Takdir 3 siswa SMA yang berubah karena tidak sengaja melakukan perjalanan waktu ke zaman Dinasti Jepang. Mereka bertugas membantu Kaisar dalam memberantas makhluk kutukan yang membuat hidup masyarakat dalam belenggu kesengsaraan.
follow my account Ig : @bellafrr_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyc_ibell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Tetesan air hujan yang deras membuat Yukie tidak bisa tidur. Entah kenapa, saat itu Yukie merasa tubuhnya sangat dingin. Yukie ingin minum teh hangat, tetapi para pelayannya sudah tidur. Yukie tidak tega membangunkan mereka. Alhasil, Yukie pergi sendiri membuat teh di dapur istana. Suasana hujan deras tidak membuat Yukie menyerah. Yukie segera pergi menuju dapur istana.
Saat itu, Yukie berpapasan dengan Master Seijun yang baru kembali menemui Kaisar. Yukie memberi salam kepada Master. Master Seijun berkata "Darimana dirimu Yukie? apa kau tidak takut jika bertemu dengan Makhluk Kutukan itu?". Yukie tertawa sambil berkata "Aku baru saja membuat teh, lagi pula jika aku takut aku tidak akan menjadi pemburu hahaha". Master Seijun menjawab "Itu baru muridku, baiklah berhati-hatilah". Mereka pun pergi melanjutkan tujuan mereka masing-masing.
Diperjalanan, Yukie melihat sekeliling dan tidak melihat seorangpun disana. Yukie telah sampai di dapur istana dan langsung membuat teh sendiri. Sembari menuangkan air panas, Yukie berkata "Orang-orang pasti sudah tidur". Tehnya sudah siap, Yukie membawanya dan meninggalkan dapur.
Saat melewati danau istana, Yukie mendengar suara cekikikan wanita. Yukie menghentikan langkahnya dan melihat sekeliling. Betapa terkejutnya dia, Yukie menjatuhkan tehnya ketika dia melihat Tuan Putri Hikari berjalan menuju danau sambil tertawa terbahak-bahak. Yukie berkata "Ada apa dengannya? Seperti orang kesurupan saja". Yukie langsung berlari menghampirinya. Putri Hikari tidak sadar jika didepannya danau dan terus berjalan sehingga hampir mendekati air. Untungnya, Yukie datang tepat waktu. Yukie menarik tangan Putri Hikari sampai mereka terjatuh ke tanah.
Yukie berkata "Tuan Putri... Sadarlah". Putri Hikari tersadar dan membuka matanya. Putri Hikari berkata "Mengapa aku ada disini? Dimana Ratu?". Yukie berkata didalam hatinya "Ini pasti ulah Makhluk Kutukan itu".
Yukie membantu Putri Hikari berdiri dan mengajaknya berteduh. Namun, mereka malah melihat Makhluk Kutukan Wanita Pendendam didepannya. Putri Hikari berkata "Makhluk apa itu??". Yukie menjawab "Dia adalah Makhluk Kutukan yang menyebabkan kekacauan di istana". Putri Hikari terdiam mendengar itu.
Makhluk Kutukan berkata "Hahaha mau pergi kemana gadis-gadis cantik? ayo ikutlah denganku dan merasakan penderitaan yang kualami selama ini !!!".
Putri Hikari berkata "Ayo lari...". Yukie menjawab "Kau lari sekencang-kencangnya dan mintalah bantuan kepada para pemburu! aku akan menghabisi Makhluk itu, cepat lari dan jangan menoleh kebelakang!!". Putri Hikari menganggukkan kepalanya. Makhluk Kutukan itu mengejar Putri Hikari dengan berkata "Aku tidak akan membiarkanmu hidup!!".
Yukie mengeluarkan katananya lalu berkata "Lawanmu adalah aku!! Lenyaplah dari dunia ini !!!". Yukie menghadang makhluk itu dan menyerangnya dengan kekuatan airnya. Berkat latihannya saat hujan-hujanan yang lalu, Yukie menebas tetesan air hujan yang jatuh dengan katananya sehingga menimbulkan gelombang getaran yang besar dan membuat Makhluk Kutukan itu terpental. Makhluk itu tertawa sambil berkata "Boleh juga". Makhluk itu kembali bangkit dan mengeluarkan serangan mawar hitam kepada Yukie. Yukie berhasil menangkis serangan tersebut, namun Makhluk itu mendorong Yukie sampai ke tengah danau. Karena kekuatan airnya, Yukie tidak bisa tenggelam dan bisa berjalan di atas air.
Disisi lain, Putri Hikari pergi menemui Master Seijun untuk meminta bantuan. Putri Hikari mengetuk pintu kediaman Master Seijun sambil memanggil-manggilnya. Master Seijun membukakan pintu dan terkejut melihat Tuan Putri basah kuyup serta panik. Putri Hikari berkata "Tolong Yukie, dia bertarung dengan Makhluk Kutukan itu di danau istana ". Tanpa basa-basi, Master Seijun langsung bergegas menuju danau istana. Putri Hikari juga menemui Ryujin dan Haru.
