ICE LOTUS SAINT

Shen Jiewen hanya tersenyum tipis, sedangkan orang-orangnya langsung menunjukkan wajah yang hijau. Mereka tentu saja tidak terima dikatakan sebagai pengecut, namun walau bagaimanapun, Shen Jiewen adalah pemimpin tim, sehingga mereka mau tak mau harus menelan kepahitan ini dan setelah keluar dari makam kuno nanti, mereka bisa membuat perhitungan dengan orang-orang itu.

"Sepertinya kalian semua sangat bersemangat untuk bertarung!" ucap Shen Jiewen penuh arti.

"Tentu saja! Lalu kenapa kau lari?" jawab salah seorang pria, dia membusungkan dada, seolah-olah dirinya memiliki kekuatan lebih tinggi.

Shen Jiewen hanya tersenyum tipis, sambil menggelengkan kepala. Tak lama kemudian, tanah tiba-tiba saja bergetar, bahkan 13 orang pria yang sebelumnya menembak ke arah kelompok Shen Jiewen hampir saja terjatuh di tanah.

Mata mereka terbelalak dengan mulut yang menganga lebar, saat melihat ribuan semut penghisap darah muncul, mata mereka memerah menatap 13 orang pria.

"Sial! Pemuda itu benar-benar tercela! Dia tidak berani melawan kami, namun mengerahkan begitu banyak semut penghisap darah!"

"Lihat saja, setelah kami membantai semut-semut itu, mereka pasti akan segera bersujud untuk meminta pengampunan."

Tiga belas orang pria menatap Shen Jiewen dan rekan-rekannya dengan sinis, mereka yakin akan mampu menghadapi ribuan gelombang semut tersebut.

Murid-murid dari sekte surga suci hanya tersenyum tipis, siapa yang menyuruh mereka untuk memprovokasi Shen Jiewen? Pemuda itu memiliki akal yang jauh lebih cerdas dibanding yang lainnya.

Sementara orang-orang yang mengikuti putri ketiga juga tersenyum puas, sepertinya mereka tidak perlu turun tangan langsung untuk membereskan orang-orang itu.

Hanya dalam sekejap, ribuan semut mengerumuni 13 orang pria, namun kali ini mereka memperlihatkan kekuatan pertarungannya, hingga membuat orang-orang itu langsung tertegun.

"Sial! Ternyata mereka merupakan binatang buas tingkat 6 dan 7!"

"Apa yang harus kami lakukan?"

"Bagaimana ini? Jika hanya satu atau dua semut, mungkin kami masih memiliki kesempatan untuk mengalahkan mereka, namun dengan jumlah ribuan, siapapun pasti akan keteteran."

Wajah orang-orang itu terlihat pucat, mereka menunjukkan keputusasaan. Namun siapapun tidak ingin mati begitu saja, mereka mulai mengayunkan pedangnya untuk melawan.

Trang...

Trang...

Trang...

Beberapa ekor semut tersapu, namun mereka juga mengalami luka-luka. Semut-semut penghisap darah sangat agresif, mereka menembak secara berkelompok untuk melumpuhkan lawan.

Meskipun ke-13 orang itu berusaha mati-matian, namun semut tetaplah semut, tubuh mereka hanya sebesar ibu jari orang dewasa, namun kekuatan yang dikeluarkannya benar-benar sangat mengerikan, bahkan orang-orang itu kesulitan untuk melukai makhluk kecil.

Semakin orang-orang itu berusaha, semakin mengerikan kekuatan yang dikeluarkan oleh gerombolan semut. Mereka mulai merayap ke tubuh orang-orang itu, kemudian masuk ke dalam beberapa lubang, tidak hanya telinga ataupun hidung, namun juga mulut dan mata.

Orang-orang itu tiba-tiba saja berteriak seperti orang gila, mereka tentu saja merasakan kesakitan dengan sengatan yang dibuat oleh semut tingkat 7. Selain kekuatan yang mereka miliki tidak sepadan, semut-semut itu memiliki kelincahan yang sangat luar biasa, mereka sanggup untuk mengecoh lawan.

Bang! Bang! Bang!

Satu persatu tubuh pria-pria itu terjatuh di atas tanah dalam kondisi tak bernyawa, puluhan semut juga keluar dari tubuh mereka sambil terus memamerkan taring serta lidahnya yang berlumuran darah. Mereka nampak sangat puas, darah yang dimiliki oleh pria-pria itu cukup untuk mengenyangkan mereka.

