Suamiku Pembunuh Ayahku
Zayn Callisto Sahasya dan dia biasa di panggil Zayn. Pemilik dari Z-Tech Holding perusahaan Teknologi salah satu yang terkemuka dan terbaik di negara ini. Meski usia perusahaan ini tergolong masih muda, dan baru beberapa tahun, tetapi produknya sangat di gemari oleh banyak kalangan. Dia memiliki beberapa pabrik pembuatan berbagai alat elektronik tersebar di beberapa kota. Dari mulai televisi, ac, kulkas, mesin cuci hingga ponsel dan juga laptop, segala jenis peralatan elektronik yang di butuhkan setiap rumah, semuanya ada dengan kualitas yang terbaik dan tidak kalah dengan produk dari luar.
Kejeniusan Zayn, tidak lagi di ragukan, di usia nya yang masih sangat muda, dia berhasil membangun perusahaan nya sendiri dengan sangat baik dan mendapatkan tempat yang baik di masyarakat karena kualitas yang baik, teknologi terbaik yang menyesuaikan pasar saat ini serta harga yang di tawarkan tergolong sangat bersahabat. Sehingga banyak orang yang tertarik untuk memiliki peralatan elektronik itu.
Zayn adalah cucu ke tiga dari Armand Aditya Sahasya. Pemilik ratusan kerajaan bisnis terbesar di negara ini. Tetapi meski sebenarnya Zayn bisa memilih sendiri di jaringan perusahaan mana yang dia inginkan untuk dia pimpin, dan dengan senang hati kakeknya akan memberikan secara percuma kepada nya, akan tetapi Zayn menolaknya dan ingin memiliki perusahaan sendiri yang di bangun atas jerih payahnya. Sehingga Zayn memutuskan untuk mendirikan perusahaannya ini sendiri tanpa bantuan dari kakek serta keluarga nya. Dan mereka semua mendukung keputusan yang di ambil oleh Zayn, membiarkan Zayn memilih ke arah mana dia akan memutuskan masa depan nya.
Zayn adalah putra kedua dari Kyros Aditya Sahasya dan Annora Gienka Harsha. Kyros adalah seorang astronot dan astronom dari perusahaan astronomi terbesar di dunia yang bermarkas di Amerika. Dan orang tua Zayn tinggal di Amerika. Dan ibu Zayn, yaitu Gienka juga memimpin sebuah perusahaan disana. Salah satu jaringan perusahaan milik Ariel Harsha kakek Zayn, orang tua dari Gienka. Perusahaan itu lebih tepatnya adalah perusahaan yang memiliki jaringan berupa hotel serta resort, jaringan dari perusahaan milik orang tua Gienka di negara ini.
Zayn juga memiliki seorang kakak perempuan dan juga seorang adik laki-laki. Lebih tepatnya adik kembar. Ya, Zayn memiliki saudara kembar bernama Zack. Wajah mereka begitu mirip sekali. Dan Zack tidak tinggal di Jakarta tetapi tinggal di luar pulau tepatnya di kota Nusantara. Zack dan Zayn, si kembar yang memiliki perbedaan yang mencolok mengenai penampilan. Zayn berpenampilan lebih dingin. Wajahnya yang dingin justru membuatnya sangat tampan dan manis saat tersenyum. Zayn sangat menyukai penampilan yang formal dan lebih ke penampilan dingin dan juga tegas. Berbeda dengan adiknya yang memiliki penampilan santai dan tidak terlalu formal, bahkan Zack memilih memanjangkan rambutnya. Zack saat ini bekerja di perusahaan milik kakeknya yaitu Ariel Harsha sebagai seorang arsitek. Wajah Zayn dan Zack sangatlah mirip sekali. Dan saat ini Zack juga berada disini untuk sebuah pekerjaan selama beberapa minggu.
Sementara kakak Zayn adalah seorang perempuan cantik, bernama Lexia yang saat ini tinggal bersama orang tua mereka di Amerika. Lexia juga bekerja sebagai seorang astronom di perusahaan yang sama dengan Ayahnya. Dan mereka bertiga sama-sama memiliki penampilan yang menawan yang memang mereka warisi dari kedua orang tua mereka. Wajah Lexia yang cantik di wariskan oleh Gienka, begitu juga dengan Zayn dan juga Zack, yang ketampanannya di wariskan oleh Ayah mereka yaitu Kyros versi muda. Ketiga nya juga memiliki mata yang sangat indah. Zayn, Zack dan Lexia memiliki mata biru seperti Kyros dan Gienka, sehingga membuat penampilan ketiga nya semakin sempurna.
"Kau rapi sekali, mau kemana Zayn?" Lexia masuk ke kamar adiknya dan mendapati adiknya sedang menyisir rambut di depan meja rias. Adiknya itu juga terlihat sudah rapi. Lexia kebetulan mengambil cuti dan datang kesini untuk berlibur dan mengunjungi keluarganya serta adiknya.
"Hai kak." Zayn berbalik badan dan tersenyum pada kakaknya. "Hari ini aku ingin pergi ke kampus gadis itu, dia sedang merayakan kelulusannya. Aku ingin melihat wajah bahagianya karena dia lulus dengan nilai sempurna."
Lexia memandang adiknya datar. "Kau ingin kesana? Menemuinya atau seperti biasanya mengawasinya dari jauh dalam diam?" tanya Lexia.
"Aku tidak punya nyali untuk menampakkan wajahku di depannya. Kakak pasti tahu bahwa aku akan melakukan seperti biasanya."
"Sampai kapan?" Lexia mendekati sang adik dan berdiri tepat di depannya.
Zayn menundukkan kepalanya, matanya sayu dan raut wajahnya berubah sedih. "Kakak pasti tahu jawabannya, jadi aku tidak perlu menjawab," gumam Zayn.
Lexia memegang kedua bahu sang adik. "Maka berhentilah melakukannya, semakin kau seperti ini, kau seperti semakin menggali luka lebih dalam lagi. Bukankah ini sudah cukup untukmu, kau sudah memastikan kehidupannya dengan baik selama ini, dan bahkan dia lulus dengan peringkat terbaik di kampusnya. Kau menjamin kehidupannya lebih dari cukup Zayn, berhentilah kalau kau tidak mampu untuk bertatapan langsung dengannya. Biarkan dia menjalani kehidupannya sendiri, dan berhentilah untuk bertanggung jawab atas segalanya. Ini sudah lebih dari cukup," ujar Lexia penuh keprihatinan.
"Semua yang aku lakukan dan aku berikan kepadanya selama ini bahkan sampai aku mati pun. Itu tidak akan pernah cukup kak untuk menebus semua kesalahanku kepadanya. Dan kesalahan itu tidak akan pernah termaafkan. Apa kakak pikir aku akan berhenti sampai disini saja?"
"Tapi sampai kapan Zayn? Sampai kapan kau akan menanggung semuanya sendirian? Kami semua mengkhawatirkan mu. Bahkan orang tua kita juga tidak pernah bisa tenang jika sudah memikirkan mu, Kau juga harus mengejar kebahagiaanmu, jalanmu masih panjang, apa kau akan selamanya membuat kami khawatir? Pikirkan keluarga kita Zayn?"
"Aku sudah sering mengatakan pada kalian semua bahwa kalian tidak perlu memikirkan ku, aku baik-baik saja, aku bahagia dengan kehidupanku, dan tujuanku hanyalah ingin memastikan kehidupan gadis itu baik-baik saja, tercukupi dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Bahkan aku mendirikan perusahaan ku adalah karena dia. Dia harus mendapatkan kehidupan yang sangat layak, baru setelahnya aku akan mundur untuk membiarkannya bahagia. Saat ini aku belum bisa mundur kak, aku akan pastikan dia bekerja dengan perusahaan ku dan aku sedang memikirkan cara untuk melakukannya." Zayn pun meninggalkan sang kakak ke ruang walk in closet.
Lexia memandang sedih kepergian adiknya. Begitulah Zayn, dia keras kepala dan tidak mau mendengarkan siapapun. Dia selalu memikul tanggung jawab dan rasa bersalahnya kepada seorang gadis. Dan menghabiskan waktunya untuk bekerja sekaligus mengawasi keseharian gadis itu. Zayn memikul rasa bersalah yang amat dalam hingga Zayn lupa bahwa dia juga harus mengejar kebahagiaan nya sendiri, bukan malah terus menerus memikirkan kehidupan gadis itu, yang bahkan tidak tahu sama sekali bahwa kehidupannya yang mulus tanpa kerikil itu adalah karena campur tangan Zayn selama ini. Zayn yang selalu bersembunyi di balik semua perhatian dan kerja kerasnya selama ini, hanya di dedikasikan kepada gadis itu, yang bahkan tidak tahu jika Zayn adalah pahlawan dalam kehidupan nya.
...VISUAL...
ZAYN CALLISTO SAHASYA
ANNORA GALEXIA SAHASYA (LEXIA)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments