Anak kecil ber usia 5 tahun itu asik merasakan sejuk dan dinginnya air pegunungan yang merendam tubuhnya, mereka adalah Regan dan Regi anak kembar laki - laki dari pasangan Putra Mahardika dan Rosintiani.
Setiap akhir pekan Putra akan mengajak keluarganya ini untuk berlibur seperti weekend kali ini ia mengajak anak dan istrinya itu ke sebuah Air Terjun di mana Air Terjun itu menyajikan sebuah pemandangan yang begitu indah.
Canda tawa pun selalu menghiasi wajah mereka, Regan kecil tampak begitu menikmati bermain air bersama kakaknya sedangkan Putra dan Rosi mengawasi dari Gazebo yang tak jauh dari sana....
langsung aja masuk keceritanya...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mars Is Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 15
"Permisi.. maaf mengganggu sedikit, saya hanya ingin menyanyikan sebuah lagu khusus untuk wanita cantik yang menggunakan Dress berwarna hitam yang sedang duduk seorang diri di sana." Sontak semua pengunjung pun melihat ke arah di mana Regan menunjuk, membuat Lisa pun sedikit tersipu malu. Regan mulai memetik senar gitarnya ia tersenyum manis ke arah Lisa kemudian mulai bernyanyi..
"Seanggun warna senja menyapa
Bersambut musim yang di jalani, semegah bintang penuh harapan mencoba tuk terangi dalam gelapnya malam ungkapanku untuknya untuk seorang wanita yang ku puja dan ku puji takkan ku rasa jenuh dirinya di hatiku..
Parasnya sungguh indah sekali.. menggugah rasa tuk ingin slalu bersamanya senyumnya menggetarkan jiwaku meresap indah dalam alunan syair lagu ku."
Lisa begitu terpukau, ia tak percaya Regan benar-benar melakukan hal itu Regan pun tersenyum ke arahnya mata mereka saling bertemu, ada ketulusan yang Lisa lihat di sana.
Prok... Prok... Prok...
Para pengunjung bersorak-sorai sambil bertepuk tangan menyaksikan penampilan Regan.
"Untukmu Angelisa kalau boleh jujur sejak pertama kali aku bertemu, aku telah jatuh hati padamu, di malam ini dan di tempat ini dan di depan semua orang yang ada di sini mau kah kau menjadi kekasih ku?"
Lisa pun terdiam, ia tak menyangka Regan akan melakukan hal itu. Di satu sisi ia pun memiliki rasa yang sama namun di satu sisi ia takut jika suatu saat penyakit yang ia derita harus merenggut nyawa nya.
"Kalau kamu terima aku sebagai kekasih kamu, tolong kamu maju dan naik ke atas panggung ini. Tapi kalau kamu nolak kamu boleh duduk di sana."
"Terima! Terima!"
Para pengunjung pun beramai-ramai bersorak agar Lisa menerima Regan, mereka pun takjub dengan apa yang di lakukan Regan.
Regan juga sudah siap dengan konsekuensi yang nantinya akan di dapatkan, diterima atau ditolak oleh Lisa.
Sementara itu Lisa masih terdiam di kursinya, ia memandang ke arah Regan pria itu masih tetap tersenyum manis diatas sana, dengan menghembuskan nafasnya Lisa pun bangkit dari kursinya kemudian perlahan-lahan berjalan menuju ke arah panggung di mana Regan berada.
"Ayo terima! Terima!"
"Terima dong mba, cowoknya ganteng!"
"Duhh beruntung banget mbaknya!"
Lisa pun sudah berada di depan panggung, ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi semua pengunjung masih bersorak agar ia menerima Regan, hingga Lisa pun akhirnya menaiki atas panggung dan...
"Iya Regan Mahardika, aku mau jadi kekasihmu." Ucap Lisa malu-malu Regan pun begitu senang, terutama para pengunjung pun turut berbahagia.
"Bener Lis?"
"Iya benar Gan, aku juga sayang sama kamu."
Regan pun langsung memeluk Lisa.
"Yeayyy..."
"Asik, jones berkurang."
****
Regan pun tersenyum kecut saat bayangan manis ia dengan Lisa muncul dalam benaknya, semuanya kini tinggalah kenangan yang harus Regan tutup rapat-rapat.
"Aku masih di sini Lis, aku setia nungguin kamu, tapi sepertinya kamu udah gak mau kenal aku lagi. Aku harus apa Lis? Melupakan kamu? Aku belum bisa Lisa.."
Regan pun tertunduk lesu, hingga tak sadar Regi sudah berada di kamarnya, Regi juga dapat melihat betapa sedihnya Regan.
"Ikhlasin.. kalau memang dia yang terbaik buat lu, dia jodoh lu sejauh apa pun dia pergi pasti dia bakalan kembali lagi."
Regan pun menoleh ke arah suara itu, ia mendapati Regan di belakangnya. Sebenarnya Regan ingin marah namun kali ini ia membiarkan Regi berada dalam kamarnya.
"Tau apa lu soal cinta? Pacaran aja gak pernah!" Jawab Regan sadis.
"Yehh.. gini-gini juga gue pengamat yang baik lah, walau gue belum pernah pacaran setidaknya yang gue lihat sih begitu." Balas Regi yang sudah menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.
"Berat buat gue melepas Lisa."
"Dan lu mau nungguin yang gak pasti sampe kapan? Sampe kakek nenek? Udah lah jangan terus-terusan sedih gini, udah 2 tahun lu begini terus! Lu harus bisa buktiin lu udah move on!"
Memang benar perkataan Regi, ia tak bisa selamanya seperti ini. Menunggu hal yang belum tentu pasti untuk dirinya.
"Iya thanks masukannya, sekarang gue pengen tidur lu keluar deh!"
"Ck! Adek songong lu!"
Regan hanya tersenyum jahil, kemudian ia mendorong Regi untuk segera keluar dari kamarnya itu.
next...