awalnya ibuku bertengkar hebat dengan tetangga depan rumah,entah apa asal muasal permasalahan,karena yang aku dengar tetanggaku itu menyebut ibuky gundul,entah apa maksudnya,
setelah kejadian itu bapakku sakit keras hingga tubuhnya tyrus dan adikkupun terkena imbasnya menyusul terkena penyakit dan divonis terkena paru paru kering,hingga mengakibatkan tubuhnyapun tidak terlihat kuat lagi,hingga mereka meregang nyawa meninggal secara bergantian,apakah ini pengaruh dari keributan ibu dan tetangganya?
supaya tidak penasaran ayo!dibaca ceritanya sampai tamat ya,terimakasih atas perhatiannya,salam🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
seratus hari dante,bapak menyusul
Sesudah aku menelphon ibu dan tahu keadaan bapak,aku terus menelphon ibu hanya untuk menanyakan keadaan bapak
Kebetulan saat itu ingin melihat langsung lewat videocall
"Hallo bu,gimana keadaan bapak sekarang?"
"Nak,bapak sekarang sudah nggak bisa bicara apa apa lagi,hiks...hiks!
"Aku ingin bicara sama bapak,bu mana bapak sekarang?tanyaku cemas
Lalu ponselnya ibu arahkan pada bapak,kulihat bapak berbaring tak berdaya hiks...hiks...bapak!,
aku menjerit dalam hati ingin rasanya aku lompat kesana memeluk bapak,
"Pak,..hiks...hiks..bapak kenapa?,bicara pak,hiks...hiks...
"Nak,bapak tidak bisa bicara!, bibirnya sudah terkunci"ucap ibu dengan suara gemetar,
lalu terputus telohonnya akupun langsung menyimpan kembali ponselku kedalam kantong celanaku
"Aku harus segera kesana!"coba nanti aku bicara deh sama suamiku"ucapku dalam hati
Kebetulan memang waktu itu aku sedang kerja pagi jadi aku harus menunggu sore baru bisa bicara sama suamiku
Waktu yang ditunggupun tiba,saat sore hari pukul 15.00 waktu indonesia bagian barat,aku keluar dari tempat kerjaku dan aku pulang kerumah mertuaku,
kebetulan jarak tempat kerjaku ke rumah mertuaku dekat jadi aku pulang dengan berjalan kaki,
Saat itu aku sedang tak dijemput suamiku, memang kebetulan juga suamiku saat itu pulang dari kerjanya sekitar habis magrib atau jam enam
Sudah pasti aku lebih dulu sampai pulang ke rumah daripada suamiku,
aku pulang kebetulan juga anakku sudah bersih sudah diurus oleh neneknya jadi aku merasa tenang dan hanya mempersiapkan diri untuk menyambut kepulangan suamiku
Yang kutunggu pun telah datang namun aku membiarkan suamiku mandi dulu dan makan malam dulu,
setelah itu aku langsung ingin menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan
"Bang,nanti aku mau jenguk bapak ya,boleh nggak bang?"
"Tentu boleh dek,tapi nggak malam ini juga kali kan masih bisa besok"jawab suamiku
"Akupun hanya menganggukkan kepala karena keputusan suamiku tetap harus kuturuti,
malam akhirnya makin larut,akupun sudah mulai mengantuk,aku masuk kamarku bermaksud untuk tidur duluan,
namun belum sempat aku tertidur ponselku berbunyi,aku bangun dari tempat tidurku,karena kuangkat dulu telphonku yang ada di atas nakas
"Hallo asallamualaikum,ada apa bu?"
"Waalaikum salam Nak,bapak sekarang sedang dirumah sakit!"
"kamu kalau mau kesini mau
nengokkin, bapak ada diruangan icu ya,sudah dulu ya nak,soalnya ibu sedang buru-buru ,
"assalamualaikum"telphonpun ditutup umi
"Ya..bu!,wa..'alaikum salam"
kemudian aku menutup telphonku dengan rasa lemas ditubuhku,
dan waktu itu aku hanya berdoa untuk bapakku agar disembuhkan dari sakitnya,tak lama kudengar suamiku masuk ke kamar
"Kamu kenapa lemas dek?"apa ada hubungannya sama bapak?"
"Iya bang,barusan ibu nelphon kalau bapak sekarang sedang ada dirumahsakit di opname di ruangan icu"
"Ya sudah,malam ini juga kita pergi kesana,abang nggak tega melihat kamu murung terus mikirin bapak"ucap suamiku pengertian
"Ya sudah bang,makasih ya bang"
Lalu kami pun nekad untuk menjenguk bapak walaupun sudah malam namun baru saja kami akan pergi,tiba tiba telphonku berbunyi lagi
Kuangkat telphonku
"Assallamualaikum,bu ada apa?"
