NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Vina

Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.

Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.

Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.

Bagaimana kisah mereka.......!!


Ayo mampir baca cerita ini🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Aidan

''ayahku meninggal saat aku berumur 19 tahun, dan setelah itu aku di usir oleh ibuku karena aku tidak setuju jika dia menikah lagi dengan Samuel. samuel adalah orang yang membunuh ayahku, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri tapi saat aku mencoba memberitahu ibuku dia lebih mempercayai  bajingan itu daripada aku.  yang Ayana tahu, ayahku meninggal karena mengidap penyakit kanker. kenyataan sebenarnya Samuel membunuh ayah kami saat dia ketahuan mencoba mencuri perusahaan dan properti kami. tapi untungnya semua itu sudah di alihkan atas namaku dan Ayana, jadi hanya properti ibu yang bisa dii ambil Samuel. sampai sekarang aku belum berniat untuk balas dendam, aku tidak ingin Ayana mengetahui ini agar dia tidak membenci ibu kami'' jelas Denis pada istrinya menjelaskan kenapa dia dan adiknya bisa terpisah dan penyebab ia di usir dari rumah.

Larissa yang mendengarkan semua penjelasan dan rahasia suaminya itu hanya bisa terdiam tidak bisa berkata-kata dengan pelupuk mata yang sudah penuh dengan air mata, tidak menyangka bahwa suaminya mempunyai masalalu yang begitu menyedihkan.

di sisi lain tanpa mereka sadari, Ayana mendengar semuanya dari pintu kamar. Ayana kembali berbaring di tempat tidur saat melihat Denish bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamar yang ia tempati.

''Ayana kamu sudah bangun?" tanya Denish yang memasuki kamar Ayana.

''kakak, bagaimana kabarmu?" ujar Ayana, sebenarnya Ayana sangat ingin menanyakan apa yang ia dengar sebelumnya tapi ia memilih mengurungkan niatnya itu.

"akulah yang seharusnya menanyakan hal itu padamu. aku tahu apa yang terjadi dengan hidupmu, tentang suami dan anakmu" menjawab pertanyaan Ayana

ayana yang mendengar penuturan kakaknya terkejut mendengarnya, ia mulai berfikir sejauh itukah orang-orang membicarakan pernikahannya dengan Aidan sampai kakaknya pun mengetahuinya.

''kak, ini sudah larut malam boleh aku menginap disini dulu? aku akan pulang besok pagi" pintanya pada sang kakak.

''tentu boleh, istriku akan menemanimu karena aku masih ada urusan dan harus pergi sekarang" ujar Denish

''Ayana wajahmu terlihat pucat sekali, sebaiknya kamu mandi air hangat dan gantilah pakaianmu. aku akan membuat ramyeon sebentar" ucap Larissa pada Ayana.

''terimakasih kak, maaf aku merepotkanmu" ujar Ayana tersenyum

meskipun bingung dengan penampilan Ayana sejak mereka bertemu di rumah sakit, Larissa tidak ingin bertanya lebih jauh taku Ayana merasa tersinggung.

selesai mandi Ayana menyusul kakak iparnya  itu ke ruang makan.

''sepertinya kakimu terkena radang dingin, tapi sayangnya aku tidak punya krim radang dingin di rumah. besok aku kau bisa membelinya saat pulang'' ucap Larissa pada Ayana yng sudah berada di ruang makan.

''iya kak,'' singkatnya sambil menganggukan kepala

''tentu saja aku terkena radang dingin, karena aku hanya memakai gaun tipis dan tidak memakai alas kaki di musim penghujan ini" ucap nya dalam hati.

saat mereka sedang makan, terdengar suara ketukan dari pintu yang membuat mereka terheran dengan siapa yang bertamu malam- malam seperti itu.

''siapa yang mengetuk pintu selarut ini?" heran Larissa ''lanjutkan makanmu, aku akan melihatnya" lanjutnya berucap pada Ayana.

Larissa meletakan sendok makannya dan berjalan ke ruang tamu, ia mengintip dari jendela terlihat seorang pria tampan namun wajahnya tampak muram dan khawatir berdiri di depan pintunya.

Larissa tidak berniat membuka pintunya, namun saat ingin membalikan badan pintunya kembali di ketuk beberapa kali.

tok......tok......tok.......

''Ayana, buka pintunya" teriak pria itu dari luar pintu.

mendengar nama Ayana, Larissa ragu-ragu tapi tetap membuka pintunya.

''tuan anda mencari Ayana?" tanya Larissa ketika sudah membukakan pintunya

''dimana dia?" ucapnya tanpa basa basi lagi

Ayana yang mendengar suara Aidan reflek menjatuhkan sendok yang sedang ia gunakan untuk ,akan.

''bagaimana Aidan bisa menemukanku di sini? kenapa dia mencariku? apa Almira kritis lagi?"  gumamnya dengan berbagai pertanyaan tentang Almira berputar di dalam isi kepalanya.

Ayana hanya terdiam dan menuntuk ketika Aidan menghampirinya ke dalam rumah.

sedangkan hati Aidan tiba-tiba merasa sakit saat melihat semangkuk ramyeon di depan istrinya, ia teringat kalai Ayana belum sempat makan apapun malam ini.

''habiskan makananmu lalu pulang bersamaku" ucap Aidan kepada Ayana

''cih, aku pikir dia mencariku karena Almira sekarat lagi" ujarnya dalam hati

Larissa menutup pintu dan kembali ke ruang makan, dia merasakan suasananya sangat aneh dia juga melihat sepasang suami istri di depannya tidak memiliki hubungan yang baik.

Ayana sengaja memakan makanannya sangat pelan, dia pikir Aidan akan marah atau malah akan menyeret paksa pulang. namun Aidan tidak melakukan semua itu, dia berdiri di sampingnya dan menunggunya menghabiskan makanannya.

Ayana menatap Aidan sejenak sambil berucap dalam hatinya ''apa dia tidak akan pergi tanpaku?"

''minum dulu" ucap Aidan yang mendapatkan tatapan istrinya

Ayana segera menghabiskan makanan dan minumannya, kehadiran Aidan benar-benar membuatnya merasa tidak enak dengan kakak iparnya.

''kakak, aku pulang dulu. maaf sudah merepotkanmu" ucap Ayana berpamitan pada kakak iparnya

''tidak apa-apa, nanti aku akan memberitahu Denish. jangan lupa untuk membeli krim radang dingin untuk kakimu" balas Larissa sambil mengingatkannya untuk memebeli krim radang dingin.

''iya kak, terimakasih" ucap Ayana sambil tersenyum ramahnya

Ayana dapat merasakan mata Aidan tertuju ke kakinya saat Larissa mengatakan itu.

mereka pun pulang, karena merasa bosan melihat wajah Aidan. Ayana memilih tidur selama perjalanan pulang ke rumah.

nenek lakes yang tidak bisa tidur lagi sedikit lega setelah melihat Aidan masuk ke dalam rumah dengan menggendong Ayana di pelukannya.

''Aidan!!" nenek

''aku mau menidurkannya ke kamar nek" jawab Aidan

Aidan dengan hati-hati menidurkan Ayana ke ranjang, kemudian matanya kembali tertuju ke kaki Ayana yang memerah saat akan menyelimutinya. kemudian dia mengambil krim radang dingin untuk mengobatinya.

Ayana membuka sedikit matanya dan memperhatikan Aidan yang sedang mengoleskan krim radang dingin ke telapak kaki nya. setelah Aidan selesai mengoleskannya, Ayana kembali memejamkan matanya dan berpura-pura tidur karena tidak ingin menghadapi Aidan lagi.

beberapa menit kemudian Aidan selesai mandi, seolah lupa dengan Almira ia malah naik ke tempat tidur dan memeluk Ayana.

''kamu pasti lelah setelah mendonorkan darahmu'' ucap Aidan pada Ayana yang berada dalam pelukannya.

Ayana yang sedang berpura-pura tertidur terpaksa memejamkan mata sampai ia benar-benar tertidur.

SKIP

besok paginya, pukul 07 pagi mereka yang terusik dengan suara deringan ponsel Aidan yang membuatnya terbangun dari tidurnya

''iya ibu, ada apa?" tanya Aidan yang bangun mengangkat telfonnya

''Almira sudah sadar, cepat ke sini" singkat Soraya memberi tahu Aidan dan langsung mematikan telfonnya

Aidan menatap Ayana beberapa detik yang masuh tertidur pulas sebelum meninggalkannya pergi ke rumah sakit untuk melihat Almira.

sedangkan di sisi lain, Almira sedang menangisi bayinya.

