NovelToon NovelToon
Perenggut Malam Pertamaku

Perenggut Malam Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:719k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brengseek! Apa yang kau lakukan pada istriku?"

"I...itu suara Bastian. Lalu.. lalu siapa yang sedang berada di atas tubuhku?" batin Ingrid yang tiba-tiba wajahnya menjadi pias.

"Aku hanya ingin mencicipi barang baru milik kakak. Ternyata sangat nikmat," ucap Marcell dengan senyuman mengejek nampak tersungging di bibirnya menatap ke arah Bastian. Seolah puas melihat api kemarahan di mata Bastian yang datang bersama seorang pria itu.

Malam pengantin yang seharusnya menjadi malam sakral bersejarah dan paling membahagiakan bagi seorang pengantin menjadi malam tragis awal mula kehancuran Ingrid setelah mengetahui bahwa yang mengambil kesuciannya bukanlah suaminya, melainkan adik iparnya yang bernama Marcell. Pria yang terkenal playboy dan tidak berguna.

Bagaimana nasib pernikahan Ingrid setelah malam itu? Apakah Bastian akan berlapang dada menerima Ingrid ataukah menceraikan Ingrid yang telah ternoda di malam pertama pernikahan mereka itu?

Yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Everything I do

Setelah melihat orang yang ada di sebelahnya, Ingrid yang sedang minum jus buah tiba-tiba tersedak membuat semua orang memerhatikan Ingrid.

Waiters yang baru datang yang tidak lain adalah Marcell itu pun terkejut saat menoleh dan melihat istrinya ada di sebelahnya. Marcell memang turun tangan melayani pengunjung karena kafe semakin ramai.

"Ingrid?" gumam Marcell lirih. Pemuda itu langsung memberikan tisu pada Ingrid.

"Kamu nggak apa-apa, Grid?" tanya Novi seraya mengusap punggung Ingrid.

"Enggak apa-apa," sahut Ingrid menunduk.

"Kak, aku pesan jus alpukat. By the way, boleh kenalan, nggak?" tanya Susan, pada Marcell.

"Ada lagi?" tanya Marcell tersenyum ramah tanpa menjawab pertanyaan Susan.

"Duh..gantengnya. Senyuman kakak membuat hatiku meleleh. Bisa pesan hati kakak buat aku, nggak? Nama kakak siapa? Biar ku ukir di hatiku," tanya sekaligus rayu Susan dengan senyuman memesona.

"Tolong di tunggu, pesanannya akan segera datang," ucap Marcell tersenyum tipis, lalu berlalu pergi membuat Susan nampak kecewa karena Marcell tidak mau menyebutkan namanya.

"Aihh..dia nggak mau kenalan sama aku," keluh Susan yang membuat teman-temannya tertawa. Sedangkan Ingrid masih menunduk.

"Tadi siang dia bekerja sebagai montir, dan malam ini bekerja sebagai waiters. Apa ini yang dikatakannya lembur?" batin Ingrid yang mengingat perkataan ibunya tadi.

"Eh, kak! Mau nanya, dong!" ucap Susan memanggil seorang waiters yang lewat.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya waiters itu ramah.

"Waiters yang paling ganteng tadi namanya siapa, ya? Apa udah, punya pacar?" tanya Susan yang masih penasaran.

"Oh, kakak besar? Dia sudah menikah," sahut sang waiters masih menampilkan senyum ramah.

"Oh, sudah menikah.." sahut Susan tersenyum masam, namun sesaat kemudian nampak terkejut, "tunggu! Tunggu! Kakak bilang apa tadi? Kakak besar?" tanya Susan setelah mencerna perkataan sang waiters.

"Iya. Dia adalah atasan kami. Tapi kalau kafe ramai banget, dia sering turun tangan untuk membantu. Saya permisi," sahut waiters itu kembali bekerja.

"Duh, baru juga naksir, malah udah ada yang punya. Ternyata dia juga punya jabatan di kafe ini. Kandidat calon suami yang sempurna, sayang sudah ada yang punya," keluh Susan menghela napas kasar yang membuat teman-temannya malah kembali tertawa. Namun Ingrid hanya mengulas senyum tipis yang dipaksakan.

Sebenarnya Ingrid agak terkejut saat mengetahui Marcell tidak bekerja sebagai waiters di kafe ini. Namun sayangnya Ingrid tidak berani menanyakan apa sebenarnya posisi Marcell di kafe ini.

Pesanan jus alpukat Susan pun akhirnya datang, namun sayangnya bukan Marcell yang mengantarkan, tapi waiters lain.

Sedangkan Marcell nampak masuk ke dalam ruangannya dan duduk di sofa yang ada di dalam ruangannya. Pemuda itu menatap Ingrid yang terus menunduk dari dinding kaca di depannya.

"Aku nggak nyangka Ingrid bakal ke sini," gumam Marcell.

Namun beberapa menit kemudian Marcell masuk ke dalam kamar yang ada di dalam ruangannya. Marcell mengganti pakaiannya dengan pakaian kasual, lalu menata rambutnya dengan rapi.

