NovelToon NovelToon
LIHAT AKU, GUS!

LIHAT AKU, GUS!

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

Gus Shabir merasa sangat bahagia saat ayah Anin datang dengan ajakan ta'aruf sebab dia dan Anin sudah sama-sama saling menyukai dalam diam. Sebagai tradisi keluarga di mana keluarga mempelai tidak boleh bertemu, Gus Shabir harus menerima saat mempelai wanita yang dimaksud bukanlah Anin, melainkan Hana yang merupakan adik dari ayah Anin.

Anin sendiri tidak bisa berbuat banyak saat ia melihat pria yang dia cintai kini mengucap akad dengan wanita lain. Dia merasa terluka, tetapi berusaha menutupi semuanya dalam diam.

Merasa bahwa Gus Shabir dan Anin berbeda, Hana akhirnya mengetahui bahwa Gus Shabir dan Anin saling mencintai.

Lantas siapakah yang akan mengalah nanti, sedangkan keduanya adalah wanita dengan akhlak dan sikap yang baik?

"Aku ikhlaskan Gus Shabir menjadi suamimu. Akan kuminta kepada Allah agar menutup perasaanku padanya."~ Anin

"Seberapa kuat aku berdoa kepada langit untuk melunakkan hati suamiku ... jika bukan doaku yang menjadi pemenangnya, aku bisa apa, Anin?"~Hana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh Belas

Hana membuka rendang dan dendeng yang diberikan Aisha. Dia memandangi lama pada lauk itu. Teringat, betapa Anin sangat menyukai dendeng balado sama seperti suaminya.

"Jika aku berikan lauk ini pada Shabir, dia pasti akan langsung teringat dengan Anin. Bukankah waktu itu mereka rebutan makan dendeng balado," gumam Hana dalam hatinya.

Hana juga kurang menyukai dendeng. Jika rendang dia masih mau memakannya. Wanita itu membungkusnya kembali. Dia lalu keluar dari kamar. Melihat seorang petugas kebersihan lewat, Hana memanggilnya. Dia mendekati petugas itu.

"Mbak, ini ada dendeng. Saudaraku memberinya. Aku mau pergi jalan, takut basi. Bawa saja pulang untuk Mbak. Ini baru masak kok, bukan sisa," ucap Hana.

"Terima kasih, Mbak," ucap petugas kebersihan itu. Dia pergi berlalu dari hadapan Hana.

Hana menarik napas berat. Jika Aisha tahu, lauk yang dia masak di beri buat orang lain, pasti wanita itu akan sedih. Namun, Hana berpikir, dia harus melakukan itu agar suaminya tak mengaitkan semuanya dengan Anin. Bisa saja dia ingat ponakannya itu jika tahu lauk dendeng itu dari Aisha, maminya wanita yang dia cintai.

"Apa yang kamu beri tadi untuk petugas kebersihan itu?"

Pertanyaan seseorang itu membuat Hana terkejut. Menoleh ke asal suara. Wajahnya makin terlihat pucat saat mengetahui sang suami yang menyapa.

"Hanya sepotong roti," jawab Hana dengan tersenyum. Dia lalu bergelayut manja di lengan sang suami saat berjalan masuk ke kamar.

Gus Sbahir memilih duduk di sofa. Tercium bau rendang dan dendeng. Kedua itu lauk kesukaannya.

"Seperti bau rendang dan dendeng," ucap Gus Shabir.

"Hanya ada rendang. Tadi Bang Ghibran mengantarnya. Kak Aisha yang telah memasaknya," jawab Hana.

"Bang Ghibran datang ke sini? Aku jadi malu dan segan. Seharusnya sebelum menginap, aku katakan dulu dengan abangmu agar dia tidak salah paham," ucap Gus Shabir.

"Dia tak akan salah paham. Dia tahu dan pasti mengerti, kenapa kita memilih menginap. Setiap pengantin baru butuh waktu untuk berdua. Hanya kita saja yang berbeda, itu juga karena dihatimu ada wanita lain. Aku susun pakaian dulu, setelah ini kita cek out lagi," ujar Hana.

Dia menyusun semua pakaian dan memasukkan ke koper. Setelah semua selesai mereka langsung cek out.

Dalam perjalanan pulang, keduanya saling diam, tanpa ada yang bersuara. Gus Shabir konsentrasi dengan setirnya, sementara Hana sibuk mencari cara membuat dendeng dan rendang. Dia akan belajar masak makanan kesukaan suaminya itu.

