NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH

Aku menatap Delon dengan curiga, terlihat di wajahnya ada sedikit kepanikan. Tapi dia berhasil menutupinya dan kembali ke mode normalnya.

“Tidak ada, itu hanya sifat impulsif saya saja.” Katanya dengan datar

Aku masih memandangnya dengan curiga, tapi tidak mungkin dia punya kaitan dengan semuanya. Toh dia juga mahasiswa pertukaran, mungkin benar dia hanya kaget karena tiba-tiba mendengar suara langkah kaki dari dalam sekolah. Walaupun sebenarnya itu tidak masuk akal sama sekali.

“Ya udah ayo kita pulang.” Kataku

Sore harinya kak Rahma baru pulang dari sekolah, dia kelihatan sangat capek jadi aku memutuskan menunggu waktu yang tepat untuk mengajaknya berbicara.

Aku melihat kak Rahma sedang duduk dengan kopi hangat di teras rumah.

“Baiklah, ini kesempatanku.” Kataku

Namun belum sempat aku bergerak, Ayah lebih dulu duduk di samping kak Rahma dan mulai bercerita dengannya.

“Astaga”

Aku berusaha bersabar, wajar kalau misalnya sore hari bapak-bapak berkumpul di teras rumah sambil minum kopi.

Aku menunggu hampir 1 jam saat aku melihat Ayah bangun dari duduknya.

“Okk, sekarang waktuku.”

Aku harus menahan kesal lagi saat aku melihat Endro duduk disana.

“Ngapain sih tu bocil nyempil di samping kak Rahma.” Kesalku

Aku lihat dia membawakan buku pelajarannya.

“Enggak bisa malam gitu dia minta diajarin sama kak Rahma. Lagian rajin amat dia belajar lagi liburan gini.”

Aku kembali duduk di ruang tamu sambil menunggu Endro yang menyelesaikan sesi belajar dengan kak Rahma. Hampir setengah jam aku menunggu dan Endro masuk ke dalam.

Dia menatapku kaget.

“Kak, sejak kapan duduk disitu? Terus kenapa lihat aku kayak gitu?” Tanyanya takut

“Dek kamu emang pinter terus rajin juga, tapi di saat libur gini kamu harus belajar juga? Enggak panas tu otak?” Tanyaku dengan sewot

“Ya suka-suka aku lah kak, mumpung aku ada disini jadi aku bisa dapat tutor dari kak Rahma. Emangnya kenapa sih kak? Kok sewot amat.” Tanyanya

“Enggak, udah sana kamu menyingkir dari hadapan kakak sebelum kakak ngelurin jurus handal kakak.” Kataku

Setelah Endro pergi aku bergegas ke teras rumah, tapi belum sempat aku mengatakan apapun kak Rahma sudah bangun sambil membawa gelas dan juga koran yang sudah dibacanya.

“Ehh Va, kamu mau kemana?” tanyanya

“Aku pengen ngobrol sama kakak.” Kataku to the point

“Mau ngobrol apa? Tapi bisa sebentar nggak? Soalnya kakak harus jemput Bapak di kebun dulu, tadi Bapak ada telepon kakak.” Jelas kak Rahma

Aku hanya bisa mengangguk mendengarnya.

“Ohh iya sebelum kakak lupa, makasih tadi udah anterin bekel kakak ke sekolah.” Katanya

“Iya sama-sama kak” Jawabku

Kak Rahma kembali dengan Bapak Agus dan juga dengan beberapa karung yang berisi sayur dan juga ubi kayu.

Aku membantu membawa barang yang ada di kresek ke dapur.

“Makasih Va” Kata kak Rahma

Aku mengangguk.

Setelah selesai menyimpan semua barangnya, kak Rahma memutuskan ke kamar membersihkan dirinya. Sekali lagi aku berusaha bersabar, lagian sudah berapa kali aku melakukan ini.

“Eva” Panggil Bunda

 Aku menuju ke dapur, disana aku melihat Bunda dan Bu Sumi sedang memasak dan Rani yang sibuk membuat kue.

“Kenapa Bun?” Tanyaku

“Kamu tolong bantu Nak Rani ya, kasihan dia kewalahan ngurusin semuanya sendiri. Sekalian kamu belajar dari Nak Rani cara buat kue.” Jelas Bunda

Aku ingin menolak tapi aku juga merasa kasihan dengan Rani yang bekerja sendiri.

“Tidak apa-apa Nyonya, saya sudah biasa membuat kue sendirian.” Kata Rani menolak

 Aku berharap Bunda mendengarkan yang dikatakan Rani, bukan karena aku malas belajar membuat kue atauapun malas membantu Rani. Hanya aja berbicara dengan kak Rahma adalah pekerjaan yang penting untuk aku lakukan saat ini.

“Enggak Nak Rani, Eva juga harus belajar dari sekarang. Biar nanti kalau dia ada pacar ataupun suami udah bisa buat kue sendiri.” Kata Bunda menggodaku

“Bunda ngaco aja, aku masih harus fokus kuliah. Aku juga belum kepikiran sampai disana.” Kataku kesal

“Iya-iya, tapi bejalarnya kan harus dari sekarang. Udah jangan bantah Bunda, mending kamu bantu Nak Rani. Sebelum jam makan malam, semuanya harus udah selesai.” Kata Bunda

Aku tidak bisa membantah perintah Bunda, jadi mau tidak mau aku membantu Rani. Aku sudah menyimpan stok sabar, jadi kali ini bisa aku pake satu kali lagi.