"Suatu saat nanti teman-teman Ingrid akan tahu kalau aku adalah suami Ingrid. Aku nggak boleh membuat Ingrid malu, nggak boleh membuat teman-teman Ingrid berprasangka kalau aku hanya seorang waiters di kafe ini. Selain itu, aku akan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menunjukkan perasaanku pada Ingrid. Aku ingin dia tahu, kalau aku sangat mencintainya," gumam Marcell yang berdiri di depan cermin besar.

Marcell keluar dari kamarnya bertepatan dengan Dandy yang masuk ke dalam ruangannya.

"Eh, elu mau kemana, bro? Penampilan elu ini bisa bikin semua pengunjung cewek di kafe ini klepek-klepek, bro," ujar Dandy yang menatap penampilan Marcell dari atas hingga bawah.

"Gua mau ngasih kejutan buat bini gua," ucap Marcell, lalu melangkah keluar dari ruangannya. Sedangkan Dandy nampak mengernyitkan keningnya.

"Kejutan?" gumam Dandy nampak berpikir.

Sementara itu di panggung yang ada di kafe...

"Selamat malam semuanya! Malam ini saya ingin mempersembahkan sebuah lagu untuk seseorang yang spesial di hati saya," suara Marcell dari atas panggung yang ada di kafe itu membuat semua orang menatap ke arah panggung.

Para cewek nampak heboh, saat melihat Marcell di atas panggung dengan pakaian kasual dan terlihat tampan maksimal.

"Aiihh..tuh cowok tambah ganteng dan keren aja. Siapa gerangan istri tuh cowok?" celetuk Novi memeluk lengan pacarnya seraya tersenyum penuh arti melirik Susan yang membuang napas kasar. Untung saja pacarnya mengerti kalau Novi sedang menggoda Susan, jadi tidak marah pada Novi.

"Beruntung banget punya suami setampan itu," ujar Susan masih terlihat kecewa.

"Kalau mendengar perkataannya, berarti istrinya ada di sini," cetus yang lain membuat mereka spontan menatap ke sekeliling mereka, menebak siapa kira-kira wanita yang menjadi istri Marcell.

Teman-teman Ingrid tidak menyadari kalau yang mereka bicarakan adalah Ingrid, orang yang sejak tadi bersama mereka.

Marcell duduk di depan piano dan mulai menekan tuts demi tuts piano, lalu mulai bernyanyi...

Look into my eyes – you will see

(Tatap mataku - kau akan mengerti )

What you mean to me.

(Arti dirimu bagiku)

Search your heart, search your soul

(Cari hatimu, cari jiwamu)

And when you find me there you'll search no more

(Dan saat kau temukan aku di sana, kau takkan mencari apapun lagi)

Don't tell me it's not worth tryin' for

(Jangan bilang padaku, ini tak pantas di coba)

You can't tell me it's not worth dyin' for

(Jangan katakan padaku ini tak pantas diperjuangkan )

You know it's true

(Kau tahu ini benar)

Everything I do, I do it for you

(Segalanya yang aku lakukan, aku lakukan itu untukmu)

Look into your heart – you will find

(Lihat ke hatimu - kau akan dapati)

There's nothin' there to hide

(Tak ada yang disembunyikan di sana)

Take me as I am, take my life

(Terimalah diriku apa adanya, ambil nyawaku)

I would give it all, I would sacrifice

(Aku akan berikan itu semua, aku akan berkorban)

Lagu berjudul (Everything I do) I Do It For You milik Bryan Adams dinyanyikan Marcell sambil memainkan piano dan diiringi band Indi. Marcell menekan tuts-tuts piano seraya melantunkan lagu dengan penuh penghayatan. Sesekali pemuda itu menatap ke arah Ingrid seolah ingin menyampaikan isi hatinya melalui lagu yang dilantunkannya pada Ingrid.

Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang rela melakukan apapun demi pasangannya. Rela memperjuangkan apapun demi orang yang sangat ia cintai walaupun harus berkorban demi pasangannya ini benar-benar mewakili isi hati Marcell.

Semua orang yang ada di tempat itu yang didominasi oleh kaum muda mudi pun terpesona dengan lantunan lagu, permainan piano, penghayatan dan juga wajah tampan Marcell.

"Astagaa..so sweet banget. Siapa sih istrinya?" celetuk Susan yang langsung suka pada Marcell walaupun baru pertama kali melihat Marcell.

"Ganteng banget. Tadi pakai seragam waiters aja udah ganteng, sekarang pakai pakaian kasual malah bikin cewek-cewek tambah klepek-klepek,"

"Paket komplit, nih. Udah ganteng, romantis, bisa main piano, suaranya bagus lagi. Aiihh.. sayangnya sudah ada yang punya,"

"Yang mana, sih, istrinya?"

"Kalian merasa, nggak, sih, kalau dia selalu menatap ke arah kita? Seolah orang yang dia maksud dalam lagunya itu ada di antara kita," ujar Novi.

