NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pelakor

Terpaksa Menjadi Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alfiana

"Kau gagal merusak rumah tanggaku, maka jadilah wanita simpananku, Azzalea Quinera."

~Tristan Sagara Kusuma~

Azzalea Quinera, gadis 23 tahun itu tidak pernah menyangka jika hidupnya akan serumit ini. Kakaknya kecelakaan, dan dirinya yang hanya seorang mahasiswa harus menjadi wanita simpanan, setelah gagal merusak rumah tangga pria dari masa lalunya demi mendapatkan uang pengobatan.

Berawal dari suruhan orang, namun berakhir membuatnya terjebak dalam perasaan tidak berujung dengan pria tampan sejuta pesona.

Lalu bagaimana kisah hidup Azzalea dan Tristan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pekerjaan baru

Alea tersenyum dengan senang ketika dirinya akhirnya mendapatkan pekerjaan. Meski hanya akan menjadi seorang waiters, tapi ia sangat bersyukur.

Alea akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan menabung untuk kesembuhan kakaknya, apalagi uang yang Fade berikan di awal sebagai dp pun belum sepenuhnya terpakai.

Alea menarik nafas lalu membuangnya perlahan. Ia menatap pantulan dirinya di cermin yang mengenakan pakaian serba hitam, dan topi.

Ya, hari ini menjadi hari pertamanya bekerja setelah 3 hari tidak lagi datang ke kantor Tristan.

Alea tidak memberikan surat pengunduran diri atau apapun, ia benar-benar sudah tidak bisa lagi ada disana. Dan lagipula, untuk apa ia bertahan jika Tristan sudah mengetahui niatnya, bahkan Fade memutus kontrak kerja sama mereka.

"Alea." Panggil seseorang seraya mengetuk pintu kamar mandi.

"Iya, sebentar." Sahut Alea, lalu segera keluar dari toilet.

Alea melihat itu adalah pelayan yang tadi memberinya pekerjaan setelah diizinkan oleh manajer restoran ini.

"Iya, Kak? Ada yang bisa aku bantu?" tanya Alea dengan senyuman.

"Iya, tolong bawa makanan dan minuman ini ke meja nomor 17 ya." Jawab wanita bernama Donita.

"Iya, Kak Don. Sebentar ya, biar aku antar ini dulu." Balas Alea.

Alea mengangkat nampan berisi makanan dan minuman itu dengan hati-hati, ia melangkah mendekati meja nomor 17 untuk mengantarkan ini semua.

"Permisi, ini pesanan anda, Tuan, Nona." Ucap Alea seraya meletakkan makanan dan minuman di meja.

"Baik, terima kasih ya." Balas pria itu dengan ramah.

"Baru ya?" tanya wanita cantik berdress pink muda.

"Iya, Nona. Saya baru mulai bekerja hari ini," jawab Alea dengan sopan.

"Baiklah, terima kasih." Balas wanita itu manggut-manggut.

Alea pun kembali ke dapur diambil membawa nampan yang tadi bekas mengantar makanan.

"Aku harus apa lagi, Kak?" tanya Alea pada Donita.

"Kamu boleh lakukan apapun, Alea. Misalnya, bersihkan bekas orang makan, jika memang orangnya sudah pergi." Jawab Donita menjelaskan.

Alea terus mendengarkan arahan dari pelayan senior di depannya. Ia benar-benar mencatat segalanya di kepala, agar tidak lupa.

"Jadi sudah paham?" tanya Donita.

"Sudah, Kak. Tapi aku boleh tanya kan jika masih belum paham?" tanya Alea ragu.

"Tentu saja." Jawab Donita kemudian permisi untuk pergi dari dapur.

Alea melihat piring yang menumpuk di dekat wastafel, itu sudah di cuci bersih entah oleh siapa. Alea pun mengambilnya dan meletakkannya di tempat yang menurutnya benar.

Alea cukup melihat barang yang serupa saja, maka ia akan meletakkannya disana.

Pekerjaan ini mungkin lebih melelahkan daripada bekerja sebagai sekretaris dikantor Tristan, namun disini ia tidak merasa tertekan.

Mental juga sangat penting untuk membuat seseorang semangat dan bekerja, sehingga Alea lebih memilih untuk berhenti dari pekerjaan nya di kantor Tristan.

Sementara itu ditempat lain, terlihat dua orang pria sedang berbincang bersama. Sudah 3 hari ini, orang yang ditunggu oleh ceo itu tidak kunjung datang.

Sang asisten bisa saja menemukan gadis itu dalam sekejap, tapi ia belum mendapat perintah dari atasannya, sehingga ia tidak berani melakukannya.

"Azzalea Quinera." Gumam Tristan dengan tangan terkepal erat.

Tristan sengaja tidak mencari Alea karena ia yakin bahwa wanita itu akan datang kembali ke kantornya dan mengemis pekerjaan.

Tapi apa kenyataanya. Wanita itu tidak datang, bahkan sudah terhitung 3 hari sejak pertengkaran di apartemen miliknya waktu itu.

"Pak, saya bisa mencari Alea dalam beberapa jam saja." Ucap Mondy membuka suara.

