebagai ketua dari milky way harus ditahan karena pertarungan dengan Andromeda" ucap salah satu polisi dengan menunjuk dhikaa.
Dhikaa terlihat santai saat mendengar perkataannya. Dhikaa menatap ketiga polisi tersebut.
"Apakah benar begitu?" Tanya dhikaa santai.
"Dasar kau. Apakah kau sadar sedang berhadapan dengan siapa" ucap polisi yang berada di sebelah kiri. Ia adalah orang yang paling banyak bicara.
"Tentu saja aku tahu akan hal itu, akan tetapi Andromeda sudah membuat kerusuhan, kami bahkan sudah membantu untuk menangkap mereka. Lalu mengapa pihak dari milky way juga ikut ditahan" ucap dhikaa dengan muka datar.
"Karena dalam pertarungan ini mengakibatkan adanya korban jiwa" sinis polisi itu.
"Bukankah itu karena Andromeda? Milky way hanyalah korban" ucap dhikaa.
"Tapi ini berawal dari rencana milky way" ucap polisi tersebut tidak mau kalah.
"Baiklah jika kamu tidak mau cari yang susah, aku akan memberikan sesuatu yang mudah" ucap polisi lain yang berada di tengah.
"Apa itu?" Tanya dhikaa.
"Kamu dan anggota mu yang lain bisa bebas, asalkan kamu bisa memberikan kami uang" ucap polisi yang berada di tengah dengan senyuman miring.
Dhikaa terdiam kemudian tertunduk, hal tersebut membuat polisi yang berada di tengah menatap dhikaa.
"Kenapa kau diam, bicara!!" Ucap polisi yang berada di sebelah kiri.
Tak lama kemudian dhikaa mengangkat kepala dan menatap sinis polisi tersebut.
"Kalau misalkan aku tidak mau bayar kalian mau apa?" Tanya dhikaa.
"Baiklah jika kamu tidak ingin dibebaskan, kau bukan hanya akan masuk penjara akan tetapi anak buah ku akan menyiksamu didalam sana" ucap polisi yang berada di tengah dengan wajah mengancam.
"Oh jadi begitu ancaman mu, bapak Alden Cesaroi" ucap dhikaa tersenyum miring.
Ketiga polisi tersebut pun saling pandang.
Kemudian dhikaa pun mengalihkan pandangan kepada polisi yang berada di sebelah kiri.
"Kenapa kau diam? Bukankah kau tadi yang paling berisik? bapak Robert Nugraha" ucap dhikaa.
"Dan bapak Sean Julius, mengapa kau hanya diam dari tadi? Apakah kejadian tadi membuat mu merasa takut?" Ucap dhikaa menatap polisi yang berada di sebelah kanan yang sedari tadi hanya diam.
"Dari mana kamu tahu nama kami? Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Alden dengan nada tinggi.
"Oiya Aku juga akan memperkenalkan diri, Perkenalkan nama ku Dhikaa Mahendra, kalian pasti tau dari nama ku. Mustahil jika kalian tidak tahu aku" ucap dhikaa tersenyum miring.
Ketiga polisi tersebut tercengang mendengar ucapan dhikaa. Mahendra adalah sebuah nama yang sangat mereka ingat.
"Kalian adalah dalang di balik pembunuhan ayah ku, bukankah begitu Hans?" Ucap dhikaa santai.
Tiba-tiba Hans keluar dari balik lemari yang berada di ruangan tersebut, hal itu membuat ketiga polisi tersebut makin tercengang, tentu saja mereka mengenal betul seorang Hans.
"Bagaimana bisa kau berada di pihak mereka?" Bentak Alden.
Flash back on
Setelah beberapa hari dhikaa membaca buku yang dimaksud oleh roby, dhikaa langsung pergi menuju kantor polisi, tentu saja untuk menemui hans.
"Apakah kamu mengetahui tentang ketiga orang ini?" Tanya dhikaa sembari menunjukan buku dari roby.
"Ya aku mengenal mereka dan yang tertulis didalam buku tersebut benar" ucap hans menatap dhikaa.
"Mereka lah yang melindungi Andromeda selama ini akan tetapi dengan syarat kami harus membagi hasil dengan mereka" ucap hans.
"Bahkan mereka juga menjanjikan kebebasan jika memang kami tertangkap" sambung hans.
"Lalu bagaimana sekarang?" Tanya dhikaa.
"Mereka tidak menepati ucapannya, sudah sebulan lebih Andromeda berada di sini namun tidak ada satu pun dari mereka yang dibebaskan" jelas hans sembari menunduk.
Dhikaa terdiam menatap hans yang menunduk.
Hans kemudian kembali menatap dhikaa.
"Aku menyesal atas perbuatan ku selama ini, mungkin dengan ini aku bisa menebus semua kesalahan ku. Akan tetapi ketiga polisi itu akan terus berulah, mereka juga harus mendapatkan hukuman atas perbuatan mereka" ucap hans pelan namun masih bisa terdengar.
"Aku punya rencana" ucap dhikaa.
"Apa itu?" Tanya hans.
Dhikaa pun menjelaskan rencana yang telah ia susun sebelum ia menemui hans.
"Baiklah, kita akan menjalankan rencana di hari introgasi" ucap hans.
"Baiklah" jawab dhikaa.
Hari introgasi pun tiba, dhikaa juga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengatasi ketiga polisi yang terlibat dengan andromeda, yaitu Alden, Robert dan juga Sean.
Dhikaa dan hans pun menghampiri salah satu dari ketiga orang tersebut yaitu Sean Nugraha.
"Kami sudah tahu semuanya, jadi lebih baik serahkan kunci ruangan introgasi" ucap hans.
"Tidak akan pernah, kalian berdua akan segera ditahan lihat saja nanti" tolak sean.
Dhikaa pun mendekati adi dengan tatapan dingin dan sinis.
"Jika kau tidak mau membantu kami, kau akan menerima akibatnya" ancam dhikaa sembari menarik kerah baju milik sean.
Sean pun menyerahkan kunci cadangan kepada dhikaa dan mengikuti instruksi yang dhikaa berikan.
Flash back off
"Bagaimana bisa kau berada di pihak mereka?" Bentak alden.
"Dasar kau penghianat" sambung Robert.
Hans tersenyum miring.
"Kau bilang aku penghianat? Kau yang penghianat" ucap hans dengan tatapan tajam.
"Mana janji mu? Kamu bilang akan membebaskan kami. Lihatlah sekarang kami di penjara dan bahkan kalian membantu milky way" sambung hans.
"Kami ingin membebaskan kalian, hanya saja kami membutuhkan waktu sedikit lebih lama" jelas Alden.
"Kalian bohong!! Buktinya sudah beberapa bulan kami berada disini tetapi tidak ada satupun yang dibebaskan" ucap hans.
Ketiga polisi tersebut pun mulai merasa takut, terlebih lagi sean yang memang sudah mengetahui hal ini dari awal.
"Tempat ini sudah kami kepung dari luar dan bersiaplah menerima hukuman kalian" ucap dhikaa dengan tatapan dingin.
Dhikaa pun mengambil ponsel miliknya dan menghubungi seseorang.
"Kalian masuklah" ucap dhikaa kepada orang yang ia hubungi.
Tek lama kemudian beberapa orang polisi masuk kedalam ruangan dan menangkap alden, robert dan sean. Awalnya mereka bertiga memberontak, namun pada akhirnya mereka menyerah.
Dhikaa pun menghampiri hans.
"Makasih bang atas kerja samanya, karena mu kasus kematian orang tuaku dan juga orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan Andromeda telah selesai" ucap dhikaa.
"Tidak masalah dhikaa, kami juga meminta maaf karena selama ini kami telah salah. Kami juga terlibat dari kematian orang tuamu dan orang-orang tidak bersalah lainnya" hans sungguh menyesali perbuatannya.
"Tidak masalah, semoga kamu bertemu dengan kebenaran di dalam dirimu lagi" ucap dhikaa sembari memegang bahu hans.
"Aku berjanji kepadamu, jika aku keluar nanti aku akan menjadi lebih baik dari yang sekarang" ucap hans tersenyum tipis.
"Ya aku menunggumu" balas dhikaa.
Bersambung.....
