NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 16

Kayla dan anak laki-laki itu kembali ke ruang anak, tiba disana seorang perawat menanyai mereka tentang ke mana mereka tadi. Anak laki-laki itu tertawa ceria, sementara Kayla masih terdiam, matanya kosong menatap ke depan. Key yang melihat keadaan adiknya itu, segera mendekati Kayla dengan khawatir.

"Jangan murung seperti itu, Kay. Aku juga kalah," ujar Key sambil berusaha menghibur adiknya. Dia mencoba tersenyum, berharap senyumnya bisa menular pada Kayla.

Namun, Kayla hanya meremas roknya dengan tangan gemetar. Ia menatap Key dengan mata sendu dan berkata pelan, "Dia ada di sini, Key." Suaranya bergetar, menahan tangis yang hampir pecah.

"Siapa, Kay?" tanya Key dengan nada cemas sambil memegang tangan adiknya erat-erat. Key menjadi panik melihat ekspresi sedih dan ketakutan di wajah Kayla.

"Itu mo..." ucapan Kayla terjeda saat Victor datang mendekat dan berkata dengan suara lembut namun tegas, "Anak-anak, ayo pulang." Victor tersenyum, berusaha menenangkan.

Kayla terdiam menatap ayahnya, matanya berkaca-kaca. Key yang mendengar ucapan Victor segera mengangguk dan berpamitan dengan teman-temannya dengan cepat.

Ketiganya berjalan menuju lobi rumah sakit. Langkah mereka terasa berat, terutama bagi Kayla yang masih diam tanpa suara, matanya terus punggung ayahnya dari belakang. Key menggenggam tangan adiknya lebih erat, mencoba memberikan kekuatan. Victor terus tersenyum, namun dalam hatinya ada kekhawatiran yang mendalam tentang kondisi Kayla yang semakin memburuk.

Mereka akhirnya keluar dari rumah sakit, menuju mobil yang sudah diparkir di depan lobi. Victor membuka pintu mobil dan membantu Kayla masuk. "Dokter bilang kondisi Kayla mulai membaik," bisik Victor lembut, berharap bisa menenangkan hati Kayla.

Kayla hanya bisa menatap ayahnya dikaca mobil dengan mata yang masih berkaca-kaca, berusaha mempercayai kata-kata Victor, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa resah. Key duduk di sebelahnya, mengusap punggung Kayla perlahan, memberikan dukungan tanpa kata-kata. Mobil pun melaju meninggalkan rumah sakit.

“Apa anak-anak Daddy ingin makan terlebih dahulu?” tanya Victor dengan suara lembut sambil melirik ke arah dua putrinya yang duduk di belakang mobil.

“Aku tidak ingin makan di rumah,” ujar Kayla pelan, akhirnya membuka suaranya yang terdengar sedikit tegas. Dia memalingkan wajahnya dan menatap keluar jendela mobil, menghindari tatapan ayahnya.

Key menatap ke arah Kayla, lalu kembali melihat ke arah ayah mereka. “Baiklah, kalau begitu kita makan di restoran favorit Key dan Kay, ya?” ujar Victor sambil terus menyetir, mencoba menjaga suasana tetap ringan.

“Tidak, aku mau makan di restoran kesukaan Mommy,” kata Kayla tiba-tiba, suaranya lebih keras dan tegas. Dia menatap Victor melalui kaca spion dengan mata yang penuh harap.

Mendengar permintaan putrinya, Victor terdiam sejenak. Hatinya terasa berat, dan kenangan tentang istrinya yang sudah tiada pun kembali membanjiri pikirannya. Restoran kesukaan istrinya bukan sekadar tempat makan biasa; itu adalah tempat penuh kenangan manis yang kini terasa menyakitkan.

“Kita tidak bisa makan di sana, sayang. Restoran kesukaan Mommy kalian ada di Paris,” ujar Victor dengan suara pelan, berusaha menahan emosinya. Dia kemudian membelokkan mobil dan memberhentikannya di sebuah taman kota yang luas.

