Kembar Genius Punya CEO Hareudang

Jantung Nano berdebar hebat saat Desmon mulai melepas pengait BH-nya. Dia ingin berteriak dan menolak tapi dirinya juga ingin melawan rasa takutnya, walaupun pelajaran Desmon terkesan antimainstream tapi sebenarnya pelajaran itu cukup ampuh menghilangkan ketakutannya.

"Eugh!" Nano mulai melenguh saat Desmon meremas kedua buah dadanya yang sudah tanpa penghalang.

Nano merona malu dan memalingkan wajahnya tapi sedetik kemudian bibirnya langsung disambar oleh Desmon tanpa aba-aba. Nano yang awalnya pasif mulai membuka mulutnya dan membalas, mereka saling bertautan dalam ciuman. Sampai Desmon melepas ciuman itu dan turun kebawah untuk mencicipi dua benda bulat yang menantang sedari tadi.

"Akhh...," erang Nano saat Desmon dengan lihai memainkan puncak dadanya dan tangannya memainkan buah dada yang lainnya.

Walaupun mereka pernah menghabiskan malam panas 7 tahun lalu tapi Nano tidak merasakan apapun karena dia tak sadarkan diri. Jadi bagi Nano ini untuk pertama kali untuknya.

Tangan Nano bahkan tanpa sadar meremas rambut Desmon dengan menekannya pelan dan Desmon semakin gencar melakukan aksinya. Lidahnya terus bermain bergantian membuat Nano menggigit bibir bawahnya.

Sampai akhirnya Desmon kembali mengecup bibirnya dan menyatukan kening mereka.

"Pelajaran hari ini cukup sampai disini, aku akan melakukannya secara bertahap," ucap Desmon kemudian.

Lalu dia kembali mengaitkan BH Nano dan merapikan baju wanita itu. Desmon membimbing Nano naik keatas ranjang yang ada di ruangan itu dan mereka berbaring bersama dengan menatap satu sama lain.

"Kau sudah tidak takut padaku lagi kan?" tanya Desmon.

Wajah Nano memerah karena baru kali ini dia menatap Desmon dengan lekat, dia terus melawan rasa takutnya saat ini.

"Aku sedang berusaha," jawab Nano.

Desmon tersenyum tipis mendengarnya. "Ya, kau memang harus berusaha karena kau harus bertanggung jawab dengan buwung puyuhku yang sudah kau permainkan!"

"Dan sekarang karena buwung puyuh ini, aku mendapat masalah besar! Kau pasti mendengar aku akan menikah kan?"

Nano mengangguk. "Iya dan kau akan menikah dengan kakak tiriku!"

"Kakak tiri?" tanya Desmon kaget.

"Jeni adalah kakak tiriku dan Sora adalah mama tiriku," jelas Nano.

Lalu Nano menceritakan kisah hidupnya selama ini sebelum menjadi salah sasaran oleh Desmon. Sampai akhirnya Nano bercerita dia diusir dan akhirnya hamil si kembar tanpa tahu ayah mereka siapa.

"Jadi malam saat aku di hotel itu, aku dijebak oleh mereka," tambah Nano.

Mendengar semua itu, Desmon langsung memeluk Nano dan menenggelamkan wanita itu pada dada bidangnya.

"Maafkan aku, pasti selama ini kau sangat berat menjalani hidup! Aku benar-benar mencarimu 7 tahun ini, tapi aku tidak menyangka kau akan pindah ke Surabaya," ucap Desmon dengan mengecup puncak kepala Nano.

"Jadi ceritakan padaku, bagaimana saat kau hamil si kembar?"

Nano memejamkan matanya sambil mengingat masa-masa hamil si kembar.

"Rasanya marah, sedih, takut, bingung. Semuanya campur aduk jadi satu tapi saat merasakan tendangan mereka untuk pertama kalinya aku berjanji akan melahirkan mereka apapun yang terjadi," ucap Nano.

"Dan lihatlah sekarang mereka tumbuh menjadi anak-anak yang membanggakan, aku kadang bersyukur hari itu mengetuk kamar yang salah!"

Yang mana membuat Desmon mengurai pelukannya dan menatap Nano lagi. "Terimakasih sudah bertahan dan melahirkan si kembar. Aku berjanji akan memberi semuanya yang tidak bisa aku berikan selama ini!"

"Tapi sebelum itu, kita harus melawan dua rubah licik itu! Kita memiliki musuh yang sama!"

Lalu Desmon mengubah posisinya dengan berada diatas Nano. "Dan aku juga bersyukur karena kau membuat buwung puyuhku bereaksi lagi, aku akan mencobanya dan memberi pelajaran sulit padamu saat kau sudah jatuh cinta padaku!"