NovelToon NovelToon
Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Choi Lia, gadis cantik yang terkenal memiliki sifat arogant. Mencintai Lee Taeyong, sayangnya rasa sukanya bertepuk sebelah tangan. Untung ada sahabatnya, Giselle yang selalu ada untuknya.

Han Jisung, cowok pendiam dan penuh perhatian. Kemana mana selalu bersama Winter, entah apa hubungan di antara keduanya. Tak ada yang tahu pasti.

Cinta seiring waktu, kata yang tepat untuk Lia dan Jisung.

Tapi?

Ada sebuah rahasia tersembunyi ?

Lia? Jisung? Winter? Taeyong? Giselle?


#StrayKids

#AESPA

#ITZY

#NCT

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DuaPuluhSembilan

"Kenapa? Kakak? Mengajukan? Syarat tak masuk akal tadi?" Kondisi Winter sekarang sudah stabil, badan nya tak lagi gemetaran seperti tadi.

Taeyong menghela nafas pelan, dia melirik Winter dan Ryujin yang sedang duduk cantik di sofa rumah nya. "Aku cuma ingin mengetahui keseriusan Minho. Jika Minho benar benar ingin kita mendengarkan penjelasan nya. Dia pasti berusaha menang dalam pertandingan nanti".

"Tapi, Kak kalau Kak Minho kalah nanti aku tak akan bisa mendengarkan penjelasan darinya. Kakak ingin aku terpuruk terus, terjebak dalam ingatan masa lalu", rencana Winter sebenarnya yaitu ingin bicara dengan Minho langsung dengan perantara Lia.

"Aku tahu kau ingin bebas dari masa lalu mu. Maka aku membuat keputusan tersebut. Lagian aku sudah lama tak melihat Jisung dan Minho balapan sepeda motor. Bukan kah hal tersebut akan membangkitkan kenangan masa lalu kita".

"Maksudmu? Apa? Suamiku?" Ryujin sunguh tak mengerti maksud pembicaraan ini.

Kalian harus, maklum. Ryujin mengenal Taeyong saat kelas 3 SMA. Dia cuma mengetahui masalah ini hanya sedikit. Itu juga dari cerita Taeyong saat keduanya sudah resmi menikah.

"Dulu, Jisung dan Minho adalah pembalap sama seperti Yuna. Keduanya sering bertanding, sayangnya Minho selalu kalah tak pernah menang dari Jisung" Taeyong sedikit menceritakan masa lalu mereka agar Ryujin paham. "Kalau aku tak mengajukan syarat tersebut. Kalian tahu sendiri jika Jisung itu keras kepala" ujar nya lagi.

Winter dan Ryujin membenarkan perkataan Taeyong.

"Aku takut Kak Minho kalah. Kalau Kak Minho kalah...".

"Tenang, jika Minho kalah Kakak akan masih mau mendengarkan penjelasan darinya. Soal, Jisung bisa kita pikirkan nanti".

"Jika kau mau mendengarkan Minho. Kenapa kau mengajukan syarat tersebut".

Taeyong memeluk Ryujin dari samping. "Sayang, kan tadi sudah ku bilang alasanya", mencium pipi sang istri.

Winter pengen muntah lihat kemesraan antara Taeyong dan Ryujin. Tapi, dia senang sang Kakak mendukung keinginan nya.

...****************...

Entah sudah beberapa kali, Lia merobek buku nya. Dia sama sekali tak fokus untuk mengambar  sebuah desain sekarang. Padahal, gambar desain ini adalah tugas akhir skripsi nya.

"Temui, dia" Giselle yang sejak tadi menemani Lia, melihat sang sahabat tak fokus sama sekali mengerjakan tugas nya.

"Kau tak tahu aku sebenarnya juga ingin menemuinya. Tapi, aku malas kalau pemikiran nya masih keras kepala".

"Bujuk dia. Itu orangnya berjalan kemari" Giselle mengambil tas nya, berdiri dari duduk nya soalnya tak ingin ikut campur dalam masalah Jisung dan Lia. Membiarkan keduanya berbicara dari hati ke hati.

