NovelToon NovelToon
Dinikahi Om Kekasihku

Dinikahi Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Angst / Romansa
Popularitas:19.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Kamu jangan khawatir, Archiena. Saya yang akan menikahi kamu." ~ Kaivan Arsangga Diando.

***

Tepat di hari pernikahannya, Archiena harus menelan pil pahit. Kekasih, atau calon suaminya terbukti selingkuh dengan adik kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.

Perasaan Archiena dihancurkan oleh dua orang yang paling ia percaya dalam hidupnya, meski begitu tak ragu sama sekali baginya untuk membatalkan pernikahan.

Namun karena nama baik keluarganya dipertaruhkan disini, terpaksa Archiena pun menikahi om dari kekasihnya yang juga berkorban untuk keluarganya.

Lantas bagaimana kehidupan Archiena dan Kaivan, akankah keterpaksaan itu berubah menjadi kebahagiaan atau malah penderitaan?

Update setiap hari ‼️

Follow Instagram : Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan kekasih

Archie bangun pagi-pagi sekali dan langsung pergi ke dapur. Entah apa yang mendorongnya untuk melakukan ini, yang pasti Archiena ingin memasak untuk Kaivan.

Archie mengartikan tindakannya ini sebagai rasa terima kasih atas sikap Kaivan semalam. Pria itu sudah bisa dikatakan peduli pada Archiena.

Rasa peduli yang tidak dianggap lebih oleh Archie, sebab ia tahu mana yang akan membuatnya sakit hati lebih baik dijauhkan. Terlalu berharap pada manusia adalah kesalahan.

Archiena memasak makanan simpel, jujur saja jika dia tidak terlalu pandai memasak jadi Archiena hanya buat nasi goreng dengan telur mata sapi. Bukan hanya itu, Archie juga menyiapkan segelas kopi untuk suaminya.

"Oke, selesai. Sekarang tinggal nunggu om Kaivan datang." Gumam Archie dengan senyuman yang lebar.

Archie membuka apron yang ia kenakan lalu mendekati wastafel untuk mencuci tangannya. Bersamaan dengannya yang selesai mencuci tangan, Kaivan datang.

Pria itu menenteng tas kerja dan dasinya yang belum dipasang. Kaivan menatap meja makan, lalu Archie.

"Kamu yang buat semua ini?" Tanya Kaivan pada istrinya itu.

"Iya, Om. Hanya sarapan sederhana, aku tidak terlalu bisa memasak." Jawab Archiena menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu kamu sarapan lah, saya buru-buru. Jangan lupa nanti malam kita ke rumah kakak saya untuk makan malam bersama." Ucap Kaivan setelah melirik jam di tangannya.

"Om nggak sarapan dulu?" Tanya Archie ketika Kaivan ingin melangkah.

"Saya buru-buru." Jawab Kaivan lalu pergi meninggalkan apartemen begitu saja.

Kaivan benar-benar tidak menyentuh makanan yang sudah Archie buat untuknya, pria itu langsung melenggang pergi begitu saja.

Archie cukup sedih, makanan yang dia buat tidak dicicipi oleh Kaivan sama sekali. Suaminya itu langsung pergi karena buru-buru.

Archie menatap nasi goreng dan telur mata sapi yang ia buat, ia lalu menarik kursi dan duduk seorang diri di sana.

"Mungkin om Kaivan benar-benar sibuk sampai buru-buru dan tidak sarapan." Gumam Archiena dengan perasaan sedih.

Makanan yang Archie buat untuk Kaivan pun, akhirnya ia makan sendiri. Gadis itu menyantap dengan perasaan yang sedikit sedih, namun berusaha untuk ia tutupi dengan kenyataan.

Sementara Kaivan, ia merapikan penampilannya di mobil lalu mengendarai mobilnya itu pergi meninggalkan area parkir apartemen.

Selama perjalanan Kaivan hanya menghela nafas, ia memijat pelipisnya setelah teringat akan sarapan Archie yang ia tinggalkan tadi. Tapi Kaivan sangat buru-buru, dan ia tidak bohong saat mengatakannya tadi.

Kaivan membelokkan mobilnya ke sebuah kafe, ia turun dan langsung masuk ke kafe tersebut. Mata Kaivan meniti kafe itu dan menemukan seseorang yang sudah mengajaknya bertemu pagi-pagi.

Kaivan lekas mendekat, membuat orang yang duduk itu mendongak.

"Hai." Sapa wanita itu dengan penuh senyuman.

Wanita itu bangkit dari duduknya lalu memeluk Kaivan dengan erat. Tangannya memberikan usapan lembut di punggung laki-laki itu.

