Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacaran
Yuna kesakitan karena lututnya tergores aspal. Icha membantu Yuna berdiri akan tetapi Yuna semakin merasakan sakit di pergelangan kakinya. Nampak beberapa orang turun dari mobil.
"Rasain !!! Itu akibatnya kalau berani menggoda Daniel, calon suami gue!!!" kata Tasya sembari tersenyum penuh kemenangan. Cika dan Sela ikut tersenyum melihat Yuna kesakitan.
"Calon suami dari mana ?? Gue lihat Daniel selalu mengabaikan Lo !! Bukankah dia lebih membela gue daripada lo ??" ejek Yuna sembari menahan sakit. Tasya menjadi kesal ketika Yuna mengejeknya.
"Dengar ya !!! Jangan berani-berani mendekati Daniel !! Dia milik gue !!! Atau lo akan rasain yang lebih sakit dari ini." kata Tasya memperingatkan Yuna.
"Dengar ya !! Gue nggak takut ancaman Lo !! Gue yakin Daniel lebih memilih gue daripada lo !!!" kata Yuna menantang Tasya. Tanpa menjawab perkataan Yuna, Tasya mendorong Yuna hingga jatuh kemudian ia kembali naik mobilnya dan berangkat ke kampus.
"Yuna !! Lo gapapa ?" tanya Icha khawatir.
"hiks...hiks..Ichaa... kaki gue sakit banget hiks..hiks.." kata Yuna sambil menangis tersedu-sedu.
"Kita ke Rumah Sakit ya ??" kata Icha menawari Yuna.
"nggak mau !! Gue udah kapok di rumah sakit. Kita ke kampus saja Cha" kata Yuna sembari menaiki motor Icha.
Icha dan Yuna melanjutkan perjalanan ke kampus. Saat tiba di tempat parkir, Yuna turun dari motor Icha. Disaat bersamaan Daniel tiba di tempat parkir. Icha mengajak Yuna ke kelas. Yuna mencoba menahan rasa sakit di pergelangan kakinya. Akan tetapi tetap saja ia tidak bisa berjalan. Icha pun membantu Yuna berjalan.
Icha tampak kelelahan karena ia sedikit menumpu tubuh Yuna. Icha meminta Yuna duduk di gazebo fakultas ekonomi terlebih dahulu.
"Na.. Tunggu disini dulu, gue akan beli minum untuk Lo !!" kata Icha kemudian berlalu meninggalkan Yuna sendirian. Saat hendak menuju ke kelas, Daniel melihat Yuna yang duduk di Gazebo dengan wajah pucat. Ia melihat pergelangan kaki Yuna bengkak.
"Kaki lo kenapa ?" tanya Daniel dengan nada dinginnya.
"Entahlah, tadi jatuh dari motor" kata Yuna sembari menahan sakit. Daniel memeriksa kaki Yuna dengan teliti.
"Lo tahan sedikit !!" kata Daniel kemudian memijat kaki Yuna. Yuna menangis dan berteriak kesakitan saat Daniel memijat kakinya. Sebenarnya Daniel tidak tega melihat Yuna menangis, tapi dia tetap harus melakukan pijatan agar kaki Yuna kembali seperti sedia kala.
"Kaki Lo terkilir, lebih baik Lo pulang istirahat Na" kata Daniel. Dari kejauhan Icha melihat Daniel dan Yuna sedang berdua. Ia segera menghampiri keduanya.
"Niel.. Ini semua gara-gara calon istri Lo !! Dia menabrak kita hingga Yuna seperti ini. Pakai sembarangan nuduh Yuna menggoda Lo pula !!!" kata Icha kesal. "Kalau Lo mau tanggung jawab, antar Yuna pulang biar dia istirahat !!!" imbuhnya.
"Oke !! Gue akan antar Yuna pulang !!" kata Daniel dengan nada dinginnya. Icha pun tersenyum puas karena Daniel mau mengantar Yuna pulang.
"enggak !! Gue mau kuliah !!" tolak Yuna.
"bye Yuna, Daniel.." kata Icha kemudian meninggalkan Daniel dan Yuna.
Terpaksa Yuna pulang bersama Daniel. Di perjalanan tidak ada pembicaraan apapun antara Daniel dan Yuna. Mereka hanya saling curi pandang satu sama lain.
"mmm.. Memangnya Lo nggak kuliah ?" tanya Yuna membuka percakapan.
"Kan gue ngantar Lo !! Dimana rumah Lo ?" tanya Daniel yang masih setia dengan nada dinginnya.
Yuna memberitahu alamat apartemennya. Daniel terkejut saat Yuna memberitahukan alamatnya karena apartemen yang dimaksud Yuna termasuk apartemen elit.
