Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Hiro mendatangi rumah orang tua Selia untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas perbuatannya namun wanita itu tidak mau bertemu dengannya dan justru meminta satpam untuk mengusirnya. Selia takut bertemu Hiro pria itu menyentuhnya lagi padahal saat itu Hiro dalam pengaruh obat dan tidak mungkin melakukan dalam keadaan sadar.

Kedua orang tua Selia pun mengerti ketakutan putri mereka dan tidak mengizinkan Hiro untuk masuk apa lagi bertemu dengan Selia.

"Aku mohon izinkan aku bertemu Selia, Om, aku ingin minta maaf sama dia. Aku nggak bermaksud menodainya. Aku_"

"Cukup, Hiro! Selia nggak mau ketemu kamu. Dia takut sama kamu dan Om sudah membatalkan pertunangan kalian. Antara kamu dan Selia sudah nggak ada hubungan apa-apa jadi kamu silahkan pergi dari rumah ini!"

Hiro menggelengkan kepala. Dia berusaha keras melepaskan diri dari kedua satpam yang memeganginya. Setelah terlepas pria itu berlutut memohon pada ayah Selia untuk tidak membatalkan pertunangannya dan mengizinkannya bertemu dengan Selia.

"Aku mohon jangan batalkan pertunanganku sama Selia, Om. Aku mencintainya dan aku ingin bertanggung jawab atas perbuatanku sama dia."

Ayah Selia melepaskan tangan Hiro yang memegangi kakinya dan mendorong pria itu. Menatap kedua satpam yang diperintahkan untuk membawa Hiro pergi pria paruh baya itu mengisyaratkan kembali kedua satpamnya memegangi Hiro.

"Jika kamu mencintai Selia kamu pasti akan menjaga dia dan nggak akan menodainya. Kamu pasti bisa menahan diri untuk nggak menyentuhnya sampai kalian menikah. Tapi nyatanya kamu justru menodainya dan membuatnya trauma."

Hiro menatap ayah Selia dengan nanar. Ia tidak tahu bahwa Selia mengalami trauma karena perbuatannya. Tapi Ia juga tidak menginginkan hal itu terjadi dan semua itu terjadi di luar kendalinya.

"Aku minta maaf, Om, aku nggak sengaja melakukannya. Saat itu aku dijebak dan aku nggak tahu siapa yang sudah jebak aku. Aku mohon izinkan aku bertemu Selia untuk meminta maaf dan bertanggung jawab sama dia."

"Om nggak bisa melakukannya. Selia sendiri yang nggak mau bertemu sama kamu."

Ayah Selia kembali meminta satpam untuk mengusir Hiro dan dengan terpaksa pria itu keluar dari rumah orang tua Selia dan pulang ke rumah orang tuanya.

Disana pria itu langsung disidang oleh sang kakek namun belum sempat menjelaskan Hiro sudah mendapat kabar dari asistennya bila Selia dan kedua orang tuanya akan pergi ke luar negeri.

Tidak ingin kehilangan wanita yang dicintainya Hiro bergegas kembali ke rumah orang tua Selia tanpa mengatakan sepatah kata pun pada keluarganya yang sedang menanti penjelasan darinya.

Tiba didepan gerbang rumah Selia Hiro terdiam di balik kemudi. Ia tidak mungkin menemui Selia atau orang tua wanita itu untuk melarang mereka pergi ke luar negeri. Kedatangannya pasti akan kembali diusir seperti sebelumnya dan Selia akan meninggalkannya.

Hiro berpikir keras untuk mencegah kepergian wanita itu hingga sebuah ide muncul dikepalanya. Hiro mengelabui satpam dan menghampiri sopir yang sedang memasukkan koper ke dalam bagasi. Memukul sopir itu hingga pingsan, Hiro menyeretnya menjauh dan menggantikan perannya.

Ia tidak akan membiarkan Selia pergi meninggalkannya dan akan mencegah kepergian wanita itu ke luar negeri.

Dada Hiro terasa sesak saat melihat Selia keluar dari rumah dengan wajah sembab sambil dirangkul ibunya. Rasa penyesalan telah menyakiti wanita itu semakin terasa namun ia hanya bisa berkata dengan lirih didalam hati.

'Maaf.'

Menundukkan kepala Hiro membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Selia dan ibunya sementara ayah Selia duduk di sebelah dirinya yang mengemudikan mobil.

Awalnya rencana Hiro mencegah kepergian Selia berjalan dengan lancar tanpa disadari Selia dan kedua orang tua wanita itu namun naas sebuah truk barang melaju tak terkendali dari arah depan membuat Hiro membanting setir kearah kiri.

Berhasil menghindari tabrakan dengan truk, mobil yang dikemudikan Hiro justru menabrak pembatas jalan.

Dari kecelakaan itu Selia mengalami amnesia, kedua orang tua wanita itu meninggal dan Hiro mengalami patah tulang belakang.

Mengingat betapa ketakutannya Selia pada Hiro, kakek Hiro menghukum pria itu dengan menjauhkannya dari Selia mengirimnya keluar negeri untuk menjalani pengobatan seorang diri tanpa satu orang pun yang menemani.

Hiro baru kembali ke Indonesia setelah sembuh dan membuktikan bila dirinya tidak sepenuhnya bersalah. Ia dijebak Erina dan wanita itu pun mengakuinya dan sudah meminta maaf padanya.

Namun saat kembali ke Indonesia semuanya berubah. Selia tidak lagi mencintai dirinya bahkan sama sekali tidak mengingat siapa dirinya.

*

*

Jangan lupa dukungannya ya.. 😍