Terjebak Cinta CEO Dingin

‘’Loh kenapa jadi aku yang salah? Hei tuan semua itu terjadi karena nafsu liarmu itu, dan apa katamu, aku menggodamu? Ck ’’ Chloe berdecak kesal, bisa-bisanya pria itu malah menyalahkannya?

‘’Jangan menyalahkanku, hal ini wajar karena aku adalah seorang pria.’’Tiba tiba pria itu berbicara dengan nada lembut.

‘’Ck alasanmu sungguh luar biasa tuan.’’ Chloe memberikan tatapan tak sukanya. Setelahnya ia memalingkan wajahnya dari Nic.

‘’Oh ya aku datang karena ingin menanyakan sesuatu, kenapa kau resign, apa benar kau akan menikah?’’

‘’Menikah?’’ Chloe malah balik bertanya

‘’Jangan balik bertanya dan jawab saja pertanyaanku yang tadi.’’

Chloe membuang nafasnya kasar. Pria didepannya ini begitu menyebalkan dan entah dosa apa yang sudah dilakukannya di masa lalu sampai ia dipertemukan dengan sosok pria seperti Nic yang kini selalu mengganggunya dan lucunya lagi ia seperti tidak bisa kabur dari pria itu.

‘’Aku resign karena aku tidak mau bertemu atau berurusan denganmu lagi.’’

‘’Lalu bagaimana dengan pernikahan?’’

‘’Pernikahan apa sih, siapa yang mau menikah?’’ Dengan tanpa sungkan sama sekali ia meletakan satu tangannya di pundak tuan Nic sebagai tumpuan badannya lalu ia berdiri dan dengan santainya berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.

‘’Kau benar-benar tidak akan menikah kan? Awas saja kalau kau berani membohongiku.’’ Nic segera menyusul. Pria itu bahkan tanpa jijik mengambil gelas dan meminum sisa air minum Chloe.

‘’Mau menikah atau tidak, ku rasa itu bukan urusanmu. Aku punya kekasih, walau bukan sekarang tapi suatu saat aku pasti akan menikah dengannya,’’ jawab Chloe lagi sambil menyandarkan bokongnya di meja makan.

‘’Tidak akan ku izinkan kau menikah selama aku masih menginginkan tubuhmu.’’ Dengan cepat tangan Nic sudah melingkar indah di pinggul Chloe. Awalnya wanita itu ingin menyingkirkan tapi setelahnya ia membiarkannya karena Nic yang sama sekali tidak mau melepaskan tangannya dan Chloe juga merasa tidak akan mungkin mengalahkan kekuatan pria itu.

‘’Cia jadilah wanitaku,’’ pintanya tiba-tiba dengan suara lembut yang membuat Chloe sedikit berdebar tapi dengan segera ia menepis perasaan itu.

 ‘’Kau tau sendiri aku memiliki kekasih jadi aku tidak mungkin menerima tawaranmu.’’ Chloe berharap pria itu akan mengerti tentang penolakannya dan tidak akan mengganggunya lagi.

‘’Aku tidak peduli, kau harus meninggalkan pria brengsek itu dan menjadi wanitaku karena aku menginginkanmu.’’

Chloe tersentak kaget. ‘’Loh kenapa kau malah mengatur hidupku. Dengar ya tuan Nicholas yang terhormat aku sama sekali tidak berminat menjadi wanitamu, jadi daripada membuang waktu denganku mending kau cari wanita lain. Bukankah kau sangat terkenal dan kudengar sangat banyak wanita yang menginginkanmu.’’

‘’Jangan mengubah topik, aku bertanya padamu jadi jangan membahas wanita lain.’’

Chloe mendengus sambil tertawa sarkas. ‘’Aku tidak mengubah topik tuan Nicholas yang terhormat tapi aku menolakmu, dengar A KU ME NO LAK MU. Kau manusia jadi mengerti maksudku kan?’’

‘’Sayang sekali aku tidak menerima penolakan mu.’’ Nic mengangkat tubuh Chloe, membawanya keluar dari apartemen tanpa peduli dengan Chloe yang terus memberontak minta diturunkan.