Lia yang melihat kedatangan Jisung, membereskan peralatan nya berniat untuk pergi juga.

"Tunggu, mari kita bicara berdua" Jisung menghalangi langkah Lia.

Lia tak mengacuhkan Jisung, meneruskan langkah kaki nya kembali. "Lepaskan! Aku!", sekuat tenaga melepaskan tangan Jisung yang melingkar di perutnya.

"Ku, mohon jangan acuhkan aku" Jisung menyandarkan kepalanya di pundak Lia.

"Aku tak pernah mengacuhkan mu sama sekali. Cuma tak suka sikap keras kepala mu seperti yang kau tunjukan kemarin" Lia menginjak kaki Jisung, berlari dari pemuda tersebut.

Jisung memengangi kaki nya yang di injak oleh Lia, rasanya sakit sekali. Tapi, dia tak boleh mengeluh sekarang dirinya harus mengejar Lia.

Lia berlari menuju Halte Bus, untung Bus datang tepat waktu. Jadi dia langsung naik di dalam Bus.

Tiba tiba, Supir Bus mengrem mendadak karena Jisung menghalangi laju Bus dengan sepeda motor nya.

Turun dari sepeda motor nya, Jisung lalu naik ke dalam Bus mengenggam tangan Lia erat. "Maaf, saya menghentikan anda semua di tengah perjalanan" ucap nya kepada Supir Bus sebelum turun dari Bus.

"Dasar, anak muda zaman sekarang" gumam Supir Bus sebelum melajukan Bus nya kembali.

"Lepaskan!" Lia berusaha melepaskan genggaman tangan Jisung.

Jisung tak peduli dengan teriakan Lia, dia malah mencium nya secara paksa.

Seketika air mata Lia menetes.

"Maafkan, aku" Jisung membawa tubuh Lia ke dalam pelukan nya.

Sekarang keduanya tidak di tengah jalan lagi.

Jisung membawa Lia ke bukit, tempat mereka jadian.

"Apa? Kau membenci ku?" Jisung sadar tindakan nya tadi adalah salah. Tapi, dia terpaksa melakukan nya agar Lia tak terus menghindar darinya lagi.

Mengusap sisa air mata di sudut mata nya, Lia menengakan wajah nya. "Aku tidak membenci mu hanya kecewa. Kau sangat keras kepala tak mendukung sama sekali keputusan Winter. Itu alasan aku menghindar darimu", menatap wajah Jisung dengan penuh keberanian.

"Aku tak keras kepala, begitulah cara ku melindungi Winter".

Dasar Jisung, dia masih saja keras kepala membuat Lia jengkel.

"Kau tahu jika sifat mu terus seperti ini Winter akan tertekan dan tak merasa kau lindungi. Kau seharusnya mendukung keinginan nya untuk lepas dari bayang bayang masa lalu nya" Lia memengang kedua wajah Jisung, dia ingin kekasih nya ini menghilangkan sifat egois nya.

Jisung memikirkan ucapan Lia, apa benar dirinya egois?

Tak ada respon dari sang kekasih, Lia mencium pipi Jisung agar pemuda tersebut tersadar dari lamunan nya.

Senyum licik muncul dari bibir Jisung, meraih tengkuk Lia, menyatukan bibirnya dengan bibir gadis tersebut.

"Apa kau sudah tenang sekarang?" Jisung membenamkan wajah nya di dada Lia, memeluk gadis itu begitu erat.

"Terima kasih telah membuat ku tenang. Baiklah aku akan mendukung keputusan Winter" Lia mendengus sebal mendengar perkataan Jisung.

Memang ciuman adalah obat mujarab bagi kedua insan ini.

"Kalau begitu kau akan mengalah nanti saat balapan".

"Tidak, aku akan balapan dengan serius" Lia mendorong tubuh Jisung menjauh dari tubuhnya. Membuat pemuda bermarga Han itu tersungkur di tanah.

Sunguh menyebalkan sekali...

"Jadi kau masih dengan ego mu tak mau mendengarkan Kak Minho".

Apa keduanya kembali bertengkar ?

"Aku akan mendengarkan penjelasan darinya, sayang ku" Jisung sudah duduk kembali di samping Lia.

Mulai, deh Jisung mode perayu...

"Kalau begitu? Kau harus mengalah" ucap Lia sambil menaruh kedua tangan nya di pundak Jisung.

" Sayang, Aku ingin bertanding serius, jika dia menang dariku maka dia bisa membuktikan kepada kami kalau diri nya tak bersalah seperti ucapan nya tempo lalu". Benar yang di ucapkan oleh Jisung, Lia menyetujui hal tersebut.

Drttt Drttt...

Jisung yang hendak mencium bibir Lia kembali, mengurungkan niat nya karena Ponsel gadis itu bergetar hebat.

"Aku angkat telepon dulu" Lia berdiri dari duduk nya, mengangkat telepon tersebut agak menjauh dari Jisung.

"Telepon dari siapa?" Tanya Jisung saat Lia kembali duduk di sampingnya kembali.

"Dosen aku, cuma mau ingetin lusa aku harus mengumpulkan tugas skripsi ku, besok lusa". Lia berbohong kepada Jisung kali ini, itu bukan telepon dari Dosen nya melainkan dari Ibunya.

"Ayo, ku antar pulang" Jisung mengenggam tangan Lia menuju sepeda motor nya.

Dalam perjalanan pulang, Lia yang bersandar di punggung Jisung menangis lirih karena telepon dari Ibunya tadi. Sang Ibu memberikan kabar buruk mengenai kondisi sang Ayah yang semakin parah.

"Jangan ngebut!" Jisung memberi hormat kepada Lia, sebelum pergi dari tempat tinggal gadis tersebut.

Sesampainya di dalam kamar, Lia menangis sejadi jadinya. Dia berharap agar kondisi sang Ayah lekas membaik. Jadi, nanti saat dia kembali pulang. Mereka bisa berkumpul kembali.

1
Bening Hijau
niat awal dia itu cm mw mnghbr cwek itu tp kok lm2 suka
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Gurita pnggang /Hunger/
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Agk bngung dg kta² nih
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Alergi kacang yaah
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Dsni mnggil oppa, di ats knapa gak pke "hyung" mlh pke brother??
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Kta² nih kya mnggntung kk 🤔
Cita Solichah
good
Bening Hijau: makasih
total 1 replies
Cita Solichah
kyknya lbh enak ad ket flashback on, flashback off jd gk bingung bacanya
Bening Hijau: maksud ku di pesan author nya
Bening Hijau: aku kan sudah kasih keterangan nya di kotak salam penulis yang di bawah
total 2 replies
Lukalama
/Rose//Rose/meluncur
Lukalama
"iya" pakai tanda kutip kak, jangan huruf kapital
Lukalama
cium kening doang 5 juta won mau dong.../Facepalm/
Lukalama
coba di Indonesia ada pohon sakura...🤭 udah botak pasti...🤣🤣🤣
Tini Timmy
ceritanya bagus banget, suka sama alurnya dan isi ceritanya 🥰

semangat berkarya kakak...
Tini Timmy
ini beneran udah tamat kakak? 🫠
Tini Timmy
cie johny/Chuckle/
Lei.
1 iklan buat cerita ini
Lei.
kok uda tamat aja sih kaa huhu
Bening Hijau: ini kan cerita nya simple
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu
Tini Timmy
restu tuan han tetap no satu /Facepalm/
ada iklan untuk mu biar semngt nulisnya/Joyful/
Tini Timmy: iya juga ya, /Facepalm/
Bening Hijau: yuna kan saudara kembar nya jisung...

makasih
total 2 replies
Tini Timmy
izin bertanya ini yuna atau lia Thor..?.
Tini Timmy: ohh oke/Chuckle/
Bening Hijau: yuna
ada typo
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!