Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Arman
Aisyah, gadis yatim piatu umur 22 tahun yang di asuh oleh paman dan bibinya, dia berprofesi sebagai pemilik toko kue sederhana yang tidak jauh dari rumah sakit purnama. Sejak umur 5 tahun paman Adrian yang merawat dan menyekolahkan dirinya, menganggap dia seperti anak kandungnya sendiri, Adrian tidak pernah membedakan kasih sayang antara dirinya dan putri kandungmya sendiri.
Sampai suatu malam, rumah Adrian mendapatkan seorang tamu, teman baik dia sedari sekolah dulu. Arman datang kerumah bersama istri dan anaknya. mereka menagih janji Adrian yang dulu akan menikahkan anaknya dengan anak Arman.
" Adrian, ingatkah kau perjanjian kita dulu, kalau kita akan menikahkan anak anak kita setelah dewasa." Kata Arman.
Arman yakin kalau anak dari sahabatnya ini bisa membahagiakan putranya dan menjadi istri yang baik untuk Dirga. Adrian kaget dengan permintaan sahabatnya itu, pasalnya selama ini Arman belum pernah menyinggung soal perjodohan yang dulu mereka rencanakan, Demikian juga dengan Dirga anak dari Arman, karena selama ini dia memiliki pacar yang sangat dia cintai, bahkan tanpa sepengetahuan Papanya Dirga sudah tinggal bersama.
" Pa, papakan tahu kalau aku sudah punya Oliv yang sangat Dirga cintai pa." protes Dirga pada ayahnya.
" Oliv, itu bukan wanita baik baik, percaya pada papa, dan papa yakin kalau putri om Adrian adalah wanita yang tepat untuk menjadi istrimu, keluarganya jelas dan mereka adalah keluarga yang taat agama, papa mau kamu berubah menjadi yang kebih baik, tapi tidak dengan Olive." Jawab Arman.
" Man, pernikahan itu tidak bisa di putuskan dengan tergesa dan buru buru, ini adalah hubungan yang sakral, sekali seumur hidup, dan maaf Man, putri anak gadisku jug sudah bertunangan, bulan depan dia akan menikah dengan Darius, teman seprofesi dia." Jawab Adrian perlahan, takut menyinggung perasaan Arman.
" Apa, kau sudah menghianati janji yang sudah kita ucapkan dulu, Rian janji adalah hutang." Jawab Arman.
" Selama ini kita tidak pernah menyinggung perjodohan itu, aku fikir kau sudah melupakannya, dan sekarang ini jaman modern, mereka pasti sudah punya pilihan masing masing untuk masa depan mereka, dan sepertinya, bak Dirga juga sudah memiliki tambatan hatinya, apa kita sebagai orang tua akan egois pada mereka demi rencana konyol kita dulu." Jawab Adrian.
" Om Riyan benar pa, aku sudah punya Oliv dan anak om Adrian juga sudah punya tunangan, jadi papa jangan konyol begitu." Jawab Dirga.
" Diam kamu, Riyan, aku perlu bicara empat mata denganmu." Pinta Arman pada Adrian.
Kedua lelaki tersebut berjalan keluar rumah, menuju ke halaman samping.
Dona ibu dari Dirga berbisik pada anaknya.
" mama juga tidak sudi punya menantu dari keluarga miskin, lihat saja rumah mereka , tidak sebesar ruang tamu kita, mau di taruh mana muka mama di depan teman teman mama."Bisik Dona.
Sementara Putri, Aisyah dan Leni Istri dari Adrian juga saling menggenggam tangan putri, berharap kalau perjodohan bakal gagal, karena tanggal pernikahan putri dan Darius sudah di tentukan, bahkan sudah di sebar.
" Bu bagaimana ini, putri akan menikah dengan mas Darius, kami saling mencintai bu." Ucap Putri lirih, dia menitikkan air matanya, tidak mau pernikahan dia dan Darius batal karena janji ayahnya pada sahabat baiknya itu.
" Kamu jangan khawatir, ayah pasti bisa mengatasinya." Jawab Leni.
" Iya mbak, ayah pasti punya jalan keluarnya, mbak tenang dulu ya." Aisyah ikut menguatkan hati Kakaknya tersebut.
Di luar sana Arman memohon pada Adrian untuk mengijinkan Putrinya menjadi istri Dirga.
" Rian, maafkan aku kalau aku ini egois, tapi aku juga memikirkan masa depan putraku yan, aku yakin kalau aku menikahkan Dirga dengan putrimu, dia akan menjadu lebih baik, aku tahu betul, seperti apa perempuan yang saat ini menjadi pacarnya, dia tidak tulus me cintai putraku, ada maksud lain dari hubungan mereka, dan dia juga berasal dari keluarga yang tidak baik, kamu kan punya 2 putri, siapa saja aku mau." Pinta Arman pada Adrian.
" putriku ad satu man, yaitu putri, kalau Aisyah, dia adalah putri dari almarhum adikku sulaiman, ibunya meninggal saat melahirkannya, dan Sulaiman menyusul saat Aisyah, berumur 5 tahun, aku mendapatkan amanah untuk merawat dqn menjaganya." Jawab Adrian.
" Tapi dia kan juga keluargamu, anak yatim piatu akan membawa berkah dalam keluargaku, dan sepertinya dia adalah anak yang baik." Arman masih belum juga menyerah.
" Mendapatkan amanah menjaga anak yatim itu berat man, kalau kita mampu menjanya, menyayangi dia dengan baik, maka Allah akan melimpahkan banyak rahmat bagi rumah dan keluarga kita, tapi kalau kita menzolimi dia maka laknat Allah bagi rumah dan keluarga itu."Jawab Adrian.
" Aku akan menyayangi dia seperti kau menyayanginya, dan aku yakin pelan pelan, putraku Dirga juga pasti akan menerima dan mencintai dia, dengab kebaikan yang Aisyah miliki." Jawab Arman dengan mantab.
"Aku tidak bisa memutuskannya sekarang, beri aku waktu untuk membicarakan dengan Aisyah, dan ingat, kalau kalian sampai menyakiti dia, maka aku juga akan merasa sakit, dan kalian akan mendapatkan murka Allah." Jawab Adrian.
"Kami akan menyayangi dia sebagaiman kau menyayanginya, meski sekarang putraku belum mencintai dia." Jawab Arman.
"Aku akan bicara dulu dengan Aisyah, semua keputusan ada di tangannya bukan aku." Akhirnya Adrian setuju dan akan bicara dulu dengan Aisyah.
" Oke, besok malam kami akan kembali lagi kemari.
Polda institusi dan Kapolda adalah kepala institusi...
hanya otor yg tau 🤭