"siapa sebenarnya gadis ini ? Dia seorang OG, tapi tinggalnya di apartemen elit ?" batin Daniel yang penuh tanda tanya.
Beberapa saat kemudian Daniel dan Yuna tiba di Apartemen. Yuna meminta Daniel segera kembali ke kampus agar ia tidak melewatkan kuliah. Akan tetapi Daniel menolak. Ia tidak tega membiarkan Yuna sendirian dengan kondisi kaki yang cedera. Ia membantu Yuna masuk ke dalam Apartemen. Meskipun Yuna menyembunyikan password apartemennya, Daniel tetap saja bisa melihat passwordnya. Ia pun menyimpan password apartemen Yuna kedalam otaknya.
"Lo balik aja gih, gue sudah bisa berjalan kok" kata Yuna yang merasa tidak enak karena Daniel bolos kuliah hanya untuk mengantarnya.
"Gue lapar !! Masakin !!" perintah Daniel dengan nada dinginnya.
"Ap..apa ?? Jadi Lo nggak ikhlas ngantar gue pulang ? Lo tau kan kaki gue sakit !! Tega sekali Lo !!" kata Yuna yang kesal dengan Daniel.
"ini perintah !! Atau Lo mau gue pecat !!!" ancam Daniel sedikit menaikkan nada bicaranya.
Oleh karena diancam, Yuna terpaksa memasak untuk Daniel. Yuna berada di dapur sementara Daniel melihat-lihat isi apartemen Yuna. Yuna sangat jengkel dengan sikap arogan Daniel. Ia pun berpura-pura jatuh untuk mendapat simpati Daniel.
"Aargh.." kata Yuna sambil duduk di lantai dapur. Daniel pun segera berlari menghampiri Yuna.
"Ada apa ? Lo baik-baik saja ? Adakah yang sakit ?" tanya Daniel khawatir.
Yuna yang semula hanya mencari alasan agar tidak memasak menjadi tersentuh dengan reaksi Daniel. Pandangannya fokus ke mata Daniel. Dan lagi-lagi ia melihat kunang-kunang di sekelingnya. Bahkan ia mendengar suara musik klasik di sekitarnya. Jantung Yuna seakan lepas dari tempatnya.
"Tuhan !! Hambamu ini sakit apa ? Kenapa jantung hamba rasanya mau copot !!" batin Yuna.
Ternyata perasaan Daniel juga sama seperti yang Yuna rasakan. Daniel seakan tersihir dengan gadis didepannya. Matanya tidak bisa fokus selain ke mata Yuna.
"Cinta itu seperti apa ? apakah gue benar-benar jatuh cinta ?" batin Daniel yang bingung dengan perasaannya.
"Yuna, bag..bagai.. Bagaimana kalau kit..kita pac..pacaran ?" kata Daniel ragu.
Yuna memang sering mendapatkan pernyataan cinta dari cowok. Ia juga terbiasa menolak cowok yang menyatakan cinta padanya. Akan tetapi untuk Daniel, ia sungguh sulit menjawabnya.
"Gue nggak boleh pacaran !! Papa akan marah jika tahu gue punya pacar !!" kata Yuna.
"Papa Lo nggak akan tahu kalau kita berpacaran. Bukankah orang tua lo di luar kota?" kata Daniel meyakinkan Yuna.
"Mana mungkin gue pacaran sama calon suami orang ?" tanya Yuna yang sebenarnya pertanyaan itu menyakiti hatinya.
"Gue tidak menjalin hubungan dengan siapapun termasuk Tasya !!!" kata Daniel kembali meyakinkan Yuna.
"Tapi gue nggak tahu apakah gue cinta sama lo atau tidak !!" kata Yuna kembali ragu.
"Gue akan buat Lo cinta sama gue !!" kata Daniel yang kembali meyakinkan Yuna.
"Apakah lo mencintai gue ??" tanya Yuna kepada Daniel. Daniel terdiam sesaat karena ia masih ragu dengan perasaannya sendiri.
"Gu..gue juga nggak tahu !!" kata Daniel bingung. "Pokoknya kita jalani saja dulu !!" imbuh Daniel.
"Tapi gue ..." Yuna hendak mengatakan sesuatu, tapi Daniel memotong pembicaraan Yuna.
"Mulai sekarang kita pacaran !!" titah Daniel kepada Yuna seolah semua hal dialah yang menentukan.
"Berarti sekarang Lo pacar gue, dan gue pacar Lo ?" tanya Yuna memastikan statusnya. Daniel mengangguk menanggapi pertanyaan Yuna.Yuna tersenyum setelah Daniel mengangguk. Sedangkan Daniel hanya menunjukkan wajah datarnya.
...****************...
