Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.
Hari telah berganti malam.
Aura, Agatha dan Arlita yang sedang khawatir dengan keadaan Lora yang tak kunjung keluar dari kamarnya.
Tap
Tap
Atensi mereka teralihkan oleh suara langkah kaki yang berhenti tepat di hadapan mereka. Saat mereka melihat nya, terdapat Lora yang berdiri dengan senyuman manis nya.
"Ada apa nih, kok semua pada bengong"tanya Lora
"Loh,, kenapa? Kok pada lihatin Lora seperti itu. Ada yang salah ya sama penampilan Lora" tanya Lora saat mereka menatapnya tanpa berkedip dan dibalas gelengan oleh mereka.
"terus, kenapa ngelihatin Lora" ucap Lora
"Ra, duduk sini" ucap Aura sambil menepuk sofa yang kosong disebelahnya. Lora pun menurut duduk di samping Aura
"Lora ngak apa-apa kan?" tanya Aura
Lora yang bingung pun menatap Aura dan yang lainnya satu persatu.
"emang lora Kenapa" tanya nya
Mereka yang mendengar pertanyaan Lora saling menatap satu sama lainnya.
"ekhmm, Ra" panggil Agatha yang ada di depannya
"maaf, kalau Aku ikut campur"ucap Agatha yang membuat Lora bingung
"tadi kak Aura sudah cerita masalah siang tadi. Dan Ota sama Uncle sudah tahu semuanya. Mereka tidak mempersalahkan perusahaan mereka yang akan diambil alih oleh MB. Yang mereka inginkan Lora yang bahagia dan tersenyum. Jadi kalau Lora mau membatalkan kerjasama ini. Mereka akan sangat setuju jika kerjasama ini membuat Lora tidak nyaman" ucapan Agatha membuat Lora terkejut dan memandang ke arah Aura dan di balas anggukan olehnya.
"emm,, papa sayang sama kamu ra. Papa sudah menganggap kamu sebagai anak kesayangannya. Kata papa, kalau perusahaan nya di ambil alih. Papa bisa jadi papa rumah tangga dan mama yang kerja. Papa sama mama mendukung apapun keputusan kamu. Jadi jangan di kamu tahan ya. Kami semua ada bersamamu" ucap Aura menenangkan Lora
"huff,, ya ampun. Lora benar-benar tidak apa-apa. Tapi sebelumnya terimakasih untuk semuanya" senyum Lora
"tapi kalau kamu tidak apa-apa. Kenapa baru sekarang turun. Kamu tahu kan disini kami mengkhawatirkan kamu. Kalau saja Lita ngak menghalangi ku. Bakal ku dobrak pintunya" ucap Agatha yang kesal melihat Lora
"hihihi,, maaf Lora tadi ketiduran" cengir Lora dan dibalas pelototan oleh Agatha dan Arlita" ucap Lora
"Apa ketiduran" ucap Agatha dan dibalas anggukan oleh Lora
"ya ampunn,, kamu disini ngak tenang mengkhawatirkan kamu. Kamu malah asyik tiduran" lanjut Arlita yang langung merebahkan tubuhnya ke sofa
"hihihi, maaf ya. Janji seh ngak bakal mengulangi lagi" ucap Lora menarik kupingnya merasa bersalah. Mereka yang tidak tega melihat wajah memelas Lora pun langsung mengangguk kepalanya
"baik lah, kami memaafkan kamu" ucap Arlita dna dibalas anggukan oleh Agatha. Lora yang mendengarkan tentu tersenyum
"Tapi jika terjadi lagi jangan harap bicara dengan kami."ancam Arlita
"benar kalai terjadi lagi. Kami ngak mau ngomong sama Lora lagi", dukung Agatha
"lora janji, ngak akan mengulangi lagi" janji lora
" dan terimakasih telah mengkhawatirkan Lora" senyum Lora
"sama-sama, kamu kesayangan kita, tapi kamu benar-benar ngak apa-apa kan berjumpa dengan mereka" ucap Agatha.
"ehmm, sungguh Lora tidak apa-apa. Lora hanya terkejut dan tidak menyangka bakal berjumpa dengan mereka secepat ini"jelas Lora
"Dan untuk masalah kerjasama. Kita akan tetap melanjutkan nya. Lora tidak ingin karena Lora perusahaan yang sudah dibangun oleh Ota dan uncle beralih kepada orang lain. Dan bukannya kita harus profesional " senyumnya
"kamu yakin ngak apa-apa" tanya Agatha sekali lagi dan dibalas anggukan oleh Lora
"yakin" ucap Lora dengan serius yang membuat mereka percaya.
"Ah,, syukurlah. Kami kira kamu bakal sedih atau melakukan hal-hal bodoh lainnya" ucap Arlita ceplos
" Lora ngak bakal melakukan hal-hal yang merugikan Lora. Dan Lora ngak ingin membuat keluarga Lora sedih karena Lora"
"Ota, Taca, Uncle, onty dan kalian semangat Lora. Jadi Lora ngak akan melakukan hal-hal yang merugikan yang membuat kalian bersedih" senyum Lora
"ah,, my Loraa.. aku tersentuh" ucap Agatha dan Arlita berbarengan sambil bangkit dan memeluk Lora.
"sudah-sudah,lihat wajah lora merah karena kalian" ucap Aura yang berusaha melepaskan pelukan mereka. Mereka yang mendengarkan itu langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah Lora.
"ah..ah,, kalian mau bunuh Lora. Nafas Lora sesak tahu" cemberut Lora sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"hihihi,, maaf" ucap mereka berbarengan.
Setelah masalah selesai, mereka sedang menikmati makan malam yang sempat di pesan oleh Aura. Selesai makan, mereka sedang asyik menonton Tv sambil bercanda tawa. Disela-sela kegiatan mereka.
"Ra,," panggil Arlita
"ya"
"apa kamu sudah memaafkan mereka"tanya Arlita membuat keheningan diantar mereka
" entah,, Lora ngak tahu" jawab Lora mengangkat bahunya. Mereka yang berada menatap Lora seakan meminta penjelasan.
"huff,, "desah Lora sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran Sofa
"mungkin suatu saat Lora akan memaafkan mereka. Bagaimana pun mereka keluarga Lora. Tapi tidak sekarang, Lora butuh waktu akan itu. Tapi sampai saatnya tiba, bisakah kalian tidak memaksa Lora dan tetap berada di samping lora" ucap Lora dan dibalas anggukan oleh mereka.
#tbc
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya