NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Sinta dan Clara sedang menguping pembicaraan Sena dan Jihan, tapi mereka tidak tahu kalau Jihan sebenarnya sudah tahu keberadaan mereka.

Saat Sena bertanya status kekasih Jihan saat itu lah Clara berfikir saatnya menghina dan ingin meluapkan segala kekesalannya padanya selama ini dengan memojokkannya.

Tapi siapa sangka Jihan kali ini tidak tinggal diam melainkan melawan sampai beranjak menampar Clara. Bukan karena saat ini sudah memiliki segalanya dan merasa sombong, itu karena Jihan tidak ingin Clara terus menerus menindasnya tanpa adanya balasan dari nya sebagai bentuk bela diri.

"Berani kau menampar ku bocah?!" teriak Clara yang ingin membalas tamparan Jihan.

Tapi sebelum itu Sena meneriakinya hingga Clara mengurungkan niat nya dan menurunkan tangan nya. Sambil memegangi pipinya yang terasa panas dengan hati yang masih membara Clara melangkah kan kaki nya keluar dari ruangan itu.

"Aku peringatkan padamu jangan pernah mencoba mencelakakan ku seperti dulu. Cukup terakhir kalinya saat kau memasukan obat perangsang di minuman ku saat itu dan berpikir aku akan kehilangan keperawanan ku pada pria yang telah kau siapkan di kamar VIP waktu itu.

"Kalau kau pikir aku tidak tahu segala rencana mu selama ini kau salah. Aku diam bukan berarti aku takut. Tapi ..."

Sambil melangkah maju Jihan terus saja bicara pada Clara yang membelakanginya, dan saat di hadapannya ucapannya terhenti sejenak.

"Tapi apa?" timpal Clara penasaran seraya menatap tajam Jihan dengan penuh kebencian.

"Aku selalu menganggap mu seorang teman, dan seorang kakak yang pernah berjasa pada usaha rumah bordil milik bibi Sena. Hanya karena satu hal itu kau jadi membenciku?" jelas Jihan panjang lebar mengungkapkan perasaannya yang sangat kecewa mengetahui orang yang di anggapnya saudara malah ingin mencelakainya.

"Sudah lah, Jihan pembenci akan tetap pembenci. biarkan dia pergi," celetuk Sena yang sudah muak dengan kelakuan nya selama ini yang selalu berfikir jelek tentang nya.

Jihan menatap nanar Clara yang sebenarnya tidak ingin ada permusuhan di antara mereka, namun tetap saja hati pembenci yang sudah menguasai diri Clara membuat gadis itu menatap Jihan dengan sorot mata bagaikan elang yang ingin memangsa.

Clara pergi begitu saja dan saat sudah di berada di balik pintu tanpa sepengetahuan Jihan dan Sena kedua mata Clara sudah berkaca-kaca dan mengembang di pelupuk matanya hingga tidak bisa tertahan akhirnya air mata itu pun jatuh membasahi pipinya.

Kembali pada Jihan dan Sena yang mengulang pertanyaan yang sama dan jawabannya pun tetap sama, kekasih yang di pertanyakan statusnya adalah pria beristri.

Jihan menceritakan semua yang terjadi pada dirinya tanpa terkecuali. Akan tetapi saat Sena bertanya tentang keluarga pria yang bernama Alex itu, Jihan hanya bergeming karena tidak terfikir olehnya mencari tahu tentang keluarga dari Alex.

Dia hanya tahu tentang istrinya dan di mana ia bekerja. Tetapi, Jihan tidak memberitahu nama perusahaan itu karena Sena tidak menanyakannya.

"Lalu apa yang kau inginkan dan harapkan dari pria yang sudah beristri dan tidak akan pernah mau menikahi mu?" tukas Sena

"Aku akan tetap berhubungan dengannya dan akan aku pastikan dia akan menceraikan istrinya demi diriku. Dan aku akan menjadi satu-satunya istrinya, bi," jelas Jihan dengan penuh percaya diri.

"Jangan gila, Jihan. Apa kau tidak pernah memikirkan perasaan istrinya jika kemauan mu itu terkabul? Kau ini sama-sama perempuan kenapa kau sangat tega sekali? Apa pernah bibi mengajarkan itu padamu," decak Sena yang mulai geram dengan pernyataan sampah keponakannya itu yang ingin merebut suami wanita lain.

"Bibi kenapa jadi marah padaku! aku tidak peduli sama sekali yang jelas aku mencintai nya dan baru kali ini ada seorang pria yang bisa membuatku jatuh cinta sampai segila ini!" sarkas Jihan tidak mau kalah.

Tanpa pamit Jihan dengan kesal pergi dari ruangan Sena. Gadis yang sedang di mabuk cinta itu tidak akan bisa bila di nasehati, saat dia menerima karma dari perbuatannya di situlah penyesalan akan datang dan menyesalinya pun tidak akan berguna.

***

Clarissa sedang duduk di ruang tamu sambil menatap foto keluarga yang terpampang sangat besar di ruangan tersebut.

Dengan tatapan sendunya ia berfokus pada foto putra keduanya yang berkali-kali menghilang dari rumah.

"Aditya, sayang kau di mana, mama sangat rindu, pulanglah Aditya! Hiks ... Apa kau tidak kasihan melihat mama mu yang sudah sakit-sakitan seperti ini? Mama takut jika tidak bisa bertemu dengan mu lagi karena mama sudah sakit-sakitan seperti ini, Aditya ... Mama mohon kembali lah ke rumah!"

Kesedihan dan rasa rindu menjadi satu, tidak ada seorang ibu pun yang ingin terpisah dari putra nya. Tapi apa lah daya karena ketidak Adilan yang selalu menimpa Aditya, Clarissa pun harus mengikhlaskan kepergian Aditya dari rumah karena tidak ingin Alex selalu saja merendah kannya.

Teringat masa kecil Aditya yang memang tidak begitu di sambut suaminya, karena ia menginginkan seorang putri. Itulah sebabnya saat Melani dewasa Antonio bersikukuh dan meminta pada sahabatnya agar mau menikah dengan salah satu putranya, karena memang dia menginginkan seorang putri dan sangat menyayangi menantunya itu, dan Melani memilih Alex karena memang ia menyukainya pada pandangan pertama.

Kala itu saat dengan sengaja Alex mendorong adiknya sampai ia terluka, hanya ada Clarissa yang menunggu Aditya di rumah sakit.

Hatinya terasa pilu menerima kenyataan jika Antonio lebih membela Alex yang salah membuat adik nya sendiri terluka.

"Bagaimana keadaan putra ku, dokter?" tanya Clarissa cemas

"Nyonya masih beruntung Aditya hanya mengalami cidera di dahinya. Untung saja cepat di bawa ke rumah sakit jadi langsung di tangani oleh dokter," penjelasan sang dokter membuat hati Clarissa merasa lega.

Dokter pun memperbolehkan pulang dengan memberikan beberapa resep obat lalu menyuruh Arthur menebus obat itu.

"Permisi nyonya ada nyonya Bianca menunggu di ruang tamu," ucap Tania membuyarkan lamunan Clarissa.

"Baiklah, aku akan menemuinya," balas Clarissa sambil menyeka air matanya merapikan wajah dan rambut nya yang sedikit berantakan sehabis menangisi Aditya.

"Maaf, lama menunggu, Bianca," sapa Clarissa menghampiri besannya sambil berpelukan dan cipika cipiki.

"Tidak, aku baru saja sampai," Sahut Bianca sembari mengambilkan beberapa paper bag yang berisikan beberapa barang-barang branded kemudian memberikannya pada sang besan.

"Repot-repot segala kau menyempatkan untuk memberikan ini padaku," ungkap Clarissa merasa tidak enak, tetapi ia juga sangat senang dengan perhatian yang diberikan Bianca padanya.

"Itu tidak seberapa, Risa, dibandingkan dengan kau yang sudah merawat putri ku dengan baik dan penuh kasih sayang saat aku dan papa nya berada di Australia. Sedangkan Reyhan, kakaknya terlalu sibuk mengurus perusahaan sampai tidak ada waktu untuk Melani. Apalagi mencari jodoh, padahal ia sudah berumur, tetapi urusan jodoh dia tidak memperdulikannya,"

Bianca ingin Reyhan cepat menikah agar bisa mengurus dirinya, dan berhenti bermain wanita di luar sana. Akan tetapi, Reyhan selalu menghindar jika di tanya soal pasangan dengan alasan belum siap. Padahal Herlan dan Bianca sudah memberikan sebagian hartanya untuk rumah tangga nya nanti. Reyhan menolak dan tidak ingin menikah apalagi di jodohkan, karena ia yakin suatu saat nanti ia bisa mendapatkan jodoh yang ia cintai dan balik mencintai nya.

"Kau jangan sungkan, Melani juga putri kami di sini, apalagi Antonio sangat menyayangi putrimu karena memang ia sangat menginginkan anak Perempuan. Tapi sayang anak ke dua ku laki-laki lagi," ujar Clarissa tersenyum getir menyembunyikan kesedihannya.

"Loh, mama Bianca di sini!" ucap Alex yang baru saja pulang dan ingin cepat-cepat memberikan kabar baik untuk sang mama tercinta.

"Alex, kau sudah pulang? Iya mama mampir sebentar ingin memberikan sedikit oleh-oleh untuk mama kamu," tutur Bianca

"Oh begitu, lanjut saja ya mah, aku ingin bertemu dengan istriku!" ucap Alex mencari muka di depan Mama mertuanya, karena biasanya ia tidak peduli di rumah ada Melani atau tidak.

"Baru saja di tinggal bekerja kamu sudah rindu pada istrimu," ledek Bianca merasa senang dengan perlakuan Alex pada putrinya yang terlihat sangat menyayanginya.

Alex hanya tersenyum senang bisa mengelabui Mama mertuanya, sungguh Jahat. Tiba-tiba Melani datang yang tadinya ingin menemui mama nya, tetapi ia melihat Alex sudah berada di rumah padahal baru dua jam ia pergi ke kantor.

"kau sudah pulang? Tumben sekali?" tanya Melani mengerutkan dahinya.

Alex melambaikan tangannya menyuruh sang istri duduk di sampingnya,"Kemari lah ... Aku ingin membicarakan sesuatu," ajak Alex Melani pun menurutinya.

"Pagi ini saat meeting, papa Herlan mengumumkan jika saham yang ia tanam di perusahaan kita diberikan padaku. Dan akhirnya adalah pemilik sah saham papa Herlan sekarang," Jelas Alex bersemangat, sedangkan Melani terkejut tidak menyangka papa nya akan memberikan sebuah saham miliknya pada menantu yang sangat kejam ini.

"Apa itu benar, Alex?" ucap Clarissa tidak percaya.

"Benar, Clarissa," sela Bianca.

"Aku hanya bisa mengucapkan terimakasih sebanyak-banyak nya padamu dan Herlan yang begitu sangat berjasa pada keluarga ku," tukas Clarissa memeluk kembali besannya.

"Oh iya, mah, aku ingin mengatakan satu hal lagi pada kalian," Alex menggenggam tangan Melani membuat gadis itu merasa nyaman dan berharap jika Alex akan memperlakukannya selembut ini selamanya walau tipis harapan.

"Seperti nya putramu ingin memberikan kita kejutan lagi, Risa!" bisik Bianca

"Itu benar mah, karena aku dan Melani ingin pindah ke London Minggu depan," kata Alex merangkul sang istri.

"Apa?! Menetap di London?" pekik Clarissa dan Bianca secara berbarengan

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!