Key dan Kayla saling berpandangan, terkejut melihat ayah mereka menghentikan mobil di sebuah taman. “Tapi, taman ini adalah tempat kesukaan Mommy juga. Bagaimana kalau kita piknik di sini?” ucap Victor sambil membuka sabuk pengaman mobilnya dan tersenyum kecil ke arah anak-anaknya.

Kayla menatap mata Victor dengan pelan. "Apa benar ini tempat kesukaan Mommy?" tanyanya dengan ragu.

Victor hanya mengangguk sebagai jawaban. Kayla melirik ke arah adiknya, Key, yang tampak agak berbeda sejak pulang dari rumah sakit.

"Baiklah, Kay mau," ujar Kayla, suaranya terdengar tidak terlalu bersemangat agar tidak membuat Victor terlalu senang.

Victor menoleh ke arah Key untuk menanyakan pendapatnya. Melihat itu, Key mengangguk perlahan, setuju.

Victor dan anak-anaknya turun dari mobil. Taman kota itu sangat ramai karena hari sudah mulai sore. Beberapa pasangan sedang piknik dan menikmati waktu mereka dengan bermain lempar tangkap. Orang-orang juga membawa anjing mereka untuk berjalan-jalan.

Victor berjalan menuju sebuah van yang di atasnya terpasang spanduk bertuliskan "Sewa Karpet Piknik dan Tenda." Kayla dan Key mengikuti dari belakang.

Saat mereka sampai di van itu, seorang nenek tua berdiri di sana. "Vic, lama tidak datang ke sini," ujar nenek tua itu dengan penuh senyuman. Ia bahkan menepuk-nepuk pundak Victor dengan pelan.

Nenek tua itu melihat ke belakang Victor. "Apa ini anak-anakmu dan Jennie? Mereka lucu sekali. Apa mereka kembar? Yang perempuan mirip sekali dengan Jennie, ya," ujarnya sambil memandangi Key dan Kayla.

"Apa aku mirip Mommy?" tanya Kayla dengan penasaran.

"Iya, kau sangat mirip Mommy-mu. Sudah lama tidak melihat Jennie. Kemana dia? Kenapa kalian hanya bertiga saja?" tanya nenek tua itu dengan heran.

Victor segera mengalihkan topik pembicaraan. "Nek, aku ingin menyewa karpet seperti biasa," ujarnya sambil mengeluarkan dompetnya.

"Sebentar, nenek ambilkan untukmu, Vic," ujar nenek tua itu sambil mengambil karpet dari dalam van. Karpet piknik itu berbeda dengan semua karpet yang dimiliki nenek itu. Bermotif kotak dengan garis-garis hijau.

"Ini, Vic," ujar nenek tua itu sambil menyerahkan karpet itu kepada Victor. "Nenek menjaga karpet ini, kalau-kalau kau mau ke sini lagi dengan Jennie."ucap nenek tua itu.

victor mengelah nafas mengingat taman ini adalah tempat istimewanya dengan jennie di sini lah ia pertama kali bertemu dengan jennie.

nenek tua itu mengambil beberapa snack dari dalam mobil van miliknya, ia kemudian memberikannya kepada Kayla dan key. " makanlah selagi kalian duduk dan bersantai"ujar nenek tua penuh senyuman.

Kayla dan key yang pertama kali diperlakukan seperti itu hanya terdiam memandangi wajah nenek tua itu, key pun lantas bangun dari lamunannya ia pun berterima kasih kepada nenek tua itu.

victor mengambil beberapa dollar uang dari dompetnya, "ini nek untuk karpet dan snacknya" ujar victor seraya memberikan uang tersebut.

"kau seperti dengan orang asing saja vic, tidak perlu anggap saja itu hadiah dari ku atas kelahiran anak kalian" ucap nenek itu seraya menolak uang dari Victor.

key yang peka lantas menyenggol tangan Kayla, kedua anak itu berterima kasih kepada nenek tua itu.

nenek tua itu hanya membalas dengan senyum dan mengusap kepala Victor seperti anak kecil, "kalian bisa menganggap ku nenek kalian sendiri, Victor dan jennie sudah seperti anak ku" ujar wanita tua itu.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!