"Nak,bapak sudah pergi nak"suara ibu terdengar begitu gemetar
"Innalillahi wainnailaihi roji'un!"
Untuk kedua kalinya aku kehilangan orang-orang yang aku sayangi
"Nak,kalau mau kesini sekarang,sekarang jenazah bapak akan dibawa pulang ke rumah dulu"
"Iya bu,aku segera kesana"
Lalu aku memberitahukan perihal kepergian bapak,maka kamipun segera berangkat kesana sebelumnya aku pamit pada kedua mertuaku,mengingat hari sudah tengah malam,
maka kami tidak membawa anak kami,jadi kami pergi hanya berdua saja dengan memakai kendaraan motor kami,mertuaku akan melayat kesana esok paginya dengan membawa anakku
Dua jam lamanya kami dalam perjalanan akhirnya kami sampai ditempat yang dituju
Disana hanya ada keluarga intiku saja,karena pada tengah malam begini tidak semua orang akan terbangun,
karena sedang tertidur lelap,hanya ada beberapa orang saja tetangga sebelah rumah yang ada pada waktu itu
"Assallamualaikum"
"Waalaikum salam,ibuku kembali memelukku,
persis seperti kemarin, saat adikku tiada juga keadaanya seperti ini,
rasanya belum kering air mata ini sekarang harus kurasakan menetes lagi,
almarhum dante baru saja pergi meninggalkan keluarga terhitung seratus hari kemudian bapak menyusul adik dante pergi selamanya
Berita duka ini telah berpulangnya bapak kehadirat tuhan yang maha esa telah diumumkan di masjid kota ini
"Dek,sudah ya yang sabar,yang ikhlas,doakan saja untuk bapak dan adik kamu semoga mereka diberikan tempat disisi allah"
"Amiin...makasih ya bang",
"Aku bersyukur punya suami yang baik seperti abang"
"Iya sama sama, abang yang beruntung punya isteri seperti kamu,isteri yang solehah,lagian abang juga harus menjaga amanah dari bapak untuk menjaga kamu"
"Masa sih bang,bapak bicara seperti itu sama abang?"
"Iya,waktu bapak sedang sehat,selalu itu yang bapak sampaikan"
"Masyaallah,bapak terimakasih"
Seperti yang sudah berlalu prosesi ritual mandi untuk mayit dilakukan oleh keluarga inti,
aku,ibu,dede,dan pak ustadz yang memimpin doanya hingga selesai acara pemandian kemudian dikafani hingga dishalatkan,
Prosesi terakhir jenazah bapak akan disemayamkan di sebelah makam dante
Semua prosesi telah selesai,maka kami berdoa bersama memanjatkan doa untuk yang telah berada disisinya
Aku menyempatkan untuk mengatakan sepatah dua patah kata di samping makam bapak dan dante
"Bapak ,dante, semoga kalian diberikan tempat yang lapang sama allah,semoga kalian tidurnya enak,pulas,dan semoga allah akan melindungi kalian dari fitnah kubur dan siksa neraka"
Bapak yang penyabar aku pamit,dante adikku yang soleh yang paling teteh sayang,teteh pamit",
sekali lagi, selamat jalan! selamat berpisah didunia, nanti kita semoga berjumpa lagi pada tempat yang indah amiin..
Semua keluargaku sudah pulang lebih dulu tinggal aku dan suamiku,kamipun pulang meninggalkan persemayaman terakhir kedua orang yang tersayang
aku masih harus tetap dirumah orangtuaku hingga tujuh harinya,maka seperti biasa suamiku hanya bisa sampai dihari ke tiga saja,
Karena suamiku tak ingin mengambil cuti terus?,masalahnya dia tak ingin reputasi kerjanya dinilai tidak disiplin,suamiku hanya mendapat cuti dari perusahaan selama tiga hari tidak bisa lebih
Maka pada hari ketiganya sudah selesai tanpa ditunda lagi suamiku pamit pada semua anggota keluargaku untuk kembali lagi kerumahnya karena harus bekerja lagi
Akupun melambaikan tangan pada suamiku setelah sebelumnya aku mencium tangan suamiku dulu setelah itu barulah dia pergi untuk pulang lebih dulu,tinggal aku disini bersama orangtuaku sampai dihari ketujuhnya ,karena aku merasa tak tega juga meninggalkan ibu dan dede dirumah ini setelah kepergian dante dan bapak aku merasakan pasti awal-awalnya mereka akan merasa ada yang hilang atau ada yang kurang
"bu,maaf aku disini hanya sampai hari nujuhnya karena aku juga harus kerja lagi,walaupun dengan berat hati nantinya harus meninggalkan ibu dan dede