‘’Diamlah atau aku akan menjatuhkanmu ke lantai!’’ ancamnya yang nyatanya mampu membuat Chloe diam. Tidak hanya diam, wanita itu malah sudah melingkarkan kedua tangannya dengan erat di leher Nic yang tanpa disadari membuat si pria tersenyum tipis.

‘’Pegang yang erat, awas saja kalau kau menjatuhkanku.’’ Chloe memberi peringatan yang kembali membuat Nic tersenyum. Menurutnya Chloe sangat menggemaskan, baru beberapa menit lalu wanita itu menolaknya dan sekarang ia sudah melingkarkan tangannya dengan erat hanya karena takut jatuh, lucu bukan?

‘’Jalan Leo." Nic memerintah begitu mereka duduk di mobil.

‘’Sebenarnya kau mau membawaku kemana?’’

‘’Mansion ku, mulai hari ini kau akan tinggal denganku.’’

‘’Hum? Tinggal denganmu? Hei tuan aku punya tempat tinggal sendiri selain itu aku tidak mau tinggal denganmu, bisa benar-benar gila aku kalau tiap hari harus berhadapan dengan pria liar sepertimu.’’

Chloe berontak, ingin turun tapi ia tidak punya keberanian, yang ada ia malah akan membahayakan nyawanya kalau turun dalam keadaan mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

‘’Aish.’’ Chloe mendengus kesal setelahnya menatap tajam pada Nic yang hanya duduk santai sambil memeriksa beberapa email masuk yang sepertinya berkaitan dengan pekerjaan.

‘’Jangan melihatku seperti itu aku tidak suka.’’ Pria itu tetap fokus membalas beberapa email masuk.

‘’Kalau sibuk kembali saja ke perusahaan kenapa malah datang dan mengganggu ketentraman ku sih. Dasar menyebalkan,’’ gerutu Chloe yang sama sekali tidak direspon.

40 menit kemudian, mobil itu berhenti di depan mansion mewah yang luasnya bahkan bisa 5 kali lipat dari besarnya lapangan speak bola.

‘’Waw.’’ Mulut Chloe membulat melihat betawa megahnya mansion itu. Matanya berbinar, sungguh ini pertama kalinya ia menginjak bangunan semewah itu.

Mulutnya tak henti memuji kala melihat interior mansion yang menurutnya sangat, sangat, sangat indah. Semua pernak pernik atau hiasan yang ada terbuat dari emas murni yang pastinya memiliki harga yang fantastis.

‘’Apa ini mimpi?’’ Lalu ia berbalik, melihat Nic yang berdiri santai di belakangnya dengan kedua tangan yang disilangkan di depan dada.

‘’Apa mansion ini milikmu?’’

Pria itu menjawab dengan anggukan.

‘’Apa kau bisa memberiku lukisan itu?’’ Chloe menunjuk salah satu lukisan yang ada di ruangan besar itu. Lukisan karya Paul Cezanne The Card Players yang memang memiliki harga fantastis yaitu  $250 juta atau senilai dengan 3,5 triliun.

‘’Apa kau menyukainya?’’

Chloe menggeleng. ‘’Tidak, hanya saja kudengar harganya sangat mahal. Kalau kau memberikannya padaku aku ingin menjualnya, lumayan kan, aku bisa kaya mendadak hanya dengan menjual lukisan itu.’’Ia terkekeh saat melihat wajah kesal Nic yang sepertinya bersiap untuk mengomelinya.

‘’Sudahlah aku tidak ingin bercanda lagi. Tolong antarkan aku pulang atau setidaknya sampai di depan pintu gerbang biar aku mencari taxi dan pulang sendiri.’’ Melangkah melewati Nic yang tentu saja langsung di cekal.

‘’Bukankah kau menyukai mansion ini kau juga suka kalau memiliki banyak uang bukan? lalu kenapa kau ingin pulang ke apartemen kecilmu itu? Disini, tinggal denganku, menjadi wanitaku kau akan memiliki apapun yang kau inginkan. Apapun itu, aku janji.’’ Entah sejak kapan, tapi kini tangan Nic sudah melingkar dipinggang Chloe. Pria itu bahkan bergerak cepat untuk kembali mencuri ciuman dari bibir tipis sensual milik Chloe.