NovelToon NovelToon
Rumi Di Genggaman Beijing

Rumi Di Genggaman Beijing

Status: tamat
Genre:Tamat / spiritual
Popularitas:133.1k
Nilai: 5
Nama Author: ARSY AL FAZZA

Uranus dan sang Hakim saja tidak serta Merta di katakan takdir abadi. Tapi mereka tetap berharap di kala melihat bintang jatuh. Demikian pula aku berjuang tanpa lelah mencintaimu.
-Bisik Naga Api mitologi -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gemuruh

Gen dan Banyu bertemu di ruangan khusus sang wakil Lincau. Ketika pembicaraan akan di mulai, Banyu teringat penyakit ayahnya yang lama sedang kambuh. Dia juga menyesali telah membangkang pada Lincau. Sebelumnya, dia meminta Gen menunggu. Tidak di sangka niat Banyu terhenti melihat sang ayah berlanjut menyiksa Rumi.

“Aku lihat jelas, Rumi Kembali ke peristirahatannya. Kenapa cepat sekali dia ada di dalam Altar? Ayah sudah keterlaluan!” gumamnya membatalkan niat memberikan ramuan obat penyembuh.

Banyu Kembali menemui Gen, mereka membicarakan penyerangan demi menghentikan kekacauan negeri. Ayahnya sangat berbeda, Lincau seolah memperalat semua orang demi meningkatkan kekuasaannya. Dia menemukan bukti, sang ayah memiliki senjata perbatasan langit.

“Tuan, apakah anda benar-benar yakin? Walau bagaimana pun kau anak kandungnya.”

“Aku tidak bisa mundur. Rumi sudah menderita selama ini. Kemarin dia hampir meninggal dan sekarang ayah ku sesuka hati menyiksa wanita itu.”

“Ayah mu sang ketua Lincau sangat kuat. Pendamping utusannya Ogu juga sejenis siluman mematikan. Kekuatannya bisa membelah siluman hidup-hidup.”

“Ayah terkena serangan kekuatan Hakim rasi Bintang. Sesuai garis biduk yang pernah di baca Uranus. Ayahku akan pergi setelah kepergian sang hakim pembaca biduk Bintang. Kekuatan spiritualnya kemunginan besar rusak atau tidak seimbang sedangkan utusannya, melakukan apa yang di perintah ayah. Dia tidak mungkin membunuh sebelum di perintah. Aku akan bekerjasama dengan Rumi untuk membuat jebakan.”

Dini hari, gelap malam menembus udara dingin. Pintu kebesaran Altar terbuka, sang ketua berdiri melihat sorot mata anaknya yang sinis. Dia membalas dengan senyuman, batuk kecil di perlihatkan syal hitam membalut leher. Ogu tidak terlihat di sampingnya, Banyu menyodorkan ramuan yang sudah dia tukar dengan tetesan racun.

“Walau hanya tujuh tetes. Ayah akan sulit mengeluarkan kekuatan spiritual. Aku pastikan kekuatan spiritualnya seutuhnya hilang saat mata hari terbit” gumam Banyu.

“Ada masala hapa nak. Tampaknya kau tidak bisa tidur.”

“Ayah, aku mau minta maaf telah menyinggung ayah. Aku hanya kasihan melihat Rumi. Ayah, aku membawakan sup herbal. Silahkan di minum..”

“Terimakasih Banyu. Kau memang tidak pernah mengecewakan ku.”

Wajah Lincau nampak murung, senyuman sedu sedan menahan rasa sakit akibat kekuatan spiritualnya yang hampir habis. Dia memahami perasaan Banyu sebagai anak yang tidak penuntut menyalah gunakan kekuasaannya. Banyu tergolong anak yang baik, dia rela menolong setiap makhluk yang lemah dan terlebih lagi selalu berharap permohonan keselamatan Rumi. Banyu membantu memakaikan jubah hangat. Dia menekan pelan denyut nadi bagian pergelangan tangan kiri.

Sebelum pergi, Banyu menoleh lalu membalas dengan tatapan yang dingin.

Dia menyampaikan titik lemah energi ayahnya, Kesehatan Lincau yang menurun dan pergerakan perlawanan untuk memenuhi kebebasan Rumi.

-

Pagi hari yang mendung, pemandangan yang menekuk cemberut Banyu sesampainya di peristirahatan dedaunan melihat sang naga api merampikan rambut Rumi. Suara batuk Banyu di paksanya terdengar keras hingga keduanya terkejut.

“Banyu, tidak biasanya wakil Lincau sang ahli waris negeri mau sendirian memasuki peristirahatann deduanan.”

“Rumi, apakah hewan itu tinggal berdua dengan mu setelah terlepas dari kurungan?”

“Apa kau bilang? Hewan?” Sang naga api berdiri melotot mendekatinya.

“Eh jangan berkelahi. Bei, dia tidak berniat menyinggungmu. Banyu, duduk disini. Aku akan membuatkan teh.”

“Tidak, jangan berikan dia setetes airpun. Aku sangat membencinya.”

“Rumi, aku tidak haus. Aku hanya mau berbicara dengan mu.”

“Naga api, bisakah kau keluar sebentar?”

“Tidak, aku akan berada di sisi mu. Tidak meninggalkan mu Bersama pria lain apapun yang terjadi..”

“Hanya sepuluh menit. Tidak akan lama. Janji___”

Rumi tersenyum lebar lalu menutup pintu. Sang naga meninggalkan tatapan mata yang sangat tajam melengos melihat Banyu.Di dalam ruangan yang cukup besar, Banyu memperhatikan bungkusan dan kotak besar. Dia menghela nafas, menepuk Pundak Rumi.

“Begitu ingin pergi? Ngomong-ngomong, naga api itu kenapa di panggil Bei?”

“Ya aku sudah tidak sabar keluar dari tempat ini. Bagaimana bisa ada aturan di negeri deduanan bahwa aturan mencintai walau memiliki atau bukan itu sangat di larang. Tidak ada masa depan di negeri ini.”

“Rumi, kalau aku yang jadi ketuanya. Apa kau tetap menganggap semua aturan itu sama? Bukankah kau besar di negeri ini?”

“Aku, memang sebatang kara. Kehilangan ingatan di bawah negeri. Ketua banyak berjasa membesarkan ku, kekuatan spiritual ku menjadikan ku posisi jabatan penjaga dan penakhluk siluman Tingkat tinggi. Tapi aku memang sangat ingin pergi dan memulai kehidupann baru tanpa di peralat dan di jadikan budak. Naga api, dia Bernama Beijing. Dia raja naga api mitologi dan kini berakhir mengenaskan. Aku tidak mau meninggalkannya, dia menyelamatkan hidup ku.”

“Rumi, aku harap kau memikirkan rencana mu sekali lagi.”

Rencana Banyu menangkap Ogu, terhalang serangan Seza yang terpaksa mengorbankan diri sekali lagi membelah dua kekuatan. Banyu menerima kekuatan jiwa siu lar piton. Di dalam kurungan gua bebatuan, Rumi berbalik di hantam Ogu. Sang pendamping utusan Lincau adalah jenis siluman terkuat sebelum naga api datang di negeri dedaunan.

Altar kebesaran, permintaan Banyu agar Lincau menyerahkan kedudukan demi perdamaian penjaga dan seluruh makhluk. Tidak terkira, keinginan Lincau menyuruh Banyu membunuhnya.

“Kau pikir, seorang penguasa bisa di jatuhkan hanya dengan kata maaf? Kau harus membunuh ku. Kalimat yang mengatakan sebagai masa pension sama saja seorang pemimpin yang kehilangan cakar dan harga dirinya. Aku tidak bisa diam menonton mu mengubah peraturan negeri. Cepat! Bunuh aku!”

“Ayah, kau tetap ayah ku. Bunuh saja aku, tapi tolong selamatkan Rumi..”

“Dasar kau anak lemah! Bagaimana bisa kau melindungi orang yang kau cintai jika kau tidak bisa mengalahkan keadaan?”

Lincau menyerang Banyu, tanpa perlawanan dia menerima semua anak panah yang menghunus tubuhnya. Anak panah terakhir di lepas menembus tubuhnya. Banyu berpikir dirinya akan musnah, tapi di luar perkiraan sang ayah mengeluarkan semua kekuatan di dalam busur untuk di salurkan ke tubuhnya.