Namun tiba-tiba saja esensi hidup yang dimiliki oleh ketiga belas orang pria itu melonjak keluar, kemudian terserap ke dalam tubuh Shen Jiewen hingga membuat mata semut-semut itu langsung melotot ke arahnya.

Mereka tentu saja tidak senang, karena hasil buruannya dinikmati oleh pihak lain, sehingga semut-semut itu pun saling berpandangan seolah mereka sedang berdiskusi saat ini.

Kelompok lain juga tiba, ada 20 orang dalam rombongan. Begitu mata mereka menatap semut penghisap darah, orang-orang itu langsung mengerahkan kekuatannya. Bahkan salah seorang diantara mereka dengan sengaja mengeluarkan pedang yang mengandung elemen api, untuk membakar semut-semut itu.

Hal itu tentu saja membuat kemarahan semut penghisap darah menjadi semakin besar, mereka langsung mengerubuni ke 20 orang itu dan melemparkan serangan tajam. Ratusan semut terbang menukik, kemudian merayapi orang-orang itu dan menyesap darahnya dengan sangat cepat.

"Sial! Menjauh!" seorang pria berteriak dengan sangat kencang, untuk mengingatkan rekan-rekannya.

Semut penghisap darah sangat sulit untuk dikendalikan, serangan mereka bahkan semakin membabi buta.

Shen Jiewen hanya tersenyum tipis melihat hal itu, dia tentu saja tidak akan tergerak. Siapa yang tidak tahu, bahwa orang-orang itu sengaja melewati jalur kiri hanya untuk berurusan dengan mereka? Namun saat ini sepertinya mereka hanya mengantarkan nyawa di hadapan semut-semut penghisap darah.

"Saudara sen, apakah kita akan menolong mereka?" tanya salah seorang pemuda yang mengikuti putri ketiga.

Shen Jiewen menggelengkan kepala, "Biarkan saja! Mereka datang ke tempat ini karena ingin merampok kami, dan jika semut-semut itu tidak ada, maka di sanalah tempat kita, bertarung mati-matian dengan mereka!"

Sorot mata Shen Jiewen terlihat sangat dingin, bahkan tim yang mengikutinya juga mengalami perubahan suasana secara langsung, setelah mendengar ucapan pemuda itu. "Tuan muda Shen benar, biarkan mereka berjuang untuk hidupnya sendiri!"

Tidak membutuhkan waktu lama, ke 20 orang itu pun akhirnya terjatuh di atas tanah, dalam kondisi tubuh yang kehabisan darah. Esensi jiwa mereka melonjak naik dan langsung terserap ke arah Shen Jiewen. Ribuan semut mengalihkan pandangannya, namun Shen Jiewen langsung menjentikkan jari, puluhan teratai emas tiba-tiba muncul dengan kilatan api hitam yang berderak-derak, membuat semut-semut itu langsung terbakar seketika.

Booom...

Bersamaan dengan hancurnya semut-semut penghisap darah tersebut, terdengar suara jeritan yang sangat melengking. Ibu semut sepertinya marah karena anak-anaknya dibantai seketika oleh Shen Jiewen, namun pemuda itu sama sekali tidak memperdulikannya.

"Xiao Bai, pergi dan lihat! Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan?" ucap Shen Jiewen, membuat rekan-rekannya langsung mengalihkan pandangan ke arah pemuda itu.

Tak lama kemudian, seekor rubah ungu muncul di pundaknya, dia langsung menggesek-gesekan kepalanya kepada Shen Jiewen.

"Tuan yang terbaik,"ucap rubah ungu tersebut, dia segera meloncat dan mengambil satu persatu cincin penyimpanan yang dimiliki oleh orang-orang itu, namun setelah melihat isinya, Xiao Bai hanya cemberut, kemudian melempar-lemparkan cincin-cincin itu secara acak, membuat orang-orang langsung melotot karenanya.

Tapi ketika dia menemukan buah kehidupan, tanpa ragu-ragu, rubah ungu itu langsung menggigit dan mengunyahnya. Dia bahkan memperlakukan buah-buahan tersebut seperti cemilan biasa, membuat hati orang-orang yang melihatnya langsung berdarah-darah.

'Sial! Apakah ada yang lebih aneh dibandingkan dengan rubah ungu itu?'

'Ternyata benar, tuan yang aneh pasti akan memiliki peliharaan yang aneh!'

'Lihatlah rubah itu! Dia bahkan tidak menghargai buah kehidupan!'