NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Henry nampak kembali dengan dua ekor ikan yang cukup besar yang telah di bersihkan, sedangkan Aurora juga nampak telah berhasil menyalakan api.

Sebelumnya Henry berencana untuk membunuh Aurora, karena Aurora memiliki sebuah kekuatan rahasia yang hanya di ketahui oleh anggota keluarga Kerajaan. Aurora memiliki kemampuan penyembuhan yang sangat luar biasa.

Pagi itu Henry mendapatkan kabar bila Aurora baru saja mengacaukan seisi rumahnya karena dia ingin menemui Putra Mahkota untuk meminta agar dia di jadikan selir oleh Putra Mahkota.

Henry sadar bila sampai itu terjadi, maka akan banyak orang yang menderita. Selain kelurga Barrel yang mungkin akan hancur, serta akan banyak perang internal karena sikap Pangeran Mahkota yang serakah.

Selama ini Henry selalu di katai monster atau ma*niac perang dan sebagainya. Tanpa mereka sadari bila Henry adalah pahlawan sesungguhnya di Kerajaan.

Saat Aurora akan pergi ke istana, tanpa di sangka segerombolan penculik malah menghentikan kereta kudanya dan alhasil Aurora berada di tempat penjualan manusia.

Pada awalnya Henry ingin membunuhnya atau menyekapnya saja, namun saat melihat ulang seperti apa Aurora agaknya dia tak harus menjadikan Aurora sebagai gadisnya atau tawanannya, Aurora lebih pantas berada di sisinya menjadi pendampingnya.

"Wah, ikannya besar sekali." Aurora berseru kegirangan dia mulai merasa kelaparan.

"Biar aku yang membakarnya, sepertinya Nona penolong bukan dari rakyat biasa." Henry menusuk mulut ikan itu dengan ranting hingga tembus ke ekor.

"Tidak juga kok, apa aku terlalu cantik hingga kamu berfikir demikian?" Aurora terkekeh, dia menatap Henry yang berfokus pada ikan bakarnya.

'Ternyata dia tidak mau mengatakan yang sebenarnya, tapi sekarang aku justru tak bisa membunuhnya.' Henry merasa frustasi, namun dia harus menjadikan Aurora menjadi miliknya dengan cara apapun, meski harus menggunakan cara kotor sekalipun, dia akan melakukannya dan menjadikan Aurora miliknya.

"Nona penyelamat memang sangat cantik, apa anda akan pulang ke rumah anda besok?" Tanya Henry, Aurora tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Iya, bisa minta bantuannya untuk menunjukkan jalan ke kastil Barrel?" Seketika mata Henry terbelalak, dia tak pernah menyangka bila Aurora akan mengutarakan hal itu.

"Anda pelayan putri Barrel ya?" Tanya Henry pura-pura polos. Aurora terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Bukan, aku ini Putri Barrel tau. Kaget ya?" Aurora menunjuk wajah Henry dengan telunjuknya seolah menyelidik, Henry mengangguk.

"Maafkan saya, saya lancang Nona penyelamat." Ucap Henry menunduk di hadapan Aurora.

"Aduh, apa-apaan si sampai sebegininya. Jangan panggil aku Nona penyelamat terus, panggil saja aku Aurora. Kita itu teman seperjuangan bukan?" Henry tertegun, di ibu kota dia tidak pernah bertemu dengan bangsawan seperti Aurora.

"Aurora ya?" Ucap Henry pelan, Aurora mengangguk. "Mengapa anda berada di arena Gladiator? Bila memang anda seorang Putri dari Barrel?" Henry menatap Aurora yang kini tengah menghela nafas panjang.

"Saat itu aku membuat kekacauan di rumah, tapi mungkin kedua orang tua ku salah faham dengan apa yang aku inginkan. Alhasil aku ingin melakukan sesuatu, tapi di jalan aku malah bertemu penculik." Aurora mengangkat bahunya, memang terlalu kebetulan kejadian itu, karena dia sebenarnya ingin datang ke istana dan meminta sang Raja untuk membuatkan sebuah pernikahan untuknya dan Pangeran Mahkota pada awalnya, namun saat ini Aurora bukan lagi Aurora yang dulu, dia akan menikmati hidupnya dan melindungi orang-orang yang menyayanginya.