Lincau terjatuh, dia mengeluarkan muntahan darah. Melihat keadaan kritis sang ayah, Banyu berlutut berusaha mengeluarkan semua kekuatannya.

“Tidak, waktu ku sudah dekat. Putri dan pendampingnya yang memperalat negeri ini. Semoga kau tidak bernasib sama seperti ku anak ku. Aku telah mempersiapkan semuanya penyatuan kekuatan milik Rumi sebagai penjaga terkuat. Kau tidak boleh kehilangannya.”

Lincau menutup mata selamanya. Dobrakan pintu memecah suara isak tangis Banyu. Ada Ogu berlari memeluk ayahnya. Sang pendamping utusan Lincau yang selama ini teramat sangat mencintainya. Memendam semua perasaannya dan rela menyerahkan seluruh hidupnya demi menjadi pondasi penjaga negeri.

“Ogu, apakah ayah ku sekarang mengujiku dengan pemalsuan kematiannya?”

“Tuan muda, saya turut berduka cita. Semoga ketua tenang di alam sana. Walau saya hanya pendamping sang penguasa negeri, saya tulus mendampingi ketua hingga akhir nafas ikut pergi selamanya dengannya”

Ogu mengeluarkan jiwanya. Dia membunuh dirinya sendiri, alangkah sedihnya Banyu melihat kematian siluman penjaga negeri terkuat.