Putri Hikari mengetuk pintu, Ryujin terkejut melihat Tuan Putri Hikari. Dengan kesal, Ryujin berkata "Kau ingin mengelabuhiku lagi?? sekarang kau menyamar menjadi Tuan putri Hikari??". Mendengar itu, Putri Hikari menjawab "Apa maksudmu?? tolong, Yukie sedang bertarung melawan Makhluk itu sendirian di danau istana!! sekarang aku meminta bantuanmu". Mendengar itu, Ryujin langsung pergi menuju danau istana. Setelah itu Putri Hikari pergi menemui Haru.
Saat itu, Jinsei tidak bisa tidur, teringat dengan mimpinya. Jinsei mengkhawatirkan Yukie. Karena merasa cemas, Jinsei pergi menemui Yukie untuk memastikan keadaannya. Saat di perjalanan, Jinsei melihat Tuan Putri Hikari basah kuyup dengan wajah cemas. Putri Hikari melihat Jinsei di depannya dan berlari memeluknya, dengan menangis Putri Hikari memeluk Jinsei sambil berkata "Jinsei... aku takut sekali". Dengan ragu, Jinsei menjawab "Apa kau benar Tuan Putri?". Tuan Putri berkata "Yukie sedang bertarung melawan Makhluk Kutukan itu di danau istana". Mendengar itu, spontan Jinsei khawatir dan langsung pergi menuju danau meninggalkan Putri Hikari. Putri Hikari berkata "Jinsei...kau meninggalkanku sendiri di sini??".
Sementara itu, Yukie kewalahan menyerang Makhluk itu. Sambil berpikir, Yukie memikirkan strategi untuk membunuh Makhluk itu. Yukie teringat ide jenius yang bisa mengalahkan Makhluk Kutukan itu sembari menunggu para pemburu lainnya tiba. Yukie menatap air danau sambil melihat bayangannya di air. Makhluk Kutukan berkata "Apa yang sedang dia lakukan?". Tiba-tiba muncul pusaran air yang menutupi tubuh Yukie sampai ke atas. Makhluk Kutukan itu menyerang Yukie seolah ingin menggagalkan rencana Yukie. Namun, Makhluk itu justru terpental saat mendekati pusaran air itu.
Master Seijun melihat gelas teh Yukie yang terjatuh di lantai. Ryujin, Haru, Jinsei dan Master Seijun melihat Yukie berada di tengah danau bersama Makhluk Kutukan itu. Mereka menghampirinya sembari melepaskan serangan kepada Makhluk Kutukan itu. Makhluk Kutukan berkata "Ternyata mereka sudah datang hahaha". Makhluk itu melepaskan serangan mawar hitam kepada mereka. Haru mengendalikan angin di sekitarnya untuk membalikkan serangan Makhluk Kutukan. Tiba-tiba, Yukie berkata "Jika kau putus cinta, sebaiknya kau ikhlaskan saja, karena mengikhlaskan juga bentuk dari cinta sejati".
Makhluk itu terdiam dan menoleh ke Yukie. Dengan amarah, Makhluk itu menyerang Yukie dengan sangat brutal. Yukie menyerang balik dengan tebasan gelombang air dahsyatnya. Namun, serangan mawar hitam mengenai tubuh Yukie, tubuh Yukie perlahan berubah menjadi warna hitam seolah racun itu menyebar ke seluruh tubuh. Jinsei berkata "Tidak !!!, akan kuhabisi kau Makhluk sialan!!!". Makhluk itu menyerang Jinsei. Dengan kekuatannya, Jinsei menyerang makhluk itu tanpa ampun.
Melihat dirinya yang semakin melemah, Yukie segera menggunakan mantra pembalik. Mantra pembalik adalah sebuah kekuatan di mana jika kau terinfeksi serangan musuh maka kau bisa menyerang bagian tubuhmu yang terinfeksi, sehingga kau sama saja dengan menyerang musuh yang melukaimu. Namun, mantra ini bisa berakibat fatal pada penggunanya jika tidak dipertimbangkan secara matang.
Yukie berkata "Demi kedamaian alam semesta, makhluk-makhluk jahat, aku melenyapkanmu dari dunia ini". Yukie mengucapkan mantra pembalik itu dengan sungguh-sungguh. Master Seijun, Ryujin, Haru dan Jinsei tertegun mendengar Yukie mengucapkan mantra pembalik itu. Jantung mereka berdetak kencang. Mantra itu sudah terucap dan tidak bisa dihentikan lagi. Makhluk itu tertawa sambil berkata "Hahaha nyalimu besar juga gadis muda". Yukie memutar balik katananya dan langsung menusukkan katananya pada tubuhnya yang terinfeksi serangan mawar hitam. Ryujin berteriak sambil berkata "Tidak!!!".
Tidak lama, Makhluk Kutukan itu merasakan sakit yang luar biasa. Mantra pembalik Yukie berhasil membuat makhluk kutukan itu muntah darah. Makhluk Kutukan itu terjatuh sambil merintih kesakitan. Makhluk itu berkata "Tidak mungkin!!! aku tidak akan mati begitu saja". Dengan lemas, Yukie menyabut katananya dan langsung muntah darah. Yukie berkata "Kau lihat aku yang menang hahaha".
Sambil tergeletak lemas, Makhluk Kutukan berkata "Bisa-bisanya kau dicintai dua orang sekaligus, aku sangat iri kepadamu". Dengan lemas Yukie berkata "Hahaha sempat-sempatnya kau bicara seperti itu di tengah-tengah ajalmu". Makhluk itu menjawab "Kau ingin tahu siapakah dua pria yang sedang mencintaimu?". Yukie terdiam dan menatap mata makhluk itu. Yukie berkata "Siapa?". Makhluk Kutukan menjawab "Dia adalah....".
Tak sempat mengucapkan kalimat terakhirnya. Tiba-tiba Ryujin menebas lidah Makhluk Kutukan itu. Ryujin berkata "Lihatlah dirimu sendiri, kau sudah kalah". Tiba-tiba, cahaya muncul di atas Makhluk Kutukan itu. Membuat mereka yang melihatnya silau. Makhluk Kutukan berteriak sambil berkata "Mengapa aku harus hidup menderita...".
Master Seijun berkata "Cahaya itu... seperti tidak asing".
Lalu, Makhluk Kutukan itu tewas menjadi abu dan beberapa kelopak bunga mawar hitam. Semua itu menghilang seiring terpaan angin.
Yukie terjatuh di tanah. Ryujin, Jinsei, Haru dan Master Seijun menghampiri Yukie. Sambil menangis, Ryujin memeluk Yukie dengan berkata "Yukie... Sadarlah, aku tahu kau masih hidup". Sambil meneteskan air mata, Jinsei berkata "Buka matamu Yukie... jangan tinggalkan aku". Haru dan Master Seijun saling menatap. Master Seijun bertepuk tangan sambil berkata "Bukan main... muridku ini lebih berani daripada laki-laki". Haru tersenyum tipis menatap Master Seijun. Ryujin berkata "Bisa-bisanya Master bicara seperti itu".
Fajar telah tiba. Cahaya matahari menyinari mereka. Ryujin dan Jinsei masih menangisi Yukie seakan tidak percaya semua ini terjadi.
Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari belakang Ryujin dan Jinsei. Seseorang di belakangnya itu berkata "Kalian ini kenapa? cengeng sekali...". Ryujin dan Jinsei saling beradu tatap. Jinsei berkata "Apakah Yukie berpamitan kepada kita?". Ryujin menoleh kebelakang dan terkejut melihat Yukie sehat waras di belakangnya. Seolah tidak percaya, Jinsei dan Ryujin bolak-balik melihat Yukie yang dipeluknya dengan Yukie yang berbeda di belakangnya.
Yukie berjalan kedepan melewati Ryujin dan Jinsei sambil berkata "Ternyata aku bisa menggunakan mantra pembalik tanpa tubuhku yang asli ya Master". Dengan tersenyum, Master Seijun menjawab "Aku kagum padamu, muridku...". Haru memberi ucapan selamat kepada Yukie atas kemenangan ini. Yukie tersenyum kepadanya dan langsung memeluk Haru. Haru membeku dan pipinya memerah. Melihat itu, Jinsei dan Ryujin spontan berkata "Haru, lepaskan Yukie!!!".
Ryujin dan Jinsei berdiri menghampiri Yukie. Dengan kebingungan, Ryujin berkata "Bagaimana ini bisa terjadi?". Yukie menunjuk dirinya yang terkapar itu sambil berkata "Lihatlah... bayanganku memudar". Jinsei dan Ryujin terheran-heran melihat kejadian itu. Yukie berkata "Jadi apa kalian sudah paham??". Jinsei dan Ryujin hanya terdiam. Dengan kesal, Yukie berkata "Ahhh sudahlah, akan kujelaskan nanti, aku sangat lelah, ayo kita kembali, Haru, Master".
Master Seijun, Haru dan Yukie pergi meninggalkan Jinsei dan Ryujin.
Ryujin bertanya kepada Jinsei "Aku tidak berhalusinasi kan?". Jinsei menyubit pipi Ryujin dan Ryujin juga menyubit pipi Jinsei. Mereka merasakan sakit. Jinsei berkata "Ini nyata...". Jinsei dan Ryujin menoleh ke Yukie dan mengejarnya dengan tatapan bahagia.
Hai saya ibell
saya akan membuat kalian terpatri dan terpaku atas karya-karya saya. Semoga karya-karya saya dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran kalian akan saya jadikan sebagi pembelajaran/pembaharuan untuk karya yang lebih baik lagi. Ada kesannya bisa disampaikan agar menambah imajinasi saya dalam novel-novel ini
Mohon bimbingan kalian semua
Terimakasih atas kerjasama teman-teman ╮(^▽^)╭