NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Arumi

Dermaga Cinta Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / trauma masa lalu
Popularitas:480.7k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan di tempat lain artinya plagiat. Tolong laporkan🔥


Baru dua bulan menikah, Arumi Safitri harus rela mengikhlaskan kepergian suaminya yakni Letda Laut (P) Yuda Kusuma yang meninggal dalam tugas. Pahami jati diri sebagai prajurit angkatan laut bahwa air yang memiliki semboyan wira ananta rudira, yaitu tabah sampai akhir.

Hidup Arumi selepas kepergian suaminya, diterpa banyak ujian. Dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya. Ada benih yang ternyata telah bersemayam di rahimnya, keturunan dari mendiang suaminya. Beberapa bulan kemudian, Arumi terpaksa menikah dengan seorang komandan bernama Kapten Laut (E) Adib Pratama Hadijoyo hanya karena kejadian sepele yang menyebabkan para warga salah paham dengan mereka berdua.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arumi yang kedua?

Apakah Kapten Adib menjadi dermaga cinta terakhir bagi seorang Arumi atau ia akan menyandang status janda kembali?

Simak kisahnya💋
Update : setiap hari🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Pertemuan Pertama

Ada pepatah mengatakan bahwa penyesalan selalu ada di belakang. Ya, memang benar. Hal ini yang tengah dirasakan oleh Arumi saat ini.

Andai waktu bisa diputar kembali. Rasanya ia ingin sekali kembali ke masa lalu ketika dirinya masih berada di kota J sebagai karyawan kontrak bagian pengecekan tiket masuk di sebuah dermaga atau pelabuhan terbesar di sana. Ia mendadak tersenyum sendiri kala mengingat tentang ucapan Dina padanya yang menjadi kenyataan.

"Jangan terlalu membenci seseorang terutama pada lawan jenis. Karena cinta dan benci itu beda tipis," ucap Dina.

Benci jadi cinta. Itulah yang terjadi padanya di masa lalu.

Dan juga nasehat Dina padanya bahwa kita jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Don't judge a book by its cover.

Ia yang awalnya mati-matian benci karena kesal pada seorang penumpang yang ia juluki laki-laki iseng di masa lalunya, ternyata justru pada akhirnya hatinya mengatakan berbeda dengan apa yang terucap dari bibirnya.

Pertemuan pertama yang sungguh menyebalkan.

Pertemuan yang meninggalkan rasa tidak suka bercampur kesal cenderung benci pada laki-laki iseng tersebut. Kesan pertama kali bertemu yang begitu menjengkelkan di mata Arumi Safitri.

Bahkan ia memberi blacklist atau daftar hitam pada laki-laki bermasker tersebut. Dirinya berdoa dan berharap supaya Tuhan tidak mempertemukannya lagi dengan laki-laki itu. Namun hal berbeda yang dirasakan oleh laki-laki itu pada sosok Arumi. Cinta pada pandangan pertama.

☘️☘️

Dermaga Kota J, sebelum Arumi bertemu Yuda.

Di salah satu counter pengecekan tiket masuk terjadi perdebatan sengit antara penjaga tiket yakni Arumi Safitri dengan seorang penumpang berjenis kela*min laki-laki. Berperawakan tinggi tegap, gagah dan perkiraan usia menjelang kepala tiga. Untuk wajah, Arumi tak bisa melihat dengan jelas. Dikarenakan laki-laki ini memakai masker dan kacamata hitam. Laki-laki ini juga memakai topi dan jaket kulit.

"Aduh, Mbak. Maaf, tiket saya hilang."

Laki-laki ini terus merogoh saku yang ada di celana dan jaketnya. Bahkan ia membuka tas ransel yang hanya berisi laptop, sepotong kaos santai miliknya dan minuman kaleng. Namun tiketnya mendadak raib dari sakunya.

Bisa jadi terjatuh kala dirinya tadi mampir ke sebuah minimarket yang ada di area depan dermaga untuk membeli dua minuman kaleng yakni kopi susu. Ini pertama kali dirinya naik kapal laut komersial di dermaga ini. Ia tak bisa menghubungi siapa pun karena ponselnya tertinggal di Mess. Tadi ia terburu-buru untuk berangkat ke dermaga.

