Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 30 - Gaun Berwarna Merah
Erzan mengepalkan tangannya kuat sekali, menahan diri agar tidak sampai berbuat kasar. Bagaimana pun Miya adalah ibunya.
Semarah apapun yang dia rasa, Erzan tetap menahannya.
Pergi adalah keputusan yang Erzan ambil.
"Saat aku pulang nanti, aku tidak ingin melihat ada 2 orang itu di rumah ini," ucap Erzan, berbicara pada sang asisten sebelum dia masuk ke dalam mobil.
"Baik Tuan," jawab Leo patuh.
Erzan pun masuk di kursi tengah dan Leo menutup pintu itu.
Setelahnya Leo kembali masuk ke dalam rumah dan menemui Miya yang masih berdiri dan menangis di posisi yang sama.
"Maaf Nyonya, tuan Erzan tidak ingin Anda dan tuan Argus ada di rumah ini lagi. Jadi saya mohon, sebelum tuan Erzan kembali, anda dan tuan Argus sudah pergi." jelas Leo, tanpa banyak basa-basi dia langsung menyampaikan keinginan sang tuan.
Setelah mengatakan itu pun Leo menundukkan kepalanya sebagai penghormatan terakhir, kemudian pergi meninggalkan Miya yang tangisnya semakin kencang.
Miya ambruk, kedua lututnya sampai bersimpuh di lantai. Pergi dari rumah ini berarti semakin membuatnya jauh dari Eleanor dan Erzan, anak dan cucu yang dia punya.
Tangis Miya terdengar oleh sang suami, Argus pun segera menghampiri dan mengangkat tubuh Miya untuk bangkit.
"Kenapa menangis seperti ini? apa yang terjadi?" tanya Argus, beberapa saat lalu dia memang merasa kesal kepada Miya, tapi melihat istrinya menangis seperti ini membuatnya sungguh tak tega.
Dan bukannya langsung menjawab, Miya malah menangis menjadi-jadi.
Argus memeluknya erat, menunggu istrinya tenang.
"Aku-aku mengatakan semuanya pada Erzan Pa."
"Apa maksudmu?"
"Aku mengatakan pada Erzan tentang perlakukan kita selama ini pada Arra."
"Astaga Miya! kenapa kamu seceroboh itu! kesalahan tidak mengakui Eleanor saja belum dimaafkan dan kamu membuka kesalahan kita yang lain!" kesal Argus, dia sungguh merasa kesal atas sikap Miya yang semuanya.
Bertindak tanpa berpikir panjang.
Dan Miya semakin menangis, ketika mendapati suara keras sang suami.
"Er-Erzan meminta kita pergi dari rumah ini." cicit Miya, bicara di antara suaranya yang sesenggukan.
"Inilah hasil dari perbuatan mu!"
Miya masih menangis, mulutnya tidak mampu lagi untuk menjelaskan. Bahwa tiap kali dia melihat Eleanor, perasaan bersalahnya pada Arra pun semakin terasa.
Pagi itu akhirnya Argus dan Miya meninggalkan rumah Erzan.
Mereka berdua sempat mencium pipi Eleanor sebelum pergi.
Saat itu Eleanor tengah tidur.
"Kasihan sekali keluarga ini," ucap Anya, saat melihat Miya dan Argus pergi.
Hera hanya bisa mengangguk, tidak tahu harus menanggapi apa. Sudah cukup iba melihat perjuangan Erzan untuk membesarkan sang anak, ingin Eleanor tidak kekurangan kasih sayang sedikitpun meski ibunya telah pergi.
Di tempat lain.
Arra tengah bersiap untuk menghadiri perjamuan makan malam. Dia membeli baju baru untuk acara spesial ini.
Bukan hanya dihadiri oleh para artis ternama, acara makan malam di ballroom hotel itu juga akan dihadiri oleh para pengusaha. Sebuah undangan makan malam terbesar dari pengusaha nomor 1, Adam Malik.
"Nona, ku rasa gaun berwarna merah itu lebih indah daripada yang hitam ini," ucap Sasy, asisten pribadi Arra. Bukan hanya mengatur semua jadwal Selena, namun Sasy juga ahli bela diri, dia adalah pelindung.
"Aku juga lebih suka itu," celetuk Linda, juru kamera. Bicara dengan mengerlingkan matanya, genit.
Baju itu terlihat seksi dan anggun sekaligus.
Dan mendengar saran kedua sahabatnya ini, Arra pun tersenyum lebar.
"Baiklah, aku ambil yang merah."
ngapain jd lemah lagi
erzan bego juga ngapin diam aj si dora tinggal d rmh nya