1
Artus
salfok mau hadiah juga thorrr 🤧 tuan hakim nggak bisa menandingi rasa cinta apapun untuk si Uranus. huuu kali ini ku agak curiga sama si utusan Hakim. Dia punya kekuasaan penuh ya
Artus
Rumi kecil gemesin. besar paling ngangenin cantik dan baik. Beijing sampai saat ini timbul di pertanyaan ku. apakah kau tidak mau atau pake inisiatif membawa Rumi ke kerajaan mu? ha??? ya pake logika la kalian ibaratnya numpang di gurun pasir
Jendela dunia
akhirnya mereka bahagia berdua. walau Beijing hewan naga api ya tetap dia mencintai rumi.
Naga api sangat lembut dan baik memperlakukannya. Dia memberikan semangkuk madu segar dan memijat telapak kaki Rumi. Terdiam tanpa kata, perasaan yang tidak akan pernah menghilang. Naga api merasakan dirinya mendapatkan hadiah dan anugerah terbesar. Kembalinya sang kekasih yang sangat dia cintai.
Jendela dunia
segitu besarnya perjuangan banyu menghidupkan cintanya. walau Rumi nyata adanya mencintai Beijing.
Banyu sangat Bahagia berhasil melakukan uji coba dari panduan buku kuno para makhluk spiritual. Di menggendong singa sambil mengusap tubuhnya. Di dedaunan hijau tempat tinggal Rumi dahulu, banyu mengubahnya menjadi bentuk dedaunan raksasa dan di kelilingi berbagai macam bunga yang indah. Dia menyegel tempat itu, sehingga dari pandangan luar hanya tampak berbentuk batu usang.
Jendela dunia
Seza hanya mengangguk, mereka memulai membuat racikan pengobatan. Menunggu para sesepuh penjaga ngeri, tidak terkira rencana mereka di batalkan setelah mendapatkan kabar dari salah satu pengawal tentang tertangkapnya para sepuh dan penjaga. mewaraskan diri di posisi seza
Jendela dunia
Deskripsi alam dan makhluk-makhluk supernaturalnya sangat hidup dan detail. Itu membuat saya merasa seolah-olah saya berada di sana bersama para karakter.
Meskipun ada banyak adegan aksi yang seru, saya juga berharap ada lebih banyak momen kecil antara karakter untuk mengembangkan kepribadian mereka secara lebih mendalam. Itu akan membuat saya lebih terhubung dengan mereka.
Ramadhan
Uda jelas ya si iblis lucnut selalu jadi parasit, ampas dl
. nggak cocok dia hidup di negeri perbatasan langit dan menjabat kedudukan tinggi.
Ramadhan
nanggung. si Rumi ending nya pasti di kecewakan naga api yang nggak becus jagain nya. sok keren gitu ya Beijing rampas si Rumi dari si banyu. ngaca boleh nggak?
Namici
putri iblis nggak bisa mati ya? chat author nya nggak di balas. sepala chat admin grup penulis kabarnya dia mau Hiatus. padahal ceritanya seru
Namici
bahagia si Rumi hidup lagi 😭 serasa baca cerita Bangkit dari dalam kubur . rebutan terus mana yang berhak menjaga Rumi. naga atau banyu keduanya nggak ada yang buat q bahagia. Dala
Seroja
Ceritanya penuh dengan pertempuran dan konflik, tapi di luar itu, ada tema tentang persahabatan, pengkhianatan, dan cinta. Saya suka bagaimana setiap karakter memiliki latar belakang dan motivasi yang kuat.
perjalanan karakter utama, terutama Uranus dan sang Hakim. Bagaimana mereka akan mengatasi semua rintangan dan konflik yang dihadapi? Saya harap ada pembahasan lebih lanjut tentang perasaan dan hubungan mereka.
Seroja
sudah menghabiskan begitu banyak waktu untuk membaca cerita ini, dan saya tidak menyesalinya sama sekali! tidak bisa berhenti memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, dan saya sering mendiskusikannya dengan teman-teman saya.
heri
Banyu lebih banyak tersenyum dan tertawa, dia Bahagia melihat wajah Rumi dan panggilannya. Selesai bermain, mereka berkemas pulang dan Bersiap untuk makan malam. Rumi kecil selalu meminta banyu menemaninya makan. Tapi, dia yang paling bersemangat menghabiskan semua hidangan di atas meja. lanjutkan
heri
gelap seperti realitas alternatif, kehilangan akal sehat, dan perangkap pikiran. Ini bukanlah cerita yang mudah untuk dicerna, tapi saya menghargai upaya untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan unik.
perjalanan yang liar dan tak terduga melalui labirin pikiran manusia. Meskipun sulit untuk dipahami sepenuhnya, saya menemukan diri saya terpesona dan terdorong untuk terus membaca, mencoba memecahkan misteri yang ada di balik semua halusinasi ini.
heri
terpikat! Setiap kali ada update baru, saya langsung membacanya dengan antusiasme.
Ini adalah cerita yang benar-benar membuat saya terlibat! Saya merasa seperti saya adalah bagian dari petualangan yang sedang berlangsung, dan saya tidak bisa menunggu untuk melihat bagaimana semua konflik akan dipecahkan.
mici
rate
ngeriii
Tepat di persembunyian Donggo, dia merasakan energi gumpalan hitam mulai membentuk sosok lain meminta keinginannya supaya cepat Bersatu menguasai dunia. Namun Donggo tetap menolak, memberikan berjuta alasan agar makhluk hitam menantinya.
mici
Namun, terkadang saya merasa kebingungan dan kehilangan arah dalam alur cerita. Mungkin itu memang tujuannya, tapi saya harap ada sedikit lebih banyak penjelasan atau petunjuk untuk membantu saya memahami apa yang sebenarnya terjadi.
mici
Ada sentuhan keajaiban dan keajaiban dalam kesimpulan ini, terutama dengan pemulihan Rumi dan pengungkapan tentang masa lalu yang gelap. Saya suka bagaimana penulis menghadirkan momen-momen yang membangkitkan rasa haru dan kebahagiaan di antara semua kekacauan.
mici
saran gue disini kalau Rumi baik nya lebih balik ke masa kecil
jadi dia nggak di jahatin di sakiti di tindas putri iblis dan Donggo lagi.

Rumi bersenang-senang memulai perjalanan, dia memasuki pasar dan mencoba berbagai macam makanan. Ada banyak nilai jual beli yang bisa mengenyangkannya dalam waktu satu tahun. Pertumbuhan rumi yang sangat pesat membentuk utuh dirinya saat pergi menghembuskan nafas terakhir di negeri gurun pasir.
🌈aurora
Seluruh makhluk menyaksikan dari berbagai wilayah, sebuah negeri yang membentuk satu diantara negeri gurun pasir turut bersedih. Para sahabat Rumi semakin terpukul mereka mendoakan yang terbaik pada Rumi, berharap dia beristirahat dengan tenang. keren ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!