"Modus lama," sindir Arumi seraya kedua tangannya bersedekap di depan dadanya dan menatap tajam laki-laki yang ada di hadapannya ini.

"Maksud, Mbak?"

"Kalau enggak punya tiket, ya sudah minggir. Di belakang sudah banyak yang antri mau masuk kapal. Sepuluh menit lagi kapal mau berangkat," jawab Arumi dengan tegas.

"Mbak, saya ini akan tinggal di kamar VIP yang enggak dijual dan dibuka sembarangan loh kecuali situasi khusus. Bukankah tiket penjualan umum di kapal ini hanya kelas ekonomi, kelas I dan kelas II saja. Benar kan?"

"Iya, memang benar. Kamu lebih ngaco lagi alasan naik kapal ini dan ngaku punya tiket VIP. Hari ini enggak ada jadwal tamu kehormatan negara yang perlu disambut atau naik ke kapal ini tuh," jawab Arumi seraya membaca buku catatan pentingnya bahwa memang tidak ada agenda tamu khusus tersebut untuk hari ini.

Kamar VIP dan VVIP memang biasanya hanya dibuka untuk tamu khusus atau tamu kehormatan seperti Presiden dan jajarannya serta para pejabat teras.

"Saya memang bukan orang penting atau pejabat, Mbak. Tapi, saya juga bukan dapat tiket tersebut secara gratisan. Saya beli loh, Mbak. Pakai uang bukan pakai daun. Dan ini situasinya urgent jadinya saya butuh kamar VIP itu agar bisa pulang kampung," desaknya.

Arumi pun akhirnya menyuruh teman lain untuk menggantikannya supaya penumpang yang sedang antri, tak menumpuk dan segera masuk ke kapal. Ia menggandeng tangan laki-laki tersebut secara paksa dan membawanya masuk ke dalam ruangan khusus tak jauh dari tempat pengecekan tiket.

"Eh, Mbaknya berani pegang-pegang saya. Nanti ketagihan loh, Mbak." Arumi tak menggubris gurauan laki-laki tersebut dan tetap membawanya paksa.

Dina yang sedang berjalan, tiba-tiba dari kejauhan melihat Arumi menyeret seorang laki-laki yang memakai jaket hitam. Lalu keduanya masuk ke dalam ruangan khusus.

"Aduh, gawat. Arumi sama laki-laki itu kenapa ya?" batin Dina penasaran.

Akhirnya Dina berjalan cepat menuju salah seorang teman di counter pengecekan tiket untuk menanyakan perihal Arumi dengan laki-laki tadi yang ia lihat. Kemudian teman mereka mengatakan bahwa Arumi sedang berdebat dengan seorang penumpang kelas VIP yang tiketnya hilang.

Setelah tahu duduk persoalannya, Dina pun segera berjalan menuju ruangan khusus. Ia tak mau Arumi mendapatkan masalah gara-gara hal ini.

☘️☘️

Ruangan khusus, dermaga kota J.

"Buka masker dan kacamata Anda," perintah Arumi dengan tegas.

"Enggak mau. Memangnya kenapa kalau saya pakai masker dan kacamata? Apa ada masalah sama Anda dengan penampilan saya yang begini?" cecarnya pada Arumi.

"C O V I D sudah pulang kampung masih juga pakai masker. Banyak orang yang saya sudah lihat gayanya seperti Anda,"

"Memang gaya seperti apa? Gaya naga terbang, gaya kepiting kepedesan, gaya sendok atau gaya 54?" tanyanya seraya tersenyum jenaka di balik masker yang ia pakai.

Arumi hanya bisa terpelongo mendengar beberapa jenis gaya yang begitu asing baginya.

"Gaya apa itu? Gaya berenang?" tanya Arumi yang tanpa sadar meladeni obrolan unfaedah di luar topik dari laki-laki ini.

"Dasar polos," batinnya terkikik geli.

Ia tak menyangka bahwa wanita cantik di depannya ini yang terlihat garang dan tegas, ternyata masih polos dan suci.

"Mbak masih single ya dan belum pernah menikah?"

"Apa hubungannya saya belum pernah menikah dengan pertanyaanku tadi? Bukankah kalau gaya berenang itu umumnya gaya kupu-kupu, gaya katak dan gaya bebas?"

"Mbak mainnya kurang jauh. Hehe..." ledeknya.

Arumi semakin mendengus sebal mendengarnya.

"Enggak masalah kalau aku mainnya kurang jauh. Daripada kamu, gaya selangit tapi pasti ekonominya sulit. Cuma buat gaya-gayaan doang biar kelihatan keren di mata orang-orang yang melihatmu. Terutama ke cewek-cewek. Benar bukan?"

"Saya memang begini, Mbak. Kebetulan wajah saya jelek, Mbak. Mana ada cewek yang mau sama saya. Ada beberapa tahi lalat di wajah saya. Makanya saya terbiasa berpenampilan begini. Dan kebetulan sekarang saya juga sedang flu. Biar enggak nular virusnya ke Mbak cantik bin judes yang satu ini, jadinya saya pakai masker." Ia sengaja berbohong depan Arumi. Tak ada tahi lalat di wajahnya. Namun jika flu, hal ini memang benar. Dikarenakan kegiatannya cukup padat akhir-akhir ini sehingga terkena flu.

"Apa !! Judes?"

"Iya, judes. Jutek demen semaunya sendiri," kelakarnya.

Seketika kepalan tisu gulung yang ada di meja langsung terbang melayang ke wajah laki-laki tersebut.

Plug...

"Astaga, ruangan ini banyak demitnya ternyata. Mendadak tisu melayang sendiri ke wajahku," sindirnya yang sengaja ditujukan pada Arumi sebagai tersangka pelempar tisu gulung ke wajahnya.

Arumi yang kesal hendak membuka masker milik laki-laki itu secara paksa namun urung, karena Dina keburu masuk dan mencegah tindakannya.

"Sabar Rum, sabar. Ingat pekerjaanmu di sini dan juga penyakit Bibimu." Dina seketika membisikkan hal penting tersebut pada Arumi agar tidak mudah terpancing amarahnya pada penumpang laki-laki yang bersama mereka saat ini. Ia memeluk erat sahabatnya ini dan mengajaknya duduk kembali dengan tenang.

Namun laki-laki ini tetap bisa mendengar perkataan Dina pada Arumi secara jelas.

"Bibinya sakit? Sakit apa? Apa dia bekerja di sini untuk mengobati Bibinya yang sakit?" batinnya.

Namun beberapa detik kemudian, ia tersenyum. Ada sebuah rasa yang mendadak masuk dan menyelinap di hatinya pada sosok gadis cantik di depannya ini yang ia juluki judes tadi.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Inoy💯
terbaik👍
moerni🍉🍉
hadirrr....siap terkuras air mata dn perasaan ....
haiii thor...lama ak ga muncul kepermukaan...semangt up thor...
lope2
Maharani Rani
good job keren pisan novel nyaaa
Mukmini Salasiyanti
tes ombak oke...
NAZ
seru
Panai🦠
jodoh gak lari kemane
Zhee🥀
alur oke
Elvira
oke
Tii
Adib Arumi jodoh sejati
Pororo
jodoh enggak akan ke mana dengan konflik yang ringan tak bertele-tele👍
Susu Soda
lanjut
Safira💋: nuhun Kaka ^^
total 1 replies
J
terima kasih teh Fira good story😉
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
.
selalu menarik👍
Safira💋: nuhun Kaka ^^
total 1 replies
DozkyCrazy
definisi jodoh gak bakal kemana yaa author
suka suka ceritanya 👏👏
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Nur Hidayati
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Nur Hidayati
Lumayan
Stien
akhirnyaaaa
Stien
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Stien
senang tipe suami spt Adib... penyayang namun tegas
Lina Yulianti
bagus terus tingkatkan karyamu lg dg banyak novel
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!