Aku baru menyelesaikan makan malamku, kali ini aku harus bisa berbicara dengan kak Rahma. Aku sudah tidak bisa bersabar lagi, stok sabarku sudah habis dan kali ini jika ada yang mengganggu lagi aku akan berteriak langsung di depan wajahnya.

Aku melihat kak Rahma sedang duduk di ruang tamu dengan yang lainnya.

“Bagaimana caranya mengajak kak Rahma pergi dari sana?” Bingungku

Aku melihat Delon membisikan sesuatu ke kak Rahma lalu keduanya berpamitan dan pergi ke luar rumah.

“Baiklah ini kesempatanku.”

Aku mengikuti mereka dan mendengarpercakapan mereka.

“Ada apa Delon?” Tanya kak Rahma

“Bang tadi di sekolah saya melihat mobil Pak Mahendra. Apa rencana renovasi yang ditawarkan perusahaan Pak Mahendra sudah disetujui?” Tanya Delon

“Tadi kami sudah membahasnya di sekolah dan kepala sekolah juga sudah menyetujuinya.” Kata kak Rahma

“Abang sendiri gimana? Abang juga setuju?” Tanya Delon

"Saya belum mengambil keputusan, tapi sepertinya saya akan setuju. Ini satu-satunya jalan agar sekolah kami

bisa mendapatkan fasilitas yang memadai.” Kata Kak Rahma

“Tapi persyaratannya enggak masuk akal bang, bagaimana bisa mereka menyuruh abang untuk tetap berada disini dan mengabdi dengan penuh ke sekolah. Mereka udah gila bang, bahkan mereka juga buat surat bermaterai mengatakan abang tidak diizinkan ke luar dari desa ini selama 10 tahun kedepan.” Jelas Delon

Aku kaget dan juga bingung mendengar percakapan Delon dan kak Rahma.

“Berarti benar yang aku curiga tadi, pasti Delon mengetahui sesuatu. Semuanya udah jelas, dari dia yang tau lokasi sekolah disini lalu dia yang menarik tanganku bersembunyi di sekolah. Jadi apa tujuan dia membohongi aku?” Bingungku

“Va, kamu tidak usah bersembunyi disitu. Kemarilah jika memang kamu ingin bergabung.” Kata Kak Rahma yang terdengar pasrah

Aku keluar dari tempat persembunyianku dan melihat wajah Delon yang kaget melihatku.

“Jadi, apa yang terjadi? Kakak menandatangani kontrak dengan siapa? Kenapa bisa persyaratannya tidak masuk akal seperti itu?” tanyaku berentet

Kak Rahma menjelaskan semuanya.

Ternyata Pak Mahendra adalah donator sukarela sekolah tempat mengajarnya. Awalnya kak Rahma bingung kenapa tiba-tiba seorang CEO dari perusahaan mebel menawarkan diri menjadi donatur sekolahnya yang berada di pelosok desa.

Tapi karena yang dilakukan Pak Mahendra adalah niat mulia, Kak Rahma tidak menaruh kecurigaan sama sekali. Pak Mahendra sudah 3 bulan menjadi donatur dan kali ini Pak Mahendra membawa rencananya untuk merenovasi

sekolah. Hanya saja rencana ini bisa dilakukan dengan syarat kak Rahma  tidak boleh keluar dari desa selama 10 tahun dengan alasan agar bisa mengabdi di sekolah selama itu.

Aku tentu kaget mendengar penjelasan kak Rahma.

“Tapi tujuan Pak Mahendra memberi persyaratan itu apa? Bukannya jika niat dia ingin berbuat amal tidak perlu embel-embel ada persyaratannya.” Kataku agak kesal.

“Kakak juga tidak tau apa niatnya Va, hanya saja kakak harus memutuskan semuanya dalam 3 hari, Pak Mahendra bilang dia bakal diskusi lagi dengan timnya sambil menunggu keputusanku. Kakak hanya punya 3 hari saja untuk

mengambil keputusan dan jika kakak salah mengambil keputusan semuanya akan berdampak di sekolah. Kakak tidak ingin membuat harapan semua guru dan siswa menjadi sirna, mereka menggantungkan harapan mereka  ke kakak.” Kata Kak Rahma terlihat dilema

“Tapi tunggu dulu kak, gimana kak bisa berhubungan sama Pak Mahendra?” Tanyaku penasaran

“Kakak kenal Pak Mahendra dari kawan kakak.” Jelas kak Rahma

“Teman kakak? Siapa?” Tanyaku

“Namanya Roland Bagaskara”

1
Nana
kak kenapa delon sama abriela pacaran 😭,,bikin penasaran kak. semangat buat up lagi kak🙏🏻
Nana: eh iya kak aku tunggu up nya,,btw semangat ujian nya kak🙏🏻
Lekyusi Djeniut: kira-kira kenapa ya?
ditunggu aja kk update terbarunya. mungkin aku updatenya besok ya. soalnya hari ini aku lagi persiapan untuk ujian besok🥲
total 2 replies
Nana
luar biasa
Nana
eps 44 bikin mewek,,luar biasa kk cerita ny
Lekyusi Djeniut: makasih banyak kak, semoga ceritanya enggak ngebosanin🤗
total 1 replies
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!