"Ah, iya juga, ya? Tapi..perasaan aku tahu semua wajah suami teman-teman kita. Dan aku yakin dia bukan salah satu suami temen kita," sahut Susan menatap semua teman perempuannya termasuk Ingrid yang nampak menunduk.

"Perasaan aja kali. Mungkin dia menatap ke arah orang yang ada di belakang atau depan meja kita," sahut pacar Novi.

"Duh, hatiku lumer, meleleh denger lagu dia,"

"Kalau dia masih singel, pasti bakal aku kejar tuh cowok,"

"Kalau dia jadi pacar atau suami aku, dia bakal jadi cowok paling ganteng di dalam geng kita,"

"Udah, jangan di omongin lagi. Kenyataannya dia udah punya istri. Kalian nggak mau dapat gelar pelakor, 'kan?"

"Dih, ogah! Amit-amit, deh!"

"Ya, udah, jangan ngomongin soal dia lagi,"

"Grid, kenapa dari tadi kamu hanya menunduk? Aku lihat kamu tidak menatap ke arah panggung sama sekali. Aku tahu kamu sudah menikah, tapi nggak apa-apa kali, nggak dosa lihat cowok ganteng. Cuma.lihat doang, kok," ujar Susan terkekeh kecil.

"Kamu nggak apa-apa, 'kan, Grid?" tanya Novi khawatir.

"Enggak, kok," sahut Ingrid tersenyum tipis.

"Oh, ya, kamu tadi datang ke sini di antar ayahmu. Memangnya sepulang dari kantor tadi kamu pulang ke rumah orang tua kamu?" tanya Susan.

"Iya. Sekarang aku tinggal bersama kedua orang tuaku," sahut Ingrid.

"Benarkah? Lalu, suami kamu? Kamu nggak lagi ada masalah sama suami kamu, 'kan?" tanya Novi.

"Aku dan suamiku tinggal bersama kedua orang tuaku," sahut Ingrid.

"Oh, begitu, ya?" sahut Novi yang merasa ada yang di sembunyikan Ingrid, tapi enggan mencampuri urusan pribadi Ingrid. Apalagi Ingrid nampak tidak nyaman saat dirinya menanyakan tentang suaminya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
gempi
la
Cicih Sophiana
bagus Eri lebih baik di kasih ke orang yg tdk di kenal dari pada di kasih ke orang yg gak punya akhlak..
Cicih Sophiana
Marcell terlalu baik... gak mikir klo Nindy deketin Marcell bkn krn tugas... tp cuma modus..
yesi yuniar
dedek bayi ngidam masakan papa marcell ya... 😁🤭
Durahman Kedu
mantab. lanjutkan
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
biasa dah kalo dajal mati ya lamaaa
Anonim
ini Alex sudah dapat karma burungnya tak berguna.
eee masih berbuat sadis lagi.
Karma apa lagi yang bakal didapat
Zahbid Inonk
ini si alex parah udah d kasih karma masih ja blagu
CintaAfya
dasar pelakor luknut masih gak sedar diri .... Nindy kamu bukannya tidak suka melihat kemesraan Ingrid dgn Marcell tp sebenarnya kamu cemburu....
iirmaynt
kirain nama Eri itu tadi cowok loh.. eh ternyata cewek.. sempat bingung aq tadi
Monica
oalah Lex...jd gk heran jika semua usahamu waktu mau mencelakai Inggrid semuanya gagal total karena ternyata kamu org yg sembrono..selalu emosi yg kamu kedepankan..harusnya intai dulu Eri..masak iya lgsung main plak plak aja..sdh kena karma masih saja bnyk tingkah..ngomong yg alus kan bisa sama Eri..lupa ya kalau looo lahir dari seorang wanita..dasar keong racun
nuraeinieni: makax tuh karma burungx sdh tdk bisa terbng,,,,semoga dpt karma lagi,,,, kecelakaan berakhir dgn lumpuh
total 1 replies
iirmaynt
wkwkwk... aq bayangin nya klo Ingrid modelan gitu kyk uler keket dalam kepompong terus nti jadi kupu-kupu 🦋 🤭
iirmaynt
betul kata Ingrid... makanya segera lah jaga jarak dari Nindy 😏😏
abimasta
alex ga sadar juga padahal sudah jd mandul,masih saja arogan
barning sipp
kasihan eri ma ibunya moga aja mereka bisa selamat
kaylla salsabella
kasihan Eri dan ibu nya
Syavira Vira
lanjut
Lovely_88
Semoga ada yg nolongin Eri ama Ibu'y donks kasian mrk si kutu kupret Alex g ada kapok2'y ntar loe kena batu'y ampe metong baru tau rasa loe y g pantes loe jadi Bpk coz penjahat kelamin loe maka'y kena karma loe di doain ma perempuan yg loe sakitin kapok wes 😡😡
yumna
mudah"n ad yng tolngin kmu eri...dan ank km bsa selmat dr alex....semua yg km katakan bner eri alex dah dpet krmanya
Sri Hendrayani
rasain km alex
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!