''bibi, benarkah bayiku sudah tidak ada?" tanya Almira pada Soraya sambil menangis

''Almira jangan menangis. kamu dan Aidan masih muda, kalian masih bisa memiliki anak lagi di masa depan'' ujar Soraya berusaha menenangkan Almira yang terus menerus menangis.

''aku hamil tapi aku tidak bisa melahirkannya. bibi tidak tahu apa yang aku rasakan! empat tahun yang lalu saat keluarga Lakes menghalangi hubungan kami, aku dan Aidan berniat untuk mempunyai anak agar kalian bisa merestui hubungan kami. tapi sayangnya aku tidak hamil, aku sangat sulit untuk bisa hamil. tiba-tiba wanita itu datang dengan mengandung anak Aidan, dia merenggut kebahagiaanku!! selama empat tahun di Amerika, aku dan Aidan berusaha keras agar aku bisa hamil. dia selalu menemaniku melakukan pengobatan, tapi sekarang setelah aku hamil aku malah keguguran. Aidan pasti akan memarahiku bibi.'' jelas Almira sambil menangis pilu.

''jika Barra tidak muncul, aku tidak akan jatuh! aku benci Ayana! aku benci wanita itu!!" ucapnya  lanjut berteriak sambil menyalahkan Barra.

''Almira tenang lah, kamu tidak boleh setres kamu baru saja selesai melakukan operasi, ingatlah kesehatanmu" ucap Soraya berusaha menenangkan ''wanita licik itu mungkin menggunakan anaknya untuk menyakitimu, tapi kamu jangan khawatir Aidan tidak akan membiarkannya begitu saja dia pasti akan membalasnya untukmu" lanjutnya dengan menyalahkan Ayana atas semua kejadian yang menimpa Almira

"di mana Aidan? aku baru saja kehilangan nak kami, seharusnya dia berada di sini menemaniku kemana dia pergi?" tanya Almira

''Aidan sedang ada urusan sebentar, dia pasti akan segera kesini" jawab soraya berbohong

''bibi berbohong! Aidan pasti mencari Ayana kan?"

''tidak Almira, Aidan memang sedang ada urusan tunggulah sebentar lagi dai pasti akan datang'' ujar Soraya lagi agar Almira tidak stresss

saat Aidan tiba di rumah sakit, Almira berusaha bangun dan memeluk pinggang Aidan yang berdiri di sampingnya.

''Aidan anak kita sudah tidak ada, semalam aku ingin memberimu kejutan aku ingin memberitahumu tentang kehamilanku. aku ingin memberitahumu bagaimana rasanya mengandung anakmu, tapi maaf aku bahkan tidak sempat mengatakannya dan sekarang anak kita sudah tidak ada, ini salahku karena tidak bisa melindungi anak kita. aku seharusnya tidak menemi Ayana dan mengajaknya berbicara." bicaranya sambil terisak menangis.

''seharusnya kamu menemui Aidan atau bibi terlebih dahulu, memangnya apa yang kamu lakukan untuk bertemu dengannya? apa kamu bingung, jadi tidak sengaja memberitahunya tentang kehamilanmu?" jelas Soraya pada Almira

airmata Almira terus jatuh, dia mengangguk dengan mata yang penuh kebencian. sebenarnya Almira sendiri tidak tahu kalau dirinya sedang hamil.

''bagaimana kamu bisa ceroboh seperti ini? apa kamu tidak tahu wanita seperti apa Ayana itu? dari tindakannya empat tahun yang lalu seharusnya kamu memahami cara dia bertindak, kamu harus menjauhinya bukan malah mendekatinya" ucap Soraya

''aku tidak tahu bibi.....maafkan aku Aidan ini semua salahku, kalau tidak anak kita tidak akan....''

''benarkah Ayana yang mendorongmu Almira?'' sela Aidan memotong ucapan Almira yang di mana pertanyaan ini yang selalu dia pikirkan.

''aku bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk membiarkan bayiku mendengarkan suara ayahnya'' ucap Almira sambil terus menangis, Soraya juga menangis mendengarkan penuturan nya. sedangkan Aidan hanya bisa merasakan patah hati.

''tidak apa-apa, jangan menangis lagi?" ucap Aidan sambil menyeka air mata Almira ''kau baru saja tersadar, tidak baik kalau terus menangis. kehilangan anak ini bukan salahmu, jangan menyalahkan dirimu sendiri'' lanjut Aidan berusaha menenangkan Almira

''itu semua salah Ayana" ujar Soraya yang terus menerus menyalahkan Ayana

''Aidan aku bisa mencium aroma sabun dan sampho dari tubuhmu. apa kamu dari rumah dan bersama Ayana?" tanya Almira terheran

''aku hanya mandi dan mengganti bajuku, karena bajuku semalam terkena darahmu" jelas Aidan berbohong

''kau tidak menyentuhnya kan?" Almira

''tidak'' jawab singkat Aidan

''jangan mengecewakanku lagi Aidan. aku tidak ingin kau menyentuhnya" pinta ALmira dengan tegas.

''tidurlah, aku akan menemanimu" ujar Aidan ada Almira

.

.

.

.

BERSAMBUNG............................!!!!!!!!!

Please bagi yang membaca untuk meninggalkan jejak, agar aku semangat buat nulis kelanjutannya. tidak harus yang anek aneh cukup komen aja sebagai tanda sudak mampir di ceritaku :)))

Tolong bantu LIKE nya ya!! Dan juga komen kasih masukan dan sarannya^_^

1
Epijaya
semoga Ayana sama kai biar Aidan menyesal.
Uthie
banyak up . dan rajin up 🤗🤗♥️
Uthie
Duhhh ... baru up lagiiii 😍😍😍😍🤗🤗🤗🤗
Retno Harningsih
up
Mellin: besok update ya😊
total 1 replies
Uthie
Bagus sekali Nenek Lakes...tegas gtu 👍👍👍😡
Uthie
Wahhhh... Aidan udah mulai-mulai niiii 😂😂

Ehh... itu Jasmine dan Kai pasti yg di jodohkan, kan ? 😜😁👍
Uthie
yaa... berarti up date nya gak bisa setiap hari yaa 😢
Uthie
Cieee.. Aidan mulai posesif dan bucin 😁
Uthie
Duhhh... semoga Ayana gak terlalu baper yaa dengan sikap si Aidan itu... 🤨
karena Aidan perlu di balas dengan Tegas !!! 😤
dia aja masih belum Tegas dalam memutuskan si Almira.. masih bersama si Almira 😤

Jadi.. Ayana nya harus tetap menganggap si Aidan hanya alat aja buat dia cepet hamil 😌
Anita Jenius
Dari sinopsisnya kayaknya menarik.
Baca sini dulu ya.
harwanti unyil
kamu terlalu egois
Uthie
Bagussss Ayana 👍👍👍👍😀
terus pertahan kan benteng dirimu... Jangan melemah dengan para pengkhianat itu 👍👍👍👍🤨😏😏
Uthie
Saya suka koq Thor kisah Ayana dan Aidan 😍😍😍👍

walau di awal dan saat si Ayana di Paksa harus donor darahnya aja ke si Almira, saya Sebellll n benci banget sama si Aidan 😤😡

Namun.. ke sini-sini, kayanya si Aidan mulai ada hati sama Ayana yaa? 😜

Tapii... sy pinginnya Ayana terus aja bersikap cuek dan acuh.. dia melakukan hubungan dengan Aidan, hanya untuk kelangsungan hidup Barra aja 👍
biar aga merasa bagai mana tuhh si Aidan nya... sedikit balasan buat dia gtu lah pokoknya 👍😤🤭
Uthie
Wadduuhhhh.. Ayana berani bersikap agresif 😁😁
Uthie
Masih seneng banget sama cerita ini karena pembalasan buat di Aidan, Almira, dan ibunya Aidan belum diberikan 👍😏😏
Uthie
Nahh.. emang baiknya balasan buat si Aidan adalah dari si Barra, dicuekin.. dibenci.. dan dijauhi.. 👍😏😏😏
Uthie
hadeuhhhh... kurang ketegasan dr awalnya tuhh ngurus si jalang Almira.. dan juga si nyonya Seraya!! 😪😤
Ma Em
Semoga Barra tdk apa apa dan segera disembuhkan dari penyakitnya disehatkan badannya dan untuk Aidan semoga kamu menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrimu
Ma Em
Baskara ini gimana yah orangnya apah tdk punya pendirian atau takut sama Soraya istrinya kok diam saja tdk ada tindakan apapun pada Aidan walaupun kelakuan anaknya salah
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!