NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:90k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 16: Apakah Aku Ayah yang Buruk?

Hajoon tiba di rumah sekitar pukul 05.00 sore. Dilihatnya rumah masih sepi, berarti kedua orang tuanya belum kembali dari tempat kerja mereka masing-masing. Brigita Almeida, dia masihlah sebagai seorang designer aktif bersama sang adik yakni Topan Arsyanendara. Keduanya bekerja sama dalam pembuatan design pakaian dan menjadi salah satu designer terbaik di negeri ini.

Keduanya juga sering berkolaborasi dalam pameran busana. Bahkan mereka juga pernah membawa nama tanah air e negeri Paman Sam dalam tema etnik Nusantara. Mereka pun sukses mengenalkan balutan busana dengan kain-kain khas Nusantara yang indah itu.

" Eughhhh, apa ada makanan di rumah?"

Hajoon berjalan menuju dapur dan melihat apa yang ada di sana, ternyata tidak ada makanan apapun di atas meja. Pada akhirnya kulkas lah tujuan akhirnya. Didalamnya ada beberapa buah dan juga yogurt, cukup untuk mengisi perutnya saat ini.

Tak berselang lama adzan magrib pun berkumandang, Hajoon memilih untuk melaksanakan kewajiban 3 rakaat terlebih dulu di mushola kecil yang ada di dalam rumah. Ia yakin lepas magrib kedua orang tuanya pasti akan pulang. Dan benar saja, selesai ibadah magrib mereka pulang. Tapi sepertinya bukan hanya kedua orang tuanya saja yang datang, ada orang lain yang ikut serta.

" Woaaah Om dan Tante tumben sekali kemari," sapa Hajoon. Ia meraih tangan adik dan adik ipar dari ibunya itu lalu menciumnya dengan hikmat.

" Eiiih, sebegitu jarangnya kah Om dan Tante kemari sehingga kamu bilang begitu, Joon."

Mereka tertawa bersama. Brigita lalu membawa Topan dan Anna untuk sholat lebih dahulu sebelum mereka makan malam, menyusul Hwan yang pulang dan kini mereka sudah duduk di ruang makan.

" Jadi bagaimana Joon soal kedatanganmu ke Paris?"

Topan dan Anna yang belum tahu tentang apapun hanya saling pandang melihat wajah keluarga kakak mereka yang tampak sangat serius. Sepasang suami istri itu terlihat harap-harap cemas menunggu cerita sang putra.

" Ya, Noona ada di sana."

" Alhamdulillaah," ucap Hwan dan Brigita bersamaan. Topan dan Anna masih belum mengerti sampai Brigita menceritakan apa yang terjadi. Mereka berdua pun ikut senang. Sang keponakan sudah lama menghilang dan kini mereka sudah mendapatkan dimana ia tinggal. Tapi melihat ekspresi Hajoon sepertinya ada hal lain yang mengganjal.

" Ada apa Joon?" tanya Brigitta sangat penasaran.

Hajoon masih diam, ia melihat kepada kedua orang tuanya secara bergantian.

" Aah jika ini akan dibicarakan diantara kalian, kami akan segera pulang," ucap Topan dan Anna pun mengangguk setuju.

" Tidak apa-apa, kalian kan juga keluarga kami. Siapa tahu kami akan membutuhkan bantuan kalian nanti jika memang ada kesulitan. Joon, ceritakan apa yang terjadi dengan kakakmu di sana."

Hwan meyakinkan Topan dan Anna bahwa semuanya tidak perlu dirahasiakan atau ditutupi. Mereka adalah keluarga yang akan saling membantu dan menyayangi serta menyimpan rahasia jika memang itu harus dilakukan.

" Noona, punya seorang putra berusia 7 tahun."

" Apaaa!!"

Keempat orang tua itu langsung terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Joon. Bahkan Brigitta langsung merasa seperti kesulitan bernafas. Anna sigap mengambilkan minum dan mengusap punggung sang kakak ipar. Sedangkan Hwan memijat keningnya yang berdenyut hebat.

" Apa yang kakak ku lakukan Joon? Mengapa mereka dia menikah tidak bilang ke Eomma dan Appa," geram Hwan.

" Ehmmm Noona tidak menikah Appa. Dia tidak punya suami."

Bruk!

Brigita langsung pingsan. Suasana di kediaman Brajamusti seperti area pertunjukan drama televisi yang dimana ada adegan terkejut lalu salah satu tokoh pingsan.

" Aku akan memanggil Nataya kemari untuk memeriksa Kak Brigita. Sayang, tolong longgarkan baju Kak Brigita dan usap minyak angin di telapak kakinya."

" Iya mas."

Brigita langsung dipindahkan ke kamar dan Anna saat ini sedang merawatnya. Sedangkan Hwan dia di luar bersama dengan Hajoon sedang melanjutkan pembicaraan. Topan yang sudah menghubungi Nataya lalu ikut duduk dan mendengarkan pembicaraan mereka.

Air mata Hwan tumpah saat Hajoon menyampaikan pesan dari Hyejin. Dan setelah Hajoon menceritakan semua yang Hyejin alami, kini Hwan merasa sangat bersalah.

" Aku sungguh ayah yang buruk karena tidak bisa menjaga putriku hingga dia harus mengalami hal seperti itu."

" Kak, saat ini bukan waktunya menyesal, tapi saat ini yang harus dilakukan adalah membawa Hyejin dan anaknya pulang. Hyejin butuh kalian, dan cucumu juga harus tahu siapa kakek dan neneknya."

Hwan masih tergugu tapi dia mendengarkan apa yang Topan katakan DNA semuanya memang benar adanya. Hwan kembali membuka surat yang Hyejin titipkan kepada Joon. Disana ia mengungkapkan rasa bersalah dan pemintaan maaf kepada Hwan dan Brigita karena telah menjadi putri yang buruk dan telah melakukan perbuatan dosa yang sulit mungkin bisa saja membawa sang ayah ke lembah neraka. Tapi Hyejin juga menjelaskan bahwa semua itu bukan atas kemauan dirinya melainkan sebuah paksaan.

" Bajingan! Jika aku menemukannya maka aku benar-benar akan membunuhnya!" pekik Hwan.

" Kak, tidak seperti itu. Hyejin pasti tidak mau jika Appa nya menjadi kriminal. Biarlah nanti itu kita pikirkan pelan-pelan. Yang terpenting saat ini adalah membawa Hyejin kembali."

Ting Ting

Hajoon bangun dari duduknya dan berjalan menuju ke pintu, di sana sudah berdiri Nataya dengan tas dokternya. " Selamat datang Om, maaf membuat Om malam-malam harus kemari."

" Tidak apa-apa Joon, tapi aku hanya heran saja mengapa kalian itu tidak ke dokter umum dan malah memanggil dokter anak seperti ku ini?"

Tawa Hajoon meledak diikuti oleh Topan juga. Nataya selalu bisa membuat suasana yang kaku menjadi mencair. Walaupun dia tidak tahu apa yang terjadi di rumah itu. Tapi melihat raut wajah tegang dari semua orang, jelas mereka sedang ada masalah. Nataya tentu tidak akan bertanya, dia hanya akan datang untuk memeriksa Brigita dan kemudian pulang.

" Kak Brigita tidak apa-apa, hanya saja sedikit kelelahan dan syok. Nanti dia akan bangun, baiklah aku pulang dulu. Tapi jika kondisi tidak lebih baik, langsung bawa aja ke rumah sakit."

" Terimakasih Dokter Nataya dan maaf sudah merepotkan."

" Tidak Kak Hwan, Tidak merepotkan karena sudah biasa malam-malam dapat telpon dadakan."

Topan mengantarkan Nataya menuju ke luar bersama dengan Anna. Sebenarnya mereka sedang membiarkan keluraga itu untuk bersama. Dan selama berjalan menuju pintu Nataya pun sama sekali tidak bertanya dengan apa yang terjadi.

" Aku tidak tahu apa yang kalian sedang alami, hanya saja aku harap semuanya akan baik-baik saja dan kalian dapat menyelesaikannya," ucap Nataya tulus.

" Terimakasih Nat, hati-hati di jalan dan salam buat Kak Nai."

Brummm

Nataya segera masuk ke mobil lalu meninggalkan kediaman Brajamusti. Sedangkan Topan dan Anna masih berdiri di depan rumah. Keduanya melihat ke langit dan membuang nafasnya kasar.

" Sayang, apa kau ingat kasus Yasa? Kasus Hyejin ini memiliki kemiripan walau juga berbeda." Topan berkata seperti itu kepada istrinya, mengingat peristiwa lalu yang pernah terjadi juga di circle pertemanan mereka.

" Hmm benar Mas, semoga semuanya bisa berakhir dengan baik ya. Aamiin."

TBC

1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
Mul Yani
seru banget ceritanya bagus
Dew666
Yah haneul dah tamat… pdhl aku suka banget sama haneul😘😍💕
Dew666
Yeeeeee golllllllll😘💃💃😍💕
Ririn Endang S
Klo ada cerita yg baru jangan lupa nothifnya ya Thoorr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa kok udah tamat thor

di tunggu karya terbaru nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
wuhhaaaaa akhirnya mereka unboxing 😂🤭
🌹Nabila Putri🌹
mksh karya nya kak othor... 🥰🥰🥰🥰
Aprisya
Alhamdulilah selamat ya han,, akhirnya kamu punya keluarga utuh,,,
makasih kak udah buat karya2 yang sangat menghibur raeders,, sukses selalu kak💖💖💖
Aprisya
yeeeee goollll,,, akhirnya dengan penatian dan kesabaran sai dapat membobol gawang dengan penuh kesadaran dan saling menikmati,,, selamat ya buat kalian berdua
Aprisya
marbamas,, mari coba massss🤭🤭🤭😂😂😂😂😂 semoga hyejin udah gak merasa trauma itu
Aprisya
aduuuh dasar mulut2 julaihaa
Aprisya
alon2 asal klakon sai,, jangan buru2 hyejin butuh pendekatan biar dia merasa nyaman sama kamu sai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!