"Salah faham?" Henry nampak kembali bertanya pada Aurora, karena berdasarkan apa yang di temukan olah bawahannya. Aurora memang melakukan kekacauan karena ingin menjadi selir dari Pangeran Mahkota.

"Iya, aku ingin ke Istana dan bertemu Pangeran Mahkota. Tapi kedua orang tua ku melarangnya, mungkin mereka berfikir bila aku akan memohon untuk di jadikan salah satu selirnya." Henry menggut-manggut karena apa yang di katakan Aurora sama persis seperti apa yang di katakan bawahannya.

"Tapi asal kamu tahu ya, aku tidak pernah berfikir untuk melakukan itu tau! Aku bahkan berencana ke Istana dan membunuh Pangeran sia*lan itu!" Ucap Aurora mengepalkan tangannya akibat marah.

Bagaimana tidak marah, bisa jadi bila Pangeran Mahkota menjadi Raja maka akan terjadi konflik internal dan mengakibatkan keluarganya hancur. Meski Kelurga Barrel memang kaya raya, tapi mereka tidak memiliki militer yang tangguh. Hal itu dapat di jadikan sasaran empuk para bangsawan yang serakah.

"Uhuk!" Henry hampir tersendat oleh ludahnya sendiri saat mendengar pengakuan Aurora, Aurora terkekeh melihat ekspresi Henry yang terkejut.

"Kamu berfikir bila aku ini seorang penghianat Kerajaan ya? Boleh saja, aku sangat benci dengan pria itu!" Gertak Aurora, di antara para tokoh dalam novel itu, selain Pemeran utama wanita, Pemeran utama pria juga sangat dia benci.

"Coba kamu fikir Henry, bagaimana bisa seorang pengecut sepertinya yang hanya bersembunyi di balik Istana di angkat sebagai Putra Mahkota? Sedangkan Duke Harvis yang juga seorang Pangeran berada di medan perang dan hanya di beri gelar Duke. Hukum macam apa ini? Padahal Duke Harvis jauh lebih tampan, ya meski aku tidak pernah bertemu dengannya. Tapi aku sangat yakin bila Duke Harvis jauh lebih baik di bandingkan dengan Pangeran Mahkota." Aurora akhirnya mengeluarkan unek-uneknya sama sepeti saat dia tengah membaca novel, sayangnya saat itu dia tak bisa berkata kasar seperti sekarang.

Henry yang mendengarkan itu merasakan dadanya bergetar hebat, untuk pertama kalinya ada orang yang memiliki pandangan baik terhadapnya. Dia tak pernah menyangka bila wanita yang awalnya akan dia bunuh ternyata orang yang mengaguminya secara diam-diam.

"B-baiklah Aurora, ini sudah matang." Henry menyerahkan satu ikan panggang buatannya. Merekapun akhinya memakan ikan panggang itu, dengan Aurora yang masih kesal dan menggerutu. Hingga beberapa saat kemudian, Aurora nampak menguap, Henry memperhatikan Aurora yang mulai berbaring.

"Henry, kita bergantian berjaga ya? Seperti kata mu tadi, ini adalah hutan berbahaya dan salah satu di antara kita harus ada yang terjaga agar kita bisa aman." Henry mengangguk dan Aurora akhirnya tertidur.

Di rasa Aurora yang telah terlelap, seorang pria berbaju hitam datang menghadap pada Henry. Dia menunduk dan menangkupkan tinjunya memberi hormat.

"Kita akan mengubah rencana kita sebelumnya," Ucap Henry, dia memperhatikan rambut indah Aurora yang tergerai di antara rerumputan.

"Baik Tuan," Ucap pria itu, dia kembali menghilang dan Henry mengambil selimut dari cincin dimensi yang dia miliki untuk menyelimuti Aurora.

"Aku akan menyesal seumur hidup bila tidak menemukan mu, apa jadinya bila aku membunuh mu atau kamu aku kurung di dalam kastil untuk di jadikan sebagai gadis ku." Henry tersenyum lembut.

1
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!