Kehidupan Freya berubah drastis setelah kematian kedua orang tuanya. Dia mengalami kesedihan yg begitu mendalam dan hanya sebatang kara. Tetapi kecerdasan yg dimilikinya membuatnya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi. Dia berkuliah di kampus bergengsi dengan beasiswa, lalu lulus dengan nilai sempurna. Dia kemudian di terima bekerja di sebuah perusahaan elektronik terkemuka, dan menjalani kehidupannya dengan baik. Dan dia justru terjebak & harus menikah dengan atasannya sendiri bernama Zayn pemilik perusahaan tempatnya bekerja karena sebuah tragedi. Suaminya sangat baik, tampan & mencintainya. Kebaikan hati suaminya membuat Freya akhirnya bisa menerimanya & Freya juga sangat mencintainya. Sayangnya kebahagiaan pernikahan Freya & Zayn harus ternodai dgn rahasia kelam Zayn dimasa lalu serta banyaknya kebohongan Zayn. Fakta bahwa Zayn adlh penyebab kematian Ayahnya, membuat Freya meninggalkan Zayn. Lalu bagaimanakah perjuangan Zayn untuk bisa meyakinkan Freya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Golden Watermelon Sugar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan pagi hari
Yang dirasakan Freya ketika pagi hari membuka matanya adalah pening yang luar biasa. Kepalanya serasa berat dan seakan ada suara berdentam-dentam di telinganya. Cahaya redup matahari yang menyelinap di balik gordennya terasa begitu menyilaukan, menyakitkan matanya dan membuatnya semakin pusing.
Freya mengerang, lalu mencoba duduk sambil memegangi kepalanya yang pening, untuk kemudian merasakan hawa dingin menyergapnya, karena selimutnya melorot sampai ke pinggang. Freya menunduk, hendak menaikkan selimutnya, hanya untuk menyadari bahwa dia teIanjang bulat di balik selimutnya.
TeIanjang bulat??
Mata Freya tiba-tiba tertuju kepada lengan kekar yang melingkarinya dengan posesif. Lengan itu melingkarinya tepat di bawah dua gundukan kenyal miliknya yang teIanjang. Dengan panik dia menoleh ke arah pemilik tangan itu dan menyadari bahwa seorang lelaki yang sekarang sedang tidur, satu selimut dengannya. Dan menilik kulit putihnya yang terpampang jelas di depan matanya, lelaki itu teIanjang sama seperti dirinya.
Astaga, apa yang terjadi semalam? Freya memutar ingatannya dengan cepat, tetapi apa yang dia ingat hanyalah percakapan samar sebelum minum champagne, dan ciuman itu kemudian dia tidak ingat apapun lagi.
Apakah dia telah berbuat terlalu jauh dengan atasannya ini? Oh Ya Ampun!
Gerakan Freya membuat Zayn terjaga dari tidurnya, bahkan cara bangunnya pun begitu elegan. Freya memandang terpana untuk kemudian mengutuk dirinya karena bukannya panik, malah sempat-sempatnya mengagumi cara Pak Callisto terbangun.
Bulu mata gelap Pak Callisto bergerak-gerak, untuk kemudian mata tajamnya terbuka, dan langsung menatap Freya. Pak Callisto rupanya jenis orang yang langsung terjaga ketika bangun tidur. Mereka bertatapan dalam keheningan. Lama.
Sampai kemudian ada kesadaran di mata Pak Callisto, yang membuat lelaki itu tersenyum simpul.
"Good morning," gumamnya parau, "Kuharap tidurmu menyenangkan semalam." Nada sensuaI tersemat jelas di sana.
Membuat Freya semakin panik. Sapaan itu. Jelas-jelas ditujukan untuk kekasih yang habis bercinta semalaman. Jadi benarkah mereka berdua telah berbuat sesuatu yang lebih semalam?
Zayn bergerak duduk mengikuti Freya. Selimut ikut turun sampai ke pinggangnya, sampai ke batas di mana miliknya yang teIanjang hampir mengintip di sana. Lelaki itu erreksi. Freya mengerang dalam hati. Astaga, kenapa dia langsung melirik ke sana? Tetapi bagaimanapun juga dia sangat ingin tahu. Freya tahu bahwa milik lelaki akan menjadi keras ketika dia bergairah, dari buku-buku yang dibacanya. Tetapi dia tidak pernah melihatnya langsung. Dan melihat sesuatu yang menonjol dengan tegak dan tampak keras di balik selimut yang menutupi pinggang dan selangkangan Pak Callisto, Freya langsung bisa menyimpulkan bahwa lelaki itu sedang ereksi.
Zayn mengikuti arah pandangan Freya, dan menyadari bahwa ketengangan di selangkangannyalah yang membuat Freya tampak segan dan waspada, dia lalu mengangkat bahu dan tersenyum meminta maaf,
"Maaf, begitulah yang sering terjadi kepadaku ketika bangun di pagi hari, dia keras dengan sendirinya." Dengan gerakan menggoda Zayn menarik selimutnya menuruni pinggangnya seolah-olah akan menunjukkan miliknya yang tersembunyi di sana.
"Jangan!" Freya memekik, menutup kedua matanya dengan jemarinya.
Dan ketika mendengar Zayn terkekeh dia langsung membuka jemarinya dan menatap lelaki itu dengan malu.
"Kau begitu berbeda di pagi hari. Begitu pemalu." Zayn dengan lembut mendekatkan bibirnya ke dahi Freya dan mengecupnya,
"Kau pasti pusing. Mandilah, akan kubuatkan kopi untukmu."
Lelaki itu lalu turun dari ranjang, teIanjang bulat, dan seolah-olah tidak malu memamerkan tubuh teIanjangnya di depan Freya. Kemudian melangkah pergi keluar kamar, meninggalkan Freya sendirian.
***
Freya membiarkan seluruh tubuhnya terguyur oleh shower air panas di kamar mandi. Merasa bingung. Kepalanya masih berdenyut-denyut , tetapi setidaknya pikirannya sudah mulai fokus. Dia teIanjang bulat bersama Pak Callisto, di atas ranjang di kamar pribadi lelaki itu. Apakah mereka sudah bercinta?
Kalau begitu, kenapa Freya tidak merasakan perbedaan? Freya tidak pernah bercinta dengan lelaki lain sebelumnya, jadi dia tidak tahu. Tetapi dari yang dia dengar, saat pertama adalah saat yang menyakitkan. Dan sakit itu akan terasa hingga beberapa saat. Tetapi saat ini dia tidak merasakan apa-apa. Tidak ada perbedaan di tubuhnya, tidak ada rasa nyeri yang katanya akan terasa di kewanitaannya beberapa lama setelah malam pertama. Freya ragu. Apakah semalam dia benar-benar tidur dengan Pak Callisto?
Batinnya berharap bahwa kejadian itu tidak benar-benar terjadi, mungkin saja mereka hanya tertidur bersama dan tidak berbuat
Terlalu jauh bukan? Tetapi, sikap Pak Callisto tadi begitu mesra dan sensual, menyiratkan kalau mereka sudah menjadi sepasang kekasih.
Air mata menetes di mata Freya, air mata bingung dan frustasi. Apa yang harus dia lakukan kalau dia benar-benar telah menyerahkan kegadisannya kepada Pak Callisto? Apa yang harus dia lakukan?
Freya mengusap air matanya dengan tangan gemetar. Dia akan menanyakannya langsung kepada Pak Callisto, mungkin saja - tidak seperti dirinya - Lelaki itu ingat apa yang terjadi semalam.
***
"Aku baru tahu ada orang yang bisa mabuk hanya dengan meminum segelas champagne." Lelaki itu sudah tampil elegan dan tampan, dengan rambut basahnya yang disisir ke belakang. Mungkin dia mandi di kamar mandi lain, dan menyodorkan secangkir kopi yang mengepul panas ke depan Freya, "Minumlah mungkin ini akan menghilangkan pusingmu."
Freya, yang memakai kembali gaunnya semalam meraih cangkir kopi itu dan menggenggamnya dengan kedua tangannya. Suasana sangat canggung baginya meskipun Pak Callisto tampak bersikap santai kepadanya. Dia merasa sangat murahan saat ini, memakai kembali
Gaun yang dipakainya semalam. Seperti wanita dengan gaya hidup bebas yang tidak keberatan bercinta tanpa ikatan hanya untuk kesenangan semalam,
"Apakah... semalam kita melakukan itu?" Suara Freya lirih dan ragu,
Membuat Zayn yang sedang menuangkan kopi untuk dirinya sendiri menghentikan gerakannya dan menoleh, menatap ke arah Freya.
"Mungkin. Aku tidak ingat." Zayn sejenak merasa kasihan kepada
Freya, gadis itu begitu pucat dan seperti Zayn duga merasa tidak suka dengan kejutan di pagi hari ini. "Tapi kemungkinan besar kita melakukannya." Bagaimanapun juga Zayn tidak bisa mundur, dia sudah melangkah sejauh ini untuk memiliki Freya.
"Tetapi saya tidak berdarah, dan tidak ada rasa sakit... " Freya menelan ludahnya ketika suaranya hilang di tenggorokan,
"Mungkin saja kita tidak melakukannya."
"Tolong jangan gunakan "saya‟ dan "anda‟ ketika kita bercakap-cakap. Mengingat apa yang mungkin terjadi semalam, penggunaan kata itu sudah terlalu formal untuk kita berdua."
Zayn membawa cangkir kopinya dan meletakkannya di meja di depan Freya, lalu menyusul duduk di hadapan Freya, menatap perempuan itu dengan mata elangnya yang tajam, "Aku tidak pernah bercinta dengan perawan sebelumnya Freya, jadi aku tidak bisa memberikan penjelasan
Kepadamu." Zayn tidak bohong mengenai tidak pernah bercinta dengan perawan sebelumnya, dia selalu memilih kekasih yang sudah berpengalaman, yang bisa memuaskan hasratnya tanpa perasaan dan tanpa ikatan. "Tetapi dari yang aku tahu, tidak semua perempuan merasakan rasa sakit dan berdarah di malam pertamanya."
"Kalau begitu? Apakah kita sudah bercinta?" wajah Freya tampak pucat pasi.
Zayn mengangkat bahunya, "Aku tidak bisa memastikannya untukmu sayang, sepertinya aku terlalu mabuk semalam dan tidak ingat semuanya, sama sepertimu." Itu bohong, Zayn ingat semuanya, setiap detiknya. "Kurasa kita harus membicarakan hubungan kita ke depannya."
"Hubungan kita ke depannya?"
"Ya. Mengingat kemungkinan aku sudah menodaimu, yang pasti akan menjadi permasalahan yang sangat besar bagi gadis baik-baik sepertimu. Aku akan bertanggung jawab. Kita bisa membicarakan pernikahan."
"Pernikahan?!!" Freya merasakan dirinya bagai burung beo, hanya bisa menirukan kalimat-kalimat Pak Callisto. Apakah atasannya ini sedang bercanda? Membicarakan pernikahan dengan begitu mudahnya? Pernikahan adalah hal yang penting dan sakral bagi Freya. Dan itu membuatnya langsung menolak mentah-mentah tawaran Pak Callisto, "Aku tidak bisa menikah denganmu begitu saja."
Thor.... buat zayn kecelakaan atau apa gt.... trauma kepanjangan akibat kecelakaan dulu shg freya tau betapa zayn cinta
setidaknya tinggal bersama walaupun zayn harus menerima hukuman freya
buat zayn koma, sakit, gila biar freya sadar sedalam n setulus apa cinta zayn. buat keluarga zayn jujur, saat zayn koma, sekarat, gila kalo bukan zayn yg setir mobil