Heriani mengalami perubahan setelah koma di rumah sakit.
Dia yang dulunya selalu di tindas berubah menjadi perempuan yang percaya diri dan berpengetahuan luas.
Sekarang saatnya balas dendam pada semua yang telah menyakitinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Tuan Dito!!" Seorang pria menyambut Dito ketika mereka tiba di peternakan.
Tetapi pria itu kebingungan saat Melihat perempuan yang ada di samping Dito yang dirangkul oleh pria itu.
"Ini istriku, namanya Heriyani," kata Dito sembari melemparkan senyum kepada pria di depannya.
Sang pria yang mendengarkan ucapan Dito langsung mengerutkan keningnya dan dia tidak berpikir bahwa pria tampan seperti Dito memiliki seorang istri dengan penampilan seperti heryani.
Dia pikir setidaknya istri pria itu ialah perempuan yang cantik dengan badan yang bagus, tapi ternyata malah seperti yang diperlihatkan padanya sekarang?
Meski begitu, pria tersebut tersenyum mengulurkan tangannya pada heriannya, "ahh, Selamat datang di peternakan, perkenalkan nama saya Karmin salah satu karyawan di peternakan ini," ucap Karmin.
Heriani mengulurkan tangannya menerima jabatan tangan pria itu, "salam kenal," ucap heriani.
"Ya, biarkan saya membantu kalian membawa barang-barang kalian," ucap Karmin segera mengambil beberapa barang yang diletakkan di tanah lalu pria itu membantu atasannya membawa barang-barang tersebut ke asrama yang memang disiapkan untuk para pekerja di peternakan tersebut.
Setelah tiba di asrama, Dito langsung menyuruh istrinya untuk duduk di sofa, sementara dia pun membantu Karmin mengangkat barang-barang dari luar.
"Terima kasih sudah membantu saya," ucap Dito pada Karmin yang merasa tertolong dengan adanya pria itu.
"Ya, sama-sama Pak, kalau begitu Saya pergi dulu," ucap Karmin diangguki oleh Dito sehingga pria itu pun pergi meninggalkan asrama tempat tinggal Dito bersama dengan istrinya.
Dito pun menutup pintu, lalu pria itu masuk ke dalam rumah dan melihat istrinya sudah berdiri dan melihat-lihat rumah tempat tinggal baru mereka.
"Di sini ada dua kamar, tapi yang satunya aku gunakan sebagai gudang. Dapur di sini juga kecil, tapi kalau kau tidak nyaman kita bisa memperluas dapurnya dengan merobohkan tembok yang ini," ucap Dito sembari menunjuk tembok yang bisa dirobohkan agar pekarangan belakang bisa dimanfaatkan.
Tetapi heriyani menggelengkan kepalanya dengan pelan, "tidak perlu, begini saja sudah cukup nyaman. Ahh,, kau bilang akan langsung bekerja saat tiba, kau boleh pergi sekarang kalau mau bekerja, aku akan melihat-lihat di sekitar sini," ucap heryani.
"Ah, ya, nanti kalau kau butuh sesuatu langsung hubungi aku," ucap Dito dianggap oleh heriyani lalu pria itu pun pergi meninggalkan heriana sendirian.
Sementara Heriyani, dan dia merasa agak sedih pada pria itu sebab mereka tentunya kelelahan, namun sekarang suaminya malah langsung bekerja.
Masa begitu, heriani berpikir untuk menyiapkan makan malam yang enak untuk suaminya, Oleh sebab itu, ia mengambil dompetnya lalu perempuan itu keluar dari rumah untuk mencari sekedar tempat untuk membeli bahan makanan.
Saat dia berjalan agak jauh, dia bertemu dengan seorang ibu-ibu yang terlihat baru saja pulang dari pasar.
"Permisi," ucap heriani pada ibu-ibu tersebut.
"Ya?" Ucap sang ibu-ibu sembari menghentikan langkahnya dan tatapannya kini tertuju pada heriyani dengan rasa penasaran dalam hatinya tentang identitas perempuan itu.
"Ah, perkenalkan nama saya heriyani, saya istri Pak Dito. Kami baru saja datang pagi ini," ucap heriani mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan perempuan tersebut.
Sang perempuan juga menerima uluran tangan heriani sembari berkata, "ahh, jadi istrinya pak Dito. Di samping rumah Kalian, nama saya Bu Mina."
"Ah ya,, Saya mau bertanya di mana tempat membeli bahan-bahan makanan?" Tanya heriani.
"Ahh, itu, pasar di sini hanya buka sampai jam 12.00 saja, di atas situ tidak ada penjual lagi. Tapi masih ada warung kecil di sana namun itu sangat jauh dan harus berjalan kaki sekitar 1 km." Ucap perempuan itu langsung membuat heriani menghela nafas.
Sangat jauh.
"Apakah tidak ada kendaraan yang bisa disewa untuk pergi ke tanah?" Tanya Heriani.
"Ahh, itu, tentu saja ada angkutan umum, tapi mereka hanya lewat pada pagi hari saja dan sore hari saja. Selain itu masih ada tukang ojek, tetapi harus berjalan sekitar 500 meter ke sana untuk menemui mereka." Kata perempuan itu benar-benar membuat heriani berpasrah pada takdirnya.
mc kok keluarganya g karuan... 🤕
klg mu aja udah jahat ama anakmu sendiri, masa kamu jg jd jahat ?