"Hmm, lakukanlah. Jika sudah ketemu rumahnya, kau seret dan bawa dia kesini." Balas Tristan dingin.

Tristan yang awalnya ingin menyelesaikan masalah mereka secara baik-baik jadi ia urungkan karena ketidakhadiran Alea ke kantor, dengan tanpa alasan.

Niat baik itu kini telah terkubur dalam-dalam, ia akan menyeret Alea secara paksa dan akan membuat wanita itu benar-benar membayar mahal atas niatnya untuk menjadi seorang pelakor dalam rumah tangganya.

"Saya permisi, Pak. Saya akan memberitahu kabarnya, secepatnya." Ucap Mondy kemudian pamit keluar.

Saat Mondy keluar, pria itu berpapasan dengan istri dari Tristan yang baru saja datang. Ia memberi sapaan sopan, lalu membukakan pintu untuk wanita itu.

"Terima kasih, Mondy." Ucap Linda lalu melangkah masuk ke dalam ruangan Tristan.

"Sayang!!" panggil Linda seraya mendekati Tristan.

"Jangan mendekat, kepalaku sedang sangat sakit. Jangan membuat kepalaku bertambah sakit dengan panggilanmu itu." Pinta Tristan dengan datar.

"Tristan, apa salah jika istri memanggil suaminya dengan sayang?" tanya Linda kesal.

Tristan tidak menjawab, pria itu malah diam sambil memijat pelipisnya yang terasa sakit. Tristan benar-benar stress memikirkan masalahnya dan Alea.

"Tristan, aku ada disini dan kau hanya diam saja?" tanya Linda tidak menyangka.

"Apa yang kau mau?" tanya Tristan dengan sorot mata tajam.

"Aku ingin pergi ke rumah mamaku." Ucap Linda dengan sedikit ragu.

"Pergi saja, aku tidak peduli." Balas Tristan cuek.

Linda mengepalkan tangannya, ia berusaha untuk menahan emosinya sebisa mungkin karena tidak mau membuat Tristan semakin marah.

"Aku pergi selama satu minggu." Ucap Linda lagi.

"Terserah." Balas Tristan singkat.

Tristan bangkit dari duduknya, ia ingin mencari angin segar dengan keliling kantor, namun tangannya di pegang oleh Linda.

"Kau tidak bisa terus bersikap begini padaku, Tristan!" tegur Linda pecah amarah.

"Aku bisa, karena itulah aku melakukannya." Sahut Tristan menepis tangan Linda yang memegangi tangannya.

"Aku istrimu, seharusnya kamu cinta dan sayang sama aku. Bukan membuatku terus menderita setiap hari!" teriak Linda dengan penuh emosi.

"Lancang!"

"Sudah pernah aku katakan bahwa kau tidak berhak menuntut apapun dariku, dan kau juga bilang sudah menerimanya. Berhenti omong kosong, dan pergi saja dari sini."

Tristan pun berlalu setelah mengucapkan kalimat tadi. Ia tidak tahan jika berlama-lama satu ruangan dengan Linda.

Tristan tidak peduli, istrinya mau pergi kemanapun dan berapa lama, ia tidak peduli karena ia sudah berjanji tidak akan ikut campur dengan masalah Linda, selama bukan perselingkuhan.

Bersambung............................

1
Atoen Bumz Bums
koyok ora eneng wedok mene ae fade iji
Alfiah Maseran Raziqhusna
Di ungkep je thor
Fansco
manteeep tristan ..
Anonymous
ok
Niken Hastuti
ora peduli yang komen", yang penting novelnya lnjut trs,💪💪💪thor
Sofi
ekstra part thor
novita purwaningrum
suka sekaleeehhh dg ceritanya kaaaa..semangat
Sue Salmi
Luar biasa
Dedek Aja
fade yg meresahkan
Dedek Aja
peluk sayang untuk alea🥰🥰🥰😍
Juan Sastra
tifonya lebih di perhatikan,, selebihnya bagus semua ceritanya,,lengkap juga fersinya, konplik juga yg ringan ringan aja,, the best pokonya 👍👍👍👍
Juan Sastra
apa ggak ada ke. mirifan sama ibu atau ayahnya juga sama tristan,, kan jika sekandung pasti ada kesamaan. hingga tanda itu baru ngeh
Juan Sastra
kok di sini para orang tua tidak ada yg bijaksana yahh,, rata rata egois,, dan ya status sosial jadi utama bukannya ahklaq dan akidah yg di utamakan,, apa lagi tuh orang tua angkat airah benar benar jauh dari kata akidah manusia sifat dan tabiat benar benar seorang penjahat sejati..
Dedek Aja
Lumayan
Dedek Aja
Biasa
Juan Sastra
mau juga dong di romantisn
Juan Sastra
kok selama baca ini perasaan mewek mulu
Tina Febbryanti
jngan di dengerin thor,aku suka novel mu.⭐⭐⭐⭐⭐
Tina Febbryanti
Luar biasa
Lydia Chaniago
mama nya digantung aja dipohon toge kalau gak dipohon kangkung/Grin//Grin//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!