"Lepaskan, apa yang kau lakukan." Kaivan melepaskan pelukan wanita itu secara paksa.

"Kai, kok kamu gitu sih. Aku kangen sama kamu, Kai. Aku sengaja datang jauh-jauh supaya bisa ketemu kamu." Inka Jihantika, seorang pengusaha kuliner yang sukses.

"Hubungan kita sudah berakhir sejak lama, Inka. Jangan pernah mengganggu saya apalagi sampai memberikan ancaman seperti tadi!" Tegur Kaivan dengan tegas.

"Aku nggak pernah setuju kita putus, aku masih cinta sama kamu." Sahut Inka, tangannya menggenggam tangan Kaivan.

Kaivan menepis tangan Inka. "Jangan lupa jika saya sudah menikah, Inka. Saya sudah memiliki istri." Ucap Kaivan penuh penekanan.

"Berhenti bicara dengan formal, Kai. Dan lagi, pernikahanmu itu terjadi karena keterpaksaan, kamu nggak cinta sama istri kamu itu." Inka menyahut dengan nada tinggi.

Kaivan mundur, menjauhi mantan kekasihnya yang sudah ia putuskan sejak 2 tahun lalu.

"Terpaksa atau tidak, kenyataanya saya sudah menikah. Hubungan kita sudah berakhir, Inka." Sahut Kaivan dengan tegas.

Kaivan tidak peduli pada tatapan beberapa orang yang ada di kafe. Pria itu pun memutuskan untuk pergi, meninggalkan kafe dan mantan kekasihnya.

Inka meraih tas nya, ia lekas berlari dan menyusul Kaivan yang hampir masuk ke dalam mobilnya.

"Kamu nggak bisa giniin aku, Kai. Kita saling mencintai!" Ucap Inka menarik tangan Kaivan dan mencegahnya untuk masuk ke mobil.

"Tidak, saya sudah tidak mencintaimu." Balas Kaivan dengan dingin dan datar.

"Bohong! kamu masih cinta sama aku dan hubungan kita tidak boleh berakhir atau–" ucapan Inka yang ingin memberi ancaman terhenti karena Kaivan bicara.

"Atau apa? Atau kau akan melakukan percobaan bunuh diri seperti biasanya?" Potong Kaivan.

"Kai, jika aku tiada maka kamu yang harus bertanggung jawab." Ucap Inka dengan mata yang berkaca-kaca.

"Saya muak denganmu, Inka. Dulu kau yang menolak untuk menikah, lalu sekarang …" Kaivan menggantung ucapannya karena malas melanjutkan pembicaraan yang tidak penting itu.

"Aku menyesal, Kai. Sekarang aku sadar dan aku mau menikah dengan kamu." Ucap Inka semakin menggenggam tangan Kaivan.

"Semua sudah terlambat, saya sudah menikah." Balas Kaivan lalu mendorong Inka menjauh darinya.

Kaivan masuk ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan kafe serta wanita yang akhir-akhir ini kembali menghubunginya.

Kaivan benci mantan kekasihnya, dulu ia pernah melamar perempuan itu tapi Inka menolaknya. Penolakan yang membuat Kaivan sakit hati dan tak lagi tertarik untuk jatuh cinta.

BELUM APA-APA UDAH ADA YANG GANGGU 😕

Bersambung...............................

1
paradidu
Lumayan
paradidu
Biasa
dina
ayo kak, update lagi,masa ngantung cerita nya
Nizar
akhirnya ada rasa juga/Angry//Angry//Angry/
aurora 1809
kk kapan up nya dobel up dong kk kalau up
Bu Dewi
kok GK up lagi Thor, kangen sama Karin dan davi
Tria Hartanto
lama banget upnya thor
Heidy
up lagi dong
dina
Luar biasa
nene Situmorang
temen apa temen?
nene Situmorang
haishhh
oh my gosh 🤣🤣🤣🤣
lawak bener dah ini othor
love Reading
mendekati bucin tpi gengsi
nene Situmorang
mau ngakak tapi sedih
Kanza Nia
up dong tor, uda lama nnih
nene Situmorang
asli sih itu🤣
love Reading
ih kamu bgt si suami istri formal bgt ngga senyum sm kagetnya gtu,,, tpi nanti jadi pasangan bucin ( semoga )
Bila D
lah belum menderita sudah mati saja
nene Situmorang
kalo langsung mati mah mana seru

terlalu nikmat itu utk mereka

harusnya kesiksa dulu lahh
nene Situmorang
gara2 othor ini mahh

kok bisa sih othor memporak-porandakan hati readers?
nene Situmorang
ihh t*i
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!