Andini Mahalina Aditama seorang perempuan berusia 25 tahun yang menjadi yatim piatu sejak usianya 14 tahun. Setelah kedua orangtua nya meninggal akibat kecelakkaan pesawat terbang, kehidupan Andini tidak berjalan dengan baik - baik saja, Om nya yang dianggap orang yang bisa menyayanginya malah tega membuangnya, karena Om angkatnya ingin menguasai harta orangtua Andini, Andini di tinggalkan di panti asuhan pada malam hari, setelah itu hidupnya berubah jauh dari kemewahan. Setelah menikah dengan Andrian Wiratmaja, laki - laki tampan berbadan tinggi besar seorang Presidir Direktur. Andrian adalah cinta pertama Andini semasa SMP dan begitu sebaliknya, Andini merasa Kebahagian akan datang, Andrian rela meninggalkan hartanya, bahkan pangkat Presidir Direktur dan lebih memprioritaskan Andini, tetapi Papa Andrian tidak tinggal diam, Papa Andrian tidak rela jika Andrian menikahi Andini dan mencoba memisahkan Andini dengan Andrian dengan berbagai cara, sehingga Andini dan Andrian terpisah deng
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novia nur rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Sementara sedari tadi Bagus dan Andrian hanya Diam, Bagus juga tidak berani bertanya lagi.
Tapi tiba - tiba Andrian mengingat sesuatu tentang Bagus.
" Gus, ayah lo mana? gue inget waktu lo nggak mau di ajak pindah kesingapore sama ayah lo, lo kabur ke rumah gue." ujar Andrian yang mulai mengingat kenangan bersama Bagus.
" Ayah? Ayah bagus kan udah meninggal kak 7 tahun yang lalu, nggak lama dari Mama Andrian, dan sakit nya juga sama gagal jantung." ucap Bagus.
" Maaf ya gue bener - bener lupa, untung - untung gue bisa mulai inget lo lagi Gus." ujar Andrian
" Iya kak, gue maklumin nggak papa." ucap Bagus.
" Gus gue mau nanya sama lo, emang gue punya calon tunangan ya, gue udah coba inget - inget tapi kepala gue malah jadi sakit banget," ucap Andrian.
" Waktu itu sih Om Wiratmaja ngabarin Mama, nyuruh kita pulang karana lo mau tunangan, tapi waktu itu kita nggak bisa pulang ke indonesia, nah malah kabarnya lo nggak jadi tunangan, abis itu entah gue nggak tau apa - apa lagi, gue juga sibuk kak disini, megang perusahan Ayah, lo tau kan Mama gue juga punya perusahaan sendiri disini." ucap Bagus
" Oh gitu ya, tapi hati gue masih ragu, lagi pula kenapa coba gue sampe nggak jadi tunangan." ucap Andrian penasaran
" Ya gue nggak tau lah kak, kan gue nggak jadi pulang ke indonesia waktu itu, lagian udah 1 tahun kejadiannya lama banget, lo pelan - pelan aja nginget - ngingetnya." ujar Bagus.
" Iya Gus," ucap Andrian
" Berarti lo bakalan lama ya di singapur?" tanya Bagus
" Nggak tau gue, gue ya nurut Papa aja, lagian gue juga nggak bisa ngapa - ngapain, buat sekedar jalan aja belum bisa." ucap Andrian
" Iya lah kak, kita harus nurut sama apa kata orangtua, mana orangtua kita tinggal satu, Papa lo hebat banget ya kak, nggak nikah lagi, kalau gue jadi Papa lo udah nikah lagi gue." ucap Bagus
" Dasar lo ini Gus, nggak cukup satu wanita, mungkin Papa udah cinta mati sama Mama gue, udah nggak ada ruang lagi buat wanita lain di hati Papa, makanya Papa menduda sampe sekarang." ucap Andrian.
" Iya kali ya kak, tapi Tante kan udah lama meninggalnya kak, apa nggak kesepian ya Om Wiratmaja, Mama aja udah punya pacar baru, kesel gue liat Mama pacaran lagi, tapi gue juga nggak bisa melarang, makanya gue salut sama Om Wiramaja bisa setia ya padahal laki - laki." ujar Bagus
" Tanya aja sama Papa gue Gus, nggak tau gue, kepala gue mulai pusing lagi Gus gue mau tidur lagi." ucap Andrian.
" Iya kak, " ucap Bagus.
**
Pak Wiratmaja masih melakukan meeting di hotel bintang lima dengan klien nya, dari PT sinar grup , Klien Pak Wiratmaja akan menanam saham untuk penambahan modal, membuka lahan tambang baru. Mereka berbincang - bincang. Klien pak Wiratmaja ini merupakan Papa dari mantan calon tungan Adrian, meskipun pertungan Andrian gagal tapi tidak mempengaruhi bisnis mereka. Meeting pun selesai mereka melanjutkan makan malam dan berbincang - bincang lagi.
" Bas aku mau tanya gimana kabar nya Alisa?" tanya Pak Wiratmaja sambil memakan makananya
" Alisa habis pulang dari America Mas, baru selesai acara modeling - modeling gitu." uja Baskoro
" Udah punya calon suami belum Alisa Bas?"tanya Pak Wiratmaja.
" Belum kalau calon suami Mas, sehabis gagal tunagan sama Andrian, Alisa jadi terpuruk banget,makanya beberapa bulan Alisa aku terbangin ke America, biar bisa lupa sama Andrian." ujar Baskoro
" Maaf ya Bas, gara - gara kelakuan Andrian semuanya gagal, tapi Alisa apa masih mau ya kalau tungan lagi sama Andrian?" tanya Pak Wiratmaja.
" Maksud Mas Wiratmaja gimana, bukanya Andrian udah menikah ya, maaf ini Mas kabarnya kan Andrian kawin lari Mas." ucap Baskoro.
" Iya emang bener sih Bas, tapi aku nggak pernah merestui mereka, sekarang mereka udah pisah, makanya aku berencana buat jodohin Andrian sama Alisa lagi, tapi kalau Alisa mau." ucap Pak Wiratmaja.
" Nanti aku tanya Alisa dulu ya Mas." ujar Baskoro
dengan tersenyum, niatnya yang akan menguasahi dan menyingkirkan Pak Wiratmaja ada jalannya lagi.
Tapi kali ini Baskoro tidak mau terlihat menggebu - gebu, selain akan merebut harta milik Wratmaja ia juga kan balas dendam, akibat sudah di permalukan oleh Andrian.
" Iya Bas, Andrian sekarang masih di Singapur, habis oprasi 1 minggu yang lalu, Andrian mengalami kecelakakan parah, makanya aku bawa ke singapur, tapi perkembanganya luamayan bagus, dia lupa ingatan Bas, tapi malah Bagus lah, biar bisa kita jodohkan dengan Alisa,"ujar Pak Wiratmaja.
" Aku nggak masalah si Mas, yang penting Alisanya kalau Alisa masih mau sama Andrian ya, nggak papa." ujar Baskoro.
" Iya Bas, secepatny kabarin ya Bas, kalau Alisa masih mau di jodohkan, 2 hari lagi aku harus ke singapur lagi, Andrian bakalan lama di Singapur, rencananya akan dioprasi lagi 2 bulan lagi, buat mengembalikan tempurungnya." ujar Pak Wiratmaja.
" Iya Mas, nanti abis aku pulang ini aku tanyakan ke Alisa." ujar Baskoro.
Mereka sudah menyelesaikan makan malam nya jam menujukkan pukul 19.30 Pak Wiratmaja memutuskan untuk pulang kerumahnya.
**
Semantara Andini dan kedua bayinya sudah tetidur, karena aktifitas yang hari ini yang terlalu padat membuat Andini sangat kelelahan ditambah mengurus dua bayi nya.
Jam menunjukkan pukul 01.00, Bayi Asyila terbangun dan menangis, Andini segera menggendong dan menyusui Arsyla. Andini menatap wajah putri kecilnya.
" Sayang anak sholehah Bunda sehat terus ya sayang, walaupun nggak ada Ayah di sini, Bunda janji kalian akan tetap mendapatkan kasih sayang penuh." ucap Andini yang berusaha tegar
Andini sudah mencoba mengiklas kan suaminya, Andini juga percaya jika ia sedih berlarut - larut malah akan membuat Andiran tidak tenang di alam sana. Setelah selesai menyusui Bayi Arsyla, Andini meletakkan Bayi arsyla di ranjangnya, kini mereka tidur bertiga.
Selang 10 menit setelah selesai menyusui Arsyla, Arshaka juga terbangun dan menangis, Andini langsung menggendong dan menyusi Arshaka, tak lama Bayi Arshaka juga tertidur, Andini kembali meletakkan Arshaka didekat Arsyla. Arsyla dan Ashaka terlihat mirip sekali dengan Andini dan Andirian, Arsyla mirip dnengan Andini, Arshaka mirip dengan Andrian, versi kecilnya. Andini bangun mengambil air Wudhu, meskipun belum bisa sholat karena masih masa Nifas, tapi Andini tidak pernah telat berzikir dan mendoakan suaminya meskipun sekarang menurut Andini, dia dan suaminya sudah beda alam, tapi Andini akan tetap menyimpan nama suami nya di dalam hatinya dan akan selalu mendokan suaminya.
" Mas, sekarang aku mencoba untuk mengiklas kan kamu Mas, aku berjanji aku tidak akan menikah lagi, akan aku jaga buah hati kita Mas, aku akan tetap mencintai mu Mas Andrian." gumam Andini