NovelToon NovelToon
Benih Rahasia Mantan Suami

Benih Rahasia Mantan Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Single Mom / Anak Kembar / Cerai / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:483.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: sayonk

Selena wanita yang begitu mencintai Jhonatan Alberto. Dia bahkan melakukan apa saja demi Jonathan agar mencintai, hingga suatu hari dia merencanakan untuk menjebak Jhonatan dan berhasil mengandung benihnya. Bukannya Jhonatan mencintainya justru membencinya sekalipun ada anak di dalam perutnya.

"Aku tidak akan mengakui anak itu kalau perlu gugurkan saja karena anak itu hanyalah kesalahan dan aku sudah memiliki anak dengan Julia. Jadi aku hanya mengakui anak ku dengan Julia." Jhonatan Alberto.

Bagaikan di tikam dengan pisau, begitu sakit dan menyiksa. Selena pun menggunakan segala cara untuk menyakiti Julia hingga Jhonatan mengetahuinya dan demi menghukunya, Jhonatan memaksa Selena menggugurkan kandungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4

Selena menunduk, ia mengusap tangannya yang terasa dingin. Kini ia berada di taman samping mengikuti Jhonatan.

Jhonatan berbalik, ia menatap lembut wanita di depannya. Sebagai seorang suami ia tidak bisa membahagiakannya. Selama ini ia selalu mengabaikanya dan bersikap dingin.

"Apa alasan mu ingin bercerai dengan ku?" tanya Jhonatan.

"Tidak perlu lagi bertanya alasannnya. Aku tidak ingin mencintai secara sepihak."

Jhonatan membuka jasnya dan memakaikannya ke tubuh Selena. "Udara sangat dingin."

Selena sejenak terhanyut, ia tidak pernah di perlakukan perhatian sepertinya. Ia pun menggelengkan kepalanya dengan pelan, ia tidak boleh terhanyut begitu saja.

"Aku minta maaf selama ini tidak bisa membahagiakan mu." Ada rasa penyesalan di hatinya, namun ia tidak bisa menyembuhkannya. Ia terlanjur melukai wanita di depannya.

"Ada satu hal yang ingin aku tanyakan? Apa kau hamil?"

Selena menggenggam erat tangannya, jantungnya berdetak lebih kencang. Ada rasa takut di hatinya. "Apa maksud mu? Kau lihat aku biasa-biasa saja," ucap Selena.

Aku tidak boleh terlihat takut batinnya.

"Aku tidak percaya, kau boleh meminta bercerai tapi harus periksa dulu. Aku tidak mau jika kamu benaran hamil dan anak ku kesusahan."

Selena tersenyum, ia harus bisa meyakinkan Jhonatan. Bagaimana jika semuanya terbongkar, ia tidak mau di pisahkan dengan anaknya. "Jhonatan aku tidak mungkin hamil, kita hanya melakukannya sekali dan tidak mungkin saja. Percaya saja pada ku ..."

"Sebelum kau di periksa, aku tidak akan mempercayai siapa pun. Jika memang kau tidak hamil, aku akan menyetujuinya, tapi jika kau hamil aku tidak akan setuju dengan permintaan mu."

Selena menggelengkan kepalanya. Apa yang harus ia lakukan? Ia tidak mau hanya di jadikan istri pajangan saja. Apa gunanya mempertahankan anak jika tidak di cintai. Anaknya pun akan melihat jika hubungan ayah dan ibunya tidak harmonis.

"Aku tidak mau!" Bentak Selena. Ia menolak dengan tegas untuk di periksa.

"Kalau kau memang tidak hamil, kau hanya perlu diam saja dan melakukannya. Apa kau menyembunyikan sesuatu?"

"Tidak!" Dengan tegas Selena menyangkalnya. 

"Besok aku akan membawa mu ke rumah sakit." Jhonatan melewati Selena. Jantung wanita itu seakan meledak begitu saja. Ia sangat takut semuanya akan terbongkar, apakah ia memang di takdirkan untuk tidak bahagia.

"Selena." Nyonya Helena berlari dan memeluk Selena yang duduk di atas tanah. "Sayang apa yang terjadi? Apa Jhonatan menyakiti mu?"

"Mommy apa yang harus aku lakukan? Jhonatan memaksa ku untuk periksa, apakah aku hamil atau tidak? Mommy bagaimana ini?"

Selena memeluk nyonya Helena. Kali ini tidak memiliki jalan keluar, pikirannya seakan buntu.

"Helena kenapa Selena menangis?"

"Jhonatan memaksanya untuk periksa apakah di mengandung atau tidak."

"Selena jangan takut, Daddy akan berusaha untuk menutupi kehamilan mu. Daddy memiliki rencana, kau dan ibu mu tunggu di sini. Daddy akan segera kembali."

Tuan Arnod pun bergegas menuju ke dalam ruang kerjanya. Dia menghubungi seseorang dan menunggunya hingga beberapa menit. Setelah itu ia menghubungi orang itu.

"Aku ingin kamu memalsukan hasil pemeriksaan putri ku Selena. Berapa pun yang kamu minta akan aku berikan dan kau harus menutup rapat mulut atau keluarga mulah yang akan sengsara."

"Baiklah Tuan, anda jangan khawatir," ucap wanita di seberang sana.

Tuan Arnod menutup ponselnya. Ia merasa tenang, kini tidak perlu memikirkan hasil pemeriksaan itu.

"Daddy."

"Selena kau tidak perlu khawatir, Daddy sudah melakukan sesuatu. Kita tunggu besok, kau akan bebas Selena."

Selena langsung memeluk tuan Arnod. Kini ia merasa tenang, ternyata ayahnya memikirkan cara lain di saat pikirannya buntu.

"Mom, Dad, setelah tiga bulan kehamilan ku. Aku ingin pergi keluar, aku tidak ingin di sini," ucap Selena. Ia takut kehamilannya akan membuat Jhonatan tau.

"Baiklah Sayang, Daddy dan Mommy akan mengatur negara mana yang harus kau tinggali."

"Selena sayang Daddy dan Mommy."

Tuan Arnod memeluk kedua wanita itu, ia tersenyum dengan hati yang penuh kebahagian. Kini ia tak perlu lagi khawatir dengan kebahagian Selena yang akhirnya terbebas.

Sedangkan di depan pintu, seorang pria tengah mengintip melalui celah di pintu. 

Ia teringat Selena sewaktu masih kecil. Ia sangat merindukan hari-hari itu. Kini ia merasa lega, Selena bebas dari Jhonatan dan Julia temannya itu bisa bahagia. Setidaknya Selena tidak akan menderita lagi dan begitupun kedua orang tuanya.

Keesokan harinya.

Jhonatan mendengarkan langsung dari hasil pemeriksaan Selena. Wanita itu begitu gugup duduk di samping Jhonatan. Dalam hatinya selalu merapalkan doa agar rencana ayahnya berjalan dengan lancar.

"Menurut hasil pemeriksaan nona Selena tidak hamil tuan." Dokter itu membaca hasil pemeriksaannya tadi. 

Dokter wanita setengah baya itu menatap Selena dan mengangguk, setidaknya dia sudah memberikan kebohongan.

"Apa? Dia tidak hamil?"

"Iya Tuan," ucap wanita itu dengan tegas. Sekalipun pada dasarnya ia sangat takut.

Jhonatan menghela napas kasar. Ia pun bangkit dan menuju keluar ruangan Dokter itu. Di sana ia melihat kedua mertuanya yang menunggu hasilnya.

"Selena bagaimana sayang?"

"Selena tidak hamil Mom," ucap Selena. Dia berhambur memeluk tuan Arndo dan nyonya Helena. Ada perasaan lega di hatinya sekalipun nyeri. 

Jhonatan merasa kesal seakan ia tidak menerima jika Selena tidak hamil. Ia pun bergegas pergi dan meninggalkan mereka. 

….

Seorang pria tengah menatap beberapa gedung yang begitu indah dengan warna warni lampu yang menghiasi gedung itu. Pria itu berdecak pinggan dan satu tangannya bersandar ke sisi jendela. Berulang kali ia memikirkan perkataan Selena dan ia kepikiran tentang Selena. "Kenapa dia tidak hamil?"

"Jhonatan." Wanita itu memeluk Jhonatan dengan erat dari arah belakang. Dia menyandarkan kepalanya ke punggung Jhonatan. 

"Kau kenapa? Dari tadi kau terlihat banyak kepikiran. Apa terjadi sesuatu dengan pekerjaan mu atau karena perceraian mu?"

Jhonatan akhirnya tersadar, ia tidak boleh melamunkan Selena, jelas sekali Selena tidak hamil. Seandainya Selena hamil ia masih ingin mempertahankannya, tapi karena tidak hamil dan Selena ingin sekali bercerai dengannya. Ia sadae bahwa selama ini ia sudah keterlaluan dengan sikapnya, tapi karena ingin Selena mencari kebahagiannya mungkin perceraian adalah yang terbaik bagi mereka.

"Aku memikirkan pekerjaan ku." Jhonatan melepaskan pelukan Julia. Kemudian memeluknya dengan erat.

"Aku dan Selena sudah bercerai, nanti kita akan bertunangan. Secepatnya aku akan mengumumkan pertunangan kita dan pada saat itu kau akan menjadi wanita yang tercantik."

"Aku percaya pada mu Jhonatan."

Sementar itu, Selena berdiri di balkon. Ia menatap ke arah langit yang begitu indah. Kini sudah berakhir pernikahannya, kini tak ada lagi yang tersisa. Ia akan menjalani dengan anaknya.

"Selena."

Selena menoleh, ia melihat sang kakak yang baru pertama kalinya memanggilnya.

"Hem ..." Andreas menggosok hidungnya yang tak gatal. "Selena aku senang kau berpisah dengan Jhonatan," ungkapnya.

"Jhonatan berhak bahagia dan kau juga harus bahagia."

Selena menoleh ke arah taman, seakan ia sudah tau apa maksud dari sang kakak. "Jika aku masih mencintai Jhonatan, apa kakak akan memaksa ku untuk melepaskannya?"

"Jhonatan berhak bahagia, lagi pula dia sudah memiliki kekasih. Aku harap kau tidak mengganggunya."

Deg

Beginikah sang kakak begitu menyayangi temannya? Bahkan kakaknya langsung mengatakan agar tidak mengganggu kehidupan temannya.

Selena menatap datar ke arah Andreas. "Aku tau, aku tidak berhak bahagia karena kakak berteman dengan Julia kan?"

1
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Khun Tee
duhh masa abis reingkernasi sedih lagi sh 😫
Arcila Putri
tolong ada yg bisa jelasin ini sebenarnya ceritanya gimana kok setelah hidup dan hidup kembali ini cerita orang alam lain kah
Arcila Putri
seperti nya Julia punya tujuan lain
Arcila Putri
sakit jiwa kakaknya
Ririn Nursisminingsih
andreas ceo kok boding
Ririn Nursisminingsih
andreas2 boding kamu
Ririn Nursisminingsih
andreas ini loo bodoh kakak kok ndak bela adiknya mlah orang lain diperhatikan
Emi Novita
/Smile//Smile/
Madia Normadia
rasa banci Batul C Jhonatan napa tidak mati saja merusak suasana hati..
Iyas Masriyah
Luar biasa
Liana Simon
masih berlanjut kah?
Yenisia Afila
Biar sia andreas tau rasa, yg lebih percaya dan bela orang lain di banding adik kandung sendiei
Moza9i
ini gimana sih endingnya, tiba² ingatan jho kembali? trus julia malah meninggal?
Moza9i
kenapa kenzo jd kecewa? katanya mau jho jadi ayahnya?
🌺Ulie
Luar biasa
macarena_macarena2
ginana sih novel bagus bagus malah di gantung aneh aneh aneh
Khoerun Nisa
ku pikir kompik nya akan menegangkan takut Andreas membela Juli dn musuhan berat ma selena
Khoerun Nisa
kemal aru Malik sih
Harun Gayam
novel yg ini aj gantung malah promo novel baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!