***

Di tempat lain, Anin dan kedua orang tuanya telah berada di dalam mobil. Mereka akan menuju kota di mana Anin menuntut ilmu. Perjalanan yang akan mereka tempuh memakan' waktu sekitar delapan jam.

Sampai di kost Anin, waktu telah menunjukan pukul sebelas malam. Kedua orangnya ikut menginap di tempat tinggalnya.

Pagi hari, Anin menghangatkan lauk dendeng dan rendang yang dia bawa untuk sarapan kedua orang tuanya. Aisha mencuci dan membersihkan kamar Anin. Setelah semua selesai, Anin meminta mereka sarapan.

"Sayang, apa benar kamu akan menetap di sini hingga kelulusan tiba?" tanya Ghibran. Dia baru tahu tadi saat istrinya Aisha mengatakan jika putri mereka tak akan pulang hingga mendapatkan gelar dokter.

Anin hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia tak berani bersuara. Takut nanti akan menangis jadinya.

"Kenapa kamu tak mau pulang walau liburan? Apa kamu tak ada rasa rindu pada Papi atau Mami?" tanya Ghibran lagi. Dia curiga ada yang disembunyikan sang putri dari dirinya.

"Aku ingin menyelesaikan kuliah dengan cepat, Pi!" jawab Anin.

"Itu bukan suatu alasan. Jujur saja, Nak. Apa yang terjadi? Papi sudah dapat menduga semua ini dari obrolan dengan aunty mu tadi. Namun, papi tak mau mengambil kesimpulan sendiri. Takut salah," ucap Ghibran.

Ghibran sebenarnya sudah dapat menduga jika anaknya dan adiknya tidak sedang baik-baik saja. Dia melihat sang putri yang meninggalkan rumah Annisa kemarin dengan mata merah menahan air mata. Dia tahu anaknya baru habis bertengkar dengan sang adik.

Ghibran makin curiga saat sang adik tak mau menginap di rumah, di tambah lagi dengan pertanyaan-pertanyaan aneh dari Hana kemarin di hotel.

Dari semuanya dia berkesimpulan semua ini ada hubungan dengan Gus Shabir. Dia ingin kejujuran dari mulut sang putri.

"Hubungan kamu dan aunty saat ini tidak baik-baik saja. Apakah semua ini ada hubungan dengan Gus Shabir?" tanya Ghibran.

Anin menunduk, tidak berani menatap wajah sang papi. Selama ini dia tak pernah berbohong dengan kedua orang tuanya. Namun, untuk jujur dia tak berani. Gadis itu takut akan menambah pikiran dari papinya.

"Aku dan aunty baik-baik saja, Pi," jawab Anin pelan.

Aisha hanya diam. Dia tak berani menjawab karena takut berbohong pada sang suami. Dia juga akan mengatakan semuanya nanti pada Ghibran. Hanya menunggu waktu saja.

"Buktikan pada papi jika kalian baik-baik saja. Papi akan hubungi Hana dan Gus Shabir sekarang. Kalian bicara bertiga," ucap Ghibran.

Ghibran merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Dia lalu mencari kontak Hana. Saat pria itu ingin menghubungi Hana, tangannya ditahan Anin.

"Jangan Pi. Aku akan jujur. Tapi aku mohon papi jangan marah, denganku atau aunty Hana," ucap Anin terbata karena menahan tangis.

"Katakan saja, Sayang. Apa papi pernah marah denganmu atau dengan Hana?" tanya Ghibran.

Anin menarik napas dalam sebelum mengatakan semuanya. Aisha yang duduk di samping sang putri, memeluk tubuhnya. Mencoba memberikan kekuatan pada Anin untuk dapat mengatakan semuanya dengan jujur.

Aisha bersyukur karena pada akhirnya sang putri mau berkata jujur. Anin mengatakan semuanya yang terjadi. Di mulai dari pengakuan Gus Shabir yang mengatakan jika dia mencintai Anin dan menikahi Hana karena mengira itu dirinya.

Ghibran mendengar semua ucapan putrinya dengan serius. Dia tak mengira jika masalah anak dan adiknya cukup rumit. Semua juga salah dirinya. Kenapa tidak bertanya langsung dengan Gus Shabir tentang lamaran dirinya untuk sang adik bukan anaknya. Akhirnya Anin selesai mengatakan semuanya. Tidak ada yang dia sembunyikan, termasuk permintaan aunty-nya agar dia menjauh dari Gus Shabir.

Ghibran langsung memeluk putrinya erat. Merasa bersalah atas semua yang Anin dan Hana alami.

"Maafkan Papi. Tanpa sengaja Papi telah mematahkan hatimu dengan melamar Gus Shabir untuk Hana. Padahal kamu dan Shabir saling mencintai," ucap Ghibran dengan serak karena menahan tangis. Dia bisa membayangkan, betapa hancur hati sang putri saat menyaksikan pernikahan pria yang dia cintai.

Ghibran langsung teringat saat sang putri pingsan dan jatuh sakit di hari pernikahan aunty-nya. Dia sebagai orang tua, merasa bersalah karena tidak peka dengan apa yang terjadi.

...----------------...

1
Titee Hidayah
menarik dan menguras air mata
Hanna Maryam
dari awal emang salah sendiri 😒
Titien Muliasari
Luar biasa
muaww
ini pemeran utama siapa si
Cha Cha
dan akhirnya gus itu tidak juga melihatku, pusing kepalaku😁😁😁
Puji Rahayu
kurang komunikasi
kurang slg memahami
gk da manusia yg sempurna
tp cinta yg menyempurnakan.
bukan cr siapa yg salah di sini
tp jln keluar bgaimna mmpertahankan pernikahan itu sendiri.
Anisya Lestari
good job Hana
Anisya Lestari
masih heran sama yang komen jika Hana itu egois ,playing victim ,iri ,dengki.
Coba lebih memahami dari bab" sebleumnya , Anin bilang kalau kasih sayang aisha trhdp Anin dan Hana itu sama ,jika Anin dibelikan mainan maka Hana pun turut dibelikan.memang dalam hal materi oleh Gibran dan Aisha mereka tidak membedakan ,tetapi dalam hal kasih sayang mereka tetap membedakan ,bahkan Syifa juga pernah bilang kalau dia lebih sayang Anin drpda Hana .Nah poiinnya adalah kenapa Hana bersikap seperti itu terhadap Anin ,karena dia belum pernah merasakan kasih sayang yang begitu besar dari orang terdekatnya .Jadi wajar saja semenjak dia menikah dia mempertahankan suaminya karena hanya dia yang memiliki ikatan paling dekat dengan Hana . Hana hanya ingin ada seseorang yang mencintai ,menyayanginya dengan besarnya ,maka dari itu dia mepertahnkan suaminya .
nonamanizzzzz: betullk
nonamanizzzzz: baguss mbak sy setuju/Smile/
total 3 replies
Anisya Lestari
Gibran bertanya kpd sabhir perihal persaan yang sebenarnya ,jelaslah Hana tersinggung ,sebagai istri yang jelas dia tau jika suaminya belum menerimanya/ mencintainya ,wajar saja jika Hana marah .
Hana memiliki trauma akan dkucilkan oleh orang" disekitarnya .
Anisya Lestari
kenapa banyak yang menyalahkan Hana disini ,padahal Hana disinipun juga korban,bukan aku lebih condong kehana ,tapi kalau dilihat Anin banyak yang memeluk dia ketika dia ada masalh ,sedangkan Hana dia tidak bisa memeluk siapa" ,dia hanya bisa memendam semuanya ...
nonamanizzzzz: jdi emosi sya
nonamanizzzzz: betulll
total 2 replies
Anisya Lestari
Hana itu sebenarnya dia kesepian,merasa tidak ada yang menganggap dirinya ,karena sedari kecil di lingkungan keluarga besarnya Hana memang dianggap sebelah mata dikarenakan kesalahn ibunya ,Hana bersikap seperti itu kepada Anin karena dia sudah sangat lelah dengan semuanya ,dia hanya ingin cinta ,dan kasih sayang dari seseorang yang dia cinta / sayang ,Hana itu rindu akan kasih sayang seorang ibu yg belum pernah dia rasakan .
Jihan Juniara Syani
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor
Nafisa Aprilia
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Tiur Lina
anaknya ya kasih ke keluarga suaminya
Tiur Lina
sebenarnya Shabir nggak bisa disalahkan sepenuhnya.. perasaan kan nggak bisa dipaksakan.
yang melamar kan Hana duluan 😃
Tiur Lina
si Hana baper banget.. malas liatnya.
Tiur Lina
lebih baik di cintai dari pada mencintai.
Wiedya Stuti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!