NovelToon NovelToon
Samawa Bersama Mu

Samawa Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: ade azhari

Perbuatan masa lalu yang mencoreng muka orang tuanya membuat menjadi penyesaln terbesar dalam hidup Pria tampan yang membuat orang tuanya di permalukan di rumah sahabatnya ketika datang melar anak gadis nya untuk jadi menantu

sehingga Farhan berpikir tidak akanada satu pun orang yang akan rela dan menerima dirinya jadi menantunya dengan masa lalunya

Tapi takdir berkata lain
farhan jatuh cimta sama teman sekolah sepupunya yang fotonya hanya di lihat sekilas ketika tidak sengaja melihat chet di grup sekolahnya.

Gadis dari kampung halamanya yang bahkan hanya bisa di lohat dan di pandangnya dari media sosial yang sengaja di follownya
akankah Cinta farhan terbalas ketika mengetahui masa lalunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade azhari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Pulang Karanah Minang

Dari kemaren Ernita sibuk mempersiapkan keperluan anak laki-lakinya, yang rencananya akan pulang siang hari ini ke Padang.

entah sudah berapa kali, Ernita mengingatkan Doni dan Farhan untuk siapa saka oleh oleh yang di bawanya termasuk untuk calon menantunya, (boleh ngasih di bilang canon menantu.) dengan terus tersenyum bahagia, jelas terpancar dari raut wajah wanita yang usianya sudah tidak muda lagi.

Melihat tingkah istrinya, Pak Ismail melihat sekilas kelantai dua rumahnya lalu merangkul pundak istrinya.

"Janga terlalu tinggi berharapnya buk! nanti jatuhnya sakit' sekedar mengigatkan istrinya

Wanita yang memakai daster bunga-bunga warna merah dengan rambut yang di gulung keatas, memandangi suaminya "bolehkan ibuk berharap pak?"

"Boleh, bapak tidak melarang ibuk untuk berharap tapi jangan terlalu tinggi"

Tapi istrinya ini masih saja sibuk mempersiapkan barang bawan anaknya.

 lalu sejenak menghadap ke laki laki yang sudah menikahinya lebih dari tiga puluh tahun.

"Pak! ibuk, selalu berdo'a semoga ini jodoh Farhan"

"Sama seperti ibuk, Bapak juga selalu berdo'a semoga ini jodoh anak kita buk, karena bapak juga ingin melihat anak laki-laki Bapak satu-satunya menikah"

Pasangan suami istri yang sudah tidak mudah itu saling melemparkan senyum.

Lalu berlalu dari hadapan istrinya yang lagi bahagia, tidak mau lagi menggangu kebahagian wanita yang masih sangat di cintai dan di sayangi, bahkan rasa cinta dan sayangnya tidak pernah berubah barang kali mungkin tumbuh lebih besar.

Dari lantai dua Doni turun dengan membawa tas Ransel di punggungnya, anak adiknya yang sudah ikut tinggal bersama mereka di Jakarta sejak tamat SMP ini membawa warna baru di rumahnya karena sifat usil dan jahil nya .

Alah batahun rantau manjadi labuahan hiduik

Tabayang kampuang tampek bamain maso dulunyo

Rindu manahun manyeso diri, siang jo malam samakin laruik

Mandayo badan pulang ka kampuang nan denai cinto

Oh, mandeh kan...

"udah Idong! .bosan dengar lagu loe dari kemaran itu-itu muluk, lagu juga ngak pernah sampai selesai" kata Fani yang sudah rapi juga karena rencana akan pergi mengantar saudara nya kebandara untuk terbang ke padang.

Sementar Farhan yang sudah rapi dengan baju kaos putih polos pas body dan di padukan dengan kemeja garis-garis yang sengajak tidak di kancingkannya.

"Nah, yang ini kenapa lagi dari tadi bolak balik kamar mandi aja, pusing liatnya Da" kesal Fani.

"Ngapa si dek.." Farhan protes ke adik perempuannya.

"Da, kenapa sih loe!, perasan loe belum di padang, sampai di padang juga ngak langsung ketemu sama Sakinah tapi loe udah stres duluan da,. Heran gue." protes Fani.

"Udah, cepatan! nanti telat nak"

teriakan Ismail yang dari tadi jadi ikut gelisah melihat tingkah anaknya yang gak bisa tenang.

Tit....tit...tit.... Bunyi klakson mobil yang terdengar dari luar rumah jelas ulah Idong, yang sudah selesai memasukan oleh -oleh untuk keluarganya di padang.

Farhan bergegas keluar begitu juga Fani yamg akan mengantar mereka ke bandar.

"Ma, Do'akan Aan ya ma, " sambil menyalami tangan orang tuanya

"Pa,.do'a kan , anak papa ini semoga tahun ini papa punya mantu" juga sambil menyalami tangan laki-laki yang sudah bekerja keras untuk anaknya ini..

"Amiin.."," ingat nanti pergi berdua sama Doni jangan pergi sendiri" Ismail kembali mengingatkan anaknya.

"iya... pa". Lalu masuk ke mobil.

"sampai di padang jangan lupa kabarinya nak " kata Ernita

"Iya ma..."

Tit...tit...tit... "Lama banget da pamitnya, Cepatan nanti macet di jalan ketinggalan pesawat kita".

"Loe ya dong, gak sabaran banget" sambil memasang sabuk pengamannya.

"'Alah.. Gaya loe da., Loe kalu ditanya pasti lebih ngak sabaran dari gue gak usah muna loe" protes Doni

"Ya sudah nak ...hati -hatinya, iya pa, .ma." .udah dong jalan.

Tit. Doni bergerak meninggal kan rumah mereka.

Di perjalanan Doni tidak berhenti hentinya mendendangkan lagu minang, yang hanya mampu di nyanyikan di bagian Reff doang.

Ondeh rang rantau

Dangalah Minang maimbau …

.

Saluang mambaok pasan untuak rang rantau

Rang rantau pulanglah baa

Dangalah Minang maimbau.

sambil memukul-mulul setir mobil padahal, lagu yang di nyanyikannya lagu sedih tapi doni tidak sama sekali terlihat sedih.

beda lagi dengan Farhan,yang dari tadi hanya memandangi smart Phone nya, dan senyum- senyum sendiri.

Fani sangat bahagia melihat udanya sekarang, terlihat lebih bersemangat ,

Lebih dari satu jam Doni sudah menarik rem tangannya, itu tandanya mereka sudah sampai di Bandar beruntungnya mereka tidak terjebak macet karan berkendara di jam kantor .

"Yup..Sudah samapi kita da"

Doni turun dan di ikuti oleh Fani dan Farhan yang sudah menyimpan Smart Phone lalu sama-sama menurunkan oleh -oleh yang di bawanya.

Sambil melihat jam yang melingkar di tangnya" Masih ada waktu kita satu jam lagi sebeum chek ini"

Doni meletakan semua barang bawaanya di tempat duduk Ruang tunggu bandar, " da... gue ke toilet bentar kebelet gue" sebelum pergi Doni lebih dahulu memberikan kunci mobil.ke saudara perempuannya.

Dari jauh seorang laki -laki sepantaran Farhan tampak berjalan beriringan dengan seorang gadis.

Sambil membuka kaca mata dengan merek terkenal

"Fathan...

"Loe Jim" tampa beranjak dari duduknya "mau keman loe".

"Gue mau balik ke padang" laki laki yang di panggil Jimmi tadi mengambil posisi duduk di sebelah Farhan.

Sementar gadis yang tadi berjalan bersama Jimmi justru berpindah ke sebelah Farhan.

"Ngapai loe pulang" Farhan bertanya tampa menghiraukan gadis yang duduk di sampingnya.

Sambil memakai kembali kacamata hitamnya lagi "gue mau ketemu calon istri"

Farhan hanya tersenyum.

"Loe sendiri kenapa pulang.?" tanya Jimmi

"Gue," sambil menujuk dirinya sendiri.

Ngak ada pengen pulang aja, soalnya udah lama ngak pulang, Idong katanya juga kangen sama ibuknya ya sekalian gue ikut pulang sambil melirik.

 Doni yang sudah jalan ke arah mereka bersam Fani, yang habis membeli makanan dan minuman karena merasa haus dan lapar.

"Eh., Ada bang Jimmi sama Jenni, Mau kemana Bang?" Doni bertanya dengan seyum manisnya sambil memberikan miniman yang tadi di beli Fani ke Farhan.

"Mau ke padang juga bang?"

"Iya tapi gue mungkin gak lanjut ke kampung sampai di padang aja"

"Oh... Jadi calon istri loe di Padang?" kata Farhan.

"Iya, Setelah urusan gue sama dia selesai gue balik lagi"

"Mau nikah loe bang ,"kata Doni yang hanya menyimak pembicaraan saudaranya dengan abang yang bernama Jimmi.

"Rencananya sih, udah ketemu juga gue sama jodoh gue,mau apa lagi kan" terseyum sambil bersiri dan menarik kembali Travel bag nya." Gue duluannya"

Farhan hanya mengaguk

Doni melirik gadis yang duduk di sebelah kakanya.

"Loe ngak ikut Jen?"

"gak, .gue cuma mau ngantar dia doang" jawab Jenni.

'Lah, kan udah! trus ngapain loe disini?"

"loe ngak jijik duduk dekat kita, ngak selevel loh."

"Dong " Farhan menegur adiknya dengan lembut sambil berdiri dan menarik travel bagnya .

Fani yang mengikuti udanya dan sepupunya di belakang senyum-senyum sendiri,melihat Idong yang dengan santai memperlihatkan ketidak sukaannya terhadap Jenni.

"Da...mendengar adik perempuanya memanggilnya Farhan berhenti dan melihat ke adik yang sangat di sayanginya.

"Uda sama Idong mau chek in kan? Aku baliknya". Kata Fani.

"ya sudah, kamu langsung baliknya ke rumah, jangan keman-mana" kata Fahan.

"iya da" Sambil menyalami udanya setelah itu ber tos ria bersama Doni

"Idong kenapa sih sewot aja sama gue" Jenni kesal melhat Doni dan Farhan pergi begitu saja tampa sekali pun meliriknya .

"mana gue tahu,Tadi kenapa loe ngak tanya sama orang nya"

Jenni mengangkat kedua bahunya sedangkan,Fani berlalu begitu saja di hadapan Jenni .

"Eh... Fan, kenapa gue loe tinggal sih" Fani berhenti.

"Emang gue pergi bareng sama loe! ngak kan? ngapain juga gue harus nungguin loe.". Acuh

'Loe, sama saudara loe samanya nyebelin".

Fani cuek aja dan berlalu meninggakan Jenni menuju parkir.

Di padang...

Jam empat sore pesawat yang menerbangkan mereka dari Jakarta ke Padang sudah mendarat dengan mulus di Bandar Minang kabau,

Farhan dan Doni jalan beriringan setelah mengambil barang bawaannya, Farhan dan Doni langsung menuju lobi bandar.

Dari belakang seseorang menepuk pundak Farhan,sepontan Farhan menoleh ke belakang ternyata Jimmi sudah berdiri di belakang mereka,

Fahan kembali memutar kepalanya tampa bertanya pada Jimmi.

Sementara Jimmi sudah mengambil posisi berdiri di samping Farhan, dan memasukan tangan kirinya kekantong celannya dan tidak lupa kaca mata hitam masih setia bertengger di hidingnya.

"Loe nginap di mana?"

"Malam ini gue nginap di rumah sepupu goe sih,"sambil melihat ke arah mobil masuk, "ke betualan dia juga yang mau jemput gue".

"Loe.".

"Gue ..rencananya gue mau nginap di hotel malam ini,:

Tidak lama tepat di depan mereka berhenti sebuah mobil warna putih

"Gue duluannya, jemputan gue udah datang" Jimmi masuk dan segera pergi.

"Ya, gue juga udah mau pergi tuh sepupu gue udah datang" jawab Farhan,

"Itu da, calon istrinya Jimmi.?"

"bisa jadi sih,.mana gue tahu gue ngak kenal sama calon istri dia".

"Bisa jadi sih calon istrinya kan tadi di bilangnya kalau dia ke padang mau ketemu calon istrinya". Doni yang akhirnya menjawab pertanyannya sendiri.

Tidak lama, Della adik sepupunya datang dengan bersama suaminya serta si imut-imut manja Lili anak mereka yang baru ber umur tiga tahun.

"Udah dari tadi da!" tanya Dilla

"Baru sepuluh menit lah" Doni dengan di bantu Ivan suami Dilla memasukan barang bawanya ke bagasi mobil setelah itu mereka pergi meninggal kan bandar..

Di mobil Doni tidak berhenti mengoda Lili tapi sayang rayuan maut Doni tidak bisa megoyahkan hati lili yang masih malu-malu meong.

'Eh... Om Doni, punya ini" Doni mengeluarkan boneka Barbie yang sengaja di belinya di bandar ketika ke toilet tadi.

Lili jelas tertarik dengan boneka Barbie yang cantik jelita bahkan sangat sempurna tampa celah.

Tadi awalnya kepalnya bersandar mesra di pundak bundanya

sayangnya di saat melihat si cantik berbie di pegang sama Doni, hatinya seperinya mulai goyah mau memeluk omnya, atau langsung merebut nya dari kekuasan Om yang baru bertemu hari ini.

akhirnya keputusan terberat harus di ambilnya, memberikan sedikir kecupan di pipi Omnya, lalu merebut paksa si cantik Berbie.

Tingkah lucu Lili di mobil ternyata mempersingkat perjalan mereka tidak terasa waktu satu jam dari bandar ke rumah Dilla berlalu begitu cepat.

Sementara di sebuah Hotel mewah di kota Padang

Jimmi mencoba menghubungi gadis yang di pilih orang tuanya untuk menjadi istrinya, tapi sayang entah kenapa begitu sulit baginya untuk membuat gadis dari kampungnya ini terlena dengan rayuannya

tidak seperti gadis-gadisi dikota yang mudah saja si dapatkan asalkan ada

Uang dan puaskan nafsu belanjanya

Mau menyerah jelas buakan Jimmi orangnya .

Ting...Jimmi yang sedang bersantai di kamar segera mengambil Smart Phone nya pesan singkat yang baru saja di terima

"maaf bang bisa kita ketemu nanti sore, aku tunggu!

"Ok, di jemput di mana?" Jimmi menawarkan jemputan ke gadis pilihan papanya.

"ngak usah bang aku sama teman"

Chet singkat nya cukup membuat Jimmi senang karena baru kali ini gadis yang ingin di kenal kan orang tuanya membalas pesananya.

Pukul lima sore Jimmi sudah samapi di kafe pilihan Jimmi,gadis cantik yang jujur membuat dia penasaran, sungguh jimmi tidak menyangka kalu dia akan sangat penasaran dengan gadis berkerudung yang di pilihkan keluarga.

selama ini setiap gadis yang dekat dengannya, tidak ada satu pun yang berkerudung.

Itu lah kenapa Jimmi begitu penasaran dengan Gadis berkerudung.

Dari pintu kafe tampak berjalan gadis yang hanya di lihat dari fotonya saja, yang ternyat cantiknya bukan karena filter, Tapi asli tampa dompol.

Jimmi melambaikan kan tanganya ke gadis yang penampilannya sangat sederhana, sangat jaih dari gadis idaman Jimmi.

Tapi paling tidak rasa penasarnya terhadap gadis berhijab yang kata adiknya banya di kagumi laki -laki terjawab yang bagi Jimmi biasa saja.

sekitar satu jam mereka bercerita berdua, cukup bagi gadis berkulit kuning langsat ini paham sifat laki-laki yang ada di depan dia sekarang

Gadis yang memak jilbab hitam pamit bersama temannya, meninggalkan Jimmi sendiri, di kafe yang cukup besar di kawasan kota tua padang..

1
DreamHaunter
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nakayn _2007
Author penulisannya keren banget, kepikiran terus beli cerita lainnya😍
ade azhari: terima kaaih kk, baru belajar nikk mohon dukingannya